Oleh :
Kelompok 5
Istilah data pada umumnya tidak hanya dijumpai pada kegiatan penelitian saja, namun pada
kegiatan lain dari berbagai bidang. Data kemudian menjadi informasi awal yang dikumpulkan
dari beberapa fakta di lapangan dan media lain.
Kumpulan data ini kemudian bisa digunakan untuk menarik informasi utama, dan dalam
bidang tertentu dijadikan dasar dalam menentukan keputusan maupun kebijakan
secara umum data penelitian diartikan sebagai kumpulan dari fakta yang bisa berbentuk
angka, simbol, maupun tulisan yang diperoleh melalui proses pengamatan subjek penelitian.
Data di dalam kegiatan penelitian harus memenuhi syarat tertentu untuk bisa dijadikan
sebagai bahan penelitian. Salah satu syaratnya adalah bisa dipercaya, sehingga data tersebut
benar adanya atau sesuai fakta dari hasil pengamatan subjek penelitian.
Data yang dikumpulkan pada dasarnya juga masih bersifat mentah yang tentu oleh penelitian
perlu diolah kembali. Pengolahan data ini nantinya akan membantu peneliti mendapatkan
informasi tertentu yang menjawab pertanyaan dalam bagian rumusan masalah, seperti yang
disampaikan di awal tadi.
1. Mills
Pendapat pertama disampaikan oleh Mills (1984), menjelaskan bahwa data merupakan fakta
mentah, observasi, atau kejadian dalam bentuk angka atau simbol khusus. Sehingga data bisa
berupa angka dan bisa berupa simbol yang didapatkan dari observasi langsung ke lapangan.
Syafrizal Helmi Situmorang juga menjelaskan mengenai definisi dari data yaitu sekumpulan
informasi atau nilai yang diperoleh dari hasil observasi (pengamatan) suatu objek. Sehingga
menurut Syafrizal, data hanya didapatkan dari hasil pengamatan objek.
3. Suharsimi Arikunto
Menurut Suharsimi Arikunto (2002) dijelaskan bahwa data penelitian merupakan segala
bentuk fakta dan angka yang bisa dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Sehingga
fakta dalam bentuk apapun nantinya bisa dijadikan data untuk penelitian, dan sumbernya
sendiri bisa dari sumber manapun yang terpercaya.
4. Slamet Riyadi
Sedangkan menurut Slamet Riyadi data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari
pengamatan dimana data bisa berupa angka-angka atau lambang-lambang. Sehingga data
diperoleh dari suatu pengamatan atau observasi yang bentuknya bisa dalam angka maupun
lambang (simbol).
1. Akurasi
Syarat yang pertama adalah akurasi, jadi data yang didapatkan atau dikumpulkan setidaknya
memiliki karakteristik mendekati kondisi yang ada. Baik itu secara empiris maupun teoritis
2. Presisi
Syarat kedua adalah presisi, yakni karakteristik data menyatakan konsistensi data adalah sama
atau mendekati sumber data yang ada. Sehingga data tersebut sifatnya konsisten, ketika
dilakukan pengamatan lagi atau wawancara lagi di waktu berlainan. Maka data yang didapatkan
kurang lebih sama.
3. Validitas Eksternal
Syarat berikutnya adalah validitas eksternal yakni suatu data yang didapatkan dari suatu atau
seorang informan sifatnya sama dengan informasi yang didapat dari masyarakat luas. Informan
menyampaikan informasi atau data sekecil apapun, baik sama dengan pendapat mayoritas
masyarakat maupun tidak sudah bisa digunakan. Jadi, ketika informan ini menyampaikan
pendapat yang berbeda dengan pendapat masyarakat luas. Maka data ini justru perlu disimpan
karena perlu diteliti lebih mendalam, apakah memang benar atau tidak.
4. Validitas Internal
Syarat lainnya adalah validitas internal atau memenuhi validitas internal, dimana data yang
didapat memiliki karakteristik bahwa data tersebut didapatkan dari sumberdaya yang memenuhi
standar. Meliputi petugas, alat, dan juga metodologi.
Syarat yang disebutkan diatas umumnya diterapkan pada penelitian kualitatif, kemudian
bagaimana untuk penelitian dengan metode lainnya? Maka perlu memenuhi standar atau
beberapa syarat umum berikut ini:
Objektif, artinya data penelitian sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Representatif, artinya data yang dikumpulkan sudah bisa mewakili suatu persoalan yang
lebih luas.
Up to date, artinya data di dalam kegiatan penelitian merupakan data terkini atau baru
atau bisa dibilang bukan data yang sudah kadaluarsa alias usang.
Relevan, artinya data di dalam penelitian harusnya memiliki hubungan dengan persoalan
atau topik dari penelitian yang dilakukan sehingga ada kesesuaian.
Kesalahan baku kecil, jadi data di dalam penelitian mempunyai tingkat kesalahan baku
yang terbilang kecil.
a. Data Primer
Data primer merupakan jenis data yang didapatkan secara langsung, sehingga pihak yang
melakukan penelitian melakukan pengumpulan data langsung di hadapan narasumber atau
mungkin objek penelitian.
Sehingga data tidak didapatkan dari pihak ketiga, melainkan dikumpulkan secara langsung.
Adapun contoh didapatkannya data primer ini bisa melalui:
Data sekunder ini bisa bersumber dari hasil penelitian sebelumnya, dan biasanya data diterima
dalam bentuk jadi. Misalnya data dalam bentuk tabel, diagram, dan lain sebagainya yang bisa
langsung diolah peneliti sesuai kebutuhan. Contoh data sekunder ini adalah:
2. Data Ordinal
Data ordinal adalah data-data yang diukur dengan skala yang disusun berdasarkan atribut tertentu
sesuai dengan jenjang, bisa berupa dari tinggi ke rendah, atau rendah ke tinggi. Data ordinal
seringkali banyak ditemukan pada penelitian sosial dan pendidikan, berkaitan dengan persepsi,
motivasi, sikap, dan pengukuran.
3. Data Interval
Data interval merupakan data-data yang diukur dengan skala yang disusun berdasarkan hasil
pengukuran, dan dalam pengukuran tersebut memiliki satuan ukuran yang sama. Contohnya
adalah pada pengukuran temperatur.
4. Data Ratio
Data ratio adalah data-data yang diukur dengan skala yang disusun berdasarkan hasil skala
pengukuran dan mempunyai nilai nol mutlak. Selain itu, data ratio mempunyai jarak atau ukuran
yang sama.