Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PENGERTIAN DATA: Fungsi, Sumber, Jenis Jenis Data dan Contohnya

Data merupakan elemen awal yang menjadi dasar pertimbangan pemutusan suatu
kebijakan. Secara sederhana data adalah kumpulan dari fakta-fakta yang dapat memberikan
gambaran luas suatu keadaan. Data dikumpulkan melalui cara-cara tertentu kemudian diolah
sehingga menghasilkan suatu informasi yang jelas dan mudah dipahami. Data dibutuhkan
dalam beragam bidang, mulai dari pergudangan, kependudukan, penjualan, penelitian dan
sebagainya. Semakin kompleks data maka semakin rumit juga pengelolaannya.

3.1 Pengertian Data


Data adalah kumpulan dari fakta yang dapat berupa angka, simbol ataupun tulisan
yang diperoleh melalui pengamatan suatu objek.  data yang baik harus dapat dipercaya
kebenarannya (reliable), akurat, tepat waktu, dan mencakup ruang lingkup yang luas. Data
masih bersifat mentah, sehingga orang yang melihat atau membacanya belum bisa mendapat
suatu informasi yang utuh.  Maka dari itu perlu adanya pengolahan terhadap data yang
diperoleh sehingga menghasilkan sebuah informasi yang dapat dipahami.

Pengertian Data Menurut Para Ahli


1) Menurut Mills (1984:17) Data adalah fakta mentah, observasi atau kejadian dalam
bentuk angka atau simbol khusus.
2) Menurut Syafrizal Helim Situmorang Data adalah sekumpulan informasi atau nilai
yang diperoleh dari hasil observasi (pengamatan) suatu obyek.
3) Menurut Kamus Webster data adalah things known or assumed atau sesuatu yang
diketahui dan dianggap.
4) Menurut KBBI data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar
kajian untuk membuat analisis dan kesimpulan.

3.2 Fungsi Data


Data memiliki beragam fungsi atau manfaat, beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:
1) Sebagai Dasar Membuat Keputusan
Data dapat digunakan untuk membuat keputusan terbaik terhadap suatu permasalahan
yang ada. Dengan data keputusan akan lebih mudah dibuat dan lebih dapat
dipertanggungjawabkan
2) Sebagai Dasar Perencanaan
Dalam membuat suatu perencanaan diperlukan adanya suatu parameter yang akurat.
Data disini dibutuhkan untuk menjadi parameter dan acuan dalam membuat suatu
perencanaan. Dengan adanya data juga mampu untuk memperkirakan keadaan di
masa yang akan datang, sehingga suatu perencanaan akan lebih terarah dan tingkat
keberhasilannya semakin tinggi.
3) Sebagai Acuan Implementasi Suatu Kegiatan
Dengan adanya data dapat dijadikan acuan atau tolak ukur untuk melakukan suatu
kegiatan.
4) Sebagai Bahan Evaluasi
Dalam suatu organisasi atau lembaga pasti diperlukan adanya evaluasi untuk
meningkatkan mutu. Data disini berperan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi
terhadap kegiatan atau kinerja suatu organisasi.
3.3 Jenis Jenis Data dan Contohnya
Data dikelompokkan menjadi berbagai jenis, diantaranya adalah berdasarkan sifatnya,
berdasarkan sumbernya, berdasarkan waktu pengumpulannya, dan berdasarkan cara
memperolehnya.

1) Jenis Data Berdasarkan Cara Memperolehnya


Data berdasarkan cara memperolehnya dibedakan menjadi 2, yaitu data primer dan
data sekunder.
a) Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dan dikumpulkan langsung dari objek
yang diteliti oleh orang atau organisasi yang melakukan penelitian.
Contoh:
 Data hasil kuisioner terhadap responden
 Data hasil wawancara langsung
 Data hasil survey
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain yang
telah ada. Jadi penulis tidak mengumpulkan data langsung dari objek yang
diteliti. Biasanya data sekunder diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu
dan data diterima dalam bentuk jadi, seperti diagram, grafik, tabel.
Contoh:
 Data sensus penduduk oleh BPS
 Data penyakit kanker yang dikeluarkan oleh WHO
 Data startup di Indonesia yang dikeluarkan oleh Menteri Komunikasi
dan Informasi

2) Jenis Data Berdasarkan Sifatnya


Jenis data berdasarkan sifatnya dibagi lagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
a) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data deskriptif atau data yang tidak berbentuk
angka,biasanya dinyatakan dalam bentuk verbal, simbol, atau gambar. Data
kualitatif dapat diperoleh melalui wawancara, kuisioner, observasi, studi
literatur, dan lain sebagainya. Data kualitatif biasanya bersifat objektif,
sehingga setiap orang yang membacanya akan menimbulkan penafsiran yang
berbeda.
Contoh:
 Kuisioner tentang tingkat kepuasan pasien di suatu rumah sakit
 Kualitas pelayanan di hotel, dan lain-lain.
 Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang
diperoleh dari suatu penelitian, pengukuran, atau observasi.
b) Data Kuantitatif
Data kuantitatif dapat diperoleh dengan melakukan survey untuk mendapatkan
jawaban rigid berupa angka. Data kuantitatif ini bersifat objektif, sehingga
setiap orang yang mebaca atau melihat data ini akan menafsirkannya dengan
sama.
Contoh:
 Umur Rudi 20 tahun
 Tinggi badan rata-rata di kelas A adalah 172 cm
 Suhu di Kota Jakarta mencapai 37 derajat
 Pendapatan perkapita Indonesia mencapai 20 triliun, dan lain
sebagainya.
3) Jenis Data Berdasarkan Sumbernya
Data berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua macam, yaitu data internal dan data
eksternal.
a) Data Internal
Data internal adalah data yang diperoleh langsung dari suatu organisasi atau
tempat dilakukannya penelitian.
Contoh:
 Kebutuhan tenaga kerja di suatu perusahaan
 Jumlah karyawan di perusahaan
 Tingkat kepuasan karyawan di suatu institusi
b) Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar organisasi atau tempat
dilakukannya penelitian. Data eksternal ini biasnya digunakan sebagai
pembanding antara organisasi lain dengan organisasi yang bersangkutan.
Contoh:
 Data kependudukan yang dikeluarkan oleh BPS
 Data penjualan produk perusahaan lain
 Jumlah siswa di sekolah lain

4) Jenis Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya


Jenis data berdasarkan waktu pengumpulannya dibagi menjadi dua macam, yaitu
data cross section dan data berkala (time series data).
a) Data Cross Section
Data cross section adalah data yang diambil pada 1 periode waktu tertentu
sehingga ia membutuhkan data di waktu lain jika ingin melakukan
perbandingan.
Contoh sederhana: dalam sebuah desa ada 100 KK, dengan parameter tertentu
30% nya dikategorikan sebagai keluarga Miskin. Nah 30% nya itu adalah data
yang dihasilkan dari data cross section karena hanya mencakup titik waktu itu
saja.
Untuk melakukan perbandingan apakah di desa tersebut angka kemiskinan
menurut atau naik, maka ia membutuhkan data-data yang sebelumnya telah
diteliti.
Contoh:
 Data penjualan suatu perusahaan pada bulan Februari 2018
 Data keuangan perusahaan pada bulan Mei 2015
b) Data Berkala
Data berkala adalah data yang diambil secara kontinu dari waktu ke waktu
untuk mengetahui perkembangan dari objek yang sedang diamati atau
diobservasi. Data ini nantinya akan diamati pola perubahannya dari periode ke
periode. Pola perubahan ini dapat digunakan untuk membuat perencanaan atau
mengambil sebuah keputusan. Data berkala dapat diambil setiap hari, minggu,
bulan, triwulan, atau setiap tahun.
Contoh:
 Data impor beras Indonesia tahun 2010 – 2020
 Jumlah penjualan perharai selama bulan Agustus 2019
 Hasil pertanian setiap bulan selama tahun 2019
3.4 Sumber Data
Menurut Zuldafrial (2012:46), sumber data adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh. Ada dua macam sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
Sumber data primer adalah sumber data diperoleh langsung oleh peneliti. Sedangkan sumber
data sekunder adalah sumber data yang tidak diperoleh langsung oleh peneliti, biasanya
sumber data ini diperoleh dari pihak lain.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan dalam suatu penelitian
untuk mengumpulkan atau memperoleh data. Metode pengumpulan data menjadi hal yang tak
kalah pentingnya dalam suatu penelitian. Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dan mencapai tujuan penelititan. Dengan teknik pengumpulan
data yang tepat akan diperoleh data yang akurat, sehingga hasil dari penelitian memiliki
kredibilitas yang tinggi. Terdapat beberapa teknik atau metode untuk mengumpulkan data,
yaitu wawancara, observasi, angket (kuesioner), dokumentasi.

1) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara
peneliti dengan narasumber untuk mendapatkan informasi. Wawancara dapat
dilakukan secara langsung/tatap muka ataupun tanpa tatap muka, yaitu melalui media
komunikasi. Wawancara terbagi menjadi dua jenis:
a) Wawancara terstruktur
Pada wawancara terstruktur, peneliti teleh mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber. Peneliti juga dapat
menggunakan alat bantu seperti kamera, perekam suara, alat tulis, dan lain
sebagainya.
b) Wwancara Tidak Terstruktur
Lain halnya dengan wawancara tidak terstruktur, biasanya peneliti tidak
mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu.
2) Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek menggunakan
pancaindera. Observasi bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
untuk suatu penelitian. metode pengumpulan data ini terbagi menjadi dua macam,
yaitu:
a) Participant observation
Pada participant observation, peneliti ikut terlibat langsung dalam proses
observasi terhadap suatu objek yang sedang diamati.
b) Non participant observation
Sedangkan non participant observation, peneliti tidak terlibat secara langsung
dalam proses observasi.
3) Angket (kuesioner)
Metode pengumpulan data berikutnya adalah angket (kuesioner). Metode ini
dilakukan dengan cara meberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
sejumlah responden yang dijadikan sampel pada suatu penelitian. Berdasarkan bentuk
pertanyaannya, kueasioner dibedakan menjadi dua jenis:
a) Kuesioner terbuka -> Pada kuesioner terbuka responden diberikan kebebasan
untuk menjawab kuesioner.
b) Kuesioner tertutup -> Sebaliknya pada kuesioner tertutup sudah disediakan
pilihan jawaban umtuk dipilih sesuai dengan kondisi responden.
4) Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan
menganalisi dokumen-dokumen yang telah ada. Dokumen dapat berupa  autobiografi,
surat, arsip foto, jurnal kegiatan, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai