Anda di halaman 1dari 28

Pengantar Statistika

Pendidikan
Handout
1

A Identitas

Prodi : Pendidikan Fisika


MK : Statistika Pendidikan Fisika
Kode MK : FIS 1.61.1301
SKS : 3 SKS
Dosen : Renol Afrizon, S.Pd, M.Pd
Wahyuni Satria Dewi, S.Pd, M.Pd
Minggu ke- : 1 (Pertama)

B Learning Outcome

Mampu mengkaji materi statistika deskriptif dan statistika inferensial, menyelesaikan masalah
terkait pengambilan kesimpulan/keputusan tentang hasil penelitian pendidikan secara statistik,
dan mendeskripsikannya dengan baik dan benar.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 1

Handout
C Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran ini diharapkan mahasiswa:


1. Mampu mengkaji konsep dan prinsip tentang pendahuluan statistika menggunakan
penalaran dengan benar
2. Mampu menyelesaikan masalah tentang pendahuluan statistika secara teliti, sistematis,
dan terstruktur.
3. Mampu mendeskripsikan kajian yang berhubungan dengan pendahuluan statistika
dengan benar.

D Materi Pembelajaran

1 Ringkasan Materi

a. Pengertian dan Peranan Statistika Pendidikan


1) Pengertian Statistika Pendidikan
Statistik (statistic) bersal dari kata state yang artinya negara, hal ini disebabkan
pada zaman dahulu statistik hanya digunakan untuk kepentingan-kepentingan
negara saja. Kepentingan negara itu meliputi berbagai bidang kehidupan, sehingga
lahirlah statistik yang disesuaikan dengan lingkup datanya.
Secara umum kata statistik dan statistika sering disamakan, padahal memiliki
sedikit perbedaan yang mendasar.
a) Statistika dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang cara-cara
pengumpulan data, penyajian data, analisis dan interpretasi tentang data tersebut.
b) Statistik dapat diartikan sekumpulan angka-angka yang dapat memberikan
gambaran mengenai suatu masalah yang biasanya disajikan dalam bentuk tabel

Handout Statistika Pendidikan Fisika 2

Handout
atau daftar dari grafik.
Pengertian statistika pendidikan pada modul ini adalah statistik dalam pengertian
ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan
mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau
dipergunakan, dalam rangka pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisisan
bahan keterangan yang berwujud angka mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pendidikan, dan penarikan kesimpulan, pembuatan perkiraan serta ramalan secara
ilmiah atas dasar kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka.
2) Peranan Statistika Pendidikan
a) Bagi Calon Peneliti dan Para Peneliti
Statistika berperan sebagai alat untuk deskripsi, komparasi, korelasi, dan
regeresi dari data penelitian yang dilakukan.
b) Bagi Pembaca
Dapat memahami hasil laporan penelitian, sehingga pembaca dapat memahami
hasil penelitian secara efekif.
c) Bagi Pembimbing Penelitian
Sebagai pembimbing penelitian yang kritis harus mampu menempatkan kedua
metode penelitian itu pada fungsinya masing-masing.
d) Bagi Penguji Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Penguji skripsi, tesis, atau disertasi mahasiswa harus memahami statistik
sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusannya.
e) Bagi Pimpinan (Manajer) dan Administrator
• Pengumpulan data baik secara sensus maupun sampling
• Pengolahan atau analisis data
• Penyajian data dalam bentuk laporan menejemen
• Pengambilan keputusan atau perencanaan
• Evaluasi atau pengawasan antara data yang dilaporkan dengan
penyimpanan di lapangan
• Melakukan pemecahan masalah manajerial dengan siklus

Handout Statistika Pendidikan Fisika 3

Handout
f) Bagi Ilmu Pengetahuan
• Deskripsi yaitu menggambarkan atau menerangakan data
• Komparasi yaitu membandingkan data pada dua atau beberapa kelompok
• Korelasi yaitu mencari besarnya hubungan data dalam suatu penelitian
• Regresi yaitu meramalkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel
tidak bebas
• Komunikasi yaitu merupakan alat penghubungan antar pihak berupa
laporan data statistik atau analisis statistika sehingga kita maupun pihak
lainnya dapat memanfaatkannya dalam membuat suatu keputusan
b. Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial
Satistika menurut fungsinya dibagi menjadi dua bagian yaitu, statistika deskriptif
dan statistika inferensial.
1) Statistika Deskriptif (Statistika Deduktif)
Statistika deskriptif adalah cabang ststistika yang mempelajari cara-cara
pengumpulan dan penyajian data sehingga memberikan informasi yang bermanfaat.
2) Statistika Inferensial (Statistika Induktif)
Statistika inferensial adalah statistika yang berhubungan dengan pengambilan
kesimpulan tentang sekumpulan data. Statistik inferensial memiliki dua bagian
statistik parametrik dan statistik nonparametrik.
c. Data dan Jenisnya
1) Pengertian Data
Menurut Webster’s New World Dictionary, data berarti suatu yang “diketahui
atau dianggap”. Data merupakan suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik
melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi. Data yang mutakhir
harus cocok dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan, lengkap, akurat, objektif, dan konsisten. Data berbentuk jamak,
sedangkan datum berbentuk tunggal. Jadi data sama dengan datum-datum.
2) Syarat data yang baik
a) Data harus objektif
Data yang objektif maksudnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Misalnya jika nilai siswa tidak mencapai KKM maka tetap ditulis tidak
mencapai KKM.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 4

Handout
b) Data harus bersifat mewakili (representitative)
Jika kita ingin melaporkan hasil Ujian Nasional Fisika SMA se-Sumatera Barat
tahun ajaran 2017/2018, dalam hal ini kita harus memperoleh data hasil UN
Fisika berdasarkan peserta UN Fisika dari sekolah-sekolah yang mewakili dari
seluruh peserta se-Sumatera Barat.
c) Kesalahan baku (standard error)
Kesalahan dari data yang diperoleh harus lah kecil. Suatu perkiraan (estimate)
dikatakan baik (mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi) apabila kesalahan
bakunya kecil.
d) Harus tepat waktu (up to date)
Khususnya kalau data akan dipergunakan untuk pengendalian atau evaluasi,
syarat tepat waktu ini penting sekali agar sempat dilakukannya penyesuaian atau
koreksi seperlunya kalau ada kesalahan atau penyimpangan yang terjadi di
dalam implementasi suatu perencanaan.
e) Data harus relevan
Data yang relevan maksudnya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya
dengan masalah yang akan dipecahkan. Misalnya ingin mengetahui tingkat
kemapuan berfikir kritis siswa, maka data yang harus dikumpulkan harus yang
berhubungan dengan kemapuan berfikir kritis siswa.
3) Jenis Data
a) Data Menurut Sifatnya
• Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka.
Contohnya :
 Harga buku statistika pendidikan mengalami kenaikan
• Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka
Contonya :
 Kecepatan kereta api dari kota Padang menuju kota Pariaman 40 m/s
Data kuantitatif dibedakan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
 Data diskret, yaitu data yang diperoleh dengan cara membilang
Contoh :
 Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah statistika dasar ada 50
orang

Handout Statistika Pendidikan Fisika 5

Handout
 Data kontinu, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengukur
Contoh :
 Jarak antara kota Bandung dan kota Garut adalah 65 km
b) Data Menurut Sumbernya
• Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan/kegiatan di dalam
suatu organisasi.
Contoh :
 Data mahasiswa program studi pendidikan fisika FMIPA UNP tahun
ajaran 2017/2018
• Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan keadaan/kegiatan di luar suatu
organisasi yang ada hubungannya dengan organisasi tersebut.
Contoh :
 Data alumni program studi pendidikan fisika FMIPA UNP tahun 2015-
2018
c) Data Menurut Cara Memperolehnya
• Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
organsasi atau perorangan langsung dari objeknya yang masih berupa data
mentah.
Contoh :
 Data hasil penelitian berupa nilai UH siswa yang langsung kita
dapatkan dari hasil UH siswa
• Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk data yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk
publikasi.
Contoh :
 Data sekolah terbaik berdasarkan nilai selama UN yang kita dapatkan
dari dinas Pendidikan
d) Data Menurut Waktu Pengumpulannya
• Data yang dikumpulkan pada waktu tertentu (at a point of time),
menggambarkan keadaan/kegiatan pada waktu tersebut, yang dikenal juga
dengan data cross section.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 6

Handout
Contoh :
 Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA pada
tahun ajaran 2018/2019
• Data berkala(times series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan
dari waktu ke waktu.
Contoh :
 Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA dari
tahun ajaran 2010/2011 sampai dengan tahun ajaran 2018/2019
e) Data Menurut Jenis Skala
• Data Nominal
Ciri-ciri data nominal :
 Antara satu data dengan data lainnya dapat dibedakan
 Data yang diperoleh tidak dapat dirangking tapi dapat dikelompokkan.
 Data yang satu dengan data data yang lain tidak dapat dilakukan
operasi hitung
Contoh :
 Data mahasiswa pada tahun 2018 yang dilihat dari kode jenis kelamin.
Misalnya kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan.
• Data Ordinal
Data ordinal merupakan data yang sudah diurutkan dari jenjang yang paling
tinggi ke yang paling rendah atau sebaliknya, data ini di dapatkan dari hasil
pengukuran.
Ciri-ciri data ordinal :
 Antara satu data dengan data yang lainnya dapat dibedakan
 Data yang diperoleh dapat dirangking atau dapat dibandingkan tetapi
hanya dapat dikelompokkan
 Antara data satu dengan data yang lainnya tidak dapat dilakukan
operasi hitung
Contoh :
 Penggolongan prestasi ujian mahasiswa fisika

Handout Statistika Pendidikan Fisika 7

Handout
Lambang
Tingkat Keberhasilan
Golongan
Sangat baik 4
Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
Sangat kurang 0

• Data Interval
Data interval mempunyai sifat nominal dan ordinal. Ciri-ciri data interval :
 Antar satu data dengan data yang lain dapat dibedakan
 Data yang diperoleh dapat dirangking atau diurutkan
 Data yang diperoleh dapat dilakukan operasi hitung
 Data interval tidak mempunyai titik nol mutlak
Contoh :
 Nilai siswa mempunyai rentangan 0 sampai dengan 10. Dalam kasus
ini siswa yang memperoleh nilai 8 dikatakan memiliki kompetensi
yang baik sedangkan siswa yang memperoleh nilai 0 bukan berarti
mempunyai pengetahuan sama sekali tentang yang diujikan,
Rentangan ini dari jenjang yang satu ke jenjang yang lainnya bersifat
konstan (tetap). Sehingga skala ini dapat memberi gambaran tentang
objek yang dinilai secara konsisten.
• Data Rasio
Ciri-ciri data rasio :
 Antar satu data dengan data yang lainnya dapat dibedakan
 Data yang diperoleh dapat dirangking atau diurutkan
 Data yang diperoleh dapat dilakukan operasi hitung
 Data rasio mempunyai titik nol mutlak, sehingga dapat dibandingkan
Contoh :
 Mengukur nilai keterampilan saat ujian praktek fisika umum, jika
seorang mahasiswa tidak melakukan satupun prosedur kerja maka
mahasiswa tersebut memperoleh nilai 0.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 8

Handout
d. Populasi, sampel dan teknik sampling
1) Populasi
Keseluruhan objek pengamatan yang menjadi perhatian selama penelitian
disebut sebagai populasi. Misal mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Fisika di SMA di Kota Padang, maka objek pengamatannya sejumlah siswa yang
ada di SMA di Kota Padang. Jadi keseruluhan siswa SMA di Kota Padang
merupakan populasi.
2) Sampel
Sebagian objek populasi yang diambil untuk pengamatan disebut sampel.
Contoh dari Populasi diatas, yakni mengetahui hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fisika di SMA di Kota Padang, maka dapat diambil sampel misalnya 2
SMP untuk setiap Kecamatan.
3) Teknik Sampling
Pada dasarnya pengambilan sampel dapat diklompokkan menjadi 2 cara, yaitu
probability dan non probability.
1) Probability Sampling
Suatu cara pengambian sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota
sampel. Samplingnya disebut probability sampling, artinya setiap elemen
mempunyai probabilitas (kemungkinan) yang sama untuk dipilih.
Macam-macam teknik sampling secara probability:
a) Simple Random Sample
Jika probability sampel dipilih sedemikian rupa sehingga seluruh
pengelompokan dengan ukuran tertentu yang mungkin akan memiliki
kesempatan yang sama untuk terambil dan setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk di pilih.
Cara sampling ini adalah dengan memberi nomor setiap anggota dalam
suatu populasi, kemudian diambil secara acak sebanyak sampel yang di
kehendaki.
b) Sytematic Sample
Anggota populasi diberi nomor dan diurut. Kemudian ditentukan satu
nomor sebagai titik awal sampling. Nomor berikut dari anggota yang ingin
dipilih ditentukan dengan mengikuti suatu sistematika, misalnya tiap init

Handout Statistika Pendidikan Fisika 9

Handout
nomor ke-n dari titik awal dipilih sebagai anggota sampel.
c) Stratified Sample
Populasi terlebih dahulu di bagi dalam kelompok-kelompok yang relatif
homogen, atau dalam strata. Anggota sampel ditarik dari setiap strata agar
menghasilkan sampel secara keseluruhan.
Stratified Sample biasanya dilakukan apabila ada variasi besar dalam
populasi, dan penelitinya terlebih dahulu mengetahui struktur populasi
tersebut yang dapat digunakan untuk menentukan sratanya.hasil sampel dari
setiap stratum kemudian diberi pembobotan dan dihitung dengan hasil sampel
dari strata lainnya untuk mendapatkan estimasi yang menyeluruh.
d) Cluster Sample
Populasi sampel terlebih dahulu dibagi atas kelompok-kelompok
berdasarkan area atau cluster, dan anggota kelompok tidak perlu homogen.
Kemudian dipilihlah beberapa cluster sebagai sampel, selanjutnya dipilih
pada cluster sampling, yang diambil adalah semua elemen yang ada dalam
cluster.
2) Non Probability
Suatu cara pemilihan elemen-elemen dari populasi untuk menjadi anggota
sampel kalau setiap elemen tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk
dipilih. Sampling ini disebut non probability sampling, artinya setiap elemen tidak
mempunyai probabilitas yang sama untuk dipilih.
Macam-macam teknik sampling secara non probability sampling :
a) Sampling Purposive
Pengambilan sampel berdasarkan jutuan tertentu dan pertimbangan tertentu.
b) Sampling Sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut. Misalnya pengambilan nomor gajil saja atau
kelipatan lima saja.
c) Sampling Kuota
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 10

Handout
d) Sampling Insidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa aja yang ditemui dan
dirasa cocok sebagai sumber data dijadikan sebagai sampel.
e) Sampling Jenuh
Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi diguakan sebagai
sampel.
f) Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Dalam penentuan sampel misalnya, dipilih dua orang sebagai
sumber data, karena dengan dua orang ini belum lengkap data yang
didapatkan, maka peneliti mencari beberapa sampel lagi sebagai sumber data.
e. Penyajian data melalui tabel dan grafik
1) Tabel
a) Tabel Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah menyajikan data melalui tabel distribusi frekuensi
• Urutkan data dari yang terkecil ke data terbesar
• Hitung rentang yaitu data tertinggi dikurang data rendah dengan rumus
R = data tertinggi – data terendah
• Hitung banyak kelas dengan hitungan sturges yaitu :
Banyak kelas = 1+ 3,3 log n
• Hitung panjang kelas interval dengan rumus
rentagan
p=
banyakkelas
• Tentukan ujung bawah kelas interval pertama.
• Selanjutnya kelas interal pertama dihitung dengan cara menjumlahkan
ujung bawah kelas dengan p tadi dikurang 1.
• Nilai f dihitung dengan menggunakan tabel penolog sebagai berikut :
Tabel 1.3 tabel penolong
Nilai Tabulasi F

Handout Statistika Pendidikan Fisika 11

Handout
• Pindahkan nilai f ke tabel distribusi frekuensi
b) Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Jika tebel distribusi frekuensi didapat nilai frekuensi absolut (f abs), maka dalam
tabel distribusi frekuensi komulatif nilai frekuensi (f0 dinyatakan daalm persen
(%) yang disingkat f (%) atau f (rel). untuk mendpatkan mendapatkan nilai f (%)
dihitung dengan rumus :
f (abs ) pertama
f (%) baris pertama = × 100%
n
c) Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel distribusi frekuensi ialah distribusi frekuensi biasa yang nilai frekuensi
kumulatifnya f kum didapat dengan jalan menjumlahkan frekuensi demi frekuensi.
Tabel distribusi frekuensi kumulatif ada dua macam yaitu : kumulatif dari kurang
dari dan kumulatif atau lebih.
2) Diagram
a) Diagram Batang
Diagram batang adalah diagram yang disusun berdasarkan data berbentuk
kategori. Penyajian data dalam bentuk diagram batang, data disajikan dalam
bentuk batang persegi panjang yang digambarkan secara vertikal atau horizontal
dengan lebar. Di samping diagram batang tunggal ada diagram batang majemuk
dan diagram batang bertingkat.
Langkah-langkah dalam membuat diagram batang :
• Buat dua buah sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak. Dalam
sumbu datar biasanya ditulis bilangan frekuensinya. Dalam pembagian
skalanya pada masing-masing sumbu tidak mengambil skala yang sama.
• Masing-masing nama kategori untuk batangnya, berupa persegi panjang
dengan tinggi yang sesuai dengan nilai frekuensi. Lebar batang untuk
setiap nama kategori harus sama. Jarak antara batang yang satu dengan
yang lainnya juga harus sama.
• Untuk selanjutnya, masing-masing batang tersebut terbut diberi warna
yang sama atau diarsir dengan corak yang sama.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 12

Handout
• Di bagian tengah bawah diagram diberi nomor agar lebih mudah dalam
pencarian diagram. Biasanya nomor itu meliputi bab berapa materi itu
sedang dibahas dan nomor urut diagram itu sendiri.
Contoh:
Misalkan jumlah siswa SD, MI, SMP, MTs, SMA, dan MA di kota “A” pada
tahun 2000 adalah: jumlah siswa SD ada 1500 orang, jumlah siswa MI ada 1000
orang, jumlah siswa SMP ada 1100 orang, MTs ada 500 orang, jumlah siswa
SMA ada 900 orang, jumlah siswa MA ada 500 orang, maka cara
menggambarkan diagram batangnya adalah seperti berikut ini.
Jawaban:
Pada sumbu datarnya ditulis SD, SMP, SMA, sedangkan pada sumbu tegaknya
ditulis jumlah siswa yang nilainya (boleh) dimulai dari 200, 400, 600, 800, 1000,
1200, 1400, 1600.

Gambar 1.1 Jumlah Siswa di Kota “A”


Diagram batang lain yang bisa juga dibuat adalah dengan membuat gambar
batangnya seperti balok, atau bahkan berupa tabung. Perhatikan Gambar 1.2 dan
1.3 berikut ini!

Handout Statistika Pendidikan Fisika 13

Handout
Gambar 1.2 Jumlah Siswa di Kota “A”

Gambar 1.3 Jumlah Siswa di Kota “A”

Handout Statistika Pendidikan Fisika 14

Handout
Gambar 1.4 Jumlah Siswa di Kota “A”
b) Diagram Garis
Diagram garis adalah diagram yang digambarkan berdasarkan data urutan waktu
(kronologis). Waktu yang digunakan bisa berupa tahun, bulan, minggu, atau
mungkin juga urutan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Diagram garis
biasanya digunakan untuk menyajikan data yang menunjukkan perkembangan
dari waktu ke waktu. Selain dapat di baca dan ditafsirkan diagram garis juga
dapat digunakan untuk memperkirakan suatu nilai yang belum diketahui. Dalam
memperkirakan nilai yang belum diketahui ada dua macam pendekatan, yaitu
• Interpolasi linear, yaitu menafsirkan atau memperkirakan suatu nilai data
yang berada diantara dua titik yang berdekatan.
• Ektrapolasi linear, yaitu menaksir atau memperkirakan suatu nilai data
yang terletak sesudah titik data terakhir yang ingin diketahui.
Langkah-langkah dalam pembuatan diagram garis atau grafik adalah sebagai
berikut ini.
• Buat dua buah sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak. Pada sumbu
datar, biasanya menunjukkan waktu, sedangkan pada sumbu tegak
menunjukkan bilangan frekuensinya. Dalam pembagian skalanya pada
masing-masing sumbu tidak selalu mengambil skala yang sama
• Sesuaikan data pada masing-masing sumbu, artinya data tahun pada
sumbu datar ditarik lurus ke samping kanan, sehingga memotong pada

Handout Statistika Pendidikan Fisika 15

Handout
satu titik.
• Jika semua data sudah disesuaikan pada masing-masing sumbu, maka
akan terdapat sekumpulan titik-titik
• Hubungkan titik-titik tersebut, sehingga akan diperoleh diagram garis.
• Di bagian tengah bawah diagram diberi nomor agar lebih mudah dalam
pencarian diagram. Biasanya nomor itu meliputi bab berapa materi itu
sedang dibahas dan nomor urut diagram. Kemudian di bawahnya
disertai penjelasan datanya.
Contoh:
Berikut ini diketahui data mengenai jumlah mahasiswa yang diterima di PGSD
selama 8 tahun, mulai dari tahun 2002 sampai 2009.

Jumlah Siswa
Tahun
yang Diterima
2002 130
2003 150
2004 200
2005 230
2006 450
2007 350
2008 400
2009 600

Handout Statistika Pendidikan Fisika 16

Handout
Bentuk diagram garisnya dapat dilihat seperti pada Gambar 1.4 berikut ini.

Gambar 1.4 Jumlah Mahasiswa yang Lulus Seleksi PGSD

c) Diagram lingkaran
Diagram lingkaran merupakan cara penyajian sekumpulan data ke dalam bentuk
lingkaran, dengan lingkarannya dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
pengklasifikasian datanya. Dalam menggambarkan diagram lingkaran, data yang
digunakan berupa nama-nama kategori yang masing-masing mempunyai nilai
frekuensinya. Diagram lingkaran biasa digunakan untuk menunjukkan
perbandingan antar antar item data dengan cara membagi lingkaran dalam
juring-juring lingkaran dengan sudut pusatnya sesuai dengan perbandingan
tersebut. Langkah-langkah dalam membuat diagram lingkaran adalah sebagai
berikut:
• Ubahlah nilai data absolut ke dalam dalam satuan derajat untuk masing-
masing kategori.
• Buat sebuah lingkaran dengan menggunakan jangka, ukuran,
lingkarannya jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil.
• Masukkan kategori-kategori yang lainnya ke dalam lingkaran yang
sesuai dengan arah jarum jam.
• Kemudian untuk setiap kategori bagian lingkaran, hendaknya diberi
corak atau warna yang berbeda.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 17

Handout
• Untuk setiap kategori yang terdapat dalam lingkaran sebaiknya diberi
identitas dan disertai nilai persentasenya.
Contoh:
Data jumlah siswa SD, SMP, dan SMA di kota “B” secara berturut-turut adalah
1500, 1000, dan 500 orang.
Perhitungan:
Sebelumnya kita harus mengubah dahulu ke dalam bentuk persentase untuk
masing-masing tingkatan sekolah.
Jumlah total = 1500+1000+500= 3000 orang
Siswa SD = 1500/3000 x 100% = 50%
Siswa SMP = 1000/3000 x 100% = 33%
Siswa SMA =500/3000 x 100% = 17%
Gambar diagram lingkarannya sebagaimana Gambar 4.5 berikut ini:

Gambar 1.5 Persentase Siswa di Kota “B”


3) Histogram
Gambar histogram berbentuk diagram batang yang berdampingan saling berimpit.
Langkah-langkah untuk membuat histogram dari suatu dat berkelompok adalah
sebagai berikut :
1. Menggambar sumbu horizontal (untuk nilai) dan sumbu vertikal (untu
frekuensi)
2. Ukurlah kelompoknya, dalam sebuah histogram, data digambarkan dalam
bentuk kelompok. Kelompok-kelompok ini terbagi rata, sehingga perlu
membuat garis penanda kelompok di sepanjang sumbu x.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 18

Handout
Misalnya: 0-4 siswa, 5-9 siswa, 10-14 siswa, dan seterusnya pada 1, 2, dan
3 di sepanjang sumbu x.
3. Ukurlah sumbu vertikalnya, sumbu vertikal dalam sebuah histogram selalu
menunjukkan frekuensi. Pengukuran memang dibutuhkan, akan tetapi hal
itu tergantung dengan arah data (angkanya tetap perlu digambarkan dengan
jarak yang sama). Sisakan ruang tambahan di bagian atas untuk membuat
grafik lebih mudah dibaca.

• Jika batas atas histogram misalnya 54, sebaiknya membuat nilai


tertinggi pada sumbu y sebesar 60.
• Jika frekuensinya tidak dimulai dari angka yang cukup tinggi, angka
di bawahnya bisa dihilangkan. Misalnya, jika frekuensi pertamanya
adalah 32, grafik bisa dimulai dari 25 atau 30.
4. Gambarkan grafik berupa garis horizontal tipis untuk nilai y pada setiap
interval atau kelompok data. Kemudian, gambarkan batangnya di tengah-
tengah titik data yang diwakilkan. Pastikan bahwa batang-batang yang
digambarkan memiliki besar dan lebar yang sama satu sama lain. Biasanya,
batang histogram menyentuh satu sama lain, tetapi jika kelompok tertentu
tidak memiliki hasil, maka grafik boleh tidak menyentuh satu sama lainnya.
5. Tambahkan beberapa warna-warna yang berbeda ke segi empat histogram
dengan pensil warna, spidol, atau krayon untuk membedakan antara interval
satu dengan yang lain.
4) Poligon
Poligon adalah grafik yang dibuat dengan menggunakan titik tengah dari sisi atas
tiap persegi panjang yang berdekatan pada histogram. Langkah-langkah membuat
poligon :
• Menambahnkan satu kelas interval sebelum kelas pertama dan satu kelas
interval sesudah kelas terakhir
• Menentukan titik tengah setiap kelas
• Menggamar sumbu horizontal dan sumbu vertikal
• Menggambar titik-titik dengan titik tengah kelas interval sebagai absis dan
frekuensi kelas interval sebagai ordinat

Handout Statistika Pendidikan Fisika 19

Handout
• Menghubungkan titik-titik yang berdekatan dengan suatu garis lurus
5) Ogive
Ogive merupakan tebel didtribusi frekuensi komulatif yang disajikan dalam bentuk
kurva. Ogive memiliki dua jenis, yaitu ogive positif (ogive kurang dari) dan ogive
negatif (ogive atau lebih). Untuk ogive positif dibentuk dengan menghubungkan
titik-titik, dengan tepi atas sebagai absis dan frekuensi kumulatif sebagai ordinat.
Sedangkan ogive negatif dibentuk dengan menghubungkan titik-titik, dengan tepi
bawah sebagai absis dan frekuensi kumulatif sebagai ordinat.
Contoh :
Nilai ulangan fisika siswa kelas XI SMA Pembangunan Padang, dengan data
sebagai berikut :
Kurang dari Atau lebih
Nilai Fkum Nilai Fkum

< 61 0 > 61 40
< 66 4 > 66 37
< 71 13 > 71 30
< 76 24 > 76 26
< 81 26 > 81 24
< 86 30 > 86 13
< 91 37 > 91 4
< 96 40 96 > 0

Dari tabel diatas dapat di buatkan ogive seperti berikut :

Handout Statistika Pendidikan Fisika 20

Handout
Gambar 1.6 Ogive

Bahan Kajian Menggunakan Cooperative Problem


2 Solving Menggunakan Cooperative Problem Solving

Permasalahan 1.
Soal
Berikut di berikan beberapa data yang merupakan contoh dari
beberapa macam data. Tentukan mana yang merupakan data
kuantitatif, deskrit, dan kotiniu ?

a) Isi botol bekas itu 250 cm 3

b) Tinggi bangunan kantor itu mencapai 40 meter

c) Banyaknya sepeda motor yang melewati suatu jalan

d) Kecepatan kendaraan tiap jam

e) Banyaknya halaman buku yang sudah dibaca Syahda pada suatu


hari

f) Suara isni terdengar merdu.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 21

Handout
g) Mutu barang yang di produksi suatu persahaan

h) Kemapuan mahasiswa lulusan PGSD

i) Jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2007 menurun

j) Usia pak Hardun saat meninngal 79 tahun 8 bulan 17 hari

k) Penurunaan jumlah kecelakaan lalu lintas sebesar 45%

l) Bau sampah yang menyeruak memenuhi area sekitaran TPA

Recognize The Problem


Step 1
(Mengidentifikasi Masalah)

Diketahui:
Data yang ada :
a. Tinggi bangunan kantor itu mencapai 40 meter
b. Banyaknya sepeda motor yang melewati suatu jalan
c. Kecepatan kendaraan tiap jam
d. Banyaknya halaman buku yang sudah dibaca Syahda pada suatu hari
e. Mutu barang yang di produksi suatu persahaan
f. Kemapuan mahasiswa lulusan PGSD
g. Jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2007 menurun
h. Usia pak Hardun saat meninngal 79 tahun 8 bulan 17 hari
i. Penurunaan jumlah kecelakaan lalu lintas sebesar 45%
j. Bau sampah yang menyeruak memenuhi area sekitaran TPA
k. Isi botol bekas itu 250 cm 3
l. Suara isni terdengar merdu.
Ditanya :
Data kuantitatif ?

Handout Statistika Pendidikan Fisika 22

Handout
Describe The Statistic (Menentukan
Step 2
Statistik Terkait)

1. Menganalisis setiap data dengan pemahaman konsep tentang setiap macam data
2. Konsep data kuantitatif

Plan a Solution (Rencana Penyelesaian


Step 3
Masalah)

1. Memahami setiap setiap jenis data


2. Menganalisis data yang terdapat pada soal
3. Mengelompokkan data sesuai jenisnya

Execute the Plan (Penyelesaian Masalah)


Step 4

1. Data kuantitatif
a. Tinggi bangunan kantor itu mencapai 40 meter
b. Usia pak Hardun saat meninngal 79 tahun 8 bulan 17 hari
c. Penurunaan jumlah kecelakaan lalu lintas sebesar 45%
d. Isi botol bekas itu 250 cm 3

Evaluate (Evaluasi)
Step 5

Tuliskan komentar saudara dari uraian jawaban di atas !

Handout Statistika Pendidikan Fisika 23

Handout
Permasalahan 2.
Soal
Buatlah Histogram dari data berikut ini!

54 50 53 54 60 56 62 54 58 65

71 58 58 65 56 58 52 70 74 62

52 62 58 60 70 73 45 60 56 54

52 53 67 54 59 64 57 49 48 56

58 58 60 64 63 68 57 59

Recognize The Problem


Step 1
(Mengidentifikasi Masalah)

Diketahui :
n = 48
54 50 53 54 60 56 62 54 58 65
71 58 58 65 56 58 52 70 74 62
52 62 58 60 70 73 45 60 56 54
52 53 67 54 59 64 57 49 48 56
58 58 60 64 63 68 57 59

Ditanya : Buatkan histogram dari data di atas?

Describe The Statistic (Menentukan


Step 2
Statistik Terkait)

Cara membuat histogram yang tepat sesuai dengan langkah-langkah yang benar.

Handout Statistika Pendidikan Fisika 24

Handout
Plan a Solution (Rencana Penyelesaian
Step 3
Masalah)

1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terendah


2. Membuatkan tabel frekuensi
3. Menggambar sumbu horizontal (untuk nilai) dan sumbu vertikal (untuk frekuensi)
4. Menggambar persegi panjang untuk setiap interval. Alas persegi panjang menunjukkan
panjang kelas (p), yaitu dari tepi bawah kelas, sedangkan tinggi persegi panjang
menunjukkan frekuensinya.
5. Di atas tiap persegi panjang dapat ditulis frekuensi agar masing-masing histogram mudah
dibaca.

Execute the Plan (Penyelesaian Masalah)


Step 4

Jawab :
Nilai Titik Tengah Frekuensi
43-47 45 1
48-52 50 6
53-67 55 13
58-62 60 16
63-67 65 6
68-72 70 4
73-77 75 2
∑f = 48

Handout Statistika Pendidikan Fisika 25

Handout
Diagram histogramnya sebagai berikut :

18

16

14

12
frekuensi

10

45 50 55 60 65 70 75
Nilai

Evaluate (Evaluasi)
Step 5

Tuliskan komentar saudara dari uraian jawaban di atas !

Handout Statistika Pendidikan Fisika 26

Handout
E Tugas Terstruktur

1. Bagaimana cara saudara menggambarkan diagram batang jika mengetahui datanya


mempunyai nilai yang besar?
2. Mengapa hasil analisis statistika non-parametrik dianggap lebih lemah dibandingkan
statistika parametrik?
3. Hasil ujian akhir semester fisika umum dengan mahasiswa sebanyak 30 orang. Di
peroleh skor sebagai berikut :
9 4 6 3 2 10 5 8 4 8 6 5 9 10 5
5 3 8 7 9 6 4 2 4 6 8 10 2 9 7
Buatlah Histogram dari data di atas !

4. Buatlah ogive dengan frekuensi ke bawah dan ke atas menggunakan data berikut:
X 23 24 25 28 30 35 40 42 45 49
F 2 3 1 7 10 6 5 3 2 1

5. Buatlah poligon dengan menggunakan data berikut :


X 3 4 5 8 6 7 2 9
F 2 3 5 6 4 6 5 3

Handout Statistika Pendidikan Fisika 27

Handout
F Kepustakaan

Habiby, Wahdan Najib. 2017. Statistika Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University


Press.
Ramli, Ermaniati. 2013. Dasar - Dasar Statistika. Padang: UNP Press.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi
Aksara
Walpore,Ronald E. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Handout Statistika Pendidikan Fisika 28

Handout

Anda mungkin juga menyukai