Anda di halaman 1dari 10

TUGAS METODELOGI PENELITIAN

Oleh :
Kelompok 5

1. I Putu Satria Wibawa Dana ( 1932122010 )


2. I Gede Arista Wahyu Wijaya ( 1932122019 )
3. I Gede Agus Wanda Bin Ghana ( 1932122018 )
4. Kadek Rama Adi Wijaya ( 1932122047 )
5. I Nyoman Triananda Widialit ( 1932122030 )
6. Made Diva Pradnya Nata ( 202032122150 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
2021
Pengertian Data Penelitian

Istilah data pada umumnya tidak hanya dijumpai pada kegiatan penelitian saja, namun pada
kegiatan lain dari berbagai bidang. Data kemudian menjadi informasi awal yang dikumpulkan
dari beberapa fakta di lapangan dan media lain. 

Kumpulan data ini kemudian bisa digunakan untuk menarik informasi utama, dan dalam
bidang tertentu dijadikan dasar dalam menentukan keputusan maupun kebijakan

secara umum data penelitian diartikan sebagai kumpulan dari fakta yang bisa berbentuk
angka, simbol, maupun tulisan yang diperoleh melalui proses pengamatan subjek penelitian.

Data di dalam kegiatan penelitian harus memenuhi syarat tertentu untuk bisa dijadikan
sebagai bahan penelitian. Salah satu syaratnya adalah bisa dipercaya, sehingga data tersebut
benar adanya atau sesuai fakta dari hasil pengamatan subjek penelitian.

Data yang dikumpulkan pada dasarnya juga masih bersifat mentah yang tentu oleh penelitian
perlu diolah kembali. Pengolahan data ini nantinya akan membantu peneliti mendapatkan
informasi tertentu yang menjawab pertanyaan dalam bagian rumusan masalah, seperti yang
disampaikan di awal tadi.

Definisi data penelitian menurut para ahli

1. Mills

Pendapat pertama disampaikan oleh Mills (1984), menjelaskan bahwa data merupakan fakta
mentah, observasi, atau kejadian dalam bentuk angka atau simbol khusus. Sehingga data bisa
berupa angka dan bisa berupa simbol yang didapatkan dari observasi langsung ke lapangan.

2. Syafrizal Helmi Situmorang

Syafrizal Helmi Situmorang juga menjelaskan mengenai definisi dari data yaitu sekumpulan
informasi atau nilai yang diperoleh dari hasil observasi (pengamatan) suatu objek. Sehingga
menurut Syafrizal, data hanya didapatkan dari hasil pengamatan objek.

3. Suharsimi Arikunto

Menurut Suharsimi Arikunto (2002) dijelaskan bahwa data penelitian merupakan segala
bentuk fakta dan angka yang bisa dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Sehingga
fakta dalam bentuk apapun nantinya bisa dijadikan data untuk penelitian, dan sumbernya
sendiri bisa dari sumber manapun yang terpercaya.

4. Slamet Riyadi

Sedangkan menurut Slamet Riyadi data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari
pengamatan dimana data bisa berupa angka-angka atau lambang-lambang. Sehingga data
diperoleh dari suatu pengamatan atau observasi yang bentuknya bisa dalam angka maupun
lambang (simbol).

Persyaratan Data Penelitian yang Valid

1. Akurasi

Syarat yang pertama adalah akurasi, jadi data yang didapatkan atau dikumpulkan setidaknya
memiliki karakteristik mendekati kondisi yang ada. Baik itu secara empiris maupun teoritis

2. Presisi
Syarat kedua adalah presisi, yakni karakteristik data menyatakan konsistensi data adalah sama
atau mendekati sumber data yang ada. Sehingga data tersebut sifatnya konsisten, ketika
dilakukan pengamatan lagi atau wawancara lagi di waktu berlainan. Maka data yang didapatkan
kurang lebih sama.

3. Validitas Eksternal
Syarat berikutnya adalah validitas eksternal yakni suatu data yang didapatkan dari suatu atau
seorang informan sifatnya sama dengan informasi yang didapat dari masyarakat luas. Informan
menyampaikan informasi atau data sekecil apapun, baik sama dengan pendapat mayoritas
masyarakat maupun tidak sudah bisa digunakan. Jadi, ketika informan ini menyampaikan
pendapat yang berbeda dengan pendapat masyarakat luas. Maka data ini justru perlu disimpan
karena perlu diteliti lebih mendalam, apakah memang benar atau tidak.

4. Validitas Internal
Syarat lainnya adalah validitas internal atau memenuhi validitas internal, dimana data yang
didapat memiliki karakteristik bahwa data tersebut didapatkan dari sumberdaya yang memenuhi
standar. Meliputi petugas, alat, dan juga metodologi.
Syarat yang disebutkan diatas umumnya diterapkan pada penelitian kualitatif, kemudian
bagaimana untuk penelitian dengan metode lainnya? Maka perlu memenuhi standar atau
beberapa syarat umum berikut ini: 
 Objektif, artinya data penelitian sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 
 Representatif, artinya data yang dikumpulkan sudah bisa mewakili suatu persoalan yang
lebih luas. 
 Up to date, artinya data di dalam kegiatan penelitian merupakan data terkini atau baru
atau bisa dibilang bukan data yang sudah kadaluarsa alias usang. 
 Relevan, artinya data di dalam penelitian harusnya memiliki hubungan dengan persoalan
atau topik dari penelitian yang dilakukan sehingga ada kesesuaian. 
 Kesalahan baku kecil, jadi data di dalam penelitian mempunyai tingkat kesalahan baku
yang terbilang kecil. 

Klasifikasi Data Penelitian


1. Klasifikasi Data Penelitian Berdasarkan Cara Memperolehnya
Klasifikasi yang pertama adalah didasarkan pada cara memperoleh data tersebut, dan kemudian
terbagi lagi menjadi dua jenis. Yakni:

a. Data Primer
Data primer merupakan jenis data yang didapatkan secara langsung, sehingga pihak yang
melakukan penelitian melakukan pengumpulan data langsung di hadapan narasumber atau
mungkin objek penelitian.

Sehingga data tidak didapatkan dari pihak ketiga, melainkan dikumpulkan secara langsung.
Adapun contoh didapatkannya data primer ini bisa melalui:

Data yang didapatkan langsung dari hasil wawancara dengan narasumber.


Data yang didapatkan dari hasil pengisian angket oleh subjek penelitian.
Data yang didapatkan peneliti dari kegiatan survei langsung ke lapangan.
b. Data Sekunder
Jenis kedua dari klasifikasi data berdasarkan cara memperolehnya adalah data sekunder.
Berkebalikan dengan data primer, dimana data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak
lain dan data ini sifatnya sudah tersedia. Jadi, peneliti tidak perlu mencari dan
mengumpulkannya sendiri.

Data sekunder ini bisa bersumber dari hasil penelitian sebelumnya, dan biasanya data diterima
dalam bentuk jadi. Misalnya data dalam bentuk tabel, diagram, dan lain sebagainya yang bisa
langsung diolah peneliti sesuai kebutuhan. Contoh data sekunder ini adalah:

- Data sensus penduduk yang dilakukan oleh pihak BPS.


- Data jumlah pasien penyakit kanker yang dihimpun oleh WHO.
- Data perusahaan startup di suatu negara yang dihimpun oleh kementerian komunikasi
dinegara tersebut. Jika di Indonesia adalah Kementerian Komunikasi dan Informasi.

2. Klasifikasi Data Penelitian Berdasarkan Sifatnya


Data penelitian kemudian juga diklasifikasikan berdasarkan sifat, dan kemudian dibagi lagi
menjadi dua jenis. Yaitu: 
a. Data Kualitatif 
Berdasarkan sifat data nantinya akan dijumpai data kualitatif yakni jenis data yang berbentuk
selain angka sehingga bentuknya ada yang berupa verbal, simbol, dan juga gambar. Data jenis ini
bisa diperoleh dari berbagai sumber termasuk kegiatan wawancara, pengisian kuesioner,
observasi, dan lain-lain. 
Berhubung data kualitatif ini bentuknya tidak berupa angka maka sifatnya subjektif. Artinya
siapa yang melihat data tersebut memiliki kemungkinan akan memberikan penafsiran yang
berbeda. Contohnya adalah: 
1. Hasil kuesioner para pasien dalam menilai kualitas pelayanan rumah sakit tempatnya
dirawat. 
2. Wawancara mengenai kualitas pelayanan dari sebuah hotel. 
b. Data Kuantitatif 
Jenis kedua berdasarkan sifat data adalah data kuantitatif yang merupakan data dalam bentuk
angka, sehingga merupakan data selain dari data kualitatif. Sifatnya sendiri adalah objektif,
sehingga siapa saja yang membaca data berupa angka ini akan memiliki penafsiran yang sama.
Contohnya: 
1. Data mengenai usia terkini dari Pak Rudi. 
2. Data tinggi badan rata-rata siswa di kelas XII IPA 1. 
3. Data untuk mengetahui suhu di kota Surabaya pada Kamis, 2 April 2021. 
3. Klasifikasi Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya 
Dilihat dari sumbernya, maka akan dibagi lagi menjadi dua jenis data. yaitu: 
a. Data Internal 
Berdasarkan sumber, jenis data yang pertama adalah data internal. Yakni suatu data yang
didapatkan dari dalam tempat penelitian, bisa dari perusahaan, organisasi, maupun tempat
penelitian lain yang sudah ditentukan sejak awal. 
Sifat data ini kemudian internal, yang tentu hanya diketahui oleh pihak-pihak di dalam organisasi
maupun perusahaan. Contoh jenis data internal ini antara lain: 
1. Data yang menyatakan jumlah karyawan di perusahaan X. 
2. Data yang menyebutkan kebutuhan karyawan baru di perusahaan Y. 
3. Data yang menunjukan tingkat kepuasan karyawan yang bekerja di perusahan Z. 
b. Data Eksternal 
Berikutnya adalah data eksternal, dan berkebalikan dengan data internet di mana data berasal
dari luar ruang lingkup tempat penelitian dilakukan. Jadi, data jenis ini digunakan peneliti
sebagai pembanding untuk mengetahui data tambahan dari pihak luar. Contoh data dari jenis ini
adalah: 
1. Data karyawan yang berasal dari perusahaan lain namun bergerak di bidang yang sama,
atau menyediakan produk yang sama. 
2. Data yang menjelaskan tingkat kepuasan karyawan terhadap kebijakan perusahaan A
dengan perusahaan B. 
3. Data jumlah karyawan di perusahaan A dan perusahaan B. 
4. Data jumlah siswa di sekolah C dengan sekolah E. 

4. Klasifikasi Data Penelitian Berdasarkan Waktu Pengumpulan


a. Data Cross Section 
Jenis yang pertama adalah data cross section yakni jenis data yang didapatkan peneliti melalui
survei atau pengumpulan data dalam periode waktu tertentu. Sehingga jika dibutuhkan pendataan
ulang maka perlu menunggu periode waktu berikutnya. Adapun contohnya adalah: 
1. Data penjualan periode Januari – Maret 2021 di perusahaan A. 
2. Data pekerjaan masyarakat di desa X dalam periode Januari – Juni 2021. 
3. Data keuangan perusahaan periode tahun 2020. 
b. Data Berkala 
Jenis kedua adalah data berkala yang juga merupakan kebalikan dari data cross section. Data
berkala diketahui sebagai jenis data yang didapatkan dengan melakukan pengamatan secara
berkala atau kontinyu, sehingga bisa diketahui perkembangan dari suatu objek penelitian.
Contohnya adalah: 
1. Data impor beras negara Indonesia dari tahun 2010 sampai 2020. 
2. Hasil pertanian setiap bulan sepanjang tahun 2020. 

5. Klasifikasi Data Penelitian Berdasarkan Skala Pengukuran 


Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan skala pengukuran, maka jenis data
penelitian terbagi menjadi empat. Yaitu: 
1. Data Nominal
Data nominal adalah data-data yang mendasarkan pada skala pengelompokkan fakta atau
peristiwa yang telah ditetapkan bersifat diskrit dan saling pilah. Variabel data nominal pada
penelitian sosial contohnya seperti jenis kelamin, tempat lahir, agama, dan sebagainya.

a. Sifat Data Nominal


Sifat-sifat data nominal penjelasannya seperti di bawah ini. 
 Kategori data sifatnya saling memisah atau dipisahkan, tidak jadi satu kelompok
 Kategori data tidak mempunyai aturan yang ditetapkan secara logis, bisa berdasarkan
sesuai dengan penelitian.

b. Ciri-ciri Data Nominal


Ciri-ciri data data nominal adalah sebagai berikut.
 Angka yang tertera adalah label
 Tidak memiliki urutan 
 Tidak mempunyai ukuran yang baru
 Tes statistik yang digunakan ialah nonparametrik
 Hasil perhitungan bukan bilangan pecahan
c. Contoh Data Nominal
Contoh data nominal ada 2, yaitu data nominal sebenarnya dan tidak sebenarnya. Contohnya
seperti di bawah ini.
1) Sebenarnya
 Agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu
 Jenis kelamin: Laki-laki, perempuan
 Status perkawinan: Kawin, Belum kawin
2) Tidak sebenarnya
 Ijazah yang dimiliki: SD, SMP, SMA, S1, S2, S3
 Tahun produksi kendaraan bermotor: 2014, 2015, 2016, 2017

2. Data Ordinal
Data ordinal adalah data-data yang diukur dengan skala yang disusun berdasarkan atribut tertentu
sesuai dengan jenjang, bisa berupa dari tinggi ke rendah, atau rendah ke tinggi. Data ordinal
seringkali banyak ditemukan pada penelitian sosial dan pendidikan, berkaitan dengan persepsi,
motivasi, sikap, dan pengukuran.

a. Ciri-ciri Data Ordinal


Sifat data ordinal adalah sebagai berikut.
 Kategori data sifatnya saling memisah atau dipisahkan
 Kategori data memiliki aturan yang logis
 Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus 

b. Contoh Data Ordinal


Contoh data ordinal bisa dipahami di bawah ini.
 Jawaban responden mengenai suatu kebijakan
1: Sangat setuju
2: Setuju
3: Tidak berpendapat
4: Kurang setuju
5: Tidak setuju

3. Data Interval
Data interval merupakan data-data yang diukur dengan skala yang disusun berdasarkan hasil
pengukuran, dan dalam pengukuran tersebut memiliki satuan ukuran yang sama. Contohnya
adalah pada pengukuran temperatur.

a. Ciri-ciri Data Interval


Ciri-ciri data interval ialah sebagai berikut.
 Kategori data sifatnya memisah
 Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus
 Perbedaan karakteristik sama tergambar dalam perbedaan
 Angka nol (0) menggambarkan titik dalam skala

b. Contoh Data Interval


Contoh data interval bisa dipelajari di bawah ini.
 Nilai siswa mata pelajaran IPA
A: 75
B: 35

4. Data Ratio
Data ratio adalah data-data yang diukur dengan skala yang disusun berdasarkan hasil skala
pengukuran dan mempunyai nilai nol mutlak. Selain itu, data ratio mempunyai jarak atau ukuran
yang sama.

a. Ciri-ciri Data Ratio


Ciri-ciri data ratio adalah sebagai berikut.
 Kategori data sifatnya saling memisah atau dipisahkan
 Kategori data memiliki aturan yang logis
 Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus 
 Perbedaan karakteristik yang sama dan berbeda ditunjukkan dengan jumlah pada kategori
 Angka nol mutlak sebagai titik dalam ukuran
 Tes yang digunakan adalah statistik parametrik
b. Contoh Data Ratio
Contoh data ratio bisa dipelajari seperti di bawah ini.
 Berat badan
 Tinggi badan
 Usia manusia
 Nilai ujian

6. Klasifikasi Data Penelitian berdasarkan Sifat Data


Data penelitian berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu data diskrit dan kontinyu.
Penjelasannya seperti berikut.
1. Data Diskrit
Data diskrit ialah data-data penelitian yang nilainya merupakan bilangan-bilangan asli, bukan
pecahan. Contohnya adalah data jumlah kendaraan roda 4 di Kota Yogyakarta.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu ialah data-data penelitian yang nilainya tidak selalu bilangan, namun bisa berupa
pecahan. Nilai pada data kontinyu ada pada suatu interval tertentu. Selain itu, data kontinyu
dideskripsikan dengan kata kira-kira, sekitar, dan sebagainya. Contohnya adalah data mengenai
hasil panen semangka sekitar 1 ton.

Anda mungkin juga menyukai