Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian


3.1.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yaitu secara umum akan memetakan atau
menggambarkan wilayah penelitian atau sasaran penelitian secara
komperhensif, yang meliputi karakteristik wilayah, sejarah perkembangan,
struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi lain-lain sesuai dengan pemetaan
wilayah penelitian yang dimaksud. (Iwan Satibi,2011). Dari pengertian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan sasaran
ilmiah untuk mendapatkan data dan mengetahui apa, siapa, kapan dan
dimana penelitian tersebut dilakukan. Objek pada penelitian ilmiah ini
adalah strategi komunikasi pemasaran A&W Restaurant dalam meyikapi
dampak covid 19. Dengan penelitian ini ingin mengetahui lebih dalam
betapa strategi komunikasi pemasaran yang di jalankan pengelolaan A&W
Restaurant pada masa pandemi Covid-19 ini agar bisnisnya tetap berjalan
dengan lancar.
3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian menurut Suharsimi Arikunto tahun (2016: 26)


memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat
data untuk variabel penelitian melekat, dan yang di permasalahkan. Dalam
sebuah penelitian, subjek penelitian mempunyai peran yang sangat strategis
karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang penelitian
amati. Adapun subjek penelitian ini yaitu :

Asisstent Konsumen Konsumen


Manager Kitchen
Manager Lama Baru

Robiansah Siti Fauziah Adifa Dinda Zahra

32
33

3.2 Pendekatan Penelitian

Penilitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan tipe deskritif


kualitatif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang
tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau
hubungan antara fenomena yang diuji, Metode deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan,
peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan
variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun
kata-kata (Setyosari,2010).
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang di gunakan untuk
menyelidiki, menggambarkan, menjelaskan, menemukan kualitas atau
keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, di ukur atau
digambarkan melalui pendekatan kuantitatif (Saryono,2010).
Pada penelitian kualitatif responden atau subjek penelitian disebut
dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang
diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan,
karena penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana strategi komunikasi
pemasaran A&W Restaurant dalam menyikapi pandemi covid 19 untuk
mempertahankan bisnisnya.

3.3 Paradigma Penelitian


Paradigma adalah Mendefinisikan bahwa Paradigma ini merupakan
sistem keyakinan dasar berdasarkan adanya asumsi ontologis,
epistomologis, serta metodologi. Suatu paradigma tersebut dapat atau bisa
dipandang yakni sebagai seperangkat kepercayaan dasar (atau juga yang
berada di balik fisik yakni metafisik) yang sifatnya itu pokok atau juga
prinsip utama.
Pada penelitian ini menggunakan paradigma penelitian dengan jenis
konstruktivisme, Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis
sistematis terhadap socially meaningfull action dengan pengamatan
langsung dan terperinci terhadap perilaku sosial yang bersangkutan
34

menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka (Hidayat,


2003).
Paradigma konstruktivisme adalah paradigma dimana kebenaran
suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial, dan kebenaran
suatu realitas bersifat relative. Paradigma konstruktivisme ini berada dalam
perspektif interpretivisme (penafsiran) yang terbagi dalam tiga jenis, yaitu
interaksi simbolik, fenemenologis dan hermeneutic. Paradigma
konstruktivisme dalam ilmu sosial merupakan kritik terhadap paradigma
postivis (Eriyanto, 2004).

3.4 Metode Penentuan Informan


Informan adalah kahdairan seseorang yang dimintai informasi terkait
objek yang diteliti ia mempunyai banyak informasi terkait dengan data dari
arti penelitian yang dilakukan, oleh karena itulah penyebutan informan lebih
lekat dengan narasumber yang biasanya ada dalam penelitian yang subjek
penelitiannya berupa “kasus” satu kesatuan unit, diantaranya yaitu yang
berupa lembaga atau organisasi atau institusi sosial.
Peneliti memutuskan informan pertama atau informan kunci yang
paling sesuai adalah Bapak Robiansah selaku Manager A&W Restaurant
Pasar Segar, Ibu Siti Fauziah selaku Asisstent Manager A&W Restauran
Pasar Segar, Adifa selaku Kitchen A&W Restaurant dan juga 2 (dua) orang
pelanggan A&W Restaurant yang dipilih secara acak oleh peneliti.
3.5 Sumber data
Dalam penelitian ini menggunakan sumber data mencakup data
primer dan data sekunder yang akan mendukung dalam penemuan data
dilapangan dan data yang relevan dengan penelitian ini menyangkut
informasi itu sendiri. Sumber data merupakan faktor penting dalam
penelitian ini, karena sumber data di dalam penelitian ini menyangkut
kualitas dari hasil penelitian itu sendiri. Oleh karena itu sumber data
menggunakan bahan pertimbangan dalam menentukan metode
pengumbpulan data. Sumber data terdiri dari : Sumber data primer dan
35

sumber data sekunder. (Purhantara, 2010:79)

3.5.1 Data Primer


Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti di
lapangan melalui responden dengan cara observasi, wawancara dan
penyebaran angket. Sasaran data pada data primer yaitu data yang
ditemukan langsung oleh peneliti di lapangan. data yang diperoleh atau
dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian
atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer didapat dari
sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara
yang dilakukan oleh peneliti. (Hasan, 2002: 82)
Pada penelitian ini peneliti peneliti melakukan wawancara dengan
Bapak Robiansah selaku Manager dari A&W Restaurant Pasar Segar, Ibu
Siti Fauziah selaku Asisstent Manager A&W Restaurant Pasar Segar,
......selaku Kitchen A&W Restaurant, dan 2 (dua) orang pelanggan A&W
Restaurant.
3.5.2 Data Sekunder
data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau
lewat dokumen. Sumber data sekunder merupakan sumber data pelengkap
yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan data primer. (Sugiyono
2016: 225), Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Hal tersebut berarti
bahwa peneliti berperan sebagai pihak kedua, karena tidak didapatkan secara
langsung.
Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang telah
diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan
lain sebagainya, pada penelitian ini peneliti mengambil informasi yang
berkaitan dengan penelitian ini, serta penelitian ini juga mempelajari data-
data yang diperoleh dari literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain-
lainnya.
36

3.6 Metode Pengumpulan Data


3.6.1 Studi Pustaka
1. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan tinjauan
pustaka ke perpustakaan dan pengumpulan buku-buku, bahan-bahan tertulis
serta referensi-referensi yang relevan dengan penelitian yang sedang
dilakukan. Studi kepustakaan juga menjadi bagian penting dalam kegiatan
penelitian karena dapat memberikan informasi dari buku, jurnal, dan skripsi
yang relevan dengan penelitian yang peneliti teliti.
2. Internet
Untuk menghasilkan jumlah data terbesar, peneliti menggunakan
Internet untuk mengumpulkan data secara online dengan menelusuri data
yang mereka butuhkan atau dengan mengunduh data dari Internet melalui
situs web tertentu.

3.6.2 Observasi
Observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian kualitatif. Observasi adalah suatu pengamatan sistematis
dan pencatatan apa yang peneliti temukan di lapangan.

Data dari wawancara dan sumber tertulis, yang merupakan


pengamatan penting dari penelitian ini, dapat dianalisis kemudian dengan
memeriksa tren yang terjadi di lapangan selama proses berlangsung. Oleh
karena itu, observasi survei ini dilakukan dengan metode observasi
partisipan, yaitu observasi aktivitas penjualan sehari-hari, dan peneliti dapat
memperoleh informasi yang detail.

3.6.3 Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan subyek
penelitian atau responden atau sumber data. (Budiyono 2003: 52) Dalam hal
ini pewawancara menggunakan percakapan sedemikian hingga yang
37

diwawancara bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang


diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah


wawancara terbuka yang ditujukan untuk objek. Karena penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif, maka pertanyaan yang diajukan adalah
pertanyaan yang tidak dibatasi jawabannya.

3.6.4 Dokumentasi
Peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai pelengkap
metode penelitian kualitatif untuk mengumpulkan bukti bahwa data yang
diperoleh dari peneliti adalah secara akurat dan faktual (Sugiyono, 2012),
peneliti akan memperoleh data sekunder dari dokumen-dokumen yang
terkait dengan masalah yang akan diteliti, baik berupa foto atau laporan
tertulis.

3.7 Teknik Analisis Data


Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sebelum peneliti
memulai pekerjaannya, saat melakukan penelitian di bidangnya, sampai
hasil pelaporan penelitian. Oleh karena itu, metode analisis data diterapkan
mulai dari perencanaan hingga penyelesaian penelitian.

Analisis data merupakan proses yang sulit untuk dilakukan karena


dalam proses analisis data peneliti harus melakukan kerja keras. Selain kerja
keras, untuk melakukan analisis data, peneliti juga harus memiliki wawasan
yang luas serta cara pikir kreatif karena dalam menentukan metode yang
digunakan cukup tricky dan harus disesuaikan dengan data yang dimiliki
(Sugiyono, 2018).

Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan peneliti


mengunakan model Miles dan Huberman. Analisis data dalam penelitian
kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman
(1984), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif
38

dialkukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai


tuntas. Aktifitas dalam analisis data yaitu : reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan.

Dengan demikian teknik analisis data pada penelitian ini peneliti


menggunakan tiga perolehan data :

A. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyempurnaan data, baik pengurangan
terhadap data yang dianggap kurang perlu dan tidak relevan, maupun
penambahan data yang dirasa masih kurang. Reduksi data berati
merangkum, memeilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang akan di
reduksi memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mecarinya bila
diperlukan (Sugiyono, 2007:247).

Dalam reduksi data penelitian melakukan proses pemilihan atau


seleksi, penyerderhanaan, dan pengabstraksian dari semua jenis informasi
yang mendukung data penelitian yang diperoleh di lapangan.

B. Penyajian data
Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang
disusun berdasarkan kategori atau pegelompokkan yang diperlukan. Miles
dan Huberman dalam penelitian penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, flowchart dan sejenisnya
(Sugiyoo, 2007:249).

Pada sajian data ini peneliti akan menyajikan data berdasarkan pokok
– pokok temuan yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan
menggunakan Bahasa peneliti yang logis, dan sistematis sehingga mudah
dipahami.
39

C. Penarikan Kesimpulan
Verikasi data dilakukan apaila kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan ada perubahan – perubahan bila tidak
dibarengi dengan bukti – bukti pendukung yang kuat untuk mendukung
pada tahap awal, didukung dengan bukti – bukti yang valid dan konsisten
saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukkan merupakan kesimpulan yang kredibel atau dapat
dipercaya (Sugiyono, 2007:252)

Peneliti harus berusaha menemukan makna berdasarkan data yang


tela digali secara teliti, lengkap, dan mendalam. Bagaimana cara menarik
kesimpulan untuk memperoleh makna peristiwa yang ditelitinya, perlu
dipikirkan hati – hati. Secara skematis proses analisis data menggunakan
model Miles dan Huberman dapat dilihat pada bagan berikut :

Gambar 3.1 : Model Analisis Data Miles dan Huberman

Pengumpulan
Penyajian Data
Data

Reduksi Data Verifikasi/Penari


kan Kesimpulan
40

3.8 Keabsahan Data


Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari
konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data tersebut.
Keabsahan data atau data yang valid (Sugiyono, 2012), adalah data
yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dan
sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Pada penelitian menggunakan
data dengan teknik triangulasi. Triangulasi sumber yang digunakan oleh
peneliti dengan cara membandingkan infomasi atau data yang diperoleh saat
melakukan wawancara dan observasi dengan sumber lain yang mampu
memberikan informasi atau data yang terkait. Hal itu dapat dicapai dengan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.
2. Membandigkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
apa yang dikatakan secara pribadi
3. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang.
4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.

Anda mungkin juga menyukai