Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Metode Penelitian

Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian

dilaksanakan. Penelitian pada dasarnya adalah aktivitas dan metode berpikir,

aktivitas dan metode berpikir tersebut digunakan untuk memecahkan atau

menjawab suatu masalah, dilakukan karena dorongan atau rasa ingin tahu,

sehingga semula yang masih belum diketahui atau dipahami, nantinya bisa

diketahui dan dipahami (Hasan, 2002:21).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus

(case study). Menurut Tohirin, (2012:21) studi kasus adalah penelitian yang

berupa pengujian intensif terhadap suatu entitas tunggal yang dilengkapi

dengan sumber dan bukti dari objek maupun subjek yang diamati serta

terbatas pada ruang dan waktu.Penelitian jenis ini biasanya terkait dengan

instansi, lembaga, kelompok, maupun organisasi dimana penelitian itu

dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran atau pengetahuan

yang mendalam mengenai peristiwa sesuai dengan konteksnya.

Dalam penelitian studi kasus terdapat beberapa karakteristik yang

membedakannya dengan jenis penelitian lain. Karakteristik dari penelitian

studi kasus tersebut antara lain: (1) eksplorasi terhadap peristiwa atau

fenomena dilakukan secara mendalam dan menyempit,(2) terbatas pada

ruang dan waktu,(3) fokuspada peristiwa yang terjadi dalam konteks yang

35
36

sesungguhnya (nyata), (4) mendetail, deskriptif dan menyeluruh, (7) meneliti

suatu keterkaitan atau hubungan, (8)fokus pada suatu hal yang biasa mau

puntak lasimuntuk diterima,(9)berguna untuk membangun serta menguji

teori.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian studi kasus (case

study) yaitu:

1) Menganalisis secara mendalam kasus dan situasi yang menjadi bahan

penelitian.

2) Berusaha memahami kasus tersebut berdasarkan sudut pandang orang

yang biasa menjalankan (jika berupa aktivitas) atau yang mengalaminya.

3) Mencatat keterkaitan antar peristiwa dan menganalisis faktor yang

menyebabkan keduanya saling terkait.Penelitian ini menggunakan desain

studi kasus dengan maksud untuk mengatuhi Budaya Politik Lokal Desa

Wainyapu.

B. Tempatdan Waktu Penelitian

1. TempatPenelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi

Balanghar, Kabupaten Sumba Barat Daya. Tempat penelitian ini dipilih

karena Ingin mengatahui Budaya Politik Lokal.

2. WaktuPenelitian

Penelitian di Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balanghar,

Kabupaten Sumba Barat Daya selama satu bulan yakni dari tanggal 15

Maret sampai Dengan 15 April 2020.


37

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang dimaksudkan adalah alat pengumpulan

data.Subyek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

instrumen pedoman wawancara, observasi, alat tulis serta alat dokumentasi

.Peneliti sebagai instrumen utama karena hanya peneliti yang dapat bertindak

sebagai perencana, pengumpulan data, analisis, penafsir data dan sekaligus

menjadi pelapor hasil penelitian Moleong,2007:168).

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan lebih banyak bersifat

uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh

akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif.

Teknik pengumpulan data adalah dengan cara apa dan bagaimana data

yang diperlukan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian mampu

menyajikan informasi yang valid dan reliable (Burhan, 2003:42). Sedangkan

menurut Arikunto, (2002:136) teknik pengumpulan data penelitian adalah

berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya. Cara yang dimaksud adalah observsi, wawancara dan

dokumentasi.Berikut adalah uraian tentang teknik pengumpulan data:

1) Observasi

Observasi adalah pengamatan dengan melakukan pencatatan atau

pengkodean perilaku individu atau suasana, kondisi dsb. Dalam arti yang

luas, observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang

dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sugiyono,


38

(2010:226) menjelaskan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang

perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang

(tempat), pelaku, kegiatan, objek, pembuatan, kejadian atau peristiwa, waktu

dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menjawab

pertanyaan, membantu mengerti perilaku manusia dan untuk evaluasi yaitu

melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu, melakukan umpan balik

terhadap pengukuran tersebut.

2) Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang di

lakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka

dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan (Sudijono, 2006:82).

Terdapat beberapa kelebihan pengumpulan data melalui wawancara,

diantaranya pewawancara dapat melakukan kontak langsung dengan peserta

yang akan dinilai, data diperoleh secara mendalam, yang diinterview bisa

mengungkapkan isi hatinya secara lebih luas, pertanyaan yang tidak jelas

bisa diulang dan diarahkan yang lebih bermakna.

Teknik wawancara digunakan untuk mengungkapkan data tentang

Budaya Politik Lokal di Desa Wainyapu kecamata Kodi Balagahar

Kabupaten Sumba Barat Daya.

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya

(Arikunto, 2002:206).Studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data


39

melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga

buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah

penyelidikan (Nawawi, 2005:133). Dalam penelitian ini, dokumentasi

diperoleh dari artikel dan buku-buku tentang masyarakat Desa Wainyapu

kecamata Kodi Balagahar Kabupaten Sumba Barat Daya

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burhan,

(2003:70) yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data (data collection)

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data.

Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

wawancara dan studi dokumentasi.

2. Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data

dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat

gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan

dataatauinformasi yang tidak relevan.

3. Display Data (Pemaparanata)

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan


40

tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif.

Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan.

4. Verifikasi dan penegasan kesimpulan (conclution drawing and

verification) merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan

kesimpulanberupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data

yang telah disajikan. Antara display data dan penarikan kesimpulan

terdapat aktivitas analisis data yang ada. Dalam pengertian ini analisis data

kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus-menerus.

Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi

menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian

kegiatan analisis yang terkait. Selanjutnya data yang telah dianalisis,

dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk kata-kata untuk mendiskripsikan

fakta yang ada di lapangan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan

penelitian yang kemudian diambil intisarinya saja.

Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses

tersebut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah

seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari

lapangan dan dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan

sebagainya melalui metode wawancara yang didukung dengan studi

dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai