Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan analisis isi

deskriptif kualitatif menggunakan model semiotika Roland Barthes. Analisis isi

deskriptif adalah analisis isi yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara

detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Analisis isi semata untuk untuk

deskripsi, menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik dari suatu pesan

(Eriyanto, 2011:47). Dengan menggunakan analisiis isi kualitatif khususnya

semiotika, kita bisa menganalisis lebih mendalam dan komprehensif saat mencoba

menguak makna dibalik sebuah pesan yang disampaikan oleh media massa

(Wibowo, 2013:27).

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yang

dimaksud dengan istilah penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang

menghasilkan temuan-temuan yang tidak diperoleh oleh alat-alat prosedur statistik

atau alat-alat kuantifikasi lainnya. Hal ini dapat mengarah pada penelitian tentang

kehidupan, sejarah, perilaku seseorang atau hubungan-hubungan interaksional

(Strauss dalam Ahmadi, 2016:15).

Tipe penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian ini adalah

penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk

menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat tertentu. Kata

deskriptif berasal dari bahasa latin “descriptive’’ yang berarti uraian. Penilitian
deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek penelitian pada suatu

periode tertentu. Penelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala

atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya saat penelitian

dilakukan (Mukhtar, 2013:10-11).

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda,

ataupun lembaga (Arikunto, 2005:116). Subjek penelitian pada dasarnya yang

akan dikenai kesimpulan dari hasil penelitian. Dan yang menjadi subjek

penelitian ini adalah foto yang menang dalam ajang world press photo contest

2016 kategori people sebanyak 2 foto, daily life sebanyak 2 foto dan 1 foto

yang menjadi the best of years. Maka jumlah foto yang akan dijadikan subjek

pada penelitian ini berjumlah 5 foto.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sifat dari suatu benda, orang, atau yang menjadi

pusat perhatian dan sasaran dari penelitian (Sugiyono, 2012:38). Objek dari

penelitian ini adalah nilai sosial yang terkandung dalam foto pemenang

kategori people, daily life dan foto yang menjadi the best of years world press

photo contest 2016.


C. Lokasi Dan Waktu penelitian

Karena penelitian ini merupakan semiotik, maka lokasi penelitian tidaklah

seperti penelitian dilapangan. Penelitian ini dilakukan dengan proses mengamati

foto world press photo contest 2016 dan peneliti langsung menganalisa makna

yang terkandung dalam foto world press photo contest 2016 tersebut. Untuk

waktu penelitian akan dijelaskan didalam tabel (terlampir).

D. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data atau keterangan utama yang diperoleh

langsung dari objek yang diteliti (Sugiyono, 2012:137). Dan yang menjadi

data primer dalam penelitian ini adalah berupa data yang diperoleh dari foto

world press photo contest 2016.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data dan informasi yang diperoleh

secara tidak langsung untuk mendukung dan memberikan data kepada peneliti

terhadap masalah yang akan diteliti, baik itu dari buku-buku, jurnal, kamus,

internet, catatan-catatan kuliah dan lain sebagainya yang berhubungan dengan

masalah penelitian ini.


E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti

dalam situasi yang sesungguhnya. Pengumpulan data yang dilakukan ada empat

macam cara, yaitu studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi;

1. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan dari buku, catatan-catatan, literatur, jurnal, serta informasi

lainnya yang berguna sebagai referensi dalam penelitian ini.

2. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara

sistematis (Arikunto, 2002). Menurut Kartono (1980: 142) pengertian

observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis secara fenomena sosial

dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Dalam

penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap foto

jurnalistik agar peneliti dapat melihat tanda-tanda yang dapat diteliti

menggunakan analisis semiotika.

3. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam adalah suatu cara mengmpulkan data atau

informasi dengan cara langsung bertatap muka kepada informan.

Percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan

tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara

fisik (Kartono, 1980: 171). Dalam penelitian ini peneliti melakukan


wawancara dengan pihak-pihak ahli yang terkait dengan dunia fotografi

(Arikunto, 2006:102). Yang menjadi narasumber adalah Amriadi Bahar

seorang juri foto sekaligus jurnalis.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel atau

sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa

sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang

semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian (Arikunto,

2006:206).

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri, maka untuk keperluan

pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu. (Gunawan,

2016:219), membedakan triangulasi menjadi empat macam, yaitu :

1. Triangulasi data

Triangulasi data adalah menggunakan berbagai sumber data seperti

dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi, atau juga dengan

mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang

yang berbeda.

2. Triangulasi metode

Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data, atau

mengecek keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode menurut Bachri


(2010:57), dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik

pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. Pelaksanaannya dapat

juga dengan cara cek dan ricek.

3. Triangulasi kejujuran peneliti

Cara ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas, dan

kemampuan merekam data oleh peneliti dilapangan. Karena setiap peneliti

memiliki gaya, sikap, dan persepsi yang berbeda dalam mengamati suatu

fenomena yang sama, maka perlu dilakukan triangulasi terhadap peneliti,

yaitu dengan meminta bantuan lebih dari satu peneliti dalam melakukan

pengecekan langsung, wawancara ulang, serta merekam data yang sama

dilapangan.

4. Triangulasi teori

Triangulasi teori adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk

diadu dan dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan penelitian, pengumpulan

data, dan analisis data yang lengkap, dengan demikian akan dapat

memberikan hasil yang lebih komprehensif. Triangulasi teori menurut Bachri

(2010:58) mencakup penggunaan berbagai perspektif profesional untuk

menerjemahkan satu, tunggal, atau sekumpulan data/informasi.

Dengan menggunakan Triangulasi yang merupakan cara terbaik

untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada

dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai

kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain,

menggunakan triangulasi maka peneliti dapat me-recheck temuannya dengan


jalan membandingkan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka

peneliti dapat melakukannya dengan jalan:

1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan,

2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data,

3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data

dapat dilakukan. (Moleong, 2014:332)

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan mengkategorikannya sehingga

diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.

Semiotik digunakan untuk menganalisa nilai sosial dalam foto world press

photo contest 2016 dalam penelitian ini. Metode analisis semiotika yaitu suatu

ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Langkah-langkah yang dilakukan

dalam menganalisa data adalah dengan menentukan korpus yang berupa foto.

Kemudian dianalisis menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Dengan

memakai model Roland Barthes yang mengembangkan semiotik menjadi dua

tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi merupakan

sistem signifikasi tingkat pertama, sementara konotasi merupakan tingkat kedua.

Dalam hal ini denotasi justru lebih disosiasikan dengan ketertutupan makna.

Sedangkan konotasi tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga

mengandung kedua bagian tanda denotative yang melandasi keberadaannya, yakni

penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda (signifier) adalah aspek


material dari bahasa sedangkan petanda (signified ) adalah gambaran mental,

pikiran atau konsep (Sobur, 2016:15)

Anda mungkin juga menyukai