Anda di halaman 1dari 44

PENGANTAR

STATISTIKA dan PROBABILITAS

Rawiyah Husnan

1
A. DEFINISI STATISTIKA

Ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan,


pengolahan, dan interpretasi data secara
ilmiah dalam kerangka proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan
ketidakpastian dan variasi.

2
Statistika ;
pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik,

atau cara untuk mengumpulkan data, mengolah data,


menyajikan data, menganalisis data, dan menarik
kesimpulan atau menginterpretasikan data.
 pengetahuan yang berkaitan dengan statistik; atau

ilmu yang mempelajari tentang statistik. Oleh


karena itu, kita mengenai ilmu statistika, bukan ilmu
statistik; atau kita kenal mata kuliah statistika,
bukan mata kuliah statistik. Dengan demikian
pengertian statistika jauh lebih luas dari pada
statistik.
Peranan mk Statistika bagi mahasiswa:
penting karena akan sangat berguna untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, para peneliti,
dan pihak lainnya untuk membuat analisis keadaan atau
melakukan penelitian.

berguna untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis


dan menginterpretasikan data ketika menyusun skripsi bagi
mahasiswa S-1, menyusun thesis bagi mahasiswa S-2, dan
menyusun disertasi bagi mahasiswa S-3. Dalam hal ini
pengetahuan statistik dipakai dalam menyusun metodologi
penelitian.
B. STATISTIKA DAN STATISTIK

Statistik dan statistika merupakan dua hal yang sangat berbeda.

Statistik mempunyai beberapa pengertian. Dalam pengertian yang paling


sederhana statistik artinya data.

Contoh 1.1
1.Jumlah mahasiswa Fakultas Teknik 1500 orang .
2.Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 220 juta pada

tahun 2020.
3.Di suatu daerah, korban meninggal akibat tanah longsor mencapai 50 orang

terdiri atas 30 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.


4.Akibat krisis moneter, tingkat penjualan suatu perusahaan menurun sebesar

25%.
Dalam pengertian yang lebih luas, statistik artinya kumpulan data
dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk
table (daftar) dan atau diagram yang mengambarkan (berkaitan)
dengan suatu masaalah tertentu. Biasanya suatu data diikuti atau
dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang berkaitan dengan
suatu peristiwa atau keadaan tertentu.
Contoh 1.2
1. Statistik penduduk, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan
dengan masaalah penduduk.
2. Statistik ekonomi, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan
dengan masaalah ekonomi.
3. Statistika keuangan, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan
dengan masalah keuangan.
1. Statistika perbankan, adalah kumpulan angka-angka yang
berkaitan dengan masaalah perbankan.
2. Statistik pendidikan, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan
dengan masaalah pendidikan.

Contoh Statistik Pendidikan


TABEL 1.1
Jumlah Mahasiswa Menurut Fakultas Universitas A Tahun
1998
Fakultas Jumlah Mahasiswa

Ekonomi 2000

Teknik Industri 1600

Teknik Sipil dan 100


Perencanaan
Teknik Seni Rupa dan 600
Disain
Gambar 1.1
Diagram Batang Jumlah Mahasiswa Menurut Fakultas
Universitas A (1998)
 
Kata statistik juga menyatakan ukuran atau
karakteristik pada sampel seperti nilai rata-rata, standar
deviasi, variansi, dan koefisien korelasi.
Contoh 1.3
Nilai rata-rata ujian mata kuliah Akuntansi adalah 65
1.

dengan standar deviasi 10.


Rata-rata penghasilan penduduk di suatu kota adalah
2.

sebesar Rp.6.000.000.00 per tahun dengan standar deviasi


Rp.500.000.00
Kini kita dapat menarik benang merah, bahwa statistik
semata-mata hanya merupakan data, yaitu kumpulan
angka-angka yang belum mempunyai makna atau arti apa-apa;
sedangkan statistika merupakan suatu teknik, cara, atau
metode bagaimana agar suatu data yang semula belum
mempunyai makna menjadi sesuatu data yang
mempunyai makna atau arti sehingga memberikan
informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang memerlukannya,
seperti bagi pimpinan untuk mengambil keputusan.
C. JENIS-JENIS STATISTIKA
Berdasarkan jenisnya, statistika dibedakan menjadi
dua, yaitu :
Statistika deskriptif
1.

adalah statistika yang berkenaan dengan metode atau cara


mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau
menguraikan data., menyajikan, dan menganalisis data,
yang dapat dilakukan dengan menentukan nilai rata-rata
hitung, median, modus, standar deviasi, dan
persen/proporsi, membuat tabel, distribusi frekuensi, dan
diagram atau grafik.
Contoh :
Berikut ini adalah contoh statistik untuk menggambarkan data mengenai suatu
hal.
Hasil survey di DKI Jakarta pada tahun 1996 menunjukkan bahwa 2 dari 3
1.

laki-laki melakukan seks di luar nikah. Angka 2 adalah statistik yang


menggambarkan banyaknya laki-laki yang melakukan seks di luar nikah dari 3
laki-laki.
Seorang mencatat bahwa kecepatan rata-rata mobilnya adalah 160,872 mil
2.

per jam pada Drag Race tahun 2017 di Sirkut sentul. Angka 160,872
menggambarkan kecepatan mobil orang tersebut, tetapi tidak menunjukkan
apakah itu termaksud cepat atau lambat.
Hasil ujian tengah semester mahasiswa jurusan Teknik Sipil semester 3, di
3.

kelas A untuk mata kuliah statistika adalah dengan nilai rata-rata 70 dan
standar deviasi 15.
2. Statistika inferensia.
Adalah berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik
atau ciri dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistika
inferensia dilakukan suatu generalisasi (perampatan atau
memperumum) dari hal yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih
luas (umum). Oleh karena itu, statistika inferensia disebut juga
statistika induktif atau statistika penarikan kesimpulan. Pada
statistika inferensia biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan
pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu populasi, seperti
mean dan standar deviasi.

 statistika deskriptif senantiasa mendahului/mengawali tahapan


statistika inferensia,
C. BERBAGAI PENGERTIAN DATA
Dalam statistika, kita mengenal beberapa jenis data.
Berdasarkan konteksnya, suatu data bisa berupa :

Angka Bukan Angka

disebut data kuantitatif , nilainnya bisa disebut data kualitatif, yang


berubah-ubah (variabel) berbentuk kategori atau atribut

Contoh : Contoh :
Tinggi badan Ahmad adalah 175 cm.
1. 1.Ayu berwajah manis, kulit putih, dan
Berat badan Intan adalah 55 kg.
2.
tinggi semampai.
Kecepatan mobil B adalah 100 km/jam.
3.
Karena malas belajar, Desi gagal ujian.
2.

Volum kaleng A adalah 20 liter.


4.
Setelah minum obat, Ibu Putri langsung
3.
sembuh.
Luas lapangan parkir C adalah 100 m².
5.
Menurut sumbernya, data dapat dibedakan atas :

Intern Ekstern

data yang diperoleh atau


bersumber dari luar suatu
data yang dipeoleh atau instasi (lembaa, organisasi)
bersumber dari dalam Data ekstern terbagi dua :
suatu instasi (lembaga, a. data primer
organisasi) adalah data yang langsung dikumpulkan
oleh orang yang berkepentingan atau
yang mamakai data tersebutyang
diperoleh melalui wawancara atau
memakai kuesioner

b. data sekunder
adalah data yang tidak secara
langsung dikumpulkan oleh orang
yang berkepentingan dengan data
tersebut
Populasi vs Sampel

 Populasi merupakan kumpulan semua individu


dari jenis objek yang menjadi perhatian
penelitian.
 Sampel adalah bagian dari populasi yang
datanya dikumpulkan dalam penelitian.

16
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi
perhatian kita.
x, s, p
Jika dikaitkan dengan teori himpunan, maka
populasi merupakan himpunan semesta, sedangkan
sampel merupakan himpunan bagian. Jika
digambarkan, maka akan tampak sebagai berikut .
Populasi menggambarkan sesuatu yang sifatnya ideal
atau teoritis, dengan karakteristik atau ciri yang dapat
diukur. Karakteristik yang dihitung (diukur) dari populasi
disebut parameter, misalnya :
Mean ( µ)
Standar deviasi (ð ),
Proporsi (P ),
Koefisien korelasi ( p )
Sampel menggambarkan sesuatu yang sifatnya nyata atau
empiris. Karakteristik yang dihitung dari sampel disebut
statistik:
nilai rata-rata ( ӿ ),
standar ( ),
proporsi dilambangkan dengan ( p ),
koefisien korelasi ( r )
Populasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
Populasi orang

Populasi orang atau individu adalah populasi yang terdiri atas


keseluruhan orang atau individu yang menjadi obyek perhatian
Populasi data.

Adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan karakteristik yang


menjadi obyek perhatian kita.

Sejalan dengan itu, maka sampel juga dibagi menjadi dua :


1. Sampel orang

Sampel orang adalah sampel terdiri atas orang-orang yang merupakan


bagian dari suatu populasi orang yang menjadi obyek perhatian.
2. Sampel data.

Sampel data adalah sebagian karakteristik dari suatu populasi yang


menjadi obyek perhatian.
Contoh : Populasi Orang
1.Kumpulan mahasiswa jurusan Teknik Sipil di kelas A.
2.Kumpulan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil di Universitas Negeri
Gorontalo .
3. Kumpulan mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo.

Contoh : Populasi Data


1. Data Perekonomian.
2. Data Industri.
3. Karakteristik seseorang, misalnya, data tinggi badan, data berat badan,
hobi, kesukaan pada warna, warna kulit, warna rambut, dan sebagainya
yang berkaitan dengan keseluruhan data pada orang tersebut
Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi
sangat jarang penelitian dilakukan dengan memakai populasi. Pada
umumnya yang dipakai adalah sampel dengan alasan:
(1)waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat;

(2)dana yang diperlukan lebih sedikit;


(3)data yang diperoleh lebih akurat; dan

(4)dengan statistika inferensia dapat dilakukan generalisasi.

Dalam hal hasil perhitungan yang diperoleh dari sampel akan


dipakai untuk menyimpulkan karakteristik dari populasinya, maka
sampel yang diambil (dipilih) harus merupakan sampel yang
representative, yaitu sampel yang dapat menggambarkan
karakteristik populasinya yang diperoleh dengan cara sampling
yang benar. Selanjutnya dengan statistika inferensia kita dapat
menduga dan menguji parameter populasi dengan memakai data
atau statistik yang dihitung dari sampel.
Contoh 1.10
1.Statistik x (nilai rata-rata hitung) dari
sampel dipakai untuk menduga dan menguji
parameter µ dari populasi.
2.Statistik s (standar deviasi) dari sampel

dipakai untuk menduga dan menguji


parameter ơ dari populasi.
3.Statistik r (koefisien korelasi) dari sampel

dipakai untuk menguji parameter ρ dari


populasi. 
F. CARA MENGUMPULKAN DATA
Untuk memperoleh data yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya, maka data harus
dikumpulkan dengan cara atau proses yang benar. Baik
melalui sensus maupun sampling data dapat dikumpulkan
dengan beberapa cara (teknik), yaitu sebagai berikut.
1. Wawancara (interview), yaitu cara untuk mengumpulkan
data dengan mengadakan tatap muka secara langsung antara
orang yang bertugas mengumpulkan data dengan orang yang
menjadi sumber data atau obyek penelitian.
Wawancara yang baik, yaitu untuk memenuhi tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai. Untuk itu, wawancara harus dilakukan
dengan memakai suatu pedoman wawancara yang berisi daftar
pertanyaan yang telah dirancang sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Jawaban yang diperoleh bersifat langsung baik
berupa data kuantitatif maupun data kualitatif, pendapat/opini,
atau keterangan
Ada dua jenis wawancara :
Wawancara berstruktur (structured interview
a.

Wawancara berstruktur adalah wawancara yang sebagian


besar jenis-jenis pertanyaanya telah ditentukan sebelumnya
termaksud urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya

b. Wawancara tak berstruktur (unstructured interview). Adalah


wawancara yang tidak secara ketat telah ditentukan sebelumnya
mengenai jenis-jenis pertanyaan, urusan, dan materi
pertanyaannya.
2. Kuesioner (angket) adalah cara mengumpulkan data dengan
mengirim kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang ditujukan
kepada orang yang menjadi obyek penelitian sehingga jawabanya
tidak langsung diperoleh. Jenis , urutan, dan materi pertanyaan dari
kuesioner pada dasarnya hampir sama dengan wawancara. Dengan
kuesioner, setiap pertayaan dapat disediakan pilihan jawaban atau
pertanyaan terbuka tanpa jawaban.
Kelemahan kuesioner antara lain adalah:
(1) bisa jadi tidak semua pertanyaan dijawab,

(2) jawaban bisa tidak akurat karena faktor ketidakjujuran, dan

(3) kuensioner bisa tidak dikembalikan.


Sedangkan kelebihannya adalah:
(1) bisa dilakukan dalam skala besar,
(2) biayanya lebih murah karena tidak perlu mengirim banyak orang,

dan
(3) bisa memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi.
3. Observasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data
dengan mengamati atau mengobservasi obyek penelitian atau
peristiwa/kejadian baik berupa manusia, benda mati, maupun
alam. Data yang diperoleh adalah untuk mengetahui sikap dan
perilaku manusia, benda mati, atau gejala alam. Orang yang
bertugas melakukan observasi disebut observer atau
pengamat. Sedangkan alat yang dipakai untuk mengamati obyek
disebut pedoman observasi.
Kelebihan dari observasi adalah data yang diperoleh lebih dapat
dipercaya karena dilakukan atas pengamatan sendiri.
Kelemahannya adalah bisa terjadi kesalahan interpretasi
terhadap kejadian yang diamati. Selain itu, observer yang berbeda
dalam mengamati obyek yang sama, bisa menghasilkan
kesimpulan yang berbeda karena factor subyektifitas dari
obsever. Selain itu, kehadiran observer di tengah-tengah obyek
yang sedang diamati bisa berubah sikap dan perilaku obyek
sehingga bisa menyesatkan kesimpulan.

 Tes dan Skala Obyektif adalah suatu cara


4. Tes dan Skala Obyektif adaah suatu cara mengumpulkan data
dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti. Ada tes
dengan pertanyaan yang disediakan pilihan jawaban, ada juga tes
dengan pertanyaan tanpa pilihan jawaban (bersifat terbuka).
Berdasarkan jawaban yang diberikan ditentukan nilai masing-
masing pertanyaan sehingga dapat dipakai untuk mengukur
karakteristik tertentu dari obyek yang diteliti. Cara ini banyak
dilakukan pada tes psikologi untuk mengukur karakteristik
kepribadian seseorang. Selain itu, ada juga tes untuk mengukur
prestasi orang.
Ada beberapa macam tes (tes skala obyektif), yaitu :
(1) tes kecerdasan dan bakat,
(2) tes kepribadian,
(3) tes sikap,
(4) tes tentang nilai, dan
(5) (5) tes prestasi belajar.
5. Metode Proyektif adalah cara mengumpukan data dengan mengamati
atau menganalisis suatu obyek melalui ekspresi luar dari obyek tersebut
dalam bentuk karya (lukisan) atau tulisan. Metode ini juga biasanya
dipakai untuk mengetahui sikap, emosi, dan kepribadian seseorang
melalui karya atas tulisan yang dibuatnya. Pada umumnya metode ini
dipakai dalam psikologi yang merupakan perkembangan dari ilmu jiwa
modern. Kelemahan dari metode ini adalah obyek yang sama bisa
disimpulkan secara berbeda oleh pengamat yang berbeda karena factor
subyektifitas.

Semua alat yang dipakai untuk mengumpulkan data, apakah itu pedoman wawancara,
angket, dan tes, sebelum dipakai biasanya terlebih dahulu diadakan uji coba untuk
mengadakan perbaikan dan validasi. Pada lima cara mengumpulkan data tersebut,
orang yang menjadi obyek penelitian atau yang memberikan keterangan penelitian
disebut responden.
 
G. SKALA PENGUKURAN
Salah satu aspek penting yang perlu dipelajari
dengan baik dalam mamahami data untuk keperluan
analisis statistika terutama statistika inferensia
adalah skala pengukuran, yaitu yang
menunjukkan kualitas data. Secara umum ada 4
tingkat/jenis skala pengukuran :
Skala nominal adalah skala yang hanya
1.
mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur
yang satu dengan skala ukur yang lain. Pada skala
nominal, data hanya bisa diklasifikasikan ke dalam
kategori-kategori. Skala nominal merupakan skala
yang paling primitif atau paling rendah atau jenis
pengukuran yang paling terbatas. Contoh skala
nominal, dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2
Jenis dan jumlah buah-buahan yang Diproduksi suatu Daerah
pada
Tahun 1998
Jenis Buah-buahan Jumlah

Pepaya 2 ton

Mangga 1,5 ton

Apel 1 ton

Duku 1,4 ton

Manggis 1,3 ton


Pada tabel 1.2 besar kecilnya jumlah masing-
masing jenis buah-buahan tidak menunjukkan
urutan atau renking, artinya penempatan jenis
buah-buahan bisa ditukar-tukar sehingga buah
papaya bisa ditempatkan paling bawah dan duku
ditempatkan paling atas. Kelompok buah-buahan
itu saling lepas (mutually exlusive), artinya tidak
mungkin jumlah papaya 2 ton itu pada saat yang
sama juga merupakan jumlah mangga.
2. Skala Ordinal adalah skala yang selain
mempunyai ciri untuk membedakan juga
mempunyai ciri untuk mengurutkan pada
rentangan tertentu. Misalnya, rentangan dari
yang paling rendah sampai yang paling tinggi,
dari yang paling jelek sampai yang paling baik.
Perhatikan Tabel 1.3 berikut.
TABEL 1.3
Penilaian pimpinan kelompok terhadap Anggota
kelompok
Kategori Nilai Banyaknya
Istimewa 6 orang
Baik 18 orang
Rata-rata 15 orang
Kurang 7 orang
Kurang sekali 0 orang

Pada skala ordinal, satu karegori lebih tinggi daripada


kategori berikutnya. Rentang skala ditentukan seperti
berikut.
3. Skala interval adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk
membedakan an urutan, juga mempunyai ciri jarak yang
sama.

4 Skala rasio adalah skala yang mempunyai 4 ciri, yaitu


membedakan, mengurutkan, jarak yang sama, dan
mempunyai titik nol tulen (titik nol yang berarti) sehingga
dapat menghitung rasio atau perbandingan di antara nilai. Semua
ciri skala interval menjadi ciri skala rasio; perbedaan antar nilai-
nilai diketahui dan bernilai tetap; kategori-kategori nilai juga
bersifat saling lepas. Hanya saja skala rasio mempunyai titik nol
yang berarti dan rasio (perbandingan) antar dua nilai juga berarti.
Contoh 1.11
1. Pak Asmuni mempunyai uang nol rupiah, artinya Pak

Asmuni tidak mempunyai uang.


2. Bila Asmuni punya uang Rp.4.000.000.00, dan Tarsan

punya uang Rp.400.000.00, artinya Asumsi punya uang


sepuluh kali lebih banyak daripada Tarsan.
Variabel
Dalam melakukan inferensi terhadap populasi, tidak
semua ciri populasi harus diketahui, hanya satu atau
beberapa karakteristik populasi yang perlu diketahui,
yang disebut sebagai variabel
Variabel adalah sebuah simbol, yang dapat
menyandang setiap nilai dari suatu himpunan nilai
yang disebut sebagai domain dari variabel tersebut
• Variabel diberikan dalam bentuk data.
Data adalah fakta-fakta yang dapat dipercaya
kebenarannya
Variabel kontinu dan diskrit
Sebuah variabel yang secara teoritis
dapat menyandang setiap nilai di antara
dua nilai yang diberikan disebut dengan
variabel kontinu
Kebalikannya disebut sebagai variabel
diskrit
Contoh variabel kontinu
Tinggi H seseorang yang dapat bernilai
62 cm, 67,5 cm atau 68,45678 cm,
bergantung pada tingkat akurasi
pengukurannya
Data yang dijelaskan melalui variabel
kontinu disebut data kontinu
Contoh Variabel diskrit
 Sejumlah N anak dalam sebuah
keluarga, yang bernilai bisa salah satu
dai 0, 1, 2, 3, … tetapi tidak mungkin
2,5 atau, 3,4567
 Data yang dijelaskan melalui variabel
diskrit disebut data diskrit
Jenis-jenis pengambilan sampel yaitu :

1. Random sederhana (simple random sampling).


Adalah pengambilan sampel secara acak sehingga
setiap anggota populasi mempunya kesempatan
yang sama untuk menjadi sampel, misalnya dengan
cara undian.

2. Random berstrata (Stratified Random Sampling)


Adalah pengambilan sampel yang populasinya
dibagi-bagi menjadi beberapa bagian/stratum.
Anggota-anggota dari stratum dipilih secara random,
kemudian dijumlahkan, jumlah ini membentuk
anggota sampel
3. Sistematis (Systematic Sampling).
Adalah pengambilan sampel berdasarkan urutan
tertentudari populasi yang telah disusun secara teratur
dan diberi nomer urut.

4. Luas/Sampel Kelompok (Cluster sampling).


Adalah pengambilan sampel tidak langsung memilih
anggota populasi untuk dijadikan sampel tetapi
memilih kelompok terlebih dahulu. Yang termasuk
sebagai sampel adalah anggota yang berada dalam
kelompok terpilih tersebut.
Jika kelompok-kelompok tersebut merupakan
pembagian daerah-daerah geografis, maka cluster
sampling ini disebut juga area sampling.

40
Pembagian data dapat dibedakan menurut :
1. Sifatnya
a. Data kualitatif ialah data yang disajikan bukan
dalam bentuk angka, misalnya agama, jenis
kelamin, daerah, suku bangsa, pangkat
pegawai, jabatan pegawai dan sebagainya.
b. Data kuantitatif ialah data yang disajikan dalam
bentuk angka.
Data ini terbagi menjadi :
1) Data kontinu adalah data yang satuannya
bisa dalam pecahan.
2) Data diskret adalah data yang satuannya
selalu bulat dalam bilangan asli, tidak
berbentuk pecahan,
2. Waktunya.

a. Data silang (Cross Section) ialah data yang


dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang bisa
menggambarkan keadaan/kegiatan pada waktu
tersebut, misalnya jumlah warga DKI Jakarta
menurut asal dan agama pada tahun 1999.

b. Data Berkala (Time Series) ialah data yang


dikumpulkan dari waktu ke waktu, misalnya data
angka kematian dan kelahiran dari tahun ke
tahun di Indonesia yang cenderung membesar
dan mengecil

pendahuluan 42
.
3. Cara memperolehnya.

a. Data primer ialah data yang didapatkan langsung


dari responden misalnya data pegawai negeri sipil
di BAKN, data registrasi mahasiswa di suatu
universitas dan sebagainya.

b. Data Sekunder ialah data yang diambil dari data


primer yang telah diolah, untuk tujuan lain,
misalnya data perkawinan antara umur 10 s/d 20
tahun di Indonesia yang diambil dari departemen
Agama untuk tujuan analisa pola perkawinan setiap
suku bangsa di Indonesia.
4. Sumbernya.

a. Data Internal ialah data yang menggambarkan


dari keadaan di dalam suatu organisasi,
misalnya dari suatu universitas ialah data
dosen, jumlah mahasiswa, data kelulusan dan
sebagainya.
b. Data Eksternal ialah data yang dibutuhkan dari
luar untuk kebutuhan suatu organisasi tersebut.

Syarat Data yang baik adalah


1. Benar/Obyektif.
2. Mewakili/Wajar (representative).
3. Dipercaya, artinya kesalahan bakunya kecil.
4. Tepat waktu (up to date).
5. Relevan (data yang dikumpulkan ada
hubungannya dengan permasalahannya).

Anda mungkin juga menyukai