Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kharisma Okta Alfiyanti

Kelas : XII MIPA 2


No. Absen : 22

Tugas Ke-7
Soal
1. Mengapa anda perlu mengadakan penelitian sosial dalam penyusunan tugas
fortopolio?
2. Apakah evaluasi proses pemberdayaan komunitas sama dengan melakukan
penelitian sosial?
3. Menurut anda apakah evaluasi pemberdayaan komunitas memerlukan metode
yang tersusun secara sistematis?
4. Jelaskan tiga macam cara pengumpulan data secara kuantitatif dan kualitatif?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis?
6. Jelaskan perbedaan observasi dengan wawancara berdasarkan pemahaman
anda?
7. Jelaskan tiga macam cara pengolahan data hasil penelitian kuantitatif dan
kualitatif?
8. Sebutkan sikap yang harus dimiliki seorang peneliti dalam proses pemberdayaan
komunitas?

Jawaban
1. Karena penelitian sosial memiliki berbagai manfaat, diantaranya :
a) Digunakan untuk menemukan solusi atau kemungkinan terbaik dalam
memecahkan masalah sosial.
b) Digunakan untuk menganalisis gejala sosial yang terjadi di masyarakat.
c) Digunakan untuk mendapatkan gambaran sebab-akibat suatu fenomena,
kebijakan, atau perubahan sosial.
d) Memperkirakan fenomena sosial yang akan terjadi berdasarkan fakta yang
telah dihadapi.
2. Sama, karena kedua kegiatan tersebut merupakan kegiatan pengamatan dan
analisis terhadap suatu keadaan, peristiwa, gejala alam, atau sesuatu objek.
Selain itu kegiatan tersebut juga membandingkan segala sesuatu yang kita amati
dengan pengalaman atau pengetahuan yang telah kita ketahui/miliki.
3. Agar evaluasi menjadi sebuah acuan untuk tidak melakukan hal yang sama pada
laporan tersebut sehingga peneliti selanjutnya tidak akan terjebak di dalam lubang
yang sama.
4. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan untuk
penelitian kuantitaif:
1. Survey dan Kuesioner
Peneliti melakukan survey dengan cara menyebar kuesioner
sebagai instrument penelitian. Teknik ini merupakan salah satu wadah efektif dan
efisien utnuk mengumpulkan data secara numerik.
2. Dataset Statistik
Dataset yang digunakan biasanya dikumpulkan oleh pikahketiga yang memiliki
otoritas. Peneliti tidak perlu menyebar kuesioner dan hanya
mengakses dataset hasil survey lembaga lain terkait permasalahan yang diteliti.
3. Wawancara
Wawancara adalah proses pengumpulan data menggunakan informan yang
diberikan sejumlah pertanyaan untuk kepentingan penelitian. Penelitian
kuantitatif menggunakan wawancara dengan bentuk terstruktur.
4. Observasi
Observasi melibatkan beberapa indera peneliti, terutama penglihatan dan
pendengaran untuk menagkap fenomena yang dapat dijadikan data penelitian.

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif


Sementara itu, berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang kerap kali
digunakan dalam penelitian kualitatif:
1. Teknik Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara
yang mendalam. Proses wawancara dilakukan dengan bertatap
muka, kemudia mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan peneliti menggali
lebih dalam informasi yang diberikan oleh informan.
2. Observasi
Seperti penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif observasi juga
menggunakan indera peneliti. Informasi yang diperoleh saat
observasi adalahtempat, pelaku, waktu, dan peristiwa.
3. Studi Dokumen
Dokumen merupakan salah satu sumber data untuk melengkapi penelitian.
Dokumen dapat berupa sumber tertulis, film, dan gambar.
4. Teknik Triangulasi
Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber dan
menggunakan suatu metode yang sama. Peneliti dapat melakukan observasi,
wawancara mendalam, atau dokumentasi sebagai sumber data.
5. Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,
membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali
menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.
6. Observasi merupakan penelitian terbuka dan dapat memakan waktu berbulan-
bulan, karena peneliti harus menetapkan dirinya sebagai bagian dari komunitas
yang dia amati. Observasi lebih sulit untuk dicatat secara langsung karena peneliti
terlibat dalam tindakan yang dia amati. Sedangkan, wawancara merupakan
penelitian tertutup dan terstruktur yang menggunakan satu set pertanyaan yang
hanya membutuhkan waktu beberapa jam. Wawancara lebih mudah untuk dicatat,
biasanya dilakukan dengan bantuan tape atau perekam digital. Isi perekam
kemudian ditranskripsi, dikodekan dan dianalisis.
7. a. Pengolahan Data Kualitatif
1) Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan data, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan transformasi data kasar
yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam kegiatan reduksi data
dilakukan pemilahan-pemilahan tentang: bagian data yang perlu diberi kode, bagian
data yang harus dibuang, dan pola yang harus dilakukan peringkasan. Jadi dalam
kegiatan reduksi data dilakukan: penajaman data, penggolongan data, pengarahan
data, pembuangan data yang tidak perlu, pengorganisasian data untuk bahan menarik
kesimpulan. Kegiatan reduksi data ini dapat dilakukan melalui: seleksi data yang
ketat, pembuatan ringkasan, dan menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih
luas dan mudah dipahami.
2) Penyajian Data
Penyajian data dapat dijadikan sebagai kumpulan informasi yang tersusun sehingga
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Penyajian yang sering digunakan adalah dalam bentuk naratif, bentuk matriks, grafik,
dan bagan.
3) Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Sejak langkah awal dalam pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti
tentang segala hal yang telah dicatat atau disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu.
Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi
secara bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan perolehan data.

b. Pengolahan Data Kuantitatif


1) Mengelompokkan Data
Ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif tidak
memerlukan perhitungan matematis. Sebaliknya, data kuantitatif memerlukan adanya
perhitungan secara matematis. Oleh sebab itu, data kuantitatif perlu diolah dan
dianalisis antara lain dengan statistik. Untuk mengolah dan menganalisis data, ada dua
macam statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian melalui pengukuran. Statistik
inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi.
2) Kegiatan Awal dalam Mengelompokkan Data
Agar data dapat dikelompokkan secara baik, perlu dilakukan kegiatan awal sebagai
berikut.
(a) Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul, meliputi kelengkapan
isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan
data yang digunakan, dan sebagainya.
(b) Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di
setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam
penganalisisan dan penafsiran data.
(c) Tabulating, yaitu memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-
tabel agar mudah dipahami.
3) Pengolahan Statistik Sederhana
Pengolahan statistik adalah cara mengolah data kuantitatif sehingga data mempunyai
arti. Biasanya pengolahan data dilakukan dengan beberapa macam teknik, misalnya
distribusi frekuensi (sebaran frekuensi) dan ukuran memusat (mean, median, modus)
8. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, maka
peneliti harus memiliki beberapa sifat-sifat berikut ini:
1. Rasa ingin tahu
Peneliti hendaknya memiliki sifat haus akan ilmu sehingga akan memiliki keinginan
untuk menuntut ilmu, dengan demikian peneliti akan selalu berusaha memperluas
pengetahuan dan serta wawasannya.
2. Jujur
Peneliti diwajibkan harus jujur terhadap fakta terkait penelitian dan tidak boleh
memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya sendiri.
3. Rajin dan tekun
Seorang peneliti hendaknya harus rajin dan tekun dalam penelitian yang
dilakukannya, tidak boleh ada sifat malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus
rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa.
4. Objektif
Memisahkan antara argumen atau opini pribadi/seseorang dengan fakta yang ada di
lapangan.
5. Rasional dan sistematik
Data-data yang diperoleh adalah berdasar fakta lapangan yang runtut serta dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Percaya diri dan berani
Memiliki sifat berani dan sifat bertanggung jawab terhadap semua keadaan hasil
konsekuensi penelitian yang harus dihadapi jika sudah mengusulkan sesuatu terkait
perbaikan kondisi tertentu.
7. Kerja sama
Dapat bekerja sama dengan orang lain dan tidak mementingkan kepentingan pribadi.
8. Mengemukakan pendapat secara Ilmiah dan Kritis
Pendapat dari seorang peneliti diharapkan selalu bersifat ilmiah dan sifatnya tidak
mengada-ada tanpa didukung bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Peneliti juga harus bersikap kritis terhadap permasalahan yang sedang terjadi dan
berkembang di masyarakat.
Selain sikap ilmiah, seorang peneliti juga harus menguasai keterampilan ilmiah demi
menunjang penelitian dengan metode ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai