Anda di halaman 1dari 8

METODOLOGI PENELITIAN II

Disusun Guna Memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif II

Dosen Pengampu : Anisa Catur Wijayanti SKM. M. Epid

Dian Nur Rahmawati

J410161001

PROGRAM STUDI S1 TRANSFER KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2017
1. Pengertian teknik pengumulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono,2013).
2. Macam teknik pengumpulan data
a. Observasi
1) Pengertian
Observasi berasal dari kata observation yang berarti pengamatan. Metode
observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian atau kegiatan
orang atau sekelompok orang yang diteliti. kemudian mencatat hasil
pengamatan tersebut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dengan
pengamatan peneliti dapat melihat kejadian sebagaimana subyek yang
diamati mengalaminya, menangkap, merasakan fenomena sesuai pengertian
subyek dan obyek yang diteliti.
Menurut Spradley (1980) Tujuan observasi adalah memahami pola, norma
dan makna dari perilaku yang diamati, serta peneliti belajar dari informan
dan orang-orang yang diamati. Selanjutnya Spradley mengemukakan bahwa
yang diamati adalah situasi sosial yang terdiri dari tempat, pelaku dan
aktivitas.
2) Macam
a) Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer
atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
b) Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau
pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya
dalam mengamati suatu objek.
c) Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara
berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
3) Cara pelaksanaan
Dalam melakukan observasi, peneliti harus dapat memusatkan
perhatian dan akhirnya memilih hal-hal yang secara khas menemukan
gambaran sesuatu yang bermakna. Pada permulaan observasi peneliti
mengamati secara menyeluruh dan dengan ruang lingkup yang luas,
kemudian memusatkan diri pada hal-hal yang menjadi fokus penelitianya
dan akhirnya memilih hal-hal yang khas dan yang paling relevan untuk
diamati dengan lebih cermat.

b. Wawancara
1) Pengertian
Selain melalui observasi partisipatif, peneliti dapat mengumpulkan data
melalui wawancara mendalam, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan
antara pewawancara dengan yang diwawancarai. Bahkan keduanya dapat
dilakukan bersamaan, di mana wawancara dapat digunakan untuk menggali
lebih dalam lagi data yang didapat dari observasi. Seperti yang dikemukakan
Sugiyono (2006) yang mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, sering
menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam.
Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada
orang-orang yang ada di dalamnya
2) Macam
a) Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,
bila telah mengetahui informasi yang akan diperoleh.
b) Wawancara semiterstruktur digunakan untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, yang diajak wawancara diminta
pendapat, dan ide-idenya.
c) Wawancara tak terstruktur digunakan saat penelitian pendahuluan
atau malahan penelitian yang lebih mendalam tentang subyek yang
diteliti.

3) Cara pelaksanaan
a) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
b) Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan
pembicaraan
c) Mengawali atau membuka alur wawancara
d) Melangsungkan alur wawancara
e) Mengkonfirmasikan ihtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
f) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
g) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah
diperoleh.

c. Dokumentasi
1) Pengertian
Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis / gambar yang
tersimpan tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan
data tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian
besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan,
catatan harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa dan data lainya yang
tersimpan. Dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi
peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk
penguat data observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan data,
membuat interprestasi dan penarikan kesimpulan. Kajian dokumen dilakukan
dengan cara menyelidiki data yang didapat dari dokumen, catatan, file, dan
hal-hal lain yang sudah didokumentasikan. Metode ini relatif mudah
dilaksanakan dan apabila ada kekeliruan mudah diganti karena sumber
datanya tetap. Dengan membuat panduan / pedoman dokumentasi yang
memuat garis-garis besar data yang akan dicari akan mempermudah kerja di
lapangan dalam melacak data dari dokumen satu ke dokumen berikutnya.
2) Macam
1) Dokumen,
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah
berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak,
foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan
waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui
hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat
pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen
pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di
website, dan lain-lain.
Meleong (dalam Herdiansyah, 2010) mengemukakan dua bentuk
dokumen yang dapat dijadikan bahan dalam studi dokumentasi, yaitu:
a) Dokumen harian
Dokumentasi pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara
tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Tujuan
dari dokumentasi ini adalah untuk memperoleh sudut pandang
orisinal dari kejadian situasi nyata.
b) Surat Pribadi
Surat pribadi (tertulis pada kertas), e-mail, dan obrolan dapat
dijadikan sebagai materi dalam analisis dokumen dengan syarat,
peneliti mendapat izin dari orang yang bersangkutan.
c) Autobiografi
Autobiografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas gabungan
tiga kata, yaitu auto (sendiri), bios (hidup), dan grapein (menulis).
Didefinisikan autobiografi adalah tulisan atau pernyataan
mengalami pengalaman hidup.
2) Dokumen Resmi
Dokumen resmi dipandang mampu memberikan gambar
mengenai aktivitas, keterlibatan individu pada suatu komnitas tertentu
dalam setting social. Menurut Meleong (Herdiansyah, 2010)
dokumen resmi dapat dibagi kedalam dua bagian.
Pertama dokumen internal, yaitu dapat berupa catatan, seperti
memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga, system yang
diberlakukan, hasil notulensi rapat keputusan pimpinan, dan lain
sebagainya.
Kedua, dokumentasi eksternal yaitu dapat berupa bahan-bahan
informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga social, seperti majalah,
koran, bulletin, surat pernyataan, dan lain sebagainya.

d. Focus Group Discussion


Irwanto (2006) mendefinisikan FGD adalah suatu proses
pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu
permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.
Pengertian Focus Group Discussion mengandung tiga kata kunci:
1) Diskusi (bukan wawancara atau obrolan);
2) Kelompok (bukan individual);
3) Terfokus/Terarah (bukan bebas).

Artinya, walaupun hakikatnya adalah sebuah diskusi, FGD tidak sama


dengan wawancara, rapat, atau obrolan beberapa orang, sekadar kumpul-
kumpul beberapa orang untuk membicarakan suatu hal. Sebagai alat
penelitian, FGD dapat digunakan sebagai metode primer maupun sekunder.
FGD berfungsi sebagai metode primer jika digunakan sebagai satu-
satunya metode penelitian atau metode utama (selain metode lainnya)
pengumpulan data dalam suatu penelitian. FGD sebagai metode penelitian
sekunder umumnya digunakan untuk melengkapi penelitiN yang bersifat
kuatitatif dan atau sebagai salah satu teknik triangulasi. Dalam hal ini, baik
berkedudukan sebagai metode primer atau sekunder, data yang diperoleh
dari FGD adalah data kualitatif.
FGD harus dipertimbangkan untuk digunakan sebagai metode penelitian
kualitatif, apabila :
1) Peneliti ingin memperoleh informasi mendalam tentang tingkatan
persepsi, sikap, dan pengalaman yang dimiliki informan.
2) Peneliti ingin memahami lebih lanjut keragaman perspektif di antara
kelompok atau kategori masyarakat.
3) Peneliti membutuhkan informasi tambahan berupa data kualitatif yang
melibatkan persoalan masyarakat yang kompleks dan berimplikasi luas.
4) Peneliti ingin memperoleh kepuasan dan nilai akurasi yang tinggi karena
mendengar pendapat langsung dari subjek risetnya.
Koentjoro (2005), kegunaan FGD di samping sebagai alat pengumpul data
adalah sebagai alat untuk meyakinkan pengumpul data (peneliti) sekaligus alat
re-check terhadap berbagai keterangan/informasi yang didapat melalui
berbagai metode penelitian yang digunakan atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya, baik keterangan yang sejenis maupun yang bertentangan. Dari
berbagai keterangan di atas, dapat disimpulkan dalam kaitannya dengan
penelitian kualitatif, FGD berguna untuk:
1) Memperoleh informasi yang banyak secara cepat;
2) Mengidentifikasi dan menggali informasi mengenai kepercayaan, sikap dan
perilaku kelompok tertentu;
3) Menghasilkan ide-ide untuk penelitian lebih mendalam; dan
4) Cross-check data dari sumber lain atau dengan metode lain.
Kunci dalam membuat panduan diskusi yang terarah adalah membuat
pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai panduan diskusi.Muntuk mengembangkan
pertanyaan FGD, lakukan hal-hal berikut:
1) Baca lagi tujuan FGD
2) Pahami jenis informasi seperti apa yang ingin Anda dapatkan dari FGD
3) Bagaimana Anda akan menggunakan informasi tersebut
4) Tulis pertanyaan umum ke khusus. Sebaiknya jangan lebih dari 5 (lima)
pertanyaan inti.
5) Rumuskan pertanyaan dalam bahasa yang sederhana dan jelas. Hindari
konsep besar yang kabur maknanya. Berbeda dengan wawancara, dalam
FGD moderator tidaklah selalu bertanya, tugas moderator bukan bertanya,
melainkan mengemukakan suatu permasalahan, kasus, atau kejadian sebagai
bahan pancingan diskusi. Dalam prosesnya memang ia sering bertanya,
namun itu dilakukan hanya sebagai ketrampilan mengelola diskusi agar tidak
didominasi oleh sebagian peserta atau agar diskusi tidak macet.
Analisis data dan penulisan laporan FGD adalah tahap akhir dari kerja keras
peneliti. Langkah-langkahnya dapat ditempuh sebagai berikut:
1) Mendengarkan atau melihat kembali rekaman FGD
2) Tulis kembali hasil rekaman secara utuh (membuat transkrip/verbatim)
3) Baca kembali hasil transkrip
4) Cari mana masalah-masalah (topik-topik) yang menonjol dan berulang-ulang
muncul dalam transkrip, lalu kelompokan menurut masalah atau topik.

DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Anik%20Widiastuti,%20S.Pd.,
%20M.Pd./PENELITIAN%205%20DATA%20TEKNIK%20PENGUMPULAN
%20DATA%20&%20INSTRUMEN%20PENELITIAN.pdf

http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=251834&val=6766&title=TEKNIK%20PENGUMPULAN%20DATA
%20DALAM%20PENELITIAN%20KUALITATIF

Anda mungkin juga menyukai