Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENGANTAR STATISTIKA

1. Statistik dan Statistika


Dalam keseharian kita seringkali berhubungan dengan data, baik dalam bidang
pendidikan, ekonomi, pemerintahan atau lainnya akan menghadapi persoalan data.
Kumpulan data-data tersebut dapat disebut dengan statistik. Statistik dapat diartikan
dengan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan
atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Kata statistik juga mengandung pengertian sebagai ukuran yang menggambarkan
karakterikstik suatu sampel. Sebagai contoh, berdasarkan hasil survey terhadap 100
orang mahasiswa STAIN Bengkalis, rata-rata IPK mereka adalah 3.40. Angka 3.40
merupakan statistik karena diberikan oleh sampel yang terdiri dari 100 orang mahasiswa.
Adapun ukuran yang menggambarkan suatu populasi disebut parameter. Contohnya
adalah 30% rumah tangga di Indonesia tergolong miskin berdasarkan sensus ekonomi
tahun 2015, angka 30% ini merupakan parameter karena diperoleh dari populasi yaitu
seluruh rumah tangga di Indonesia.
Sedangkan statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang data, meliputi cara
pengumpulan data, penyajian data, pengolahan data hingga penarikan kesimpulan
berdasarkan data. Data diperoleh dari hasil pengamatan maupun pengukuran.

2. Populasi dan Sampel


Selain dari istilah-istilah yang disebutkan diatas, dikenal juga istilah yang disebut
dengan populasi dan sampel. Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung maupun hasil pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.
Sampel harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi tercermin dalam
sampel yang diambil, selain representatif sampel yang diambil juga jumlahnya harus
cukup. Sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 5 tahun
sekali melibatkan populasi sedangkan survey melibatkan sampel, sensus tidak selalu
dapat dilakukan mengingat populasi yang berukuran besar sehingga membutuhkan waktu
dan biaya yang besar pula. Mahasiswa di seluruh indonesia, banyaknya kendaraan umum
di indonesia, penduduk dunia adalah beberapa contoh dari populasi.
3. Macam-Macam Statistika
Statistika terbagi menjadi dua, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia.
Statistika deskriptif adalah statistika yang berkaitan dengan pengumpulan, menyusun,
menyajikan dan menganalisis data agar dapat memberikan gambaran secara teratur,
ringkas dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik
pengertian atau makna tertentu.
Statistika inferensia adalah statistika digunakan dalam rangka penarikan kesimpulan,
peramalan, penaksiran dan sebagainya. Dengan demikian statistika inferensia merupakan
lanjutan dari statistika deskriptif.

4. Jenis Data
Ada dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif atau data
kategori, contohnya jenis pekerjaan (pegawai negeri, pegawai swasta, petani, wirausaha
dan lain-lain). Data kuantitatif adalah data yang berbentuk numerik.
Data kuantitatif dibedakan menjadi dua yaitu data diskrit dan data kontinu, data
diskrit diperoleh dari hasil menghitung atau membilang, contohnya suatu keluarga
mempunyai 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan, jumlah produksi suatu barang di
perusahaan A selama satu bulan adalah 3.000 produk. Sedangkan data kontinu diperoleh
dari hasil pengukuran, contohnya tinggi badan seseorang adalah 175 cm. Data diskrit
tidak mungkin berbentuk pecahan.

5. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan faktor penting dalam menentukan prosedur dan metode
statistika yang digunakan. Ada empat skala pengukuran yaitu:
a. Nominal
Ciri-ciri: kategori
Contoh: agama (islam, kristen, katolik, hindu, budha konghucu), suku (melayu, jawa,
sunda, batak, bugis)
b. Ordinal
Ciri-ciri: kategori, memiliki peringkat
Contoh: tingkat kepuasan (sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, sangat tidak
setuju)
c. interval
Ciri-ciri: kategori, memiliki prtingkat, memiliki jarak, tidak memiliki nol mutlak
Contoh: suhu (dalam derajat celcius), suhu 0 °C bukan berarti tidak ada suhu
d. Rasio
Ciri-ciri: kaegori, memiliki peringkat, memiliki jarak, memiliki perbandingan dan
nol mutlak
Contoh: harga barang, jumlah produksi

Anda mungkin juga menyukai