Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan
masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud
suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa
ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan
untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Data Primer
Data yang didapatkan oleh peneliti secara langsung dari subjek atau
objek penelitian, misalkan berupa rekaman hasil wawancara.
Data Sekunder
Data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti, data di sini
bisa berupa dokumen atau arsip-arsip yang dimiliki oleh lembaga
atau seseorang yang menjadi subjek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun
non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan
data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
Menurut Sumber Data
Data Internal
Data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan yang terjadi di
dalam suatu lembaga atau instansi tempat penelitian.
Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data Eksternal
Data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan yang terjadi di
luar suatu lembaga atau instansi tempat penelitian.
Contohnya adalah data jumlah penggunaan sua tu produk pada
konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan
lain sebagainya.
Menurut Sifat
Data kualitatif
Data yang didapatkan dalam penelitian yang bukan berbentuk angka.
Data kuantitatif
Data yang didapatkan dalam penelitian yang berbentuk angka-angka.
Wawancara
Observasi
Data Angket (Kuesioner)
Studi Pustaka
Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada subjek
penelitian.
Dulu wawancara biasanya dilakukan dengan bertatap muka langsung
dengan subjek, tetapi seiring perkembangan teknologi, wawancara
tidak hanya dilakukan dengan tatap muka saja, tetapi juga bisa
dilakukan melalui media komunikasi, seperti telepon, email, skype,
dan masih banyak lagi.
Sebelum melakukan wawancara biasanya seorang peneliti akan
membuat draf pertanyaan terlebih dahulu. Draf pertanyaan yang
dibuat juga tidak bisa sembarangan, harus sesuai dengan topik
penelitian yang dituju.
Wawancara dikategorikan menjadi 2 :
Wawancara Terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan
pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi
ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara
sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen
penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta
instrumen-instrumen lain.
Wawancara dengan jenis seperti ini akan memudahkan proses
wawancara, terutama jika peneliti belum begitu ahli dalam
melakukan penelitian, disarankan untuk menggunakan teknik
wawancara terstruktur, agar data yang didapatkan lengkap.
Sehingga akan memudahkan peneliti ketika melakukan analisis data.
Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-
pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari
masalah yang ingin digali dari responden.
Wawancara ini bisa dikatakan wawancara bebas, artinya peneliti
tidak terikat dengan ketat pada draf pertanyaan yang dibuat sebelum
wawancara. Meskipun tidak ada draf pertanyaan terperinci seperti
pada teknik wawancara terstruktur, tetapi peneliti tetap harus
membuat pedoman wawancara.
Ketika wawancara ada hal menarik yang peneliti dapatkan, bisa
dikonfirmasi lebih lanjut ke subjek wawancara. Asalkan jangan
terlalu jauh meninggalkan topik penelitian yang Anda bahas.
Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena
melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode
pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari
responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok
digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini
juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu
besar.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengamati secara langsung keadaan atau situasi dari subjek
penelitian. Data hasil observasi bukan hanya dilihat dari sikap subjek
penelitian saja, tetapi ada banyak faktor yang harus diperhatikan.
Teknik observasi lebih cocok apabila digunakan untuk penelitian
terkait gejala-gejala alam, perilaku manusia, dan lainnya. Teknik ini
juga sangat cocok untuk mencari data-data yang subjek
penelitiannya tidak terlalu besar, jadi subjek penelitiannya spesifik.
Observasi dikategorikan menjadi 2 :
Participan observation
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung
dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai
sumber data.
Banyak sekali peneliti yang menggunakan teknik ini agar didapatkan
data yang lebih valid. Jika hanya mengamati dari jauh tanpa mau
merasakan kehidupan yang dialami subjek, bisa saja seorang peneliti
salah mengartikan apa yang dilihatnya, terkadang apa yang dilihat
memang tidak sama dengan kenyataan yang sebenarnya.
Non participant observation
Berlawanan dengan participant observation, non participant
observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara
langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Data Angket Atau Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan
metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah
mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di
wilayah yang luas.
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data
secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab
dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga
disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai
kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan
presepsinya.
Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab
responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu
persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana
yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud
yang jelas.
Kategori Kuesioner
Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban.
Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai. Jadi ketika
menjawab pertanyaan yang ada di kuesioner tersebut, responden
harus memilih jawaban yang sudah disediakan.
Kuesioner Terbuka
Kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian
untuk menjawab. Jadi peneliti hanya menyediakan pertanyaan-
pertanyaan, selanjutnya jawabannya subjek penelitian sendiri yang
menentukan (seperti pertanyaan uraian).
Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan
terbuka.
Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada
kemungkinan tambahan jawaban.
Studi Pustaka
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan
langsung kepada subjek penelitian. Studi pustaka adalah jenis
pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang
berguna untuk bahan analisis.
Pengumpulan data seperti ini sangat cocok untuk jenis penelitian
studi pustaka. Jadi data dalam penelitian studi pustaka tersebut
diambil dari dokumen, arsip, atau buku-buku.
Tanpa studi pustaka, Anda tidak mungkin bisa menganalisis sebuah
data dengan benar. Semua pasti perlu patokan, jadi analisis
dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk membaca data dan
fenomena yang akan diteliti.
Kategori Studi Pustaka
Dokumen Primer
Dokumen yang ditulis langsung pelaku kejadian atau seseorang yang
mengalami suatu peristiwa secara langsung, contohnya yaitu buku
autobiografi.
Dokumen Sekunder
Dokumen yang ditulis berdasarkan laporan, peristiwa, atau cerita
orang lain, contohnya yaitu buku biografi.
Contoh Pengumpulan Data
Rekaman hasil wawancara
Biasanya peneliti akan menggunakan bantuan alat perekam ketika
mereka melakukan wawancara. Biasanya peneliti hanya mencatat
poin-poin pentingnya saja, tetapi secara keseluruhan informasi
wawancara disimpan dalam rekaman.
Rekaman wawancara ini digunakan untuk membantu mengingatkan
peneliti informasi apa saja sudah didapatkan selama wawancara
tersebut. Ingatan manusia itu terbatas, jadi digunakan alat perekam ini
untuk mengantisipasi kekeliruan data.
Lembaran hasil angket
Setelah angket disebarkan, maka akan didapatkan data yang berupa
tanggapan responden yang sudah dituliskan dalam angket tersebut.
Tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh responden di dalam lembar
angket itulah yang dinamakan dengan data penelitian.
Hasil catatan lapangan
Selama proses penelitian biasanya seorang peneliti akan memiliki
catatan tersendiri. Catatan ini berisi informasi apa yang yang ia
dapatkan selama proses observasi, wawancara, penyebaran angket,
dan studi pustaka.