“Arti dan Kegunaan Data, Syarat Data yang Baik dan Pembagian Data
serta Metode Peramalan Kuantitatif”
Dosen Pengampu : Kadek Goldina Puteri Dewi, S.AK.,M.Ak
OLEH
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS WARMADEWA
2022/2023
A. Pengertian Data
Data adalah merupakan sekumpulan keterangan atau fakta yang dibuat dengan simbol,
angka, kata-kata, maupun kalimat. Data ini sendiri diperoleh lewat sebuah proses
pencarian serta pengamatan yang tepat berdasarkan sumber-sumber tertentu. Adapun
pengertian data dapat diartikan sebagai suatu kumpulan deskripsi/keterangan dasar yang
berasal dari obyek maupun kejadian. Dimana kumpulan keterangan tersebut didapatkan
dari hasil pengamatan yang kemudian diolah menjadi bentuk lainnya yang lebih kompleks.
Baik itu berupa database, informasi, dan lain sebagainya.
Jika ditinjau secara bahasa, istilah data berasal dari bahasa Latin yakni “Datum” yang
memiliki arti suatu yang diberikan. Dari istilah tersebut maka dijumpai arti data yang
merupakan hasil dari pengamatan/pengukuran sebuah variable tertentu dalam bentuk
warna, kata-kata, simbol, anga, atau keterangan lainnya. Data ini sendiri masih bersifat
mentah yang karena untuk itu, agar Anda memperoleh data yang baik, sangat penting
untuk bersandar pada data yang memang sudah dipercaya kebenarannya, keakuratannya,
ketepatan waktunya, hingga ruang lingkupnya yang luas.
Selain itu, karena sifat data yang masih mentah seseorang yang membaca dan
melihatnya belum dapat memperoleh suatu informasi yang utuh. Tak heran apabila dari
data tersebut masih perlu dilakukan pengolahan terhadap data yang sudah diperoleh
sampai data tersebut benar-benar mampu menghasilkan informasi yang bisa dipahami
dengan mudah.
B. Kegunaan Data
Sebagai acuan kegiatan
Kegunaan data yang pertama adalah sebagai acuan kegiatan. Hal ini berarti adanya data
tersebut bisa digunakan sebagai acuan atau toak ukur untuk membuat sebuah kegiatan
tertentu yang diinginkan.
Representatif
Data yang diamati harus mampu mewakili objek yang akan kita amati. Contohnya,
jika kita ingin melihat kondisi perekonomian suatu kota, maka data yang kita miliki
tidak boleh hanya tertuju pada kelompok orang yang mampu saja. Kelompok data
yang kita miliki juga harus mencakup kelompok yang tidak mampu sehingga benar-
benar mewakili kondisi yang sebenarnya.
Relevan
Data yang digunakan harus memiliki keterkaitan dengan objek yang akan kita teliti.
Misalnya, jika kita ingin melihat kemajuan ekonomi, maka kit bisa menggunakan data
PDB. Atau jika kita ingin melihat gambaran kemiskinan suatu daerah, maka data
konsumsi bisa digunakan.
D. Pembagian Data
1. Data berdasarkan cara memperolehnya
Jenis data pertama adalah berdasarkan cara memperolehnya. Adapun cara memperoleh
data tersebut dibedakan menjadi dua, yakni :
o Data primer
Merupakan data yang diperoleh serta dikumpulkan secara langsung dari obyek yang
sebelumnya sudah diteliti oleh sebuah organisasi maupun perorangan. Sebagai
contoh:
1) Data hasil survey
2) Data hasil wawancara
3) Data kuisioner
o Data sekunder
Merupakan data yang dapat Anda peroleh dari sumber lain yang sudah ada
sebelumnya. Hal ini berarti dalam data sekunder seseorang tidak perlu
mengumpulkan data secara langsung dari obyek yang ingin diteliti. Umumnya, data
jenis ini sendiri bisa didapatkan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah
jadi. Baik itu berupa tabel, grafik, maupun diagram. Sebagai contohnya:
1) Data penyakit tertentu
2) Data sensus penduduk, dan lainnya
2. Data berdasarkan sumber
Jenis data selanjutnya adalah data berdasarkan sumber. Data jenis ini sendiri terdapat
dua macam yakni :
o Data eksternal
Merupakan data yang didapat dari luar organisasi ataupun tempat dimana
penelitian tersebut dilakukan. Umumnya, jenis data yang satu ini digunakan
sebagai pembanding satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya data
kependudukan, data jumlah siswa sekolah lain, data penjualan produk perusahaan
lain, dan sebagainya.
o Data internal
Merupakan data yang Anda dapatkan langsung dari sebuah organisasi maupun
tempat berlangsungnya penelitian itu sendiri. Misalnya data karyawan sebuah
perusahaan, data kepuasan pelanggan sebuah perusahaan, dan lain sebagainya.
Metode peramalan kuantitatif pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua jenis,
yaitu metode Deret Berkala (Time Series) dan Metode Kuasal.
2) Metode Dekomposisi
Metode ini merupakan pendekatan peramalan yang tertua dan merupakan yang
menghasilkan bahwa data yang ada paling sedikit berbentuk dari 3 (tiga) komponen,
yaitu pengaruh musiman (seasonality), cenderung (trend) dan keteracakan
(randomness). Terdapat beberapa pendekatan alternatif untuk mengkomposisikan
suatu deret berkala yang semuanya bertujuan memisahkan setiap komponen deret data
seteliti mungkin. Konsep dasar pemisahan bersifat empiris dan tetap yang mulamula
memisahkan unsur musiman, kemudian trend, dan akhirnya unsur siklis.
3) Metode Kasual
Metode ini mengasumsikan adanya hubungan sebab akibat antara output dan input dari
suatu sistem atau antara satu atau beberapa variabel bebas (independen). Sebagai
contoh, jumlah pendapatan berhubungan dengan faktor-faktor seperti penjualan, harga
jual dan tingkat promosi. Kegunaan dari metode kausal adalah untuk menemukan
bentuk hubungan antara variabel-variabel tersebut dan menggunakannya untuk
meramalkan nilai dari variabel tidak bebas (dependen). Metode kausal adalah metode
peramalkan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel
yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya yang bukan
waktu. Metode kausal berusaha menemukan hubungan sebab akibat (causal
realtionship) diantara variabel yang diramalkan.
DAFTAR PUSTAKA
. http://materitatistik.blogspot.com/2014/03/syarat-data-yang-baik-data-yang-baik.html