METODA PENELITIAN
STIE Indonesia
55
STIE Indonesia
56
dalam suatu aturan konteks tertentu yang dipelajari dari sudut pandang yang utuh,
komprehensif, dan holistik. Dengan mengutamakan penjabaran secara menyelurh
baik dalam hal ucapan maupun tulisan maka akan lebih menggambarkan sisi
alami dan natural dari penelitian tersebut.
Dari penjabaran diatas, maka pendekatan kualitatif dianggap yang paling tepat
dapat menjawab permasalahan penelitian ini. Dimana metode penelitian kualitatif
dengan jenis fenomenologi ini berusaha untuk memahami peran religiusitas dalam
peningkatan akuntabilitas dan transparansi di lembaga pengelola zakat, dalam
penelitian ini di Rumah Zakat, Cabang Jakarta. Adanya pendekatan fenomenologi
juga dapat membanta dalam menggambarkan secara mendalam dan lebih rinci
tentang fenomena yang dialami oleh informan kunci sehingga masalah yang
diteliti akan menemukan hasil dan penyelesaian.
STIE Indonesia
57
STIE Indonesia
58
Sedangkan menurut Miles dan Huberman seperti yang dikutip oleh Baswori
Sukidin (2002:6), penelitian kualitatif adalah conducted through an intense and
or proglonged contact with a “field” or life situation. These situation are
typically “banal” or normal ones, refrective of the everyay life individuals,
groups, societies and orgamization. Melakukan hubungan denagn intensitas
yang sering atau prolog kontak dengan cara “lapangan” atau situasi hidup,
situasi hidup “normal” mencerminkan kehidupan sehari-hari individu,
kelompok, masyarakat, organisasi. Pada penelitian kualitas seolah-olah dibuat
adanya suatu kegiatan proses berpikir induktif untuk memahami suatu
kenyataan yang ada, peneliti yang terlibat langsung dalam keadaan dan latar
belakang fenomena yang diteliti serta memfokuskan perhatian pada suatu
peristiwa kehidupan sesuai dengan konteks atau masalah yang diteliti. Thomas
Lindlof dengan bukunya “Qualitative communication research methods”
dalam kuswarno (2004) menjelaskan bahwa metode kualitatif dalam penelitian
komunikasi dengan pola fenomenologi, etnometodologi, interaksi simbolik,
etnografi dan studi budaya sering disebut sebagai paradigma interpretif.
STIE Indonesia
59
3.2.1 Fenomenologi
STIE Indonesia
60
STIE Indonesia
61
Penelitian ini didasari dengan tujuan untuk menggambarkan secara jelas dan
lebih terperinci berdasarkan fenomena yang dialami informan mengenai
bagaimana peran religiusitas dalam peningkatan akuntabilitas dan transparansi
lembaga pengelola zakat. Seberapa pentingkah faktor religiusitas dalam
peningkatan akuntabilitas dan transparansi serta bagaimana pengaruh religiusitas
dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih mengenal lembaga
pengelola zakat. Sehingga diharapkan untuk ke depannya masyarakat mampu
mempertimbangkan faktor religiusitas sebagai bentuk penilaian untuk menilai
suatu lembaga pengelola zakat yang terpercaya.
STIE Indonesia
62
Objek penelitian yaitu sesuatu yang menjadi fokus dan pusat perhatian
pada suatu penelitian, objek penelitian biasanya menjadi tujuan utama untuk
memperoleh jawaban atau penyelesaian dari masalah yang terjadi di dalam
penelitian. Objek penelitian biasanya tertuju pada suatu pokok permasalahan
yang akan diteliti sehingga perlu untuk dicarikan solusi sebagai hasil dari
penelitain tersbeu. Sugiyono (2017:41) mengungkapkan defini dari objek
penelitian adalah “sasaran ilmiah dengan tujuan untuk memperoeleh data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan
reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu)”.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam penelitian adalah tertuju pada
fokus penelitian. Fokus penelitian sebagai acuan dalam target untuk
membatasi adanya penelitian ke variabel atau pembahasan yang lebih luas dan
mendalam karena akan mengalami hambatan. Apabila fokus dalam penelitian
maka pengamatan dan penggamabaran mengenai fenomena yang terjadi dari
STIE Indonesia
63
Proses penelitian kualitatif terbagai menjadi tiga tahap yaitu tahap orientasi
atau deskripsi. tahap reduksi atau fokus, dan tahap seleksi. Sugiyono juga
menjelaskan bahwa proses penelitian kualitatif bisa digambarkan sebagai
orang asing yang akan melihat pertunjukkan suatu pentas seni, orang asing itu
belum tahu apa, mengapa, dan bagaimana kesenian itu. Lalu setelah melihat,
mengamati dan menganalisis dengan seksma barulah akan tahu dan paham
(Sugiyono, 2013).
STIE Indonesia
64
STIE Indonesia
65
STIE Indonesia
66
dijabarkan secara merinci dan sesuai dengan data yang valid agar pada saat
menyampaikan hasil akhir akan lebih akurat.
STIE Indonesia
67
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini dibuat menggunakan jenis data
yang diperlukan dalam pengumpulan informasi, data yang dibutuhkan berupa data
primer dan data sekunder. Kedua jenis data tersebut diperoleh dengan teknik
pengumpulan informasi yang berbeda-beda. Berikut dijelaskan metode yang
digunakan dalam pengumpulan jenis data sebagai berikut :
1. Data Primer
a. Observasi (observation)
Dalam memperoleh data primer yang menjadi data pokok dalam sebuah
penelitian untuk mengetahui permasalahn yang ada, penelitian akan dibantau
dengan menggunakan teknik pengamatan dari hasil kerja panca indra mata dan
STIE Indonesia
68
kinerja panca indra lainnya. Observasi dijelaskan sebagai salah satu teknik
dalam memeperoleh data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung
ke lokasi penelitian agar melihat secara langsung realitas yang ada di
lapangan. Melalui penerapan teknik observasi, peneliti akan melakukan
kunjungan secara langsung ke lokasi penelitian di sekitar wilayah Rumah
Zakat Indonesia, Cabang Jakarta. Hal tersebut dilakukan guna memperoleh
data yang valid dan akurat sesuai realitas yang diamati oleh peneliti.
STIE Indonesia
69
STIE Indonesia
70
2. Data Sekunder
a. Dokumentasi
dalam memperoleh data sekunder yang berguna untuk melengkapi
perolehan data dalam penelitian perlu dilakukan teknik dokumentasi. Teknik
dokumentasi dilakukan untuk memberikan kelangkapan data dari hasil
wawancara dan observasi atau pengamatan langsung ke objek yang diteliti.
Dokumentasi pada umumnya berbentuk arsip, surat menyurat, gambar atau
foto, data pelengkap lainnya serta ada pula catatan lain yang berkaitan dengan
topik utama dalam penelitian. Teknik dokumentasi biasanya diperlukan untuk
memberikan gambaran penegasan bahwa penelitian yang dilakukan terjamin
keasliannya dengan mencantumkan bukti berupa gambar, video ataupun foto.
Teknik dokumentasi biasanya membutuhkan alat pendukung lainnya seperti
rekaman dan dokumentasi.
STIE Indonesia
71
Pada penelitian ini, peneliti banyak mencari referensi guna mencari materi
tambahan terkait permasalahn yang akan dibahas dalam penelitian. Penelitian
dengan mengutamakn internet searching sebagai salah satu langkah dalam
pengumpulan data yaitu dengan mencari artikel, tulisan ataupun materi-materi
yang berkaitan dengan topic masalah yang sedang diteliti dengan
menggunakan media internet. Teknik ini secara umum dilakukan peneliti
terutama untuk membantu peneliti dalam menambah refernsi dan memperkaya
khazanah teoritis yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikin,
beberapa teori yang dicantumkan oleh peneliti sebagai landasan dalam
penguatan teori masalah yang diteliti dapat dipahami dengan melakukan
analisi terhadap artikel yang didapatkan dari sumber internet tersebut.
memperkaya kajian teoritis dapat dilakukan dengan mengunjungi berbagai
situs resmi ataupun website dan link yang berkaitan dengan topic
permasalahan yang dikaji dalam penelitian.
STIE Indonesia
72
Analisis data dapat diartikan sebagai suatu proses dalam pencarain dan
penyusunan secara berurut dan sesuai klasifikasi data yang diperoleh melalui
metode wawancara mendalam, catatan dan temuan hasil observasi di lapangan,
dokumentasi sebagai gambaran pelengkap data yang valid serta ada catatan-catatan
pengkap lainnya. Melalui analisis data tersebut data yang diperoleh dapat lebih
mudah untuk dipahami dan dalam hal analisis data akan semakin mudah untuk
menyampaikan hasil dari temuan untuk diinformasikan ke masyarakat luas. Miles
and Hubermen (Iskandar, 2008: 222-224) menjelaskan bahwa tahapan analisis terdiri
dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Pada tahapan reduksi data peneliti akan mengumpulkan data penelitian
sebanyak mungkin melalui metode observasi, wawancara mendalam atau dari
berbagai dokumen yang berkaitan dengan subjek yang diteliti. Pada tahapan ini,
peneliti menyimpan arsip atau merekam data yang ditemukan ke dalam bentuk
STIE Indonesia
73
STIE Indonesia
74
secara bersama-sama sehingga data yang diperoleh akan sistematis sesuai urutan
dan dapat menjelaskan atau menjawab topik dari permasalahan yang diteliti.
3. Mengambil Kesimpulan
Setelah penyajian data hal yang dilakukan selanjutnya menarik kesimpulan
dari analisis data-data penelitian yang dilakukan. Mengambil kesimpulan adalah
analisis lanjutan dan merupakan satu bagian dari reduksi data, dan display data
sehingga peneliti dapat menyimpulkan sesuai dengan data-data atau fakta yang
ditemukan dalam proses penelitian. Adanya kesimpulan menjadi suatu acuan
bahwa analisis yang dilakukan sudah terverifikasi karena sudah mendapatkan
temuan dan menghasilkan kesimpulan dari penelitain tersebut. Dalam mengambil
kesimpulan tidak hanya dilakukan secara cepat dan akan menyebabkan tidak
akurat melainkan perlu adanya uji kembali mnegnai keabsahan data yang analisis,
dengan cara mempertimbangkan kembali melalui pertukaran pikiran dan diskusi
dengan pihak lain, dengan menerapkan proses triangulasi sehingga kebenaran
ilmiah akan tercapai. Setelah proses tersebut dijalani maka peneliti akan
menemukan simpulan dari hasil analisis yang dilakukan dengan beberapa tahapan.
Penarikan kesimpulan tersebut dalam bentuk narasi deskriptif sebagai gambaran
dan laporan penelitian.
STIE Indonesia
75
Gambar 3.2 Skema model analisis Interaktif oleh Miles dan Huberman
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan fenomenologi data
analysis yang lebih mengutamakan analisis data melalui fenomena yang dialami
informan kunci. Dalam menganalisis data perlu dilakukan pengamatan yang
mendalam untuk mengkaji data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan
mengamati fenomena yang terjadi pada informan dan responden dengan
menerapkan beberapa teknik pengumpulan data yang telah dikemukakan
sebelumnya, proses analisis data diawali dari reduksi data dengan cara memilah
dan mengelompokkan data yang valid atau data yang harus dipisahkan karena
tidak dibutuhkan dengan masalah yang diteliti. Setelah reduksi data selanjutnya
data disajikan dengan menyusun data yang diperoleh kemudian dijelaskan secara
rinci dan dianalisis sehingga memberikan informasi dan jawaban atas
permasalahan yang menjadi sebab dilakukannya penelitian.
STIE Indonesia
76
b) Triangulasi pengamat
Proses keabsahan data dilakukan dengan mengutamakan hasil
pemeriksaan dari pengamat diluar peneliti. Adaya pengamat diluar
peneliti yang ikut andil dalam membantu memeriksa kebenaran data yang
diperoleh. Sebaiknya pihak yang menjadi pengamat dalam hal ini adalah
pembimbing yang memberikan masukan dan saran mengenai keabsahan
data yang dikumpulkan. Pembimbing juga sebagai penilai dalam
memberikan pendapat jika ada data yang perlu diperbaiki atau dilengkapi
agar analisis data dilakukan secara valid.
STIE Indonesia
77
c) Triangulasi teori
Teknik keabsahan data yang berdasarkan pada perkiraan bahwa fakta
yang ditemukan dalam penelitian tidak dapat diukur tingkat
kepercayaannya hanya dengan satu teori atau lebih banyak teori lainnya.
Fakta yang ditemukan biasanya dapat dijelaskan dengan penjelasan yang
diikuti dengan perbandingan sehingga dari perbandingan tersebut dapat
diperkuat dengan triangulasi teori.
Wawancara Observasi
Dokumentasi
STIE Indonesia