Anda di halaman 1dari 8

A.

Analisis data

A. Informasi digital

Pengertian Teknologi Informasi Digital Keunggulan dan Kekuranganya.


Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Jika dulu orang biasanya mendapatkan informasi dengan pergi ke
perpustakaan, membaca buku, membaca koran, atau menyaksikan secara
langsung suatu peristiwa.

Di era modernisasi ini, manusia dapat memperoleh informasi dengan


mudah melalui teknologi informasi digital. Sulistyo-Basuki dalam bukunya
Pengantar Ilmu Perpustakaan (1993) menyebutkan bahwa teknologi
informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menghasilkan,
menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi.

B. Pengertian Teknologi Informasi Digital


Jadi teknologi informasi digital adalah teknologi pengelolaan informasi
dalam bentuk digital melalui proses digitalisasi. Menurut Forbes,
digitalisasi adalah pengambilan informasi analog dan menyandikannya
menjadi nol dan satu (bahasa biner) sehingga komputer dapat
menyimpan, memproses, dan mengirimkan informasi tersebut.

C. Lingkup Pekerjaan
D. Abdul Kadir dalam bukunya Pengantar Teknologi Informasi (2003)
menyebutkan bahwa Den Haag (2000) membagi ruang lingkup kerja
teknologi digital menjadi:
E. 1. Teknologi input adalah segala macam teknologi yang dapat
mendigitalkan informasi seperti keyboard dan scanner.
2. Teknologi keluaran adalah segala sesuatu yang dapat menampilkan
informasi seperti layar monitor.
3. Teknologi perangkat lunak adalah berbagai perangkat lunak untuk
memproses informasi.
F. 4. Teknologi penyimpanan adalah media penyimpanan informasi seperti hard disk.
5. Teknologi Telekomunikasi adalah teknologi yang dapat menghubungkan orang dalam
jarak jauh seperti mesin ATM dan media sosial.
6. Mesin pengolah atau dikenal dengan sebutan central processing unit (CPU)
G. Komunikasi teknologi dapat berlangsung di lingkungan akademik, lingkungan kerja, dan
lingkungan publik. Tidak mungkin di lingkungan industri.

B. Memahami perkakas analisis data


Analisis data merupakan suatu upaya untuk mengolah data menjadi
sebuah informasi sehingga nantinya data tersebut dapat dipahami dan
bermanfaat bagi Data Analyst untuk digunakan sebagai solusi dalam
permasalahan maupun kesimpulan. Ada berbagai contoh penerapan analisis
data yang digunakan oleh Data Analyst mulai dari transportasi, pendeteksi
risk dan fraud, interaksi dengan pelanggan, pencarian web, iklan digital, dan
masih banyak lagi.
Dalam menganalisis data pun terdapat berbagai teknik untuk melakukan
analisis data tergantung pada pertanyaan yang ada, jenis data, dan jumlah
data yang dikumpulkan. Masing-masing berfokus pada strategi pengambilan
data, hasil analisis, dan menelusuri data untuk mengubah angka menjadi
parameter dalam mengambil keputusan. Sebelum mengenal jenis-jenis dari
teknik analisis data itu sendiri, sangat penting untuk memahami definisi dari
teknik analisis data itu sendiri. Pada artikel kali ini, DQLab akan membahas
secara lengkap mulai dari definisi hingga tahap-tahap yang dibutuhkan
dalam menganalisis data. Simak pembahasan berikut ini!

1. Pengertian Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan suatu proses atau upaya mengolah data
menjadi informasi baru. Proses ini dilakukan bertujuan agar karakteristik
data menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna sebagai solusi bagi suatu
permasalahan, khususnya yang berkaitan dengan penelitian. Teknik analisis
data adalah metode yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi
yang mudah dipahami dan bermanfaat sebagai solusi permasalahan.
Informasi yang insightful juga dapat menjadi pedoman dalam pengambilan
keputusan untuk bisnis kedepannya. 

2. Jenis Teknik Analisis Data


Teknik Analisis Data Kualitatif
Jenis analisis data menggunakan data kualitatif adalah dengan
menggunakan data yang tidak dapat diangkakan atau bersifat non numerik.
Teknik analisis data kualitatif pada umumnya merupakan bahasan konseptual
dari suatu permasalahan. Beberapa contoh teknik analisis data kualitatif antara
lain seperti, analisis konten, analisis naratif dan analisis wacana. 
Teknik Analisis Data Kuantitatif
Jenis analisis data yang kedua adalah menggunakan data kuantitatif yaitu
menggunakan data numerik yang dapat dihitung secara akurat. Salah satu
contoh data numerik dalam metode penelitian kuantitatif yaitu hasil survey
responden. Teknik analisis data kuantitatif pada umumnya menggunakan
model matematika, model statistik, dan lain-lain. Beberapa teknik analisis
data kualitatif yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial.
 

3. Tahap Analisis Data


Pengolahan Data
Dalam tahap pengolahan data, tahap awal yang dilakukan adalah
memeriksa kelengkapan data. Tahap ini dilakukan setelah data dikumpulkan.
Peneliti perlu membuat daftar untuk memastikan apakah semua data sudah
terkumpul dengan benar. Tahap selanjutnya adalah memeriksa kualitas data,
tahapan ini dilakukan dengan cara mengamati apakah jawaban dari informan
sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti, dalam arti semua kolom terisi
atau semua pertanyaan terjawab secara memuaskan. Pemeriksaan kualitas
data dilakukan dengan memastikan data yang missing dan perlukah
dilakukan pencarian data tambahan.
Penganalisisan Data
Setelah data terklasifikasi dengan jelas, analisis data bisa dilakukan untuk
menemukan pola. Pada tahap ini ada perbedaan yang menonjol adalah
antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Riset kuantitatif umumnya
menerapkan statistik. Sedangkan riset kualitatif menerapkan coding.
Keduanya bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan software
komputer.
Penafsiran Hasil Analisis
Jika data telah selesai dianalisis, tahap selanjutnya yang harus dilakukan
adalah menafsirkan hasil analisis data tersebut. Penafsiran hasil analisis data
bertujuan untuk memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan. Pengambilan kesimpulan tersebut dilakukan dengan cara
membandingkan tafsiran yang telah dirumuskan dengan hasil analisis data
yang telah diperoleh, sehingga pada akhirnya peneliti dapat mengambil
kesimpulan apakah menerima atau menolak anggapan yang telah
dirumuskan.

C. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Artinya, teknik ini memerlukan
langkah yang strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang valid
dan juga sesuai dengan kenyataannya.

Selain itu, teknik atau metode pengumpulan data ini biasanya digunakan
untuk peneliti demi mengumpulkan data yang merujuk pada satu kata abstrak
yang tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya.
Misalnya adalah melalui angket, wawancara, pengamatan, uji atau tes,
dokumentasi, dan lain sebagainya.

Dilakukannya pengumpulan data untuk penelitian agar data dan teori yang
ada di dalamnya valid dan juga sesuai kenyataan, sehingga peneliti harus benar-
benar terjun langsung dan mengetahui teknik pengumpulan data tersebut. Dengan
demikian, peneliti akan mengetahui validitas atau kebenaran konsep
penelitiannya.

Secara umum, teknik pengumpulan data digunakan peneliti untuk dapat


mengumpulkan data atau informasi berdasarkan fakta pendukung yang ada di
lapangan demi keperluan penelitian dan teknik yang dilakukan sangat ditentukan
oleh metodologi penelitian yang dipilih oleh peneliti itu sendiri.

Di dalam melakukan teknik pengumpulan data atau proses mengumpulkan


data, keberadaan instrumen penelitian menjadi bagian yang sangat integral dan
termasuk ke dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen
penelitiannya berupa alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, dan
menyelidiki masalah yang diteliti.

Tentu saja, keberadaan instrumen tersebut akan membantu berbagai


penelusuran terhadap gejala yang ada pada penelitian sehingga dapat digunakan
untuk membuktikan kebenaran atau untuk menyanggah berbagai hipotesis. Oleh
sebab itu, instrumen yang digunakan harus memiliki validitas dan reliabilitas
yang baik.

Sebelum memulai melakukan teknik pengumpulan data, ada beberapa hal


yang harus diperhatikan yaitu:

Data biasanya sudah ditentukan oleh beberapa variabepenelitian. Ketika semua data
terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah data, sehingga data yang
dikumpulkan memiliki arti karena diolah dengan sistematis.

Data yang sudah diolah tersebut dipakai dan dipilih berdasarkan data yang
berhubungan atau relevan dengan konsep, kejadian, atau objek penelitian. Datanya
bisa berbentuk huruf, angka, simbol, gambar, dan lainnya.
Setelah itu, pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang diungkap dalam bentuk
hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.

Data yang sudah dikumpulkan ditentukan oleh berbagai variabel yang ada di
dalam hipotesis dan dikumpulkan dalam bentuk sampel yang sudah ditentukan
sebelumnya dan sampelnya digunakan untuk menganalisis sasaran penelitian.

D. Visualilasi data

Visualisasi data adalah proses menggunakan elemen visual seperti diagram,


grafik, atau peta untuk merepresentasikan data. Visualisasi data menerjemahkan yang
kompleks, bervolume tinggi, atau numerik menjadi representasi visual yang lebih mudah
diproses. Alat visualisasi data meningkatkan dan mengotomatiskan proses komunikasi
visual untuk mendapatkan akurasi dan detail. Anda dapat menggunakan representasi
visual untuk mengekstraksi wawasan yang dapat ditindaklanjuti dari data mentah.

Penggunaan data visualization ini dipercaya bisa mempercepat audiens


dalam memahami data yang ingin disampaikan. Pernyataan tersebut juga didukung
oleh penelitian yang menunjukkan bahwa 80% seseorang mencerna sesuatu dari
apa yang dilihat atau visual, sedangkan 20% lainnya melalui apa yang dibaca atau
tulisan.

Dengan kata lain, otak manusia lebih mampu mengenali gambar hanya dalam
waktu 13 milidetik. Adapun penelitian lain yang menjelaskan bahwa konten visual
diproses 60.000 kali lebih cepat dari jenis konten yang lainnya.

Meski demikian, penerapan metode data visualization ini juga harus diikuti
dengan pemahaman yang jelas tentang manfaat dan tools yang digunakannya.
Dengan begitu, hasil analisis yang ingin disampaikan lebih informatif dan mendalam.

Jenis-Jenis Visualisasi Data

Ada beberapa jenis-jenis visualisasi data yang bisa dapat diterapkan. Tentu,
setiap jenis tersebut memiliki pengertian dan perannya masing-masing dalam
menyampaikan suatu analisis. Ingin tau apa saja jenis-jenis visualisasi data? Berikut
informasinya.

Visualisasi data sementara (temporal data visualizations)


Visualisasi data sementara/temporal merupakan jenis yang paling sering
ditemui. Biasanya, data visualization sementara cocok untuk menunjukkan hasil dari
rangkaian data yang berbentuk linear atau satu dimensi saja.

Adapun ciri-ciri utama temporal data visualization yang umum digunakan,


yaitu berupa garis yang bermula dan berakhir di titik tertentu. Lebih lanjut, contoh
visualisasi data sementara yang dapat digunakan adalah bar chart, line chart, scatter
plots, polar area diagrams, time series sequences, timelines, hingga gantt chart.

Visualisasi data hierarkis (hierarchical data visualizations)

Selanjutnya adalah visualisasi data hierarkis yang umumnya digunakan untuk


menunjukkan hubungan antara suatu kelompok terhadap kelompok lain yang lebih
besar. Jenis data visualization jenis ini cocok untuk menunjukkan munculnya data-
data baru yang berasal dari suatu penyebab. Contohnya adalah diagram pohon dan
grafik batang.

Visualisasi data jaringan (network data visualizations)

Jenis visualisasi data jaringan menunjukkan hubungan antara entitas dan


tautan. Sederhananya, jenis ini merupakan sekumpulan data yang saling
berpengaruh satu sama lainnya. Contoh visualisasi data jaringan adalah word cloud,
alluvial diagrams, node-link diagrams, hingga matrix chart.

Visualisasi data multidimensi (multidimensional data visualizations)

Multidimensional data visualizations merupakan visualisasi data yang memiliki


banyak dimensi yang cenderung memvisualisasikan data yang memiliki banyak
variabel atau dimensi. Dibandingkan dengan tipe visualisasi yang lainnya, jenis ini
biasanya ditampilkan lebih menarik dan mencolok. Contoh visualisasi multidimensi
adalah histograms, pie charts, hingga stacked-bar.

Visualisasi data geospasial (geospatial data visualizations)

Jenis tipe visualisasi data yang terakhir adalah geospasial. Visualisasi data
geospasial biasanya mewujudkan wujud nyata dari suatu benda atau ruang yang
memiliki data untuk ditampilkan. Contoh visualisasi data geospasial adalah
cartogram, flow map, heat map, hingga density map.

Fungsi Visualisasi Data


Dibandingkan menggunakan tulisan, visualisasi data menjadi metode yang
sering digunakan karena dianggap bisa menyampaikan informasi yang lebih mudah
dipahami. Hal tersebut karena kinerja visualisasi data yang mengkonversikan
kumpulan data menjadi lebih sederhana untuk disajikan.

E. Penerapan keamanan daka sederhana

1. Penerapan keamanan data perlu dilakukan agar data yang kita miliki tidak dengan mudah di akses oleh
orang asing, seperti pembocoran, pencurian, modifikasi dari data yang kita miliki.

2. Contoh secara sederhana hal yang bisa kita lakukan dalam penerapan keamanan data, yaitu:

 Memasang password dokumen, yakni menambahkan password pada dokumen yang akan kita
buat, sehingga untuk mengakses dokumen tersebut diperlukan password sebagai akses masuk.
Contohnya dokumen kita pada Microsoft Word.
 Melakukan enkripsi teks, yakni proses penyandian informasi, dimana isi didalam informasi yang
kita miliki diubah menjadi sebuah text yang tidak dapat dibaca oleh siapapun sebelum enkripsi
tersebut dibatalkan (decrypt). Contohnya melakukan enkripsi pada sebuah teks dengan platform
gratis yang ada situs web dengan menggunakan bahasa pemrograman
 Akses Kontrol Lingkungan Komputer. Contohnya memasang akses control seperti password di
perangkat Laptop/PC.

3. Pengumpulan Data adalah proses mengumpulkan dan menganalisis informasi spesifik untuk
menawarkan solusi pertanyaan yang relevan dan mengevaluasi hasilnya.

4. Tujuan utama pengumpulan data adalah untuk memudahkan peneliti dalam membuat evaluasi dan
mampu membuat prediksi dari hasil analisa data untuk masa depan.

5. Jenis-jenis pengumpulan data ada 2 jenis, yaitu:

 Pengumpulan data primer, yakni dalam proses pengumpulannya, data primer didapatkan dengan
melibatkan partisipasi aktif dari peneliti. Biasanya, data primer dikumpulkan melalui kegiatan
survei, observasi, eksperimen, kuesioner, wawancara pribadi dan media lain yang digunakan
untuk memperoleh data lapangan.
 Pengumpulan data sekunder, yakni metode pengumpulan data sekunder sering disebut juga
dengan metode penggunaan bahan dokumen. Karena dalam hal ini, peneliti tidak secara langsung
mengambil data sendiri tapi meneliti dan memanfaatkan data yang dihasilkan oleh pihak-pihak
lain.

6. Pengumpulan data itu penting, alasannya:

 Mengurangi kemungkinan kesalahan untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan di dalam


prosesnya.
 Mengambil keputusan yang terstruktur untuk meminimalisir risiko.
 Hemat biaya dan waktu
 Mendukung kebutuhan dari ide, gagasan, atau inovasi baru

7. Metode untuk melakukan pengumpulan data, antara lain:

 Wawancara, yaitu percakapan tatap muka antara dua individu dengan tujuan tunggal
mengumpulkan informasi yang relevan untuk memenuhi tujuan penelitian. Alat-alat yang
diperlukan untuk melakukan wawancara adalah seperti perekam suara, kamera digital, dan kamera
perekam video.
 Kuesioner, yaitu proses pengumpulan data melalui instrumen yang terdiri dari serangkaian
pertanyaan dan petunjuk untuk menerima respons dari individu yang diberikannya.
 Studi Kepustakaan, yaitu kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau
masalah yang menjadi objek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya
ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain.

Anda mungkin juga menyukai