METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan petunjuk arah yang digunakan peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Metode penelitian di dalamnya tersusun berbagai cara, teknik dan strategi dalam
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Metode penelitian yang digunakan peneliti, dalam penelitian Implementasi Program
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme yaitu digunakan untuk
meneliti pada objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat indukti/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi.
John W.Creswell menjelaskan bahwa studi kasus adalah sebuah eksplorasi dari suatu
sistem yang terikat atau suatu kasus/beragam kasus yang dari waktu ke waktu melalui
pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi yang kaya dalam
suatu konteks. Sistem terikat ini diikat oleh waktu dan tempat sedangkan kasus dapat dikaji dari
metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau
sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Kemudian proses
penelitian kualitatif ini, melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan. Siapa
pun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini, harus menerapkan cara pandang penelitian yang
bergaya induktif, berfokus terhadap makna individual dan menterjemahkan kompleksitas suatu
persoalan.
mencakup informasi tentang fenomena utama yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipasi
untuk melakukan eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial
dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel berkenaan dengan masalah dan unit yang
diteliti. Penelitian deskriptif menunjukkan bahan peneliti tidak mengubah, menambah atau
mengumpulkan informasi mengenai gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan.
Karawang dalam Pemberdayaan nelayan ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran akan
bagaimana Strategi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang dalam Pemberdayaan
Nelayan.
Menurut Sugiyono (2012:31) definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat
yang akan di pelajari sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Definisi operasional
menjelaskan cara tertentu yang di gunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak,
sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan
cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.
rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan dan
(table)
Sebuah penelitian maka diperlukan sebuah data yang lengkap. Dilihat dari sumber
datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder yang peneliti
peroleh melalui teknik pengumpulan data dari pihak-pihak yang terlibat dalam Strategi Dinas
a. Data primer
Menurut Sugiyono, (2017:225) data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan menurut Arikunto, (2013:22) yang
dimaksud data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara
lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini
adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti yaitu mengenai
Strategi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang dalam Pemberdayaan Nelayan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang tidak dihasilkan langsung oleh peneliti, tetapi
merupakan data yang dilakukan oleh pihak lain. Menurut Arikunto, (2013:22) yang dimaksud
data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen,
rapat, sms dan lain lain), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda dan lain-lain yang
memperkaya data primer. Dengan demikian, data sekunder ini, dapat berupa dokumen-dokumen
pemerintahan, literatur, hasil statistik oleh lembaga resmi, foto, video dan yang lainnya yang
dapat mendukung dan memperkaya data primer yang diperoleh dari sumber-sumber yang
terpercaya yang memuat tentang Strategi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian adalah
mengumpul data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dengan penelitian, yang dapat berupa informasi
data, fakta, isu-isu yang terjadi yang sifatnya sebenarnya dapat dipercaya dan objektif.
Sedangkan menurut Sugiyono (2017:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif melibatkan empat jenis strategi,
yaitu
1. Observasi
Menurut Sugiyono Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Pengamatan dalam
penelitian ini dilakukan dengan pengamatan tidak berperanserta, yaitu melakukan satu fungsi
saja sebagai pengamat penuh tanpa menjadi anggota kelompok yang diamati.
2. Wawancara
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan informasi yang akan diteliti dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dan responden yang lebih mendalam.Menurut Lexy J.
Moleong, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dan percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
dari pedoman wawancara yang bersifat terbuka yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti,
namun pertanyaan tersebut dapat berkembang seiring dengan jawaban yang diberikan oleh
dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara struktur dan memiliki
tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono memberikan pernyataan bahwa yang dimaksud dengan dokumentasi
yaitu Dokumen merupakan catatan perstiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk
tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan,
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya seni misalnya karya seni yang apat berupa gambar, patung, film,
Studi dokumen digunakan oleh peneliti karena merupakan pelengkap dari metode
observasi dan wawancara. Penggunaan dokumen meliputi pengumpulan sumber tertulis dari
literatur dan dokumen-dokumen resmi terkait Strategi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
4. Triangulasi
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
untuk sumber data yang sama secara serempak. Dapat disimpulkan bahwa triangulasi sumber
berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda. Bila peneliti melakukan
pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang
sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredebilitas data dengan berbagai teknik
Sugiyono, 2017:215) dinamika social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen
yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergis. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini, peneliti dapat mengamati secara
Adapun kriteria subjek atau sampel yang dapat dijadikan sumber data menurut
pendapat Spradley yaitu: (1) menguasai dan memahami suatu bidang, serta menghayati bidang
tersebut; (2) tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah
diteliti; (3) mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi; (4) tidak subjektif;
dan (5) yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih tepat
observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial
tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive,
yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dan menggunakan sampel
bola salju (snowball sampling) Adapun definisi snowball samplig yang juga dikemukakan
oleh M. Burhan Bungin yaitu snowball sampling atau bola salju yang juga dikenal sebagai
prosedur “rantai rujukan” dan juga “networking” yaitu penentuan informan lain berdasarkan
jaringan sosial salah satu informan untuk merujuk peneliti kepada orang lain yang berpotensi
sampel atau informan dalam penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling. Teknik
purposive sampling ini merupakan teknik pengambilan data dengan pertimbangan tertentu.
Teknik snowball sampling ditujukan kepada informan non- formal selaku pihak yang
merasakan dampak dari Strategi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang dalam
Pemberdayaan Nelayan secara langsung dan teknik ini dilaksanakan berdasarkan petunjuk dan
arahan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang yang telah ditemui.
analisis data, bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan yang dapat
Analisis data kualitatif (Sugiyono, 2017:245) adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara
berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau
ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara
berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut
Dalam penelitian kualitatif, kegiatan analisis data di dunia sejak peneliti melakukan
kegiatan pra-lapangan sampai dengan selesainya penelitian. Analisis data dilakukan secara terus-
menerus tanpa henti sampai data tersebut bersifat jenuh. Dalam prosesnya, analisis data dalam
penelitian ini menggunakan model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman
(1984) (dalam Sugiyono, 2017:246) bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu selama proses pengumpulan data dilakukan tiga
PENGUMPULAN
DATA PENYAJIAN
DATA
REDUKSI
DATA
PENARIKAN
KESIMPULAN/VERIFIKASI
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah suatu proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi.
Data yang diperoleh kemudian diseleksi yang relevan dengan tujuan penelitian, kemudian data
tersebut dirangkum untuk menjawab rumusan masalah. Data yang diperoleh dari lapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
dikemukakan, makin lama peneliti kelapangan maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks
dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan Analisa data melalui reduksi data. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dibantu dengan
peralatan elektronik seperti laptop, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
2. Penyajian Data
Data-data temuan lapangan yang kompleks dapat disederhanakan dan diseleksi kemudian
disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Data dalam penelitian kualitatif ini disajikan
dalam bentuk teks yag bersifat naratif. Pada tahap ini peneliti melakukan penyalinan data hasil
rekaman wawancara ke dalam bentuk tulisan dan menyajikannya dalam bentuk kutipan
wawancara. Dalam hal ini menurut Miles dan Huberman (1984) (dalam Sugiyono 2017:249)
menyatakan “the most frequent from of display data for qualitative research data in the past has
been narrative text” yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut. Selanjutnya disarankan
dalam mendisplaykan data, selain dengan teks naratif, juga berupa grafik, matrik, network
3. Penarikan Kesimpulan
hasil penelitian. Tujuan penarikan kesimpulan ini adalah menggambarkan maksud dari
data yang disajikan. Pada tahap ini peneliti memberikan kesimpulan pada setiap tabulasi
maupun kutipan wawancara agar data mudah dipahami oleh pembaca awam.
Langkah ketiga dalam tahapan analisis interaktif menurut Miles dan Huberman
(1984) (dalam Sugiyono 2017:252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari
proses pengumpulan data masih terus berlangsung. Namun menurut Sugiyono, (2017:252)
kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah
dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan masih dapat berkembang setelah
penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
bersifat remang-remang atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
sebagi proses siklus. Dalam penelitian ini, peneliti tetap berada dalam lingkungan
interaksi tersebut sampai pengumpulan data bergerak ke reduksi data, penyajian data
dan pengambilan kesimpulan. Analasis data pada penelitian kualitatif ini digunakan
masalah yang ada, dimana data yang didapat berhubungan dengan Strategi Dinas
c. Menarik kesimpulan dan memberikan saran yang dianggap perlu sebagai perbaikan
dalam masalah yang ada, dimana data yang didapat berhubungan dengan Strategi
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang dalam pemberdayaan
nelayan.
Karawang dengan waktu penelitian yang dapat selesai dengan sistematis. Penelitian ini
a. Studi pustaka dilaksanakan pada bulan Jan 2020 sampai Feb 2020 selama
pembuatan proposal.
b. Studi penelitian mulai dilakukan pada bulan Jan 2020 sampai Feb 2020
Bandung. CV Alfabeta.