Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

KLASIFIKASI DALAM MODEL DATA

A. PENGERTIAN KLASIFIKASI DATA


Klasifikasi data adalah pengelompokan data berdasarkan beberapa aspek di antaranya
berdasarkan sumber data, waktu pengumpulan, jenis (jenis data primer dan sekunder
misalnya), dan sifat data. Sementara pengertian data sendiri menurut The Liang Gie,
merupakan hal, peristiwa, atau kenyataan lain apa pun yang mengandung sesuatu
pengetahuan untuk dijadikan sebagai bahan menyusun keterangan, membuat kesimpulan,
atau mengambil keputusan. Pada dasarnya data merupakan sekumpulan informasi atau juga
keterangan – keterangan dari suatu hal yang diperoleh dengan melalui pengamatan atau
juga pencarian ke sumber – sumber tertentu. Data yang diperoleh tersebut dapat menjadi
sebuah anggapan atau fakta disebabkan karena memang belum diolah dengan lebih lanjut.
Setelah diolah dengan melalui penelitian atau percobaan maka suatu data tersebut dapat
menjadi bentuk yang lebih kompleks seperti seuatu database, informasi atau juga bahkan
solusi untuk menyelesaikan masalah tertentu.

B. KLASIFIKASI DATA BERDASARKAN SIFAT, JENIS, SUMBER, DAN WAKTU


PENGUMPULANNYA
1). Klasifikasi data berdasarkan jenis data
 Data hitung (counting / enumeratic data)
Data hitung merupakan sebuah data yang didapatkan dengan berdasarkan hasil
dari sebuah perhitungan. Adapun yang tergolong ke dalam data hitung yaitu
presentase yang berkaitan dengan suatu jumlah data tertentu. Contohnya
seperti presentase pengunjung yang datang ke toko Mahatari setiap harinya
mencapai lebih dari 50% dari total keseluruhan pengunjung yang datang ke Mall
Serba Ada.
Selain itu, presentase juga bisa berasal dari jumlah karyawan yang ada di dalam
kantor dimana nanti Anda akan menemukan hasilnya. Namun sebelumya Anda
harus melakukan perhitungan dengan rumus tertentu.

 Data ukur (measurement data)

Data ukur merupakan sebuah data yang mengindikasikan ukuran atau nilai
tertentu. Nilai tersebut bisa berupa angka maupun juga huruf yang biasanya
diberikan oleh atasan untuk ditujukan kepada karyawan setelah sebelumya
atasan melakukan berbagai pemeriksaan terhadap laporan hasil pekerjaan
karyawannya tersebut. Nanti angka yang akan ditunjukkan tersebut merupakan
sebuah angka yang berupa hasil dari pengukuran 2.

2). Klasifikasi data dengan berdasarkan sifat data

 Data kuantitatif (quantitative data)

Data kuantitatif merupakan sebuah penggolongan data yang berpatokan pada


penjumlahan. Misalnya, jika jumlah dari universitas negeri yang ada di Indonesia
dibagi menjadi dua bagian, maka kurang lebih 5000 orang tersebut akan
termasuk ke dalam penggolongan kualitatif.

 Data kualitatif (qualitative data)

Data kualitatif merupakan sebuah data yang merupakan kebalikan dari data
kuantitatif. Data kualitatif merupakan sebuah data yang penggolongannya
diperoleh dengan berdasarkan hubungan atau relasi yang berkaitan dengan
kualitas yang dimiliki oleh seseorang maupun sesuatu. Misalnya penggolongan
terhadap universitas negerti yang ada di Indonesia yang nantinya malah
ditemukan fakultas exacta dan juga fakultas non exacta yang merupakan dua
istilah yang menjadi pemisah dari dua jenis fakultas tersebut.
Contoh lain dari data kualitatif adalah seperti penggolongan para mahasiswa
yang berada di Fakultas tertentu yang menggunakan SKS sebagai penilaian
studinya yang mana SKS tersebut menerapkan sistem penilaian A sampai D
dengan berdasarkan pemisah dari masing-masing sistem atau tingakatan skor
tersebut. Masih ada contoh lain yang berkenaan dengan data kualitatif ini yaitu
istilah yang berkaitan dengan Black American atau Negro dan juga White
American di dalam sebuah sensus penduduk.

3). Klasifikasi data dengan berdasarkan sumber data

 Data internal atau internal data

Data internal merupakan sebuah data yang asli atau otentik. Data internal ini
didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh dirinya sendiri. Penelitian
tersebut dilakukan tanpa ada bantuan atau campur tangan dari orang lain. Maka
dari itu data ini bersifat asli atau murni pekerjaannya sendiri.

 Data eksternal ataui external data

Data eksternal merupakan sebuah data yang tidak asli. Tidak asli di sini karena
data tersebut diperoleh berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh orang lain.
Jadi, seseorang bisa saja menggunakan data ini untuk keperluannya meskipun
data tersebut pada dasarnya bukan datanya sendiri melainkan data yang
dikumpulkan oleh orang lain. Secara teori, data eksternal dibagi menjadi dua,
diantaranya:

 Data eksternal primer atau primery external data: Data ini merupakan


sebuah data yang berkaitan dengan ucapan lisan berupa kata-kata yang
berasal dari orang lain yang memang merupakan pemilik dari data
tersebut. Maksudnya, data ini didapatkan dari keterangan seseorang
yang merupakan peneliti asli data tersebut.
 Data eksternal sekunder atau secondary external data: Data ini
merupakan sebuah data yang diperoleh dair orang yang bukan
merupakan pemilik data tersebut. Jadi, orang yang dijadikan sebagai
acuan dalam data ini bukanlah berasal dari peneliti melainkan dari orang
lain yang mungkin juga mendapatkan informasi tentang data tersebut
dari orang lain juga dan begitu seterusnya.
4). Klasifikasi data berdasarkan waktu pengumpulannya

 Data cross section

Data cross-section merupakan sebuah data yang menunjukkan informasi


mengenai titik tertentu. Contoh data ini adalah laporan keungan per 1 Januari
2019, data para nasabah Bank Mandiri periode Januari – April, data karyawan PT.
Angkasa Agung periode Maret – Juni, dan lain-lain.

 Data time series atau data berkala

Data time series juga dinamakan sebagai data berkala yang cara


pengumpulannya dengan berpatokan pada periode atau dari waktu ke waktu
secara historis. Contoh data ini adalah data mengenai perkembangan nilai tukar
rupiah terhadap dollar Amerika mulai tahun 2004 sampai dengan 2007.

C. TUJUAN KLASIFIKASI DATA


1). Mengelompokkan sifat-sifat yang sama kedalam kelompok-kelompok tertentu atau kelas-
kelas tertentu.
2). Mempermudah untuk membandingkan
3). Mengelompokkan informasi yang menonjol dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu
4). Menunjukkan sifat-sifat yang menonjol sehingga mudah untuk dilihat secara sekilas
5). Mempermudah mengadakan perlakuan secara statistik terhadap data yang telah
dikumpulkan, contohnya: untuk analisa, interpretasi atau menyusun laporan

D. METODE PENGUMPULAN KLASIFIKASI DATA


Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list,
kuesioner (angket terbuka/tertutup), pedoman wawancara, camera foto dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan
wawancara.
1). Angket klasifikasi data
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data
melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di
berbagai wilayah.

Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :

 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka
harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden
yang tidak mengerti bahasa Inggris, dan sebagainya.
 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban
yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden
hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2). Observasi klasifikasi data
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

3). Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber
data. Pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan
karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada
sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data
(umumnya penelitian kualitatif)
DAFTAR PUSTAKA
Ramdani, dani. 2022. Pengertian klasifikasi data, aspek, metode, dan variabelnya.
https://www.sosial79.com/2021/08/pengertian-klasifikasi-data-aspek.html (diakses pada
13 november 2022).
Zakaria, Muhammad. 2020. 4 klasifikasi data berdasarkan sifat, jenis, sumber, dan waktu
pengumpulannya. https://www.nesabamedia.com/klasifikasi-data/ (diakses pada 13
november 2022).
Ayoksinau. 2022. Klasifikasi data menurut jenis, sifat, dan fungsinya.
https://www.ayoksinau.com/klasifikasi-data/ (diakses pada 13 november 2022).
Statistic, materi. 2018. Tujuan klasifikasi data. http://stta.name/materi/Statistik%20TD
%20TA%2018-19%20UTS/Materi%20Kuliah%20Mg%202%20-%2018%20-%2003%20-
%2019/Mg%202%20Klasifikasi%20Data%20OK.ppt (diakses pada 13 november 2022).
Anindita, Hayyu. 2021. Klasifikasi data dan ketahui metodenya agar pekerjaanmu lebih
mudah. https://www.jojonomic.com/blog/klasifikasi-data/ (diakses pada 13 november
2022).

Anda mungkin juga menyukai