Anda di halaman 1dari 33

DESAIN PENELITIAN

DESKRIPTIF
TUTORIAL K :
1. Edwin Arif Kurniawan (181610101106)
2. Yuli Dwi Kristanti (181610101107)
3. Amelia Nur Ilahi (181610101108)
4. M. Harist Al Barik (181610101109)
5. Tika Vienty Amiroh (181610101110)
6. Syifa Af Ida Haffiz (181610101111)
7. Kartika Apriliani (181610101112)
8. Regia Pramesti A. S. (181610101113)
9. Ulfa Umaimah (181610101114)
10. Rana Salsabila Satiwi (181610101115)
11. Refina Dikta Eryananda (181610101116)
PENGERTIAN

Penelitian deskriptif adalah penelitian


yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi
pada saat sekarang.
(Sujana dan Ibrahim, 1989:65)
Kelebihan

• Bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian y


ang bersifat hasil dari proses yang dihentikan.
• mempunyai kebenaran yang diterima secara sepakat oleh
para pengamat, sehingga kesimpulan yang dicapainya
kuat.
• dapat menjelaskan tren dan pola penting, memberikan
gambaran luas dan melindungi penelitian dari generalisasi
yang salah.
Kelemahan
Menurut Sumanto (2014:179)

• Tidak menuntut adanya perlakuan/manipulasi variabel.


• Pada studi tertentu hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan
dalam meramalkan situasi mendatang.
• Menuntut ketajaman berpikir dalam menjelaskan fenomena.
• Umumnya hasil penelitian hanya berlaku pada saat ini dan belum
tentu berlaku pada masa yang akan datang.
• Untuk jenis studi tertentu memerlukan waktu yang relatif lama,
konsekuensinya biaya dan tenaga akan lebih besar.
KEGUNAAN
1. Dapat digunakan secara luas, segala bidang, dan berbagai
masalah.
2. Banyak memberikan sumbangan kepada IPTEK melalui
pemberian informasi mutakhir.
3. Dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang
berguna.
4. Dapat mengambarkan keadaan yang mungkin terdapat
dalam situasi tertentu.
LANGKAH-LANGKAH
• Merumuskan masalah terkait dengan variabel yang
akan diteliti yang terjadi pada saat ini, dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya.
• Menentukan jenis data yang diperlukan terkait dengan
data kuantitatif atau data kualitatif.
• Menentukan prosedur pengumpulan data terkait dengan
alat pengumpul data(tes, wawancara, observasi, angket,
sosiometri) dan sumber data (dari mana informasi/data
itu diperoleh).
• Menentukan prosedur pengolahan data.
• data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa.
• Prosedur yang dilakukan antara lain:
1. pemeriksaan data
2. klasifikasi data
3. tabulasi data
4. menghitung frekuensi data (persen, rata- rata, SD, ataukorelasi)
5. memvisualisasikan data (tabel, grafik)
6. menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian
• Tahap terakhir adalah Menarik kesimpulan penelitian yang merangkum
permasalahan penelitian secara keseluruhan.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dari sumber data dapat menggunakan:
• Sumber primer yaitu sumber data yang diberikan langsung
• Sumber sekunder data yang tidak diberikan langsung.
Dari segi cara pengumpulan dapat dilakukan dengan:
• Interview (wawancara),
• Observasi
• Gabungan dari keduanya.
SUMBER DATA
Dalam penelitian terdapat tiga sumber data yang dibutuhkan sepert
i:
1. Informan, merupakan sumber data primer karena informan
dianggap memiliki informasi yang lengkap untuk memenuhi
kebutuhan informasi dalam permasalahan penelitian.
2. Aktivitas, merupakan sumber data yang didapatkan melalui
pengamatan kegiatan dan aktivitas sosial untuk melengkapi data
penelitian.
3. Dokumen, mer upakan sumber data sekunder yang menjadi
sumber data penunjang dan memberikan informasi lain, selain
informasi yang didapat melalui wawancara dengan informan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2013),
1. Perencanaan,
meliputi perumusan tujuan. Peneliti menginginkan data yang sesuai dengan
tujuan dari rumusan masalah yang sudah ada yaitu, melihat bagaimana faktor
penyebab kerusakan bahan pustaka berserta antisipasinya berupa tindakan
preventif dan tindakan kuratif yang akan dilakukan oleh pustakawaan dalam
mencegah terjadinya kerusakan pada bahan pustaka.
2. Penulisan butir soal untuk pelaksanaan pedoaman wawancara.
3. Penyuntingan,
yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman wawancara. Instrumen yang
sudah ada di lengkapi dengan pendapat berdasarkan hasil observasi atau
pengamatan, pendapat informan, studi dokumentasi, dan studi literatur.
4. Penganalisisan hasil dan analisis item.
5. Mengadakan revisi terhadap instrumen yang dirasa kurang baik.
Menurut (Ratna, Nyoman Kutha ; 2010)
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
1. WAWANCARA
• Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak
yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan informan
yang memberikan jawaban atas pertanyaan.
• Hasil wawancara digunakan peneliti sebagai sumber data utama
dalam penelitian.
• Tujuan wawancara untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka dari pendapat informan.
• Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara
teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Maka,
Dalam teknik pengumpulan data melalui wawancara ini peneliti telah
membuat pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan kepada
narasumber. Berikut pedoman dalam melakukan wawancara kepad
a partisipan/narasumber sebagai berikut.
2. OBSERVASI
Observasi melibatkan tiga objek yaitu,
a) lokasi tempat penelitian berlangsung.
b) para pelaku dengan peran-peran tertentu.
c) aktivitas para pelaku yang dijadikan sebagai objek penelitian.
Suatu penelitian terlebih dahulu menentukan lokasi penelitian
kemudian diikuti dengan proses, sebaai alur penelitian dengan
melibatkan para pelaku dengan berbagai tindakannya. Dengan
luasnya lapangan maka observasi harus dibatasi, sebagai fokus
pengamatan, sehingga hanya peristiwa yang diperlukanlah yang
dijadikan sebagai objek.
3. DOKUMENTASI
Data dalam penelitian berbentuk sistematis, narasi yang nantinya akan
dideskripsikan sebagai sumber dari hasil penelitian. Jenis data
tersebut berupa :
a. Rekaman , merupakan data yang didapatkan melalui media rekam
baik audio maupun video. Hasil data yang dihasilkan akan
dideskripsikan dalam bentuk tulisan dalam keperluan penelitian.
b. Catatan lapangan, merupakan data tertulis yang didapatkan
melalui hasil kegiatan wawancara, observasi lapangan dan
penemuan yang didapatkan dari hasil pengamatan.
c. Foto, merupakan bukti dokumentasi yang didapat dari hasil
pengamatan sebagai penunjan dari isi penelitian berupa gambar.
TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data menurut Patton (Moleong, 2000: 103) mer
upakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ked
alam suatu pola, kategorisasi, dan satuan uraian dasar.
Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2007: 248) analisis dat
a adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan dat
a, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan ya
ng dapat dikelola, mensintesisnya, mencari dan menemukan pol
a, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan pada orang lain
LANGKAH DALAM ANALISIS DATA
Miles and Huberman, 1984 (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 337) men
gemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara inter
aktif dan berlangsung secara terus-menerus. Aktivitas dalam anali
sis data yaitu data reduksi, penyajian data, dan penarikan kesi
mpulan.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan mengacu pada
konsep Milles & Huberman yang mengelompokkan dalam tiga langkah
berikut,
1. Reduksi data (Data Reduction ), Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, p
emusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
“kasar” yang muncul dari catatan lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan
data, dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, menulis
memo, dan lain sebagainya, dengan maksud menyisihkan data atau informasi
yang tidak relevan, kemudian data tersebut diverifikasi.
2. Penyajian data ( Display Data ), Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan i
nformasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan d
an pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks na
ratif, dengan tujuan dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dal
am bentuk yang padu dan mudah dipahami. Penyajiannya juga dapat berbentuk mat
riks, diagram, table dan bagan. Pada penelitian ini, peneliti mengungkapkan dan me
nyajikan data dalam bentuk naratif, selain itu juga dalam bentuk bagan.
3. Penarikan kesimpulan (Verifikasi ), Penarikan kesimpulan atau verifikasi
merupakan kegiatan akhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai
pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun
kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh tempat penelitian itu
dilaksanakan. Makna yang dirumuskan peneliti dari data harus diuji
kebenaran, kecocokan, dan kekokohannya. Dalam penelitian ini akan
diungkap mengenai makna dari data yang dikumpulkan. Dari data tersebut
akan diperoleh kesimpulan yang kabur, kaku dan meragukan, sehingga
kesimpulan tersebut perlu diverifikasi. Verifikasi dilakukan dengan melihat
kembali reduksi data maupun display data sehingga kesimpulan yang
diambil tidak menyimpang. Kesimpulan dalam kualitatif mungkin menjawab
rumusan masalah yang dirumusan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak.
Hal tersebut dikarenakan rumusan masalah dapat berubah dan bersifat
sementara sehingga dapat berkembang setelah peneliti berada di
lapangan. Kesimpulan dalam penelitian ini berupa teks secara deskripsi
berdasarkan hasil penelitian di lapangan
Jenis – Jenis Penelitian Deskriptif
Furchan (2004) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu :
1. Studi Kasus
2. Survei
3. Studi Perkembangan
4. Studi Tindak Lanjut
5. Analisis Dokumentar
6. Analisis Kecenderungan
7. Studi Korelasi
Studi Kasus
Studi kasus atau case study adalah penyelidikan int
ensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dila
kukan secara mendalam dengan menemukan sem
ua variabel penting tentang perkembangan individu atau
unit sosial yang diteliti.  Misal : ATG yang mampu mengi
ngat berita dengan cepat, dan kesurupan masal.
langkah-langkah dalam melakukan penelitian studi kasus yakni se
cara singkat seperti di bawah ini :
• Merancang studi kasus
1) Melakukan pembekalan pengetahuan dan keterampilan
2) Melakukan pengembangan dan pengkajian ulang penelitian
• Melakukan studi kasus
1) Penentuan teknik pengumpulan data
2) Penyebaran alat pengumpulan data
3) Penganalisisan bukti studi kasus yang terkumpul
Melakukan pengembangan, implikasi, dan saran
Tahap ini merupakan tahap akhir dari setiap penelitian sebagai up
aya melaporkan hasil penelitiannya kepada semua orang.
Survei

Survei adalah studi pengumpulan data yang relatif ter


batas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tuj
uannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang vari
abel dan bukan tentang individu. Mengungkap jawaban per
tanyaan tentang apa, bagaimana, berapa dan bukan pert
anyaan mengapa.
Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan sub
yeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menj
adi beberapa kategori, yaitu:
1) sensus tentang hal-hal yang nyata
2) sensus tentang hal-hal yang tidak nyata
3) survei sampel tentang hal-hal yang nyata
4) survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata
Studi Perkembangan

Studi Perkembangan adalah  Mempelajari karakteristik indi


vidu (seorang atau sekelompok) dan bagaimana karakteristik i
tu berubah dalam pertumbuhannya dalam kurun waktu tert
entu. Misal: perkembangan kognitif, emosi, sosial, bahasa, da
n kepribadian individu.
Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinaldan
metode cross-sectional.
• Metode Longitudinal
Metode jangka panjang yang menggunakan subyek yan
g tetap untuk mengetahui perkembangannya dalam kuru
n waktu yang relatif lama. Peneliti harus mengetahui kond
isi awal subyek terlebih dahulu.
• Metode Cross-Sectional.
Dilaksanakan dalam jangka waktu yang relatif pen
dek untuk mempelajari individu yang berbeda taraf umu
rnya dalam titik waktu yang sama (dibandingkan).
Studi Tindak Lanjut

Studi Tindak Lanjut adalah studi yang me


nyelidiki perkembangan subyek setelah dib
eri perlakukan atau kondisi tertentu atau me
ngalami kondisi tertentu.
Contoh :
• Sebelumnya subyek diberikan pengajaran dengan sistem modul
selama kurun waktu tertentu sampai selesai
• Pada tahun berikutnya subyek diukur kemampuan cara belajar dan
hasil atau kemampuan tertentu yang diharapkan dari pengajaran
modul tersebut (kemampuan belajar mandiri)
• Hasilnya dibandingkan dengan siswa yang lain yang tidak
memperoleh pengajaran modul. Maka perbedaan yang ditunjukkan
merupakan efek atau akibat perlakuan pengajaran modul
Analisis Dokumentar

Studi ini sering juga disebut analisi isi


yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki
variabel sosiologis dan psikologis.
Analisis Kecenderungan
Analisis kecenderungan adalah analisis yan
g dugunakan untuk meramalkan keadaan di mas
a yang akan datang dengan memperhatikan kece
nderungan - kecenderungan yang terjadi. Cend
erung menggunakan pendekatan longitudinal
Misal : Memperkirakan kemungkinan ke
berhasilan siswa dalam bidang studi tertentu be
rdasarkan pada hasil tes inteligensi yang dip
eroleh siswa ybs.
Studi Korelasi
Studi korelasi adalah penelitian yang mempelajari hub
ungan dua variabel atau lebih, sejauh mana variabel yan
g satu berhubungan dengan variabel yang lainnya.
Studi ini menuntut adanya hipotesis (Hipotesis yang diuj
i didasarkan atas teori yang telah ada). Peneliti m
enduga dan mengharapkan terdapatnya hubungan di
antara variabel-variabel yang ditelitinya.
Daftar Pustaka
• Arikunto, S. (2010). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta.
• Furchan, A. (2004). Pengantar penelitian dalam pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
• Hidayat syah. 2010. Pengantar Umum Metodologi Penelitian
Pendidikan Pendekatan Verivikatif. Pekanbaru : Suska Pres.
• Punaji Setyosari. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan.  Jakarta : Kencana.
• Purwanto. 2012. Metodologi penelitian kuantitatif untuk
psikologi dan pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
• Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakart
a : Bumi Aksara.
• Sumanto. (2014). Teori dan aplikasi metode penelitian.
Yogyakarta: CAPS 
• Suryabrata, S. (2014). Metodologi penelitian. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
• Susanti, E. (2013). Penelitian kualitatif. Metode penelitian
sosial. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai