Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PSIKOMETRI

Tentang

“Definisi Data, Jenis-jenis Data dan Syarat Data yang Baik”

DOSEN PENGAMPU:
Monika Sulistyanto, MA.

KELOMPOK 4 :

Muharika (2115040015)
M. Basri Hanafi (2115040041)

SEMESTER 4 PI-A
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1444 H / 2023 M
DEFINISI DATA, JENIS-JENIS DATA DAN SYARAT DATA YANG BAIK

A. Pengertian Data

Data berasal dari bahasa Latin yang artinya keterangan atau bisa disebut kumpulan dari
keterangan. Data adalah kata dalam bentuk jamak, jika dalam bentuk tunggal disebut datum.
Data merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga dapat memberikan informasi atau
keterangan baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif disebut data mentah (Ananda dan
Fadhli, 2018).
Menurut Malik (2018), dalam bukunya menyebut bahwa data adalah sejumlah
informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan baik berupa angka-angka
maupun yang berbentuk kategori seperti tinggi, rendah, dsb. Suharsimi ( 1999) menyebut,
seorang peneliti selalu membutuhkan data untuk dijadikan landasan objektif dalam membuat
suatu keputusan atau menarik kesimpulan dari penelitiannya. Malik (2018), dalam menarik
sebuah kesimpulan atau membuat keputusan, seorang peneliti memerlukan data yang benar.
Apabila data salah digunakan naka akan menghasilkan keputusan yang salah, dengan istilah
lain data yang salah menyesatkan. Misalnya berdasarkan peneliti, rata-rata nilai mata pelajaran
matematika di SMA 5 Padang adalah 5,5. Kemudian dilaporkan kepada pihak yang hendak
membuat keputusan atau kesimpulan bahwa rata-rata nilai mata pelajaran SMA 5 Padang
adalah 6 sehingga kesimpulan maupun kebijakan yang ditetapkan menjadi salah.

B. Syarat Data yang Baik

Agar tidak terjadi sebuah kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar , data yang
baik harus memenuhi beberapa persyaratan yakni sebagai berikut (Malik, 2018) :

a. Objektif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus menggambarkan keadaan
sebenarnya. Untuk hasil yang akurat, data tidak boleh dimanipulasi. Misalnya
apabila sebuah penelitian, jumlah lulusan SMP yang melanjutkan ke jenjang SMA
sebesar 60% maka data yang dilaporkan harus 60%.

1
b. Relevan
Data yang diperoleh harus ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti
atau data yang dikumpulkan harus ada hubunganya dengan masalah yang akan
dipecahkan. Misalnya kita ingin mengetahui penyebab hasil penjualan barang itu
menurun maka data yang dianggap relevan untuk dikumpulkan adalah mutu
barang, daya beli, pesaing barang, barang lainnya yang sejenis, harga barang dsb.
Contoh lainnya pemerintah mengetahui adanya kemerosotan produksi padi selama
beberapa tahun terakhir, untuk memecahkan masalah ini, yakni mencegah agar
produksi padi tidak merosot, maka perlu kita ketahui terlebih dahulu faktor yang
meyebabkan kemerosotan tersebut. Untuk itu diperlukan data yang relevan,
misalnya data pemupukan (jumlahnya mungkin kurang menyeluruh,
penyalurannya yang kurang lancar dsb), kondisi benih (unggul atau tidak) curah
hujan, hama dan lain sebagainya.
c. Sesuai zaman (up to date)
Data tidak boleh tertinggal zaman (usang) karena adanya perkembangan
waktu dan teknologi sebab suatu kejadian dapat mengalami perubahan dengan
cepat. Apabila data yang digunakan untuk melakukan pengendalian atau evaluasi,
maka syarat tepat waktu ini penting agar dilakukan penyesuaian atau koreksi jika
terjadi kesalahan atau penyimpangan yang terjadi dalam implementasi suatu
perencanaan.
d. Representatif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian sampel harus mewakili atau
menggambarkan keadaan populasinya. Misalnya kita ingin mengetahui minat baca
masyarakat maka, yang harus diteliti adalah siswa SD, SMP, SMA mahasiswa, dan
umum. Contoh lainnya jika laporan produksi padi dari suatu daerah hanya
didasarkan atas hasil sawah-sawahan yang subur saja, ini jelas tidak mewaliki.

2
e. Dapat dipercaya
Sumber data (narasumber) harus diperoleh dari sumber yang tepat.
Misalnya data tentang harga sayur diambil dari tukang sayur, data tentang pencari
kerja diambil dari DEPNAKER dsb.

C. Jenis- Jenis Data

Otok dan Ratnaningsih (2015), Malik (2018) dan menyebut bahwa jenis-jenis data
dapat dibedakan menurut beberapa kategori, misalnya : menurut sifatnya, cara perolehannya,
berdasarkan sumber datanya, waktu pengumpulan datanya dan skala pengukurannya. Berikut
akan dijelaskan jenis- jenis data berdasarkan bebrapa kategori tersebut.

1. Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, data dikelompokkan dalam dua kelompok yakni data kuantitatif dan
kualitatif.
a. Data kualitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk non-angka atau non-numerik atau biasa disebut
artibut. Misalnya, persepsi mahasiswa UIN IB terhadap layanan akademik kampus.
Data yang diberikan berupa persepsi atau pendapat, sehingga jawaban yang mungkin
adalah sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik.
b. Data kuantitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk angka (numerik). Dalam komputer dikenal sebagai
data numerik. Data kauntitatif dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1) Data diskrit
Data kuantitaif diskrit adalah data hasil pencacahan dan berupa bilangan bulat
(dalam komputer dkenal sebagai integer) misalnya, jumlah mahasiswa baru UIN
IB 15.000 orang , jumlah dosen UIN IB 200 orang.

3
2) Data kontinu
Data kuantatif kontinu adalah hasil data proses pengukuran dari perseorangan atau
suatu organisasi dan dapat berupa bilangan pecahan (bilangan real). Misalnya, rata-
rata berat badan bayi yang baru lahir adalah 2,95 kg, tinggi badan doni adalah 161,5
cm, dan IQ DOni adalah 120.
2. Berdsarkan Cara Memperolehnya
Berdasarkan cara memperolehnya, data dikelompokkan menjadi dua yakni data primer
dan data sekunder.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti dari
sumber datanya. Data primer juga disebut sebagai data asli atau data baru yang
memiliki sifat up to date. Beberapa teknik pengumpulan data primer antara lain :
observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus group discussion, FGD), dan
penyebaran kuesioner. Contohnya, data tentang pemakaian gas elpiji yang diperoleh
dari perusahaan elpiji dengan mendatangi penduduk di kecamatan Sidomulyo.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitiannya. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti : Badan
Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan sumber lainnya. Contohnya, jumlah
penduduk suatu daerah dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2023 yang diperoleh dari
BPS.
3. Berdasarkan Sumber Datanya
Berdasarkan sumber datanya, dikelompokkan menjadi dua yaitu data internal dan
data eksternal.
a. Data internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
instansi atau organisasi secara internal. Misalnnya ; data keuangan, data pegawai,
data produksi, dsb.

4
b. Data ekternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi di luar
organisasi. Misalnya : data tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan
akademik, dan administrasi UIN IB.
4. Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data
Berdasarkan waktu pengumpulan data, data dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu;
data cross section, dan data time series (berkala).
a. Data cross section
Data cross section adalah data yan menunjukkan titik waktu tertentu. Misalnya :
laporan nilai mahasiswa Jurusan Psikologi Islam UIN IB tahun 2023.
b. Data time series
Data time series adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke
waktu atau periode secara historis. Contoh, data time series adalah data
perkembangan mahasiswa Jurusan Psikologi Islam UIN IB dari tahun 2020 sampai
dengan tahun 2023.
5. Berdasarkan Cara Penyusunannya
Menurut cara penyusunan angkanya, data satistik digolongkan dalam empat golongan,
yakni data nominal, ordinal, interval, dan rasio.
a. Data nominal
Data nominal ialah data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan atas
penggolongan atau klasifikasi tertentu. Data statistik nominal dibedakan dalam
kategori tanpa memperhatikan urutan, semua kategori dianggap satu tingkatan.
Contohnya jenis kelamin, data alamat, agama, suku, dsb.
b. Data ordinal
Data ordinal adalah data statistik yang mempunyai daya jenjang, tetapi perbedaan
antara yang satu dengan angka lainnya tidak konstan atau tidak mempunyai interval
tetap. Misalnya rangking kelas I, II, III, juara I, II, III, tingkat pengetahuan.

5
c. Data interval
Data interval adalah data yang jarak satu dengan lainnya sama dan telah ditetapkan
sebelumnya, artinya data disusuun berdasarkan urutan yang bertingkat dengan jarak
yang sama. Contoh urutan kualitas pelayanan ( sangat puas = 5, puas =4, cukup
puas= 3, kurang puas=2, tidak puas=1).
d. Data rasio
Data ratio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi, jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol mutlak. Contohnya berat badan A 40 kg dan B 80 kg, maka
berat A adalah setengah dari si B.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi,. Fadly Muhammad. 2018. Statistik Pendidikan. Medan : CV. Widya Puspita

Malik, Adam. 2018. Pengantar Statistika Pendidikan. Yogyakarta : Deepublish.

Otok, Bambang Widjanarko ,. Ratnaningsih, Dewi Juliah. 2015. Buku Materi Pokok :
Pengumpulan dan Penyajian Data. Jakarta : Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai