Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan metode ilmiah yang digunakan

dengan tujuan untuk memperoleh data tertentu. Pencapaian tujuan

tersebut memerlukan metode yang berhubungan dengan tujuan yang ingin

dicapai. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif.

Menurut Sugiyono (2015:3), metode penelitian adalah metode

ilmiah yang bertujuan untuk memperoleh data untuk tujuan tertentu.

Metode ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri ilmiah

yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian

dilakukan secara rasional oleh nalar manusia. Empiris artinya metode yang

digunakan dapat diamati dengan indera manusia, sehingga memungkinkan

orang lain untuk mengamati dan mengetahui metode yang digunakan.

Yang dimaksud dengan sistematis adalah suatu proses yang digunakan

dalam penelitian dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Sugiyono (2017, 9),

menjelaskan konsep metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang didasarkan pada filosofi post-positivis (non-eksperimental) yang

digunakan untuk menyelidiki keadaan objek alam. Metode Penelitian

merupakan alat kunci utama dalam penelitian. Teknik pengumpulan data

dengan metode triangulasi (menggabungkan) data, analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan temuan kualitatif lebih menekankan makna daripada

generalisasi.

28
29

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan dan

mengungkapkan (to explain and explore), Kebanyakan penelitian kualitatif

bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan

untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,

sikap, keyakinan, persepsi, dan pemikiran orang secara individu maupun

kelompok.

Yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah Strategi Untuk

Meningkatkan Daya Saing (Studi kasus pada Aplikasi Halodoc di RS Royal

Surabaya dengan menggunakan analisis SWOT.

3.2 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2018:80), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek/subyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditentukan oleh peneliti, dari mana peneliti menarik kesimpulan.

Sampel menurut Sugiyono (2018:81) adalah pecahan atau jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

menurut Spradley menyebutnya sebagai situasi sosial yang terdiri dari tiga

unsur: tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis.

Situasi sosial mungkin kegiatan di rumah dengan keluarga, atau mungkin

orang mengobrol di kota, atau wilayah atau di sudut jalan maupun di

tempat kerja. Situasi sosial ini dapat diekspresikan sebagai objek kajian,

sehingga ingin mengetahui apa yang terjadi di dalamnya.

Dalam konteks sosial atau subjek penelitian ini, peneliti dapat

mengamati secara mendalam suatu aktivitas, seseorang (aktor) di suatu

tempat tertentu. Namun dalam praktiknya, tujuan penelitian kualitatif tidak

terbatas pada situasi sosial yang tersusun dari ketiga unsur tersebut, tetapi
30

dapat juga berupa peristiwa alam, tumbuhan, hewan, kendaraan, dan lain-

lain.

Sasaran studi penelitian ini untuk membahas Strategi Untuk

Meningkatkan Daya Saing (Studi kasus pada Aplikasi Halodoc di RS Royal

Surabaya dengan menggunakan analisis SWOT

3.3 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2015:31), definisi operasional adalah penentuan

konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang

dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan metode khusus yang

digunakan untuk mempelajari dan mengoperasikan penelitian sehingga

peneliti lain dapat mereplikasi pengukuran dengan cara yang sama atau

mengembangkan metode pengukuran komposisi yang lebih baik.

Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis SWOT. Menurut Freddy Rangkuti (2016:18),

analisis SWOT adalah analisis sistematis dari berbagai faktor untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika untuk

memaksimalkan kekuatan dan peluang sambil meminimalkan kelemahan

dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis selalu terkait

dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.

Oleh karena itu, perencana strategis harus menganalisis unsur-unsur

strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam

situasi saat ini.

1. Kekuatan

Kekuatan adalah situasi atau kondisi yang menjadi kekuatan

organisasi atau program saat ini. Kekuatan merupakan faktor internal yang

mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya, seperti sumber daya,

keahlian, atau keunggulan lainnya.


31

2. Kelemahan

Kelemahan adalah aktivitas organisasi yang tidak berfungsi dengan

baik atau sumber daya yang dibutuhkan organisasi tetapi tidak dimiliki.

Kelemahan adalah faktor internal yang menghalangi perusahaan untuk

mencapai tujuannya. Hambatan tersebut antara lain ketidaklengkapan

fasilitas, kurangnya dana, kemampuan mengelola keahlian pemasaran,

dan citra perusahaan.

3. Peluang

Peluang adalah faktor positif yang muncul di lingkungan dan

memberikan peluang bagi organisasi. Peluang merupakan faktor eksternal

yang mendukung tercapainya tujuan suatu perusahaan. Faktor eksternal

yang mendukung pencapaian tujuan dapat berupa perubahan kebijakan,

perubahan lingkungan, perubahan teknologi, dan perkembangan pemasok

dan pembeli.

4. Ancaman

Ancaman adalah elemen negatif dari lingkungan yang menghadirkan

hambatan bagi pengembangan atau operasi organisasi. Ancaman adalah

faktor eksternal yang menghalangi perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Faktor eksternal yang menghambat perusahaan dapat berupa masuknya

pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, peningkatan daya tawar

pemasok dan pembeli utama, perubahan teknologi dan kebijakan baru.

3.4 Sumber dan Jenis Data

Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2015:137), sumber primer

adalah sumber yang memberikan data langsung kepada pengumpul data.

Data dapat diperoleh langsung dari responden melalui observasi dan


32

wawancara tergantung pada kondisi lapangan. Wawancara dilakukan

langsung di bagian terkait RS Royal Surabaya yaitu bagian Pemasaran.

Menurut Sugiyono (2015:137), data sekunder adalah sumber data

yang tidak memberikan data secara langsung kepada pengumpul data,

yaitu data yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri melalui orang atau

dokumen lain. Data sekunder yang digunakan peneliti meliputi gambaran

umum perusahaan dan data yang relevan dengan pokok bahasan yang

dimaksud dalam penelitian ini.

Pengumpulan data primer yang digunakan peneliti untuk memenuhi

kebutuhan penelitian ini dikumpulkan melalui teknik wawancara/wawancara

yang dilakukan langsung di bagian terkait RS Royal Surabaya. Sedangkan

pengumpulan data sekunder dilakukan dengan teknik dokumentasi dan

teknik pengumpulan data record perusahaan yang terdokumentasi dan

valid sampai saat ini. Yang dirangkum serta disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan menggunakan

teknik sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan yaitu Pengumpulan data langsung yang menjadi

bahan investigasi untuk melihat lebih dekat pada suatu perusahaan,

penelitian lapangan ini dapat menggunakan metode berikut.

a. observasi

Sugiyono (2018:310) menyatakan bahwa observasi adalah dasar dari

semua ilmu pengetahuan. Ilmuwan hanya dapat bekerja pada data, yaitu

fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui pengamatan. Data ini

dikumpulkan dengan bantuan instrumen yang sangat canggih, dan


33

memungkinkan untuk mengamati dengan jelas objek yang sangat kecil

(proton dan elektron) dan objek yang sangat jauh (objek luar angkasa).

Menurut Sugiyono (2015:313), manfaat observasi adalah:

1) Observasi lapangan memungkinkan peneliti untuk lebih memahami

konteks data dalam konteks sosial secara keseluruhan, sehingga

memperoleh pandangan yang holistik atau komprehensif.

2) Pengalaman langsung dapat diperoleh melalui observasi, yang

memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif dan karena itu

tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan

induktif membuka kemampuan untuk ditemukan.

3) Observasi memungkinkan peneliti untuk melihat hal-hal yang orang

lain, terutama yang berada di lingkungan itu, tidak atau tidak mengamati.

Karena dianggap "biasa" dan tidak terungkap dalam wawancara.

4) Melalui observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak

diungkapkan dalam wawancara karena responden ingin dirahasiakan

karena dapat sensitif atau merugikan nama institusi.

5) Observasi memungkinkan peneliti menemukan hal-hal di luar persepsi

responden, sehingga memberikan gambaran yang lebih komprehensif

kepada peneliti

Melalui observasi lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan

kekayaan sumber daya, tetapi juga mendapatkan kesan pribadi dan

merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

perbandingan.

b. wawancara

Sugiyono (2015:317) mendefinisikan wawancara sebagai pertemuan dua

orang yang saling bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga memungkinkan dikonstruksikan makna pada topik tertentu.


34

Wawancara adalah jantung dari penelitian sosial. Jika Anda melihat jurnal

ilmu sosial, Anda akan menemukan bahwa semua studi sosial didasarkan

pada standar dan wawancara mendalam.

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka Ini mengumpulkan data sekunder atau data yang diperoleh

dari data yang telah dibukukan, yaitu gambaran perusahaan atau temuan

penelitian sebelumnya.

3.6 Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut

adalah:

1. Pada sel Opportunity (O), dirumuskan beberapa peluang bagi

perusahaan. Ini harus mempertimbangkan deregulasi industri

sebagai salah satu faktor strategis.

2. Pada sel Threats (T), Identifikasi beberapa ancaman yang dihadapi

perusahaan.

3. Pada sel Strengths (S), Identifikasi beberapa ancaman yang dihadapi

perusahaan.

4. Pada sel Weakness (W) Identifikasi kelemahan yang masih terkait

dengan perusahaan.

5. Mengembangkan beberapa kemungkinan strategi perusahaan

alternatif, dengan mempertimbangkan kombinasi dari empat faktor

strategis berikut:

Sebuah. Strategi SO Strategi ini didasarkan pada pola pikir, yaitu

bagaimana perusahaan menggunakan semua kekuatannya untuk

memanfaatkan peluang.

perbandingan. Strategi ST Strategi ini memanfaatkan kekuatan

perusahaan dengan menghindari ancaman.


35

Strategi WO Strategi ini dilaksanakan dengan memanfaatkan peluang

yang ada dan mengatasi kelemahan.

Strategi WT Strategi ini didasarkan pada aktivitas defensif dan bertujuan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman.

Juga lanjutkan ke langkah 1-4 di atas, menggunakan elemen strategi

internal dan eksternal yang dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS.

Transfer peluang dan ancaman (Langkah 1 dan 2) dari tabel EFAS dan

tambahkan kekuatan dan kelemahan di Langkah 3 dan 4. Berdasarkan

pendekatan ini, berbagai alternatif strategi (SO, ST, WO, WT) dapat

dibuat.

Anda mungkin juga menyukai