Taylor (1975)
Menurut Taylor, arti analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan
tema dan merumukan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan
bantuan dan tema pada hipotesis
Menurut Lexy, pengertian analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya
kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar
Macam analisis data dapat dibedakan berdasarkan metode atau caranya. Berikut ini adalah jenis analisis
data secara umum
Pengertian analisis data secara deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis data
dengan membuat gambaran data-data yang terkumpul tanpa membuat generalisasi dari hasil penelitian
tersebut
Beberapa yang termasuk didalam teknik analisis data secara deskriptif misalnya menyajikan data
kedalam bentuk grafik, tabel, presentasi, frekuensi dan diagram
Pengertian analisis data secara Inferensial adalah teknik analisis data dengan menggunakan statistik
dengan cara membuat simpulan yang berlaku secara umum. Analisis Inferensial menggunakan rumus
statistik tertentu. Hasil perhitungan rumus tersebut akan menjadi dasar dalam generalisasi sampel bagi
populasi. Dengan kata lain, analisis Inferensial ini berfungsi membuat generalisasi hasil suatu penelitian
sampel untuk populasi
Dalam melakukan analisis data harus berdasarkan prosedur dan langkah-langkah tertentu. Berikut ini
adalah langkah-langkah dalam analisi data
1. Pengumpulan Data, tahap awal dari aktivitas analisis data adalah pengumplan data yang akan
dianalisis
2. Tahap Editing, yaitu proses pemeriksaan kejelasan dan kelengkapan terkait pengisian instrumen
pengumpulan data
3. Tahap Koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi terhadap semua pernyataan yang ada pada
instrumen pengumpulan data berdasarkan variabel yang sedang diteliti
4. Tahap Pengujian, yaitu proses pengujian kualitas data, baik dari sisi validasi maupun reliabilitas
instrumen dari pengumpulan data
5. Tahap Mendeskripsikan Data, yaitu proses membuat deskripsi data dengan menyajikannya
dalam bentuk tabel frekuensi atau diagram dengan beragam ukuran tendensi sentral maupun
ukuran dispersi. Tujuannya adalah agar memahami karakteristik data sampel dari suatu
penelitian
6. Tahap Pengujian Hipotesis, yaitu proses pengujian terhadap proposisi apakah bisa diterima atau
ditolak, apakah memiliki makna atau tidak. Berdasarkan tahap inilah nantinya akan dibuat
simpulan atau keputusan
4. Dapat dilihat secara visual sehingga membantu dalam mengambil keputusan secara cepat dan
tepat
5. Dalam kegiatan bisnis, membantu proses identifikasi masalah yang membutuhkan tindakan atau
keputusan
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu kualitas instrumen
penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan
reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya belum tentu dapat menghasilkan data yang valid atau reliabel, apabila instrumen tersebut
tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data
kuantitatif dan kualitatif maka akan diuraikan pada pembahasan selanjutnya
Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data dalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap
proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut. Kesalahan dalam melaksanakan
pengumpulan data dalam datu penelitian akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu
penelitian
Pengumpulan data dapat dimaknai juga sebagai kegiatan penelitian dalam upaya mengumpulkan
sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian
kualitatif) atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif)
Merujuk pada pengertian diatas, betapa pentingnya pengumpulan data dalam proses penelitian. Tanpa
data lapangan, proses analisis data dan simpulan hasil penelitian tidak dapat dilaksanakan. Ada
perbedaan yang cukup mendasar mengenai pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Oleh karena itu, membahas pengertian pengumpulan data tidak hanya pada pemahaman
pengertiannya saja, akan tetapi perlu dipahami juga bagaimana pengumpulan data dalam penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dalam pelaknsanaanya tidak
mesti harus langsung oleh peneliti, akan tetapi dapat dilakukan melalui pihak lain yang dipandang
mampu atau kompeten dalam melaksanakan pengumpulan data. Atas dasar tersebut, instrumen
penelitian yang akan digunakan harus memenuhi syarat-syarat instrumen penelitian.
Data juga dapat dibagi menjadi bermacam-macam klasifikasi. Tergantung dari jenis, teknik, kegunaan dan
analisisnya. Seperti yang terangkun berikut ini.
Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peniliti baik perorangan maupun
ogranisasi. Contoh : Mewancarai langsung penonton bioskop untuk meneliti preferensi konsumen
bioskop
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode,
baik secara komersial maupun nonkomersial. Contohnya adalah peneliti yang menggunakan data statistik
hasil riset dari surat kabar atau majalah
Data Internal
Yaitu data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misalnya :
data keuangan, data pegawai, data produksi
Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada diluar organisasi. Contohnya adalah data
jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk
Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat Idul Adha, tinggi
badan siswa kelas XII IPS 1
Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya, sperti persepsi
konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat
Data Diskrit
Data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu PKK Sumber Ayu, nilai
rupiah dari waktu ke waktu dan lain sebagainya
Data Kontinu
Data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu nilai yang lainnya.
Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira dan sebagainya. DInas pertanian daerah
mengimpor bahan baki pabrik pupuk kurang lebih 870 ton.
Data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya : laporan keuangan per (31 Desember 2019),
data pelanggan PT. Angkasa Pura bulan Mei 2020
Data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time
series adalah data perkembangan nilai tukar dolar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai
2007
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan cara. Bila dilihat dari setting-nya
data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (batural setting), pada laboratorium dengan metode
eksperimen, dirumah dengan berbagai responden dan lain-lain.
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan
sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara
atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview,
kuesioner (angket) dan observasi
1. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan dara apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Selainitu juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal lain dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil
Dalam menggunakan teknik interview dan juga kuesioner, anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti
sebagai berikut :
Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan dengan
tatap muka mapun lewat telepon
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data
telah mengetahui dengan pasti informasi yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis yang alternatif jawabannya pun disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden
diberi peranyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara,
maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan
material lainy yang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar. Adapun contoh
wawancara terstruktur tentang tanggapan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah sebagai berikut.
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak Bagus
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak Bagus
Wawancara Tidak Terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garus-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Contohnya, "Bagaiamanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah tentang
impor gula saat ini dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani "/
Dalam Wawancara Tidak Terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data yang akan diperoleh
sehinggar peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan
analisis terhadap setiap jawaban dari responden terebut, peneliti dapat mengajukan berbagai
pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan
Dalam melakukan wawancara maka pewawancara haru memperhatikan tentang situasi dan kondisi
sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara
2. Kuesioner
Merupakan teknis pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden
3. Observasi
Dalam menggunakan obervasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau
blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan, kemudian format yang disusun berisi item-item
tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu
petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekadar mencatat tetapi juga mengadakan
pertimbangan, kemudian mengadakan penilaian kepada skala bertingkat. Misalnya memperhatikan
reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat reaksi tersebut tetapi juga menilai reaksi tersebut
apakah sangat kurang atau tidak sesuai dengan yang dikehendaki
Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan
data kualitatif sebagai berikut :
Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya
jawab antara peneliti dengan informan atau subjek. Dengan kemajuan TIK seperti saat ini, wawancara
bisa saja dilakukan tanpa tatap muka yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawacara
merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang
diangkat dalam penelitian. Wawancara juga dapat dikatakan sebagai berikut, proses pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya
Observasi
Observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode
penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindra, bisa
penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab
masalah penelitian. Hasil Observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana
tertentu dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu
peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian
2. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman
observasi sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang
terjadi di lapangan
3. Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap
sebuah isu yang diangkat menajdi objek penelitian
Dokumen
Selain wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam betuk
surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cendera mata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa
dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu
memiliki kepekaan yang teoretis untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar
barang yang tidak bermakna
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat diskusi terpusat (FGD) yaitu upaya menemukan
makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari dari pemaknaan yang salah
oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti mendiskusikan hasil ujian nasional dimana nilai
rata-rata siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara
sukbjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi terdiri dari atas beberapa orang
peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang
lebih objektif
Konsep perlindungan data mengisyaratkan bahwa individu memiliki hak untuk menentukan apakah ia
akan bergabung dengan masyarakat kemudian akan membagi atau bertukar data pribadi diantara
mereka serta hak untuk menentukan syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi untuk melakukan hal
tersebut. Hukum perlindungan data secara umum juga mencakup langkah-langkah pengamanan
perlindungan dari keamanan data pribadi dan memperbolehkan penggunaannya oleh orang lain
sepanjang sesuai dengan syarat yang ditentukan.
Konsep hak privasi menjadi populer pada tahun 1890 ketika Samuel Warren dan Louis Brandeis menulis
esai berjudul, "The Right to Privacy" yang diterbitkan oleh Harvard Law Review. Mereka mengusulkan
pengakuan hak individu "right to be let alone" dan juga berpendapat bahwa hak ini harus dilindungi oleh
hukum yang ada sebagai bagian dari masalah hak asasi manusia. Dengan demikian, konsep hak privasi
telah diakui, akan tetapi masih sulit untuk didefinisikan
Privasi, sebagai bagian dari hak asasi manusia mengidentifikasi perlindungan data pribadi sebagai hak
yang penting. Hak privasi melalui perlindungan data bukan hanya penting namun juga merupakan
elemen kunci bagi kebebasan dan harga diri individu. Perlindungan data menjadi pendorong kuat bagi
terwujudnya kebebasan politik, spriritual, keagamaan dan sebagaianya. Hak untuk menentukan nasib
sendiri, kebebasan berekspresi dan privasi adalah hak-hak penting untuk menjadikan kita sebagai
manusia
Visualisasi Data
Visualisasi data dilihat oleh banyak bidang ilmu sebagai komunikasi visual modern. Visualisasi data tidak
berada dibawah bidang manapun, melainkan interpretasi diantara banyak bidang, misalnya terkadang
dilihat sebagai cabang modern dari statistik deskriptif oleh beberapa orang, tetapi juga sebagai dasar alat
pengembangan oleh yang lain. Visualisasi data mengikutkan pembuatan pembuatan dan kajian dari
representasi visual dari data, artinya informasi yang telah diabstraksikan dalam bentuk skematis,
termasuk atribut atau variabel dari unit informasi
Tujuan utama dari visualisasi data adalah untuk mengkomunikasikan informasi secara jelas dan efisien
kepada pengguna lewat grafik informasi yang dipilih, seperti tabel dan grafik. Visualisasi yang efektif
membantu pengguna dalam menganalisis dan penalaran tentang data dan bukti. Ia membuat data yang
kompleks bisa diakses, dipahami dan berguna. Pengguna bisa melakukan pekerjaan analisis tertentu,
seperti melakukan pembandingan atau memahami kausalitas dan prinsip perancangan dari grafik
contohnya, memperlihatkan perbandingan atau kausalitas mengikuti pekerjaan tersebut. Tabel pada
umumnya digunakan saat pengguna akan melihat ukuran tertentu dari sebuah variabel, sementara grafik
dari berbagai tipe digunakan untuk melihat pola atau keterkaitan dalam data untuk satu atau lebih
variabel.