Anda di halaman 1dari 14

Nama : Muchamad Bagus Saputrawan

Tingkat / NIM : 3B / 18061

Mata Kuliah : PKP

BIOSTATISIK

A. Definis
Biostatistik disebut juga Statistik Kesehatan. Biostatistik terdiri dari dua kata dasar yaitu
bio dan statistik. Bio berarti hidup, sedangkan statistik adalah kumpulan angka-angka.
Sehingga secara harfiah biostatistik adalah kumpulan angka-angka tentang kehidupan.
Biostatistik adalah data atau informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
Statistik kesehatan sangat bermanfaat untuk kepentingan administratif, seperti merencanakan
program pelayanan kesehatan, menentukan alternatif penyelesaian masalah kesehatan, dan
melakukan analisis tentang berbagai penyakit selama periode waktu tertentu
 Status (Latin) = Negara
 State (English) = Negara
 Statistik = Negara
1. Dulu digunakan untuk data yg berhubungan dengan negara seperti :
statistik tenaga kerja, statistik kehutanan, statistik pendidikan, dll.
2. Sekarang berkembang ke seluruh aspek kehidupan : produk industri,
teknologi informasi, bisnis, hukum, dll.

B. Statistika Kesehatan
Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode teknik atau cara
mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, menyajikan datadalam bentuk kurva
atau diagram, menarik kesimpulan menafsirkan data serta menguji hipotesis yang didasarkan
pada hasil.
Statistik Kesehatan adalah semua yang berkaitan dengan masalah kesehatan baik individu
atau masyarakat
Contoh statistik seperti :
1. Suatu studi dilakukan untuk melihat efek dari paparan gas CO terhadap polisi lalu
lintas.
2. Dosen biostatistik Akademi Kebidanan PBH Batusangkar ingin mempelajari
hubungan nilai ujian Biostatistik dengan tingkat kehadiran mahasiswa.
Contoh statistik kesehatan :
1. AKI, Sarana kesehatan, cakupan imunisasi, dll.

C. Fungsi Statistika Kesehatan


a. Memeberikan gambaran/keterangan tentang masalah kesehatan
b. Penentuan prioritas masalah yang perlu ditanggulangi
c. Bahan yang dapat digunakan untuk perencanaan bidang kesehatan
d. Dapat membandingkan tingkat kesehatan masyarakat
e. Menilai dan menganalisa hasil usaha kesehatan
f. Dapat menentukan kebutuhan dalam bidang kesehatan yang sudah atau belum
dipenuhi.
g. Dapat mencari hubungan sebab dan akibat
h. Dokumentasi data kesehatan masyarakat

D. Tujuan Statistik
a. Sebagai gambaran/ ukuran mengenai status/ derajat kesehatan.
Contoh : angka kematian bayi, angka kematian ibu.
b. Digunakan untuk evaluasi program kesehatan.
Contoh : status kesehatan.
c. Digunakan untuk merencanakan program kesehatan.
Contoh : didapat data pola penyakit di suatu daerah sebagai dasar pengalokasian
sumber daya kesehatan.
E. Jenis-jenis Statistik
a) Statistik berdasarkan cara penggolongan data terbagi atas:
1. Statistika Deskriftif
Kegiatan mulai dari pengumpulan data, pengolahan, sampai mendapatkan
informasi dengan jalan menyajikan dan analisis data yang telah terkumpul.
Tujuan dari statistik deskriptif adalah memberikan gambaran tentang
keadaan yang berkaitan dengan penyakit atau masalah kesehatan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan.
Untuk data numerik informasi yang diberikan berupa perhitungan nilai
tengah (mean, median, modus), nilai variasi. Sedangkan untuk data kategori
informasinya adalah nilai proporsi/persentase.
2. Statistika Inferensal / Statistik Induktif
Tujuan dari statistik inferensial adalah untuk menarik kesimpulan cirri-ciri
populasi berdasarkan data yang diperoleh melalui sampel. Statistik inferensial
merupakan kumpulan cara atau metode yang dapat mengeneralisasikan nilai-nilai
dari sampel dikumpulkan menjadi nilai populasi. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan teori estimasi atau uji hipotesis.

b) Statistik berdasarkan bentuk parameter terbagi atas


1. Statistik parametrik
Berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-
parameter populasi seperti rata-rata proporsi, dan lain- lain. Dengan ciri-ciri
parametrik adalah jenis data interval atau rasio serta distribusi data (populasi)
adalah normal atau mendekati normal.
2. Statistik non- parametric
Inferensi statistik yang tidak membahas parameter-parameter populasi
dengan ciri adalah data nominal atau ordinal serta distribusi data (populasi) yang
tidak diketahui atau bisa disebut tidak normal.
F. Data
Data adalah bentuk jamak dari kata dotum, data adalah himpunan angka yang merupakan
nilai dari unit sampel kita sebagai hasil mengamati/mengukurnya.
 Tujuan pengumpulan data:
1. Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan
2. Untuk dasar pengambilan keputusan
 Ciri-Ciri Data :
1. Berbentuk angka atau simbol angka, tidak berbentuk kalimat.
2. Tersusun teratur. Berurutan sesuai dengan aturan-aturan, kaidah-kaidah, hukum-
hukum, rumus-rumus, dalil-dalil tertentu.
3. Agregat. Seluruh kumpulan nilai-nilai pengukuran yang merupakan suatu
kesatuan dan setiap nilai pengukuran hanya mempunyai arti sebagai bagian dari
keseluruhan tersebut.
 JENIS-JENIS DATA
1. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1) Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh :
Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti
preferensi konsumen bioskop.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik
secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada
peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar
atau majalah.
2. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1) Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi
pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data
pegawai, data produksi, dsb.
2) Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta
kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah
penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi
pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
3. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
1) Data Kualitatif
Adalah data yang berbentuk kualitas, seperti penyataan terhadap
KB yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu : setuju, kurang
setuju, tidak setuju). Berbentuk kata-kata atau pengkategorian. Dalam
mengolah data mengunakan komputer, kategori tersebut harus
dilakuka proses “coding” terlebih dahulu. Misalkan : untuk setuju di
beri kode 2, kurang setuju diberi kode 1 dan tidak setuju diberi kode 0.
Data Kualitatif disebut juga dengan data kategori.
2) Data Kuantitatif.
Data dalam bentuk bilangan (numerik), misalnya : jumlah balita
yang mendapatkan imunisasi, Berat Badan Bayi. Diperoleh dengan
cara menghitung maupun mengukur. Data Kuantitatif disebut juga
dengan data numerik.
4. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1) Data Literal (diskrit)
Adalah data yang berbentuk bilangan bulat, misalnya : Jumlah
anak dalam keluarga, jumlah penyakit TBC, jumlah kecelakaan jalan
raya. Diperoleh dengan cara menghitung.
2) Data Kontinyu
Adalah data yang berbentuk rangkaian data, nilainya berbentuk
desimal. Misalnya : Tinggi Badan, Berat Badan, Tekanan Darah.
Diperoleh dengan cara mengukur.
5. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1) Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu
tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data
pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2) Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu
dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time
series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap
euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah
nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

G. Metode Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data merupakan prosedur yang sitematik dan standar yang dipakai
untuk mendapatkan data. Caranya sebagai berikut :
1. Wawancara.
 Wawancara terpimpin : dilakukan berdasarkan pedoman, data mudah diolah,
data dpt disajikan ssecara kualitatif dan kuantitatif, dapat dilakukan banyak
orang .
 Wawancara tidak terpimpin : Tidak ada topik yang menjadi fokus wawancara,
pertanyaan tidak sistematis, tidak menggunkan pedoman, sulit diolah.
 Wawancara bebas terpimpin : cara kombinasi, luwes, dan terarah, untuk
menggali gejala yg bersifat pribadi Biostatistik.
2. Observasi
 Observasi terlihat : bila peneliti aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang
diteliti.
 Observasi sistematik :Bila mempunyai kerangka struktur yg jelas berisi semua
faktor yang diperlukan dan materi observasi mempunyai ruang sempit,
terbatas dan terarah.
 Observasi eksperimental : Bila ingin mengetahui adanya perubahan akibat
eksperimental yang dilakukan. Biostatistik
3. Angket (kuesioner)
 Kuesioner pilihan.
 Kuesioner isian.
4. Studi Dokumen.
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung
kepada subjek penelitian.
 Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
 Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh
laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.

H. Skala Pengukuran
Dalam mengumpulkan nilai dari variabel perlu diketahui skala pengukuran dari variabel
tersebut. Variabel adalah sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara
satu objek ke objek lainnya.
Contoh variabel, yaitu :
1. Untuk mengamati bayi baru lahir
Variabel yang akan diamati adalah berat badan, panjang badan (nilai ini bervariasi
antara satu bayi dengan bayi lainnya).
Jenis Skala Pengukuran :
1. Nominal
Nilai dapat dibedakan/klasifikasi pengamatan dapat dilakukan. Contohnya :
 Variabel jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki
dan Perempuan.
 Menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya
bersifat membedakan saja.
2. Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat
antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Contohnya :
 Pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut
berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.
 Dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A, B, C, D,
dan E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar
dari B, dan seterusnya.
3. Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk
menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun
sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak. Contohnya :
 Jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena
jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama
dengan jam 12 malam.

 Cara Menyusun Tabel Distribusi


 Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.
 Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan berdasarkan aturan
sturges, banyak kelas dapat diambil berdasarkan rumus :
K = 1 + 3,3 Log n
Dimana :
K = banyak kelas.
n = jumlah pengamatan.
 Menentukan panjang kelas interval, menggunakan rumus :

Rentang (data terbesar−data terkecil)


P=
Banyak kelas

4. Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang
bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan. Jarak atau
interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol
mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada. Contohnya :
 Nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100.
Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai
Tono.
I. Deskriptif
Dapat menggambarkan bahwa data tersebut disajikan dalam bentuk ; tulisan, table
frekuensi dan grafik ( Histogram, diagram garis, diagram batang, diagram lingkar, diagram
tebar, pictogram, box whisker plot, dot plot ).
1. Pengolahan data deskriftif
a. Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif
 Mencari data maks dan min. Selisih disebut Range (R).
Rumus = Xmaks – Xmin
 Mencari jumlah kelas dan interval kelas.
Jumlah Kelas, K = 1 + 3,3 Log n
Dimana :
K = banyak kelas.
n = jumlah pengamatan.
Rentang (data terbesar−data terkecil)
Interval kelas, P=
Banyak kelas
b. Distribusi Frekuensi Data Kualitatif
Membuat frekuensi dan presentasenya.

2. Nilai Tengah ( Central Tendency )


a. Ungrouped data ( tidak terkelompok )
 Mean ( rata-rata )
Σ Xi
x=
n
Keterangan :
x = rata-rata
n = jumlah sampel
Σ Xi = jumlah total nilai
 Median ( Md )
n+1
Md =
2
Keterangan :
Md = median
n = jumlah sampel

 Modus ( Mo )
Nilai yang sering muncul.

b. Grouped data ( terkelompok )


 Mean ( rata-rata )
Σ fm
x=
n
Keterangan :
x = rata-rata
f = frekuensi untuk setiap kelas
m = titik tengah
n = jumlah frekuensi

 Median ( Md )
n
−cf
Md = 2
Lmd i
f . md
Keterangan :
Md = median
Lmd = batas bawah kelas median
n = besar sampel
cf = frekuensi kumulatif sebelum median
i = interval kelas (tepiatas-tepi bawah)
f.md = frekuensi kelas median
 Modus ( Mo )
di
Mo = Lmo i
d 1+ d 2
Keterangan :
Mo = modus
Lmo = batas bawah kelas modus
d1 = beda antara frekuensi kelas modus dgn frekuensi kelas
sebelum kelas modus
d2 = beda antara frekuensi kelas modus dgn frekuensi kelas
sesudah kelas modus
i = interval kelas (tepiatas-tepi bawah)

J. Elemen statistic
1. Populasi,
Adalah Kumpulan dari seluruh elemen sejnis tetapi dapt di bedakan satu sama lain
karena karakteristik dan kumpulannya tersebut menjadi objek perhatian.
Contoh : Jika akan diteliti kepuasan pekerja laki-laki yang bekerja pada malam
hari di PT. Abadi, maka populasinya adalah pekerja wanita khusus dibagiaan
produksi yang bekerja lembur pada malam hari pada PT. Abadi, jadi tergantung
lingkup masalahnya terlebih dahulu.
2. Sampel
Adalah didefinisikan sebagai sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari
suatu populasi. Sama seperti yang di atas, , maka sampelnya adalah sebagian pekerja
wanita, atau beberapa pekerja wanita di perusahaan tersebut.
Pada populasi dengan jumlah sedikit, sampel di random. Random artinya adalah
setiap anggota populasi punya kesempatan yang sama untuk terpilih.
Ditarik kesimpulan, sampel adalah bagian dari populasi, atau populasi bisa dibagi
dalam berbagai jenis sampel.
K. Macam-macam grafik
 Berdasarkan bentuk.
a. Grafik batang ( bar diagram )
Grafik yang memplot data menggunakan batang atau kolom persegi
panjang (disebut bins) yang mewakili jumlah total pengamatan dalam data
untuk kategori tersebut.
b. Grafik lingkaran ( pie gram )
Grafik statistik berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi irisan-irisan
untuk menggambarkan proporsi numerik.
c. Grafik garis ( line diagram )
Grafik yang menggunakan garis untuk menghubungkan titik data
individual yang menampilkan nilai kuantitatif selama interval waktu tertentu.
d. Grafik titik ( diagram pencar = scaterdiagram )
Suatu gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan suatu data yang
akan disajikan menggunakan titik-titik.
e. Grafik model ( picto gram )
Diagram yang datanya dalam bentuk gambar
f. Grafik peta ( map diagram )
Grafik yang memberikan informasi demografi yang berbentuk peta.
Dengan grafik ini, informasi yang bersifat demografi akan lebih menarik dan
mudah dimengerti.
 Berdasarkan fungsinya grafik
a. Perbandingan
b. Kecenderungan
c. Penerangan
L. Jenis sampel
1. Sampel Homogen
Dikatakan homogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-
sifat yang relatif seragam satu sama lainnya. Karakteristik seperti ini banyak
ditemukan di bidang eksakta, misalnya air, larutan, dsb. Apabila kita ingin
mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan
kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari secangkir kopi
tersebut.
2. Sampel Heterogen
Dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki
sifat-sifat yang relatif berbeda satu sama lainnya. Karakteristik seperti ini banyak
ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku, yang objeknya manusia atau gejala-
gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat unik dan kompleks. Misalnya, apabila
kita ingin mengetahui rata-rata IQ mahasiswa Unpad angkatan 2009 (berarti rata-rata
dari semua Fakultas). Jelas, rata-rata IQ mahasiswa antar Fakultas kemungkinan besar
bervariasi, IQ mahasiswa Fakultas Kedokteran relatif lebih tinggi dibanding dengan
rata-rata IQ mahasiswa Fakultas lainnya, sehingga kita bisa mengatakan bahwa
populasi tersebut keadaannya heterogen.

Anda mungkin juga menyukai