Anda di halaman 1dari 19

Analisis dan Pegolahan Data Penelitian

A. Analisis Data Penelitian


1. Definisi Analisis Data Penelitian
Secara umum, Analisis data penelitian adalah sebuah proses untuk
mengelompokan, melihat keterkaitan, membuat perbandingan,
persamaan dan perbedaan atas data yang telah siap untuk dipelajari,
dan membuat model data dengan maksud untuk menemukan informasi
yang bermanfaat sehingga dapat memberikan petunjuk untuk
mengambil keputusan terhadap permasalahan dan/atau pertanyaan
penelitian yang diangkat.
Selain itu, menurut Noeng Muhadjir (1998: 104) analisis data penelitian
adalah upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi,
wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang
kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.
Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu
dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.Dari pengertian itu, tersirat
beberapa hal yang perlu digarisbawahi, yaitu (a) upaya mencari data adalah
proses lapangandengan berbagai persiapan pralapangan tentunya, (b) menata
secarasistematis hasil temuan di lapangan, (c) menyajikan temuanlapangan,
(d) mencari makna, pencarian makna secara terus menerus sampai tidak ada
lagi makna lain yang memalingkannya, di sini perlunya peningkatan
pemahaman bagi peneliti terhadap kejadianatau kasus yang terjadi.
Pendapat lain disampaika oleh Bogdan, yaitu: “Data analysis is the
process of systematically searching and arranging the interview transcripts,
fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own
understanding of them and to enable you to present what you have
discovered to others” (Sugiono, 2007:427).
2. Prosedur Analisis Data Penelitian

Dalam melakukan suatu analisis data harus berdasarkan prosedur dan


langkah-langkah tertentu. Berikut ini beberapa langkah-langkah dalam
analisis data yaitu :

 Pengumpulan Data yaitu tahap awal dari aktivitas analisis data adalah


pengumpulan data yang akan dianalisis.
 Tahap Editing yaitu suatu proses pemeriksaan kejelasan dan
kelengkapan terkait pengisian instrumen pengumpulan data.
 Tahap Koding yaitu suatu proses identifikasi dan klasifikasi terhadap
semua pernyataan yang ada pada instrumen pengumpulan data
berdasarkan variable yang sedang diteliti.
 Tahap Pengujian yaitu suatu proses pengujian kualitas data, baik dari
sisi validitas dan realibilitas instrumen dari pengumpulan data.
 Tahap Mendeskripsikan Data yaitu suatu proses membuat deskripsi
data dengan menyajikannya dalam bentuk tabel frekuensi atau diagram
dengan beragam ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi.
Tujuannya adalah agar bisa memahami karakteristik data sampel dari
suatu penelitian.
 Tahap Pengujian Hipotesis yaitu suatu proses pengujian terhadap
proposisi apakah bisa diterima atau ditolak, apakah memiliki makna atau
tidak. Berdasarkan tahap inilah nantinya akan dibuat suatu kesimpulan
atau keputusan.

3. Keuntungan Analisis Data

Ada beberapa keuntungan melakukan suatu analisis data bagi sebuah


penelitian. Berikut ini adalah beberapa keuntungan analisis data
diantaranya :

 Mendapatkan suatu hasil pengukuran yang lebih jelas.


 Proses identifikasi yang lebih reliable.
 Memungkinkan untuk bisa melakukan identifikasi pada hal-hal yang
penting.
 Dapat dilihat secara visual sehingga dapat membantu dalam mengambil
keputusan secara cepat dan tepat.
 Dalam suatu kegiatan bisnis, membantu proses identifikasi masalah yang
membutuhkan tindakan atau keputusan.
 Memiliki suatu kesadaran yang lebih baik mengenai potensi dari
pelanggan.

B. Pengolahan Data Penelitian


1. Definisi Pengolahan Data Penelitian
Pengolahan data merupakan sebuah proses manipulasi data untuk menjadi
sebuah informasi. Kumpulan data yang awalnya tidak memiliki informasi
yang dapat disimpulkan jika dilakukan proses pengolahan data maka akan
menghasilkan informasi. Informasi merupakan hasil dari pemrosesan data
tertentu yang bermakna serta dapat digunakan untuk mengambil keputusan
suatu perusahaan terkait. Selain itu, adapun definisi Pengolahan data dalam
penelitian yakni adalah proses mengumpulkan data penelitian dan
mengubahnya menjadi informasi yang dapat digunakan oleh banyak
pemangku kepentingan. Sementara data dapat dilihat dalam berbagai cara
dan melalui berbagai lensa, pemrosesan data.

2. Langkah-Langkah Pengolahan Data dalam Penelitian


Siklus pengolahan data dalam penelitian ini memiliki enam langkah.
Langkah-langkah tersebut dapat berupa :
 Pengumpulan data penelitian, merupakan tahap utama dalam proses
penelitian. Proses ini bisa melalui berbagai teknik penelitian online dan
offline dan bisa menjadi campuran metode penelitian primer dan
sekunder. Bentuk pengumpulan data yang paling umum digunakan adalah
survei penelitian. Namun, dengan platform riset pasar yang matang, Anda
dapat mengumpulkan data kualitatif melalui grup fokus, modul diskusi,
dan banyak lagi.
 Menyiapkan data penelitian, Langkah kedua dalam pengelolaan data
penelitian adalah menyiapkan data untuk menghilangkan inkonsistensi,
menghapus data survei yang buruk atau tidak lengkap, dan membersihkan
data untuk menjaga konsensus. Langkah ini sangat penting karena data
yang tidak mencukupi dapat membuat studi penelitian sama sekali tidak
berguna dan dapat membuang-buang waktu dan tenaga.
 Memasukkan data penelitian, Langkah selanjutnya adalah menempatkan
data yang telah dibersihkan ke dalam format yang dapat dibaca secara
digital yang konsisten dengan kebijakan organisasi, kebutuhan penelitian,
dan banyak lagi. Langkah ini penting karena data tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam sistem online yang kompatibel dengan pengelolaan
data penelitian.
 Memproses data penelitian, Setelah data dimasukkan ke dalam sistem,
sangat penting untuk memproses data ini untuk memahaminya. Informasi
diproses berdasarkan kebutuhan, jenis data yang dikumpulkan, waktu
yang tersedia untuk memproses data, dan berbagai faktor lainnya. Ini
adalah salah satu komponen terpenting dari proses penelitian.
 Keluaran data penelitian, Tahap pengolahan data penelitian inilah yang
diubah menjadi wawasan. Tahap ini memungkinkan pemilik bisnis,
pemangku kepentingan, dan personel lain untuk melihat data dalam
grafik, bagan, laporan, dan format lain yang mudah dikonsumsi.
 Penyimpanan data penelitian yang diproses
Tahap terakhir dari tahapan pengolahan data adalah penyimpanan.
Menjaga data dalam format yang dapat diindeks, dapat dicari, dan
menciptakan satu sumber kebenaran adalah penting. Platform manajemen
pengetahuan paling sering digunakan untuk penyimpanan data penelitian
yang diproses.

3. Manfaat Pengolahan Data dalam Penelitian


Adapun beberapa manfaat apabila dilakuka suatu pegolahan data dalam
penelitian
 Manajemen Pemrosesan Data Lebih Efisien, Manfaat pertama dari
pengolahan data yaitu agar manajemen pemrosesan bisa lebih efisien.
Maksud dari efisien yaitu untuk memastikan pekerjaan dalam sebuah
penelitian bisa berlangsung dengan tepat dan cermat, sehingga bisa
menghasilkan penelitian yang berkualitas.
 Memudahkan untuk Mengambil Keputusan yang Baik, Manfaat lain
yang bisa anda dapatkan dengan melakukan pengolahan data penelitian
yaitu lebih mudah untuk mengambil keputusan. Namun, keputusan yang
disini tidaklah sembarangan, melainkan keputusan baik yang berguna
untuk proses penelitian.Hal tersebut terjadi karena dengan melalui proses
pengelolaan data, maka akan lebih mudah untuk memahami data itu
sendiri. Maka dari itu, dari pemahaman inilah akan mempermudah
dalam mengambil keputusan lebih tepat dan cepat.
 Pengurangan Pengeluaran Biaya, Pengolahan data penelitian juga sangat
bermanfaat untuk meminimalisir pengeluaran biaya. Misalnya saja
dalam mengerjakan sebuah skripsi dengan melakukan pengolahan data
dengan tepat, maka akan meminimalisir revisi atau perbaikan.Sedangkan
revisi atau perbaikan ini pasti membutuhkan pengeluaran berupa cetak
dokumen atau yang lainnya. Maka dari itu sudah seharusnya melakukan
pengolahan data penelitian dengan tepat dan cermat.
 Lebih Mudah Menyimpan dan Melaporkan, Manfaat terakhir dari
pengolahan data penelitian yaitu memudahkan untuk menyimpan data.
Selanjutnya, data yang tersimpan dengan rapi akan mudah untuk
membuat laporan dan di  distribusikan. Mengingat data yang sudah
terproses seperti ini akan terdapat struktur data mentah.

C. Penelitian Kualitatif
1. Definisi Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya


menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat
dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti
berdasarkan pengalamannya yang kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk
memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data
empiris di laporan.

Penelitian kualitatif adalah penekanan pada proses dan makna yang


tidak dikaji secara ketat atau belum diukur, menekankan sifat realita yang
terbangun secara sosial, hubungan erat antara yang diteliti dengan
peneliti, tekanan situasi yang membentuk penyelidikan, sarat nilai,
menyoroti cara munculnya pengalaman sosial sekaligus perolehan
maknanya.

Penelitian kualitatif disebut juga naturalistic inquiry memandang


realitas sosial bersifat unik antara satu dengan lainnya sehingga sulit
untuk melakukan generalisasi tentang keseluruhan kalau hanya
didasarkan sebagian. Oleh karena itu pemahaman keseluruhan diperlukan
pendekatan holistik. Pernyataan tersebut ditentang oleh peneliti
kuantitatif dengan argumen walaupun setiap bagian mempunyai keunikan
tersendiri akan tetapi ada beberapa karakteristik memiliki kesamaan dan
dimungkinkan untuk dilakukan generalisasi. Apabila realitas sosial telah
dapat diungkapkan berdasarkan beberapa penelitian mencukupi maka
prediksi terhadap suatu fenomena sosial dapat dilakukan dari pada hanya
berdasarkan kebetulan.

2. Karakteristik Penelitian Kualitatif


Karakteristik penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Biklen.
Penelitian kualitatif memiliki karaktersitik-karakteristik sebagai berikut:
a. Penelitian kualitatif menggunakan latar alami (natural setting)
sebagai sumber data langsung, dan peneliti sendiri merupakan
instrumen kunci. Peneliti memasuki lapangan seperti sekolah,
keluarga, daerah pemukiman, dan lain-lain dalam waktu yang relatif
lama. Peneliti kualitatif berada dilatar tertentu karena kepeduliannya
terhadap konteks. Karena sifat alami ini kehadiran peneliti di
lapangan adalah mutlak dan pada dasarnya terjadi interaksi langsung
antara peneliti dan data. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif
peneliti dipandang sebagai instrumen kunci. Instrumen lain seperti
rekaman kaset dan video tape recorde dapat dipergunakan,dalam
kedudukannya sebagai instrumen penunjang.
b. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan
disajikan dalam bentuk kata-kata dan gambar-gambar. Laporan
penelitian memuat kutipan-kutipan data sebagai ilustrasi dan
dukungan fakta pada penyajian. Data ini mencakup transkrip
wawancara, catatan lapangan, foto, video, tape, dokumen, dan
rekaman lainnya. Dalam memahami fonomena, peneliti berusaha
melakukan análisis sekaya mungkin mendekati bentuk data yang telah
direkam.
c. Dalam penelitian kualitatif, proses lebih dipentingkan daripada hasil.
Sesuai dengan latar yang bersifat alami, penelitian kuantitatif lebih
memperhatikan aktivitas-aktivitas sehari-hari, serta prosedur-prosedur
dan interaksi yang terjadi.
d. Análisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara
induktif. Penelitian kualitatif tidak mencari bukti untuk menerima
atau menolak suatu hipótesis, yang dirumuskan sebelum peneliti
memasuki lapangan. Dalam penelitian ini dibangun abstraksi-
abstraksi sebagai pencerminan keunikan dari fenomena yang diteliti.
Abstraksi-abstraksi ini jika dikembangkan akan menjadi teori. Teori
yang dikembangkan ini mun-cul (emerge) dari bawah. oleh karena itu,
teori yang ditampilkan dari proses ini disebut grounded theory.
e. Makna merupakan hal yang esensial dalam penelitian kualitatif.
Dalam pendekatan kualitatif, peneliti berminat mempelajari cara
hidup orang yang berbeda-beda. Dengan perkataan lain, penelitian
kualitatif mementingkan apa yang disebut de-ngan perspektif
partisipan (parcicipant perspectives). Di sini difokuskan pertanyaan-
pertanyaan seperti : Apa asumsi yang dianut dalam hidupnya? Apa
yang mereka anggap sudah harus diterima begitu saja? Dengan
mempelajari persepektif partisipan. peneliti dapat menonjolkan situasi
dinamik dalam ( Inner dynamics of situations ) , yang sering tidak
terlihat oleh orang luar.
3. Teori dalam Penelitian Kualitatif
Salah satu tahapan yang dilakukan oleh peneliti dengan pendekatan
kualitatif adalah analisis data. Sebagaimana stereotip dalam penelitian
kuantitatif, terkadang ketika suatu masalah kualitatif harus dipecahkan,
peneliti cenderung dipengaruhi oleh reotip teoritis kuantitatif dengan
menggunakan teori untuk menjawabnya. Padahal, pada prinsipnya,
penelitian kualitatif menggunakan pendekatan induktif, dengan demikian
teori sesungguhnya adalah alat yang aka diuji kemudian dengan data dan
instrumen penelitinya.
Burhan Bungin, (2011) menyatakan bahwa stereotip dipengaruhi
oleh salah satu tipe penelitian kualitatif, yaitu dskriptif kualitatif, di mana
sesunguhnya tipe penelitian itu belum “benar-benar” kualitatif. Selain itu,
kualitatif deskriptif juga berbeda pada cara ia memperlakukan teori, yaitu
lebih banyak dipengaruhi oleh pandangan-pandangan deduktif-kuantitatif.
Pada umumnya pula peneliti-peneliti kualitatif deskripif berupaya keras
agar pembahasan mereka lebih cenderung kualitatif, dengan mendekati
makna dan ketajaman analisis-logis dan juga cara menjauhi statistik
“sejauh-jauhnya” maka kualitatif deskriptif diterima sebagai salah satu
tipe penelitian kualitatif.
Beberapa ahli penelitian kualitatif seepakat bahwa teorisasi dalam
penelitian kualitaif menggunakann beberapa model, yaitu model deduksi
dan model induksi. Burhan Bungin, (2011). Teori tersebut diuraikan
sebagai berikut:
a. Teorisasi Deduktif
Model teorisasi deduktif sebagai awal menjawab pertanyaan
penelitian, bahwa sesungguhnya pandangan deduktif menuntun
penelitian dengan terlebih dahulu menggunkan teori sebagai alat,
ukuran, dan bahkan instrumen untuk membangun hipotesis, sehingg
peneliti secara tidak langsung akan menggunakan teori sebagai
“kacamatga kuda” dalam melihat masalah penelitian. Dalam pormat
penelitian kualitatif, hipotesis tidak perlu diuji dengan teknik analisis
data namun digunakan pada saat pengumpulan data di lapangan.
Hipotesis berguna untuk menuntun peneliti saat mengumpulkan data
dan menguji teori. Teorisasi deduktif diakhiri dengan bahasan tentang
teori tersebut diterima, mendukung dan memperkuat, meragukan dan
mengkritik, dan merevisi atau bahkan membantah dan menolak.
b. Teorisasi Induktif
Melakukan teorisasi dengan model induktif selain berbeda juga
bertolak belakang dari teorisasi dengan model induksi deduktif.
Perbedaan utamanya adalah cara pandang terhadap teori, di mana
teorisasi deduktif menggunakan teori sebagai pijakan awal melakukan
teorisasi, sedangkan teorisasi induktif menggunakan data sebagai
pijakan awal melakukan penelitian, bahkan dalam format induktif
tidak mengenal teorisasi sama sekali, artinya teori dan teorisasi bukan
ha yang penting untuk dilakukan. Sebaliknya data adalah segala-
galanya untuk memulai sebuah penelitian.

4. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif sedikit berbeda dengan
instrumen dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif,
biasanya instrumen utama pengumpulan data adalah angket sedangkan
dalam penelitian kualitatif instrument utama dalam proses pengumpulan
data di lapangan adalah peneliti itu sendiri. Dengan kata lain peneliti
sebagai alat (instrumen) penelitian dengan harus peka terhadap stimulus
dari lingkungannya yang harus diperkirakan bermakna atau tidak bagi
penelitian. Selain itu peneliti sabagai alat (instrumen) pengumpulan data
harus dapat menyesuaikan diri dengan segala keadaan dan dapat
mengumpulkan berbagai jenis data sekaligus. Situasi yang melibatkan
interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata-
mata, sehingga untuk memahami situasi tersebut peneliti kadang-kadang
perlu ikut menyelami dan merasakan situasi tersebut dalam rangka lebih
mendalami permasalahan yang akan diteliti.
Dengan keterlibatan peneliti sebagai instrumen utama
pengumpulan data penelitian, maka segala bentuk respon dari lingkungan
tempat penelitian dilakukan baik respon positif maupun respon negatif
dapat lebih diperhatikan oleh peneliti. Respon yang bertentangan dengan
masalah penelitian atau hal-hal yang tidak diharapkan oleh peneliti dapat
digunakan untuk sebagai bahan untuk meningkatkan kepercayaan dan
tingkat pemahaman mengenai masalah yang diteliti.

5 Prosedur Analisis Dara Menurut Miles & Huberman


Analisis data model Miles dan Huberman merupakan model
analisis data yang sangat lazim digunakan oleh mahasiswa pada penelitian
kualitatif dalam menyusun skripsi. Oleh karena itu pada bagian ini penulis
khusus membahas model tersebut. Miles dan Huberman (2014)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas,
sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak
diperolehnya lagi data atau informasi baru.
Prosedur analisis data pada penelitian kualitatif menurut Miles dan
Huberman (2014), meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
 Reduksi data (data reduction);
 Penyajian data (data display);
 Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)
Menurut Miles dan Huberman, pada prosedur analisis data
penelitian kualitatif, peneliti harus mengerti terlebih dahulu tentang
konsep dasar analisa data. Analisis data dalam penelitian kualitatif sudah
dapat dilakukan semenjak peneliti sudah terjun ke lapangan. Dari analisa
data dapat diperoleh tema dan rumusan hipotesa. Untuk menuju pada tema
dan mendapatkan rumusan hipotesa, tentu saja harus berpatokan pada
tujuan penelitian dan rumusan masalahnya.
Tahapan analisis data menurur Miles dan Huberman, secara umum
diuraikan sebagai berikut:
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data diartikan secara sempit sebagai proses pengurangan
data, namun dalam arti yang lebih luas adalah proses penyem-purnaan
data, baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak
relevan, maupun penambahan terhadap data yang dirasa masih kurang.
Pada dasarnya reduksi data dapat diartikan sebagai proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan,
dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama penelitian
berlangsung. Bahkan reduksi data dilakukan sebelum data benar-benar
terkumpul. Antisipasi akan adanya reduksi data sebelum data
terkumpul sudah tampak waktu peneliti memutuskan kerangka
konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian dan
pendekatan pengumpulan data yangdipilih. Selama pengumpulan data
berlangsung, terjadi tahapan reduksi selanjutnya membuat ringkasan,
mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi
dan membuat memo. Reduksi data berlanjut terus menerus sesudah
penelitian lapangan sampai laoran akhir tersusun.
Pada saat data sudah terkumpul, biasanya peneliti memilih data
yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk
memecahkan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Kemudian menyederhanakan dan menyusun
secara sistematis dan menjabarkan hal-hal penting tentang hasil
temuan dan maknanya.
Pada proses reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang
berkenaan dengan permasalahan penelitian saja yang direduksi.
Sedangkan data yang tidak berkaitan dengan masalah penelitian
dibuang. Dengan kata lain reduksi data digunakan untuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang
tidak penting, serta mengorganisasikan data, sehingga memudahkan
peneliti untuk menarik kesimpulan. Reduksi data bukanlah suatu hal
yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Pilihan-
pilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, mana yang
dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang
tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang, semuanya
merupakan pilihan-pilihan analisis. Reduksi data merupakan suatu
bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara
sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat
ditarik dan diverifikasi.
b. Penyajian Data (Data Display)
Alur penting yang kedua dalam analisis data penelitian kualitatif
adalah penyajian data. Penyajian data merupakan proses pengumpulan
informasi yang disusun berdasar kategori atau pengelompokan-
pengelompokan yang diperlukan. Penyajian data dapat berupa bentuk
tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel. Tujuan penyajian data
adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat
menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti
tidak kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan
atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian, maka peneliti harus
membuat naratif, matrik atau grafik untuk memudahkan penguasaan
informasi atau data tersebut.

c. Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing)


Penarikan kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari
hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat
dan mudah difahami, serta dilakukan dengan cara berulangkali
melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu,
khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap
judul, tujuan dan perumusan masalah yang ada. Penarikan kesimpulan
dilakukan selama proses penelitian berlangsung seperti halnya proses
reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka selanjutnya
diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap
maka diambil kesimpulan akhir.
Kegiatan ketiga dari analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Dari awal pengumpulan data, peneliti mulai
mencari benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan
proposisi. Kesimpulan final dalam penelitian kualitatif ini mungkin
tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung pada
besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya,
penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan
peneliti, dan tuntutan0tuntutan pemberi dana, tetapi seringkali
kesimpulan itu telah dirumuskan sebelumnya sejak awal, sekalipun
seorang peneliti menyatakan telah melanjutkannya secara induktif.
Penarikan kesimpulan merupakan konfigurasi yang utuh, karena
kesimpulan tersebut tetap diverifikasi selama penelitian berlangsung.
Verifikasi yang digunakan berupa pemikiran kembali atau tinjauan
ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin begitu seksama dan
makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara
teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersebjektif atau
upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam
seperangkat data yang lain.

D. Penelitian Kuantitatif

1. Definisi Penelitian kuantitatif


Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk
mengungkapkan gejala secara holistik-konstektual melalui pengumpulan
data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen
kunci. Penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif lebih menonjol
disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta
menunjukkan ciri-ciri naturalistic yang penuh dengan nilai-nilai otentik.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menitikberatkan pada
pengukuran dan analisis hubungansebab-akibat antara bermacam macam
variabel, bukan prosesnya, penyelidikan dipandang berada dalam kerangka
bebas nilai.
Penelitian kuantitatif berbeda dengan penelitian kualitatif. Penelitian
kuantitatif menghasilkan informasi yang lebih terukur. Hal ini karena ada
data yang dijadikan landasan untuk menghasilkan informasi yang lebih
terukur. Penelititan kuantitatif tidak mempermasalahkan hubungan antara
peneliti dengan subyek penelitian karena hasil penelitian lebih banyak
tergantung dengan instrumen yang digunakan dan terukur variabel yang
digunakan, dari pada intim dan keterlibatan emosi antara peneliti dengan
subyek yang diteliti.
Borg dan Gall (1989) mengidentifikasi bahwa penelitian kuantitatif
terdiri dari penelitian eksploratif dan penelitian sebab akibat (causal).
Penelitian eksplioratif lebih menekankan kepada upaya menggabarkan
situasi. Kerlinger (1986) membedakan penelitian kuantitatif menjeadi
penelitian eksperimen dan penelitian non-eksperimen. Dwengan
menggunakan kerangka yang digunakan oleh Borg dan Gall, nampaknya
Kerlinger tidak mempertimbangkan penelitian eksploratif sebagai salah satu
bentuk penelitian kuantitatif. Pembahasan ini akan mengkategorikan
penelitian kuantitatif menjadi dua, yaitu penelitian eksploratif dan penelitian
causal. Lebih lanjut penelitian sebab akibat menjadi penelitian eksperimen
dan non eksperimen. Sebagai dikemukakan di atas, meskipun penelitian
kuantitatif berbeda jenisnya, akan tetapi diantara penelitian kuantitatif yang
berbeda tersebut mempunyai beberapa ciri yang sama, yaitu sampel
merupakan dasar dalam menggambil kesimpulan dan kedua ketepatan dalam
penggunaan instrumen dan dalam mengukur variabel merupakan indikator
utama untuk mengukur.
2. Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Karakteristik penelitian kuantitatif. Anderson dan Biddle menyebutkan
bahwa terdapat Empat karakteristik pokok yang dimiliki oleh penelitian
perilaku ( dengan pendekatan kuantitatif ).
a. Penelitian kuantitatif meliputi penelitian eksperimen, yaitu suatu
penelitian yang memberi perlakuan berbeda pada kelompok-kelompok
yang berbeda dan penelitian non-eksperimen, yaitu penelitian yang tidak
melakukan manipulasi dan kontrol dalam arti subyek yang diobservasi
apa adanya kemudian hubungan antar variabel diuji tanpa mengadakan
perubahan apapun.
b. Penelitian kuantitatif mengilustrasikan obyektifitas, yaitu suatu
aspek metodologis dalam ilmu pengetahuan yang memungkinkan
seorang peneliti menguji. gagasannya "di luar" subyek yang diteliti.
c. Dalam penelitian ini digunakan análisis statistik, seperti rerata,
frekuensi,korelasi, uji beda dan sebagainya.
d. Dalam penelitian kuantitatif , masalah, hubungan, dan metodologinya
sederhana dan jelas.
3. Penyajian data kuantitatif
Teknik penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan
menggunakan teknik statistik. Ada berbagai macam teknik statistik yang
dapat diterapkan dan dideskripsikan mulai dari paling sederhana sampai
yang kompleks tergantung dari jenis data dan masalah atau tujuan
penelitian.

 Penyediaan data dalam bentuk table


Tabel adalah penyajian data yang disusun berdasarkan baris dan
kolom. Tabel data berupa kumpulan angka-angka berdasarkan kategori
tertentu. Sebuah tabel minimal memuat judul tabel, judul kolom, judul
baris dan setiap judul baris berisikan angka, serta sumber dari mana
data diperoleh. Secara garis besar bentuk tabel terbagi dua, yaitu :
a. tabel biasa (searah), Jenis tabel ini mengelompokkan data
berdasarkan satu informasi atau satu kriteria tertentu.
b. tabel silang (dua arah), Jenis tabel ini digunakan untuk
mengelompokkan data berdasarkan dua kriteria atau lebih.
c. Penyajian data dalam bentuk grafik/diagram
d. Deskripsi dan pemusatan data
e. Ukuran penyebaran data
4. Model-model/uji statistik sebagai alat analisis data
Saat ini telah berkembang dengan pesat model-model statistika
yang dapat digunakan sebagai alat analisis dapat dimulai dari analisis
deskriptif sampai ke statistika non parametrik. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan ketika akan menggunakan model atau uji statistika
sebagai alat analisis, antara lain:
a. Data yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diketahui dari
mana diperoleh, apakah dari sampel (proses sampling) atau populasi ?
b. Jika data berasal dari sampel, teknik sampling apa yang digunakan?
Apakah probability atau non probability?
c. Dengan menggunakan skala pengukuran apa data diukur, apa nominal,
ordinal, interview atau rasio?
d. Bagaimana hipotesis dibuat apakah satu arah atau dua arah?
e. Instrumen penelitian diukur menggunakan skala apa. Apakah skala
likert, guttman dan sematic diferensial ?
f. Model-model uji statistika yang dapat digunakan sebagai alat analisis
data, antara lain:

 Analisis deskriptif

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data


penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan
1 sampel. Analisis deskriptif ini dilakukan dengan pengujian
hipotesis deskriptif. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis
penelitian dapat di generalisasikan atau tidak, apakah hipotesis
diterima, berarti hasil penelitian dapat di generalisasikan. Analisis
deskriptif ini menggunakan satu variabel atau lebih tapi bersifat
mandiri, oleh karena itu analisis ini dapat berbentuk perbandingan
atau hubungan.

Uji statistik dalam analisis deskriptif adalah bertujuan


untuk menguji hipotesis dari peneliti yang bersifat deskriptif.
Penerapan jenis uji statistik untuk penelitian yang bersifat
deskriptif sangat tergantung dari jenis data penelitian atau variabel
berdasarkan skala pengukurannya, yaitu: nominal, ordinal dan
interval atau rasio.

 Analisis komparatif
Analisis comparative merupakan bentuk analisis data
penelitian untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau perbandingan
keberadaan variabel dari dua kelompok data atau lebih. Hasil
analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat
digeneralisasikan atau tidak, apabila hipotesis diterima, berarti hasil
penelitian menyatakan ada perbedaan antar variabel.
 Analisis asosiatif
Analisis asosiatif merupakan bentuk analisis data penelitian
untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua
kelompok data atau lebih. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis
penelitian dapat digeneralisasi atau tidak, apabila hipotesis diterima
berarti hasil penelitian menyatakan ada hubungan antar variabel.

https://lp2m.uma.ac.id/2022/06/20/apa-itu-dan-bagaimana-pengolahan-data-
dalam-penelitian/#:~:text=Apa%20yang%20dimaksud%20dengan%20
pengolahan,digunakan%20oleh%20banyak%20pemangku
%20kepentingan. Diakses 07 Desember 2022.
Saleh Sirajuddin, 2017, Analisis Data Kualitatif, Pustaka Ramadhan, Bandung.
Siregar Sofyan, 2014, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, PT. Raja Grafindo,
Jakarta.
Hardani dkk, 2020, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, CV. Pustaka
Ilmu, Yogyakarta.
Rijali Ahmad, 2018, Analisis Data Deskriptif, Jurnal Alhadhariah, Vol.17 (33).
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/alhadharah/article/download/23
74/1691.
Romlah Siti, 2021, Penentuan Kualitatif dan kuantitatif (pendekata penelitian
kualitatif dan kuantitatif), jurnal study islam, Vol. 16 (1).
http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/pwahana/article/
download/4321/3091.
Harahap Novasari Mely, 2021, Analisi Data Penelitian Kualitatif Menggunakan
Model Miles dan Huberman, Jurnal Manhaj, Vol.18 (9).
https://jurnal.staiuisu.ac.id/index.php/manhaj/article/download/5/9.

Anda mungkin juga menyukai