Anda di halaman 1dari 6

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

“Data Dan Metode Pengumpulan Data ”

Dosen Pengampu:

Ni Made Rastini S.E,M.M

OLEH

Kelompok 1 :

I Made Boby Prabawa Utama 1607522077

I Putu Agus Yudha Artika Guna 1707522081

Ni Luh Ayu Kristina Dewi 1707522082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2019
RPS 10

DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Kualitas data hasil penelitian dipengaruhi oleh dua hal yaitu : kualitas instrumen
penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas penelitian instrumen penelitian berkenaan
dengan validitas dan reliabel instrumen kualitas dari pengumpulan data berkenaan dengan
ketepatan cara-cara pengumpulan data. Dengan demikian instrumen yang sudah teruji
validitasnya dan rehabilitasnya belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel
bila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Moh. Nasir
(1998) menyebutkan bahwa pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan selalu ada hubungan antara metode data dengan
masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode
pangumpulan data.

1. Jenis Data
Dilihat dari jenisnya data dapat dibedakan menjadi data kuantitatif dan data kualitatif.
Secara umum suatu penelitian sosial khususnya bidang ekonomi dalam mengumpulkan data
menggunakan kedua jenis data tersebut. Data kualitatif adalah data yang sifatnya hanya
menggolongkan saja dan tidak dapat diwujudkan dalam bentuk angka. Yang termasuk dalam
klasifikasi data kualitatif adalah data yang berskala ukur normal dan ordinal. (Sugiato dkk :
2003) jenis kelamin, jenis pekerjaan, status pekerjaan, motivasi karyawan bagus, jelek dan
sedang. Jenis jabatan yang diemban seseorang dalam suatu perusahaan (sebagai manajer
produksi, manajer keuangan, supervisor, dll). Data kuantitatif adalah, data yang dinyatakan
dalam bentuk angka, yang termasuk dalam data kuantitatif adalah data yang berskala ukur
interval dan rasio. Contoh jumlah karyawan, jumlah penjualan, jumlah piutang, jumlah hutang,
dll.
Data juga dapat dibedakan menurut tahapan waktu dan pada waktu serta tempat
tertentu. Dalam hal ini data dapat dibedakan menjadi data time series dan cross section. Data
time series atau data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu
secara kronologis. Data deret waktu pada umumnya merupakan kummpulan data dari suatu
fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam
mingguan, bulanan, tri wulan, semesteran, dan tahunan. Data cross section adalah data yang
dikumpulkan pada waktu dan tempat tertentu saja. Data ini umumnya mencerminkan suatu
fenomena tertentu dalam satu kurun waktu tertentu saja. Misalya, data tentang perilaku
kensumen pengguna ponsel merk tertentu, dan tentang tanggapan konsumen untuk menabung
di suatu bank dalam tahun 2004 tersebut.
2. Sumber Data
Sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder. Data yang diperoleh dari sumber primer disebut data primer dan data yang diperole
dari sumber sekunder disebut data sekunder. Pengumpulan data primer maupun sekunder
mempergunakan cara yang berbeda. Sumber primer Adalah sumber data yang langsung
memberikan data kenada pengumpulan data. Data ini diamati dan dicatat untuk pertama
kalinya. Data primer mejadi data sekunder bila dipergunakan orang yang tidak berhubungan
langsung dengan peneiiti yang bersangkutan. Sumber sekunder yaitu sumber yang tidak
langsung memberikan sumber data kepada pengumpul data, misainya lewat orang lain atau
lewat dokumen, data dari biro Statistik, majalah, keterangan-ketetangan atau publikasi lainnya.
Jadi data sekunder berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya.
Marzuki (1983) menyatakan bahwa keuntungan menggunakan data sekunder adalah
lebih murah, lebih cepat dan dalam kenyataan sering peneliti tidak terlalu mampu untuk
mengumpulkan data primer sendiri misalnya sensus penduduk. Bentuk data sekunder ada dua
katagon yaitu berasal dari sumber internal dan sumber ekstemal. Data intemai tersedia pada
tempat penelitian dilakukan misalnya faktur penjualan, laporan penjualan, laporan hasil riset
yang lalu dan lain-lain. Data ekstemal diperoleh dari sumber sunibar luar misalnya data sensus
penduduk dan registrasi. Data yang diperoleh dari badan atau perusahaan yang aktivitasnya
mengumpulkan kelerangan-keterangan yang relevan dalam berbagai masalah.
Adapun manfaat dari data primer adalah dikumpulkan untuk mencapai tujaun
penelitian, tidak ada resiko kedaluwarsa karena dikumpulkan setelah proyek penelitian
dirumuskan, semua data dipegang oleh peneliti, mengetahui kualitas dari metode-metode yang
dipakainya karena dialah yang mengatur sejak awal.
3. Pengummpulan Data Sekunder
Sugiarto dkk (2003) menyebutkan bahwa metode pengumpulan data sekunder sering
disebut metode pengumpulan bahan dokumen, karena peneliti tidak secara langsung
mengambil data sendiri tetapi meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan
oleh pihak-pihak lain. Pada umumnya data sekunder yang digunakan oleh pihak peneliti untuk
memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap ataupun untuk diproses lebih lanjut.
Dalam metode pengumpulan data sekunder observator tidak meneliti langsung, tetapi data
didapatkan misalnya dari mass media, BPS baik yang dipublikasikan dalam edisi khusus
maupun data yang belum dipublikasikan, lembaga penerintah maupun swasta, lembaga
penelitian maupun pusat bank, data hasil peneliti lain penelitian kepustakaan dalam hal untuk
mengetahui berbagai pengetahuan dan karya yang pernah dicapai oleh para peneliti pendahulu.
Dengan peneliti kepustakaan akan melatih peneliti untuk membaca kritis segala bahan
dijumpainya, kecermatan, dan ketelitian peneliti akan sangat teruji dalam memutuskan sumber
yang dipercayainya. Jika seorang penelit memutuskan menggunakan data sekunder untuk
membahasp ermasalahan yang dihadapi pertama yang harus dilihat adalah sumber data, karena
tidak jarang masing-masing sumber data sukunder. Data sekunder akan menghasilkan
informasi yang berbeda. Perbedaan yang ada kemungkinan disebabkan karena adanya
perbedaan terhadap batasan konsep yang digunakan dan tingkat kelelitian dalam pengumpulan
data dari berbagai peneliti sebelumnya. Bila diperoleh hasil yang janggal, ia akan segera
mengetahui penyebabnya dan dilakukan pengecekan ulang terhadap data tersebut.
4. Pengumpulan Data Primer
a. Observasi
Dengan metode ini peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala atau fenomena yang diteliti. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks
yang tersusun dan proses biologis dan psikologis. Dalam proses ini yang terpenting adalah
pengamatan dan ingatan. Teknik ini dipergunakan berkenaan dengan perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dapat
dibedakan menjadi observasi perilaku dan observasi non perilaku. Contoh observasi perilaku;
mengamati karyawan toko dalam melayani pembeli, studi waktu dan gerak karyawan dalam
proses produksi dan sebagainya. Contoh observasi non perilaku yaitu; observasi terhadap fisik
barang pada saat stock of nama, observasi terhadap catatan atau dokumen.
Dilihat dari proses pelaksanaan pengumpulan data maka observasi menurut Sugiono
(2003) dibedakan menjadi observasi partisipan dan observasi non partisipan. Observasi
partisipan, peneliti terlibat langsung pada kegiatan orang yang sedang diamati (sumber data)
sambil mengamati peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Misalnya,
mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja, bagaimana samangat kerjanya,
bagaimana hubungan karyawan dengan karyawan lain dan sebagainya. Observasi non
partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dalam aktivitas tetapi hanya sebagai pengamat
independen. Misalnya, mengamati perilaku pembeli, mengamati barang-barang apa saja yang
diminati pembeli. Data yang diperoleh tidak mendalam dan tidak sampai pada tingkat
pemberian makna.
Dari segi instrumen yang digunakan observasi dibagi menjadi observasi terstruktur dan
observasi tidak terstruktur. Observasi terstuktur yaitu observasi yang telah dirancang secara
sistematis tentang apa yang akan diamati dimana tempatnya. Peneliti telah tahu dengan pasti
tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan/peneliti menggunakan
instrumen penelitian yang telah diuji validitas dan rehabilitas. Observasi tidak terstruktur
adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Hal ini dilakukan karena peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya
berupa rambu-rambu pengamatan.
b. Metode Survey
1. Wawancara, ada dua teknik yaitu :
 Secara terstruktur, bila peneliti/pengumpul data telah mengetahui yang pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Maka pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis beserta menyiapkan alternatif jawaban.
 Secara tidak terstruktur, tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan
hanya garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
2. Kuisioner (Angket)
Kuisioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka. Dapat dilakukan
secara langsung maupun lewat pos atau internet. Kuisioner digunakan untuk penelitian
yang luas responden cukup banyak menyebar secara luas.
c. Metode Eksperimen
Wawancara digunakan bila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan
permasalahan yang harus diteliti, mengetahui hal-hal yang lebih mendalam, jumlah
responden kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Rahyuda,Ketut,2017 Metode Penelitian Bisnis, Udayana University Press

Anda mungkin juga menyukai