Kumpulan informasi berupa data statistik dan angka (bilangan) dapat digolongkan menjadi berbagai macam antara lain, yaitu: 1. Berdasarkan cara perolehannya Data statistik dapat diperoleh dari berbagai macam sumber. Menurut sumbernya, data perolehan dapat dibagi lagi menjadi dua macam data, yaitu: a) Data primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu badan atau individu secara langsung dari obyeknya. Apabila ingin mendapatkan data primer, maka suatu individu atau kelompok perlu melakukan pengumpulan informasi langsung dari sumbernya yang dapat berupa wawancara, form, ataupun observasi langsung ke lapangan. Contoh dari data primer misalnya saya ingin mendapatkan data mengenai mata kuliah semester 1 favorit mahasiswa jurusan akuntansi di Universitas Udayana. Untuk itu, saya perlu mewawancarai sampel dari setiap kelas semester 1 akuntansi dan mengolahnya menjadi suatu data statistik. b) Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah atau telah dipublikasikan oleh pihak lain. Contohnya dari data penduduk Provinsi Bali tahun 2020 sebanyak 4,32 juta jiwa dengan Buleleng yang memiliki penduduk terbanyak yaitu 791,81 ribu jiwa, sementara Klungkung yang memiliki penduduk paling sedikit, yaitu hanya 206,93 ribu jiwa. Data tersebut dikumpulkan dan diolah oleh BPS (Biro Pusat Statistik) Bali. Contoh lainnya diambil dari para periset yang mengumpulkan dan meneliti mengenai data yang berisi metode transportasi peserta didik SMAN 4 Cibinong. Hasil wawancara menampilkan bahwa 85,1% peserta didik menggunakan sepeda motor, 8,9% menggunakan transportasi umum, 3% diantar oleh mobil, dan 3% menggunakan transportasi lainnya. 2. Berdasarkan waktu pengumpulannya Ditinjau dari segi waktu pengumpulannya , data statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: a) Data seketika Data seketika atau data silang tempat adalah data yang menunjukkan keadaan/karakteristik obyek penelitian pada waktu dilaksanakannya pengumpulan dan pengolahan data. Contoh dari data seketika, yaitu data APBN realisasi anggaran pada tahun 2021, dan data proporsi penduduk Bali berusia 50 tahun ke atas tahun 2020. b) Data berkala Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu yang menggambarkan tentang perkembangan suatu keadaan dari periode tertentu. Contoh dari data berkala, yaitu data mengenai kepadatan penduduk provinsi Bali periode 2019-2021. 3. Berdasarkan Sifatnya Ditinjau dari segi sifatnya, data statistik terbagi menjadi dua, yaitu: a) Data diskrit Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil pencacahan dan satuan angkanya berupa angka bulat dan bukan merupakan pecahan ataupun desimal. Contoh dari data diskrit, yaitu data mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Udayana tahun 2021, yaitu jurusan akuntansi sebanyak 1095 mahasiswa, jurusan ekonomi pembangunan sebanyak 1376 mahasiswa, dan jurusan manajemen sebanyak 1408 mahasiswa. b) Data kontinu Data kontinu adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan satuan angkanya berupa angka desimal atau pecahan. Contoh dari data kontinu, yaitu data inflasi Kota Denpasar tahun 2021 sebesar 2,01%. 4. Berdasarkan Sumbernya Ditinjau dari segi sumber data, bagi suatu lembaga atau badan, data statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: a) Data intern Data intern merupakan data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu lembaga atau badan. Contoh dari data intern, yaitu jumlah mahasiswa Universitas Udayana b) Data ekstern Data ekstern merupakan data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dari luar suatu lembaga atau badan. Contoh dari data ekstern, yaitu indeks harga konsumen Indonesia, dan jumlah penduduk Malaysia. 5. Berdasarkan pengukurannya Ditinjau dari cara penyusunan angka, data statistik dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu: a) Data nominal Data nominal adalah data statistik yang penyusunannya atas beberapa kelompok tanpa memperhatikan urutan tertentu. Dengan kata lain, kedudukan satu kategori dengan kategori lainnya setara atau sama. Data nominal tidak memakai operasi aritmatika dalam penggunaannya. Contoh dari data nominal, yaitu data mengenai jumlah kendaraan bermotor tahun 2020, yakni mobil penumpang sebanyak 15 797 746; mobil bis sebanyak 233 261; mobil barang sebanyak 5 083 405; sepeda motor sebanyak 115 023 039. Data tersebut menunjukkan posisi yang setara dengan nominal yang berbeda. b) Data ordinal Data ordinal adalah data statistik yang penyusunannya atas beberapa kelompok dengan memperhatikan urutan tertentu (ranking). Data ordinal menunjukkan adanya suatu kedudukan yang berarti tiap kelompok tidak setara denga satu sama lainnya. Contoh dari data ordinal, yaitu data juara olimpiade matematika, yakni juara 1 dengan 500 poin, juara 2 dengan 490 poin, dan juara 3 dengan 465 poin. Data ordinal juga tidak memakai operasi aritmatika dalam penggunaannya. c) Data interval Data interval adalah data statistik yang penyusunannya atas beberapa kelompok dengan adanya jarak yang sama antara golongan/kelompok yang lainnya. Berbeda dengan data nominal dan ordinal, data interval menggunakan operasi aritmatika. Ciri utama dari data interval adalah tidak ada angka nol mutlak meskipun memiliki arti hitung yang sebenarnya. Contoh dari data interval, yaitu data mahasiswa yang suka merokok. Pertanyaan berupa “Berapa kali anda merokok dalam sehari?” diberikan kepada 40 sampel acak setelah selesai kelas. Opsi jawaban adalah 2 kali, 4 kali, dan 6 kali. Misalnya didapat hasil sebagai berikut: sebanyak 20 orang menjawab 2 kali, 15 orang menjawab 4 kali, dan 5 orang menjawab 6 kali. Pilihan 0 kali dalam sehari masih memungkinkan karena terdapat juga mahasiswa yang merokok, namun tidak merokok setiap hari. d) Data rasio Data rasio adalah data statistik yang penyusunannya dilakukan dengan membandingkan nilai variabel yang satu dengan nilai variabel lainnya. Berbeda dengan data interval, data rasio memiliki nilai nol untuk menunjukkan suatu ketiadaan informasi atau data. Contoh dari data rasio, yaitu terdapat dua mahasiswa, yakni mahasiswa A yang berumur 20 tahun dan mahasiswa B yang berumur 30 tahun. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa A memiliki umur dua per tiga kali mahasiwa B.