Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SOFT SKILL

DISUSUN OLEH :

YUMNA AZIZAH / P17240203035

FARICO HENDRAWAN SAPUTRA / P17240203037

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PRODI D3 KEPERAWATAN TRENGGALEK

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Soft Skill” ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah Pendidikan Karakter ini.

Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
lainnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah-makalah kami di lain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah mudah-mudahan
dapat bermanfaat baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain.

Trenggalek, 21 Agustus 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................2

Daftar Isi.................................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan..................................................................................................................4

1.1 Latar belakang................................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................5
1.4 Sistematika Penulisan....................................................................................................6

Bab II Tinjauan Pustaka.........................................................................................................7

2.1 Pengertian Soft Skill......................................................................................................7


2.2 Faktor yang Mempengaruhu Soft Skill..........................................................................9
2.3 Manfaat Soft Skill........................................................................................................12
2.4 Karakteristik Soft Skill.................................................................................................15

Bab III Implementasi Soft Skill............................................................................................17

Bab IV Penutup....................................................................................................................19

4.1 Kesimpulan..................................................................................................................19
4.2 Saran.............................................................................................................................19

Daftar Pustaka......................................................................................................................20

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang di dunia ini pasti mendambakan
sebuah kesuksesan. Kesuksesan yang dimaksud disini adalah keberhasilanseseorang
untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya setelah melakukan suatuusaha baik
dalam jangka waktu panjang maupun dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan orang
dalam meraih kesuksesan memiliki pandangan yang berbeda misalnya, orang yang
memiliki prestasi di bidang akademik (hard skills) dapat meraih kesuksesan dengan
menjadi ilmuan-ilmuan ternama ataupun menjadi pakar dalam bidangnya masing-
masing. Akan tetapi, di sisi lain banyak orang yang berasal dari tingkat pendidikan
rendah yang secara otomatis kemampuannya dalam bidang akademik tergolong kurang,
juga dapat meraih kesuksesan karena mereka mampu mengasah kemampuannya di
bidang non akademik (soft skills), seperti seorang pedagang yang memiliki banyak
hubungan baik dengan orang lain sehingga mudah mendapatkan informasi seputar
barang-barang yang sedang booming dipasaran dan dapat dijadikan peluang untuk
memajukan usahanya.
Maraknya fenomena seperti yang sudah dijelaskan di atas
mengakibatkanterjadinya pro-kontra dalam masyarakat mengenai pandangan mereka
terhadapmana yang harus di utamakan di antara soft skillsdanhard skills. Sebab
keduanyamemiliki peran masing-masing dan ikut andil dalam menentukan
sebuahkesuksesan. Sebenarnya jika ingin digali lebih dalam lagi maka bisa
diketahui seberapa besar peran soft skills maupun hard skills. Namun karena
kurangnya pemahaman dari peran masing-masing inilah yang mengakibatkan terjadinya
pro-kontra, sehingga seseorang seringkali dengan mudah menyimpulkan mana yanglebih
penting antara soft skills dan hard skills berdasarkan pengalamannya masing-masing.
Padahal pada kenyataannya pengalaman setiap individu dalam meraihsebuah
kesuksesan itu pasti berbeda. Jadi tidak cukup jika hanya berpatokan pada pengalaman

4
diri sendiri saja. Melainkan juga perlu ditinjau dari pengalaman orang lain agar
diperoleh titik temu yang jelas antara keduanya.
Jika kamu memasuki dunia kerja, pastinya kamu akan makin sering mendengar
soal hard skill dan soft skill. Hal ini merupakan poin mendasar yang tak cuma harus
diketahui, namun juga harus dimiliki oleh para pencari kerja. Bahkan, kamu yang sudah
masuk di dalam dunia kerja pun, bisa mendalami hal ini secara lebih untuk
meningkatkan karir kamu. Pada dasarnya, hard skill adalah kemampuan yang
dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan. Hal ini biasanya tertulis di kolom persyaratan di
sebuah lowongan pekerjaan. Hard skill biasanya merupakan kemampuan spesifik dan
jadi salah satu deskripsi pekerjaan kamu kelak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan soft skill dalam Pendidikan karakter?
2. Bagaiman soft skill dalam keperawatan?
3. Apa saja factor yang mempengarhi soft skill?
4. Apa sja manfaat soft skill?
5. Bagaiman karakteristik soft skill?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan peran soft skill dalam
pengembangan karakter
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengetahui dan memahami pengertian soft skill
1.3.2.2 Mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi soft skill
1.3.2.3 Mengetahui dan memahami manfaat soft skill
1.3.2.4 Mengetahui dan memahami karakteristik soft skill yang harus
dikembangkan

5
1.3.2.5 Mengetahui dan memahami contoh mengimpiementasikan soft skill dalam
pelayanan keperawatan

1.4 Sistematika Penulisan


Makalah ini diharapkan memberi manfaat kepada:
1.3.1 Penulis
Mengetahui dan memahami tentang soft skill dalam Pendidikan karakter.
1.3.2 Institusi Pendidikan Keperawatan
Menjadi indikator mutu untuk institusi pendidikan dalam mengevaluasi
keberhasilan program pendidikan pada bahan ajar soft skill dalam Pendidikan
karakter.
1.3.3 Masyarakat
Mengetahui dan memahami apa itu soft skill.

6
BAB 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Soft Skill


Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada didalam diri
setiap manusia. Soft skills merupakan keunggulan personal seseorang yang terkait
dengan hal-hal non teknis, termasuk di antaranya kemampuan berkomunikasi,
bersosialisasi,dan kemampuan mengendalikan diri sendiri. Secara lebih rinci,
Soelistyyowati (2008) menjelaskan hakikat dan komponen, serta indikator soft
skills.Soft skills adalah suatu kemampuan yang bersifat afektif yang dimiliki seseorang,
selainkemampuannya atas penguasaan teknis formal intelektual suatu bidang ilmu,
yangmemudahkan seseorang untuk dapat diterima di lingkungan hidupnya
danlingkungan kerjanya, soft skills berpengaruh kuat terhadap kesuksesan seseorang dan
memperkuat pembentukan pribadi yang seimbang dari segi hard skill .
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa soft skills adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang, yang tidak bersifat kognitif, tetapi lebih bersifat afektif yang memudahkan
seseorang untuk mengerti kondisi psikologis diri sendiri, mengaturucapan, pikiran, dan
sikap serta perbuatan yang sesuai dengan norma masyarakat, berkomunikasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut beberapa ahli, pengertian soft skill
diantaranya:
1. Soft Skill atau keterampilan lunak menurut Berthhall (Diknas, 2008)
Mendefinisikan soft skill sebagai “Personal and interpersonal behaviourthat develop
and maximize human performance (e.g. coaching, team building,decision making,
initiative).” merupakan tingkah laku personal daninterpersonal yang dapat
mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia (melalui pelatihan,
pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan keputusan lainnya.
Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar peserta didik untuk berkembang
secara maksimal sesuai pribadi masing-masing.
2. Menurut Kamus wikipedia (2009)

7
“Sociological term relating to person’s emotional quotient, the cluster of personality
traits, social graces, communication, language, personal habits, friendliness, and
optimism that characterized reletionships with other people.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa soft skill adalah perilaku individu yang tidakterlihat
wujudnya dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat berkembang dan
meningkatkan kualitas diri seseorang.
Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan denganorang lain
(interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinyasendiri (intrapersonal
skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerjasecara maksimal.Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh negara-negara maju sepertiInggris, Amerika dan Kanada,
ada 23 macam soft skills yang dominan dilapangan kerja (Thomas J Neff dkk, 2001).

a. Soft skills dalam Keperawatan


Perlunya pengembangan softskill tenaga kesehatan (perawat). Kompetensi
lulusan sarjana keperawatan yang diperlukan oleh dunia kerja adalah perawat yang
kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan dan mampu berpikir kritis.
Perawat yang profesional adalah perawat yang sesuai dengan standar, perawat yang
dapat memuaskan pelayanannya dan menerapkan etika profesional keperawatan.
Perawat berkompetensi untuk mampu berkomunikasi secara efektif, menerapkan
aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan,melaksanakan asuhan keperawatan
profesional di klinik dan komunitas, mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan
pengelolaan keperawatan, mampu menjalin hubungan bersosialisasi, melakukan
penelitian, mampu mengembangkan profesionalisme secara terusmenerus atau
belajar sepanjang hayat. Lulusan keperawatan harus memiliki kemampuan dan
naluri pengembangan secara mandiri maupun bekerjasama, pendidikan
pengembangan kepribadian penting untuk menjunjung tinggi etika, memiliki etos
kerja yang perlu diteladani,mempunyai sikap yang dapat diteladani dalam
kehidupan.

8
Softskill perawat yang dibutuhkan dalam dunia kerja yaitu tanggung jawab
dalam bekerja, disiplin dalam bekerja (tepat waktu), kemampuan teknis,
kemampuan manajerial(mengelola organisasi & kelompok), inisiatif kerja
(mengambil tindakan untuk mencapaitujuan bersama sebelum diminta), beretika
(dengan menghargai orang lain yang sedang berbicara), menghindari perilaku tidak
jujur, bekerjasama dalam suatu tim dengan cara melakukan suatu tugas bersama-
sama untuk mencapai tujuan bersama, kemampuan mengelola atau memimpin
untuk membuat keputusan dengan berpegang pada visi dan misidalam pekerjaan,
planning dan organizing dengan cara merencanakan dan melaksanakan tapi bukan
menunda, keuletan untuk tidak mudah menyerah serta berani menaggung resiko
dantantangan, berkomunikasi baik dengan klien serta mau menerima kritikan dari
klien dan mampu menghadapi stress

2.2 Faktor yang mempengaruhi soft skill


Keterampilan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan seseorang.
Denganketerampilan yang ada seseorang dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik
untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya.Soft skill merupakan keterampilan
diluarketerampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan keterampilan intra
daninter personal. Keterampilan intra personal mancakup kesadaran diri (kepercayaan
diri, penilaian diri, sifat serta kesadaran emosi) dan keterampilan diri (peningkatan diri,
pengendalian diri, manajemen sumber daya). Sedangkan keterampilan inter
personalmencakup kesadaran sosial (kesadaran politik, memanfaatkan keragaman,
berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan, komunikasi, kerja sama
tim, dll).
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa soft skill merupakan kemampuan afektif
yang memudahkan seseorang untuk lebih dapat dengan mudah beradaptasi dan bergaul
dengan lingkungan sekitarnya. Swiderski (dalam Soelistyowati, 2008) menjelaskan
bahwa soft skills terdiri atas tiga faktor utama, yaitu:

9
1. Kemampuan psikologis, yakni kemampuan yang dapat membuat seseorang
bertindak atas pertimbangan pemikiran sehingga tercipta perilaku yang
sesuaidengan apa yang ada di pikirannya, termasuk kemampuan kontrol diri dan
konsepdiri. Kemampuan psikologi lebih pada apa yang ada di dalam diri manusia,
yang dapat membantu seseorang tersebut untuk mengerti diri sendiri dan orang
laindalam hubungannya dengan orang lain, dan lingkungannya.
2. Kemampuan sosial, yaitu kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan
membawadiri dalam pergaulan dalam kelompoknya.
3. Kemampuan komunikasi, yaitu kemampuan yang meliputi upaya penyampaian
pesan dan informasi baik yang tertulis, tidak tertulis, verbal maupun nonverbal.

Selanjutnya dijelaskan bahwa ada empat pembentuk soft skills, yaitu interaksi,
manajemen pribadi, kemampuan komunikasi, dan kemampuan mengorganisasikan
sesuatu. Empat pembentuk soft skills tersebut secara bersama-samamenambah kualitas
lulusan terutama dalam hal-hal yang non ilmu di dalam dunia kerja.

1. Interaksi (interaction)
Meliputi kesadaran bersikap, kemampuan mengatasi konflik, kemampuan
bekerjasama, kemampuan mentoleransi perbedaan, etika, kemauan bekerja dalam
tim.2.
2. Manajemen pribadi (self-management)
Meliputi kemampuan membuat keputusan, kemauan untuk belajar, disiplin
diri,kemampuan untuk introspeksi diri, kemampuan menanggulangi stres. Deskripsi
inidisebut juga sebagai kemampuan psikologis, yang berusaha untuk mengerti
dirisendiri dan orang lain dalam kehidupan dan dunia kerja.
3. Kemampuan berkomunikasi (communication skills)
Meliputi kemampuan mendelegasikan tugas, kemampuan mendengarkan,
dankemampuan melakukan presentasi
4. Kemampuan mengorganisasi segala sesuatu (organization)

10
Diantaranya yaitu kemampuan mengatasi masalah berdasarkan pertimbangan
nilaidan kepentingan, proses berfikir yang sistematis, dan kemampuan untuk
mengenalisumber permasalahan.Banyak di antara kita tahu bahwa soft skill
seseorang ditentukan dengan tolakukur seseorang itu dalam mengembangkan soft
skillnya.

Soft skill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila tidak diiringi dengan
hards skill, begitupun sebaliknya. Softskill akan nampak apabila seseorang telah
menemukan jati dirinya. Namun ada jugayang tidak akan mendapatkan soft skill dari
dirinya sendiri apabila seseorang tersebuttidak ada keinginan untuk berubah dalam
hidupnya dari pola hidup yang buruk ke pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Karena soft skil itu sendiri akan lahir apabilaseseorang memiliki motivasi yang besar
untuk berubah lebih baik dari sebelumnya.Soft skill sendiri sangat berkaitan dengan
suatu keterampilan yang harusseimbang. Istilah keterampilan soft skill ialah istilah yang
mengacu pada kepribadianseseorang yang di asah dari dalam lalu di lengkapi pula
dengan keterampilan hard skill.Sehingga soft skill itu mempunyai atribut, dengan
demikian meliputi nilai yang dianut,motivasi, perilaku, karakter, kebiasaan, dan sikap.
Atribut-atribut tersebut dimiliki olehsetiap orang yang tentunya tidak sama antara satu
dengan yang lainnya, yang biasanya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
kebiasaan, berfikir, berkata, bersikap, dan bertindak.

a. Faktor faktor soft skills dalam keperawatan


Pabundu (2006) soft skill dipengaruhi oleh 2 faktor yakni faktor internal individu
danfaktor eksternal individu, antara lain sebagai berikut:
1. Faktor internal yaitu faktor yang berhubungan dengan kecerdasan,
ketrampilan,kestabilan emosi, sifat-sifat seseorang meliputi sikap, sifat-sifat
kepribadian, sifatfisik, keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pengalaman kerja,latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya.

11
2. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang
berasal dari lingkungan, meliputi peraturan ketenagakerjaan, kebijakan
organisasi,kepemimpinan, sistem upah/gaji dan lingkungan sosial.

Allred (1998) dalam Vitasari (2005) menyarankan lima tipe dari kemampuan
(skills), pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude) yang merupakan critical point
bagi suksesnya pengembangan karir seseorang, yaitu :
1. Technical spesialism, termasuk didalamnya pengetahuan terhadap
penggunaancomputer.
2. Cross-functional dan pengalaman internasional.
3. Kepemimpinan kolaboratif.
4. Kemampuan mengatur diri sendiri.
5. Fleksibilitas, termasuk kemampuan untuk memimpin suatu proyek dan
menjadianggota proyek yang lain.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Roffey Park Management institute


menyebutkan bahwa employability terbentuk dari gabungan antara pengalaman, track
record dankemampuan utama, termasuk didalamnya adalah fleksibilitas, kreativitas,
changemanagement, teamwork, serta keinginan untuk terus belajar.

David (1994) dalam Djati dan Khusaini (2003) yang mempengaruhi komitmen kerja
adalah

1) Faktor personal.
2) Karakteristik kerja.
3) Karakteristik struktur.
4) Pengalaman kerja.

2.3 Manfaat soft skill

12
Pada jaman ini banyak persaingan di dunia kerja, bahkan persaingan tersebut
tidakmeliputi kemampuan hardskill tetapi soft skills sangat berperan penting disini.
Biasanya perusahaan membutuhkan karyawan yang cekatan dalam bekerja, selalu
mempunyaiinisiatif, bisa bekerja secara tim dan bisa mengembangkan diri di sebuah
organisasi,karena soft skills mempunyai arti penting dimana manusia memiliki
kemampuan untuk beradaptasi, berkomunikasi, dapat mengambil keputusan, dan
memecahkan masalah. Modal sukses di lapangan pekerjaan sofskill memegang 80%
nya. Perlu di ketahui bahwa selain hard skill kita juga membutuhkan soft skills dimana
soft skills akan berpengharuh terhadap kualitas mahasiswa. Dalam meraih kesuksesan
sudah banyakorang yang bisa meraih apa yang dicita-citakannya hanya dengan
mengandalkan keterampilan soft skills.
Soft skills memiliki berbagai macam manfaat dan fungsi yang akan memberikan
beberapa pengaruh dalam diri seseorang, diantaranya:
1. Dapat memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Seseorang dapat menyampaikan atau mengomunikasikan ide atau
pendapatnyakepada orang lain, karena orang tersebut dapat memahami situasi dan
kondisi oranglain sehingga orang tersebut dapat menerima dan mengerti ide
yangdisampaikannya.
2. Mampu bersosialisasi dalam tim
Orang yang memiliki kemampuan soft skillscukup selain dapat mengatur
dirinyasendiri, ia juga dapat mengatur hubungannya dengan orang lain. Hal ini
membuatorang tersebut mudah untuk bersosialisasi dengan orang lain.
3. Memiliki kemampuan membangun jaringan
Seseorang harus mampu bergaul dengan sebanyak mungkin teman. Keberhasilan
sering kali karena mempertemukan banyak kepentingan satu orang dengan
oranglain.
4. Kemampuan persuasi dan negoisasi
Dalam dunia bisnis selalu ada permintaan dan penawaran, dan keduanya
membutuhkan adanya keseimbangan sehingga terjadi transaksi.
5. Menumbuhkan rasa percaya diri

13
Seseorang akan tumbuh rasa percaya diri dalam dirinya karena ia merasa mampudan
sanggup untuk menyelesaikan suatu masalah.
6. Dapat mengendalikan emosi dalam diri, mampu menerima pendapat,
mampumemanajemen waktu, mampu berkonsentrasi,leadership atau kepemimpinan,
sertaselalu berpikir positif.

Soft skills yang terdiri dari karakter, sikap dan nilai hidup, keterampilan
personaldan interpersonal merupakan faktor penting di dalam hampir semua aspek
kehidupan,terutama di dalam dunia kerja. Seorang karyawan tidak hanya dituntut untuk
menguasai kompetensi teknis, seperti bagaimana menerapkan konsep yang telah
dipelajari didalam inti keilmuannya, namun juga dituntut untuk memiliki karakter yang
kuat, sikaphidup yang mantap, ketrampilan untuk berhubungan dengan orang lain,
sertaketerampilan personal lain. Karyawan ini dinilai lebih memiliki kesiapan dan
kualitaskerja yang tinggi. Salah satu studi yang dilakukan oleh Mitsubishi Research
Institut (2000) menyebutkan bahwa, kesuksesan lulusan, ternyata tidak ditentukan
olehkemampuan teknis dan akademis lulusan tersebut, namun 40% disumbang oleh
kematangan emosi dan sosial, 30% oleh proses networking yang dijalin, 20% oleh
kemampuan akademis, dan 10% oleh kemampuan finansial yang dimilikinya.

Di dalam praktek proses seleksi karyawan yang dilakukan oleh perusahaan


padaumumnya melakukan saringan berdasarkan pada aspek kemampuan berpikir logis
dananalisis di tahap awal. Kemudian dilanjutkan dengan seleksi karakter dan sikap
kerja,sementara pada proses seleksi akhir, baru dilakukan seleksi berdasarkan
kemampuanteknis dan akademis calon pegawai tersebut (Bowo Widodo, 2003).
Terutama prosesseleksi wawancara, proses ini sangat sarat dengan soft skills, yaitu
ketrampilan berkomunikasi secara efektif, kemampuan berpikir kritis, ketrampilan
menghargaiorang lain, sikap serta motivasi kerja. Oleh karenanya, Institusi Pendidikan
Tinggi perluuntuk memikirkan bagaimana mengembangkan soft skills anak didiknya
agar siapuntuk menghadapi seleksi kerja. Namun terlebih dari itu, selain dibutuhkan
pada saatseleksi kerja, soft skills akan sangat berperan pada saat lulusan bekerja di

14
perusahaan.Pada saat lulusan mengemban tugas didalam lingkungan kerja, baik sebagai
pegawainegeri, pegawai swasta maupun wirausaha, soft skills merupakan syarat utama
bagikesuksesannya. Bekerja sebagai pegawai negeri maupun pegawai swasta
mensyaratkan seseorang memiliki karakter yang kuat, seperti integritas yang tinggi,
jujur, bertanggung jawab akan tugas yang diembannya, serta semangat juang yangtinggi.
Selain itu, juga membutuhkan keterampilan untuk berhubungan sosial denganorang lain,
seperti bekerja di dalam tim, serta mempresentasikan dan mengekspresikanide yang
dimilikinya.

Pekerja dengan soft skills yang tinggi akan memiliki daya juang dan tanggung
jawab untuk selalu menyelesaikan pekerjaannya. Sementara itu, jika lulusanmenetapkan
untuk menjadi wirausaha, soft skills akan menjadi sangat penting untukdapat selalu
menelorkan ide-ide yang kreatif dan inovatif, sehingga dapatmendukungnya untuk
menemukan celah dan berjuang di menjual ide yang dimilikinyakepada orang lain.
Seorang wirausaha memiliki ciri kuat di dalam menemukan idesecara aktif dan kreatif
untuk dapat selalu berjuang di dalam mengembangkan usahanya.

Manfaat Soft skill dalam Keperawatan. Soft skill adalah istilah sosiologis yang
berkaitan dengan seseorang “EQ” (EmotionalIntelligence Quotient), kumpulan karakter
kepribadian, rahmat sosial, komunikasi, bahasa,kebiasaan pribadi, keramahan, dan
optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain.Dengan Softskill kita dapat
berkreasi dan terampil. Berikut adalah beberapa manfaat soft skill yang di ketahui:

1) Sebagai atribut kualitas jasa


2) Dapat bersifat mandiri
3) Softskill dapat membangun karakter
4) Membangun kepribadian yang berkualitas
5) Menumbuhkan rasa percaya diri
6) Dapat bersosialisai dalam team
7) Menumbuhkan kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian kita
8) Juga dapat membentuk jiwa yang kritis di dalam diri kita

15
2.4 Karakteristik soft skill
Karakteristik kompetensi softskill Ada 4 hal yang merupakan karakteristik
kompetensi yaitu
a) Motivasi
Motivasi adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan oleh
seseorang yang menyebabkan munculnya suatu tindakan. Motif akan mengarahkan
dan menyeleksi sikap menjadi tindakan atau tujuan sehingga lain dari yang lain
(Nursalam, 2008). Menurut beberapa ahli psikologi, pada diri seseorang terdapat
penentu tingkah laku, yang bekerja mempengaruhi tingkah laku itu. Faktor penentu
tersebut adalah motivasi atau daya penggerak tingkah laku manusia (Uno, 2013).
b) Sifat bawaan
Menggambarkan tentang karakteristik fisik maupun non fisik seseorang dalam
merespon suatu kejadian. Sifat bawaan non fisik adalah pengontrolan emosi,
kecepatan dan ketepatan dalam merespon masalah, jiwa tidak terganggu ataupun
memiliki rasa empati yang berlebihan (Agung, 2007). Bawaan dapat berupa
karakteristik atau kebiasaan orang dalam merespon sesuatu situasi atau informasi
tertentu. Contoh kompetensi bawaan bertindak cepat dan tepat oleh perawat gawat
darurat. Pengendalian emosi diri dan inisiatif yang tinggi merupakan kebiasaam
merespon yang baik untuk perawat jiwa (Nursalam, 2008).
c) Konsep diri Merupakan pandangan, nilai-nilai, keyakinan dan citra diri seseorang.
Konsep diri banyak dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan, ajaran, maupun
informasi yang diterima seseorang (Agung, 2007).

16
Bab 3

Implementasi Soft Skill

Dosen UKSW Salatiga yang merupakan pasien pertama yang dinyatakan positif
Covid-19, Izak Lattu, dinyatakan sembuh dari virus corona penyebab Covid-19.

Kabar menggembirakan datang dari Kota Salatiga, Jawa Tengah. Tujuh pasien
terinfeksi virus corona dinyatakan sembuh hingga Minggu (3/5/2020), termasuk pasien
pertama positif Covid-19 di Salatiga. Izak Lattu, dosen Universitas Kristen Satya Wacana
(UKSW) menjadi pasien pertama yang dinyatakan positif Covid-19 di Kota Salatiga, Jawa
Tengah. Laki-laki ini juga dinyatakan sembuh dari Covid-19 di kota bersemboyan Hati
Beriman itu.

Izak berbagi kisah selama 24 hari menjalani perawatan di RSUP dr. Kariadi
Semarang, Jawa Tengah setelah dinyatakan sembuh akhir Maret lalu. Menurutnya kekuatan
harapan menjadi hal terbesar yang bisa membuatnya sembuh. Harapan untuk sembuh itu
tercermin dari kerja keras seluruh tim medis dalam penanganan Covid-19 itu.

Dikutip dari laman media sosial Humas Setda Salatiga, Izak bercerita sebelumnya
dia pernah berada dalam fase kritis dengan pneumonia berat. Ia bahkan harus memakai
ventilator sebagai alat bantu pernapasan. Namun, semua itu bisa terlewati berkat dukungan
dokter, ahli gizi, serta perawat yang memiliki rasa empati. “Saya dalam keadaan kritis,
dengan peluang hidup 20% selamat, ini berkat kerja keras selain daripada mukjizat Tuhan,”
ungkap laki-laki itu. Di samping itu, selama masa perawatan Izak merasa perawat yang
ramah dan penuh empati menjadi kekuatan lain. Para perawat masuk ke ruang isolasi
dengan penuh senyum. Mereka tak sekadar menjadi perawat. Tapi juga sahabat, guru, dan
motivator. “Ada perawat yang sampai mencukur kumis saya, itu sesuatu yang luar biasa,”
imbuh Izak. Setelah sembuh Izak juga sempat mencari perawat bernama Suniah.

Perawat inilah salah satu yang merawatnya dari keadaan tidak sadar, hingga
menjadi sadar dan sembuh. “Kekuatan orang ada pada harapan. Sikap empati dan memberi
harapan inilah yang harusnya dimiliki semua perawat,” kata dia.

17
Izak juga menceritakan awal mula dia terinfeksi virus corona penyebab penyakit
Covid-19 itu. Pada pertengahan Maret, dia pergi ke Amerika Serikat untuk menghadiri
konferensi. Dia sempat melawat ke beberapa kota, antara lain New York dan Washington
DC.

Di New York Izak lebih banyak berada di rumah. Dia hanya pergi ke dua tempat
yakni sebuah toko untuk membeli tas dan ke gereja. “Setelah itu masih cipika-cipiki dengan
keluarga di New York tapi mereka sehat. Saya tidak tahu apakah tertular di toko kemarin
atau di bandara saat pulang,” kata dia. Izak sebelumnya diumumkan positif Covid-19 oleh
Pemerintah Kota Salatiga pada 30 Maret 2020 dan sembuh pada 24 April 2020 lalu.

(https://www.solopos.com/begini-kisah-kesembuhan-pasien-pertama-covid-19-salatiga-
1059416)

18
Bab 4

Penutup

4.1 Kesimpulan
Soft skills adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, yang tidak bersifat kognitif,
tetapi lebih bersifat afektif yang memudahkan seseorang untuk mengerti kondisi
psikologis diri sendiri, mengaturucapan, pikiran, dan sikap serta perbuatan yang sesuai
dengan norma masyarakat, berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Softskill perawat yang dibutuhkan dalam dunia kerja yaitu tanggung jawab dalam
bekerja, disiplin dalam bekerja (tepat waktu), kemampuan teknis, kemampuan
manajerial (mengelola organisasi & kelompok). Ada empat pembentuk soft skills, yaitu
interaksi, manajemen pribadi, kemampuan komunikasi, dan kemampuan
mengorganisasikan sesuatu.

4.2 Saran
Semoga tulisan kami ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam proses
pembelajaran. Kami menyadari ada banyak kekurangan dari makalah yang kami
siapkan dan kami susun. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran dari
pembaca agar makalah kami ke depannya bisa lebih baik.

19
Daftar Pustaka

1. Zaenuri, Ahmad. Makalah Soft Skill


(https://www.scribd.com/document/366036980/Makalah-Soft-Skills). Diakses pada
19 Agustus 2021
2. Yuliana, S (2013). Makalah Soft Skill
(https://www.academia.edu/6648265/MAKALAH_soft_skill). Di akses pada 19
Agustus 2021
3. Syarief, Al (2019). Tugas Softskill
(https://www.scribd.com/document/417521629/TugAS-sOFTSKILL). Di akses pada
19 Agustus 2021

4. 123dok. (2012). Makalah Bahasa Indonesia Soft Skills dan Hard Skills.
(https://123dok.com/document/zg6ox72q-makalah-soft-skill.html). Diakses pada 20
Agustus 2021.

5. Kampusyuk. Kenali Apa Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill


(https://kampusyuk.com/artikel/kenali-apa-perbedaan-soft-skill-dan-hard-skill-55).
Diakses pada 20 Agustus 2021.
6. Mawarni, N.L (2020). Begini Kisah Kesembuhan Pasien Pertama Covid-19 Salatiga
(https://www.solopos.com/begini-kisah-kesembuhan-pasien-pertama-covid-19-
salatiga-1059416), diakses pada 19 Agustus 2021

20

Anda mungkin juga menyukai