Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

KONSEP PARTISIPAN, PENGUMPULAN DATA DAN TRI ANGULASI

Disusun Oleh
RAHMAT FAUZAN
215121016

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS


ILMU DAN TEKNONOLOGI KESEHATAN UNIVERSITAS
JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
TAHUN 2021
JAWABAN

1. Partisipan Dalam Penelitian, Alasan

Menurut Arikunto (2013), sumber data merupakan subyek dari mana data

tersebut diperoleh. Dalam setiap penelitian, peneliti dituntut untuk menguasai

teknik pengumpulan data sehingga menghasilkan data yang relevan dengan

penelitian. Sumber primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan

data kepada pengumpul data.

Partisipan: Dalam penelitian saya yaitu keluarga (suami, istri atau orang tua)

yang pernah melakukan perawat luka mandiri di rumah

Alasan: Karena tujuan penelitiannya yaitu menggali pengalaman keluarga dalam

merawat luka mandiri di rumah

2. Terminologi Partisipan

Partisipan penelitian adalah sebagai semua orang atau manusia yang

berpatisipasi atau ikut serta dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga partisipan

merupakan bagian subjek yang dilibatkan dalam kegiatan mental dan emosi

secara fisik sebagai informan untuk memberikan respon terhadap kegiatan yang

dilakukan, dan mendukung pencapaian tujuan kegiatan, serta bertanggung jawab

atas keterlibatannya.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi
Menurut Kartono (1980) dalam Gunawan (2016) pengertian observasi

adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena social dan

gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Menurut Bungin

(2013) dalam Ibrahim (2016) observasi atau pengamatan adalah kegiatan

sehari-hari manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu

utama, di samping indra lainnya seperti telinga, hidung, mulut, dan kulit.

Observasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra.

Teknik observasi yang digunakan peneliti yaitu observasi partisipatif pasif,

dimana peneliti berada ditempat kegiatan subjek yang diamati tetapi tidak ikut

terlibat dalam kegiatan tersebut. Alasan peneliti menggunakan teknik

observasi dalam penelitian ini yaitu:

1) Pengamatan merupakan pengalaman langsung sehingga menjadi alat

yang ampuh untuk memperoleh kebenaran.

2) Pengamatan dimungkinkan melihat dan mengamati sendiri kemudian

mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang sebenarnya.

3) Pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi

yang rumit.

b. Wawancara

Teknik lain pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melakukan

wawancara atau interview. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data atau

informasi dari subyek penelitian dengan mengajukan beberapa pertanyaan


mulai dari informal ke formal (Gunawan, 2016). Sedangkan menurut

Sugiyono (2009) dalam Agustinova (2015), wawancara adalah pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Menurut Denzin, Lincoln

(2009) dalam Ibrahim (2015), wawancara salah satu metode pengumpulan

data pada penelitian kualitatif. Wawancara menurutnya merupakan bentuk

perbincangan, seni bertanya dan mendengar untuk memproduksi pemahaman

situasional yang bersumber dari episode-episode interaksi.

Wawancara yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini meliputi beberapa hal

sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2015) yaitu:

1) Wawancara terstruktur, peneliti melakukan wawancara untuk

pengumpulan data telah menyiapkan insrtumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis. Peneliti dalam melakukan wawancara

juga membawa alat bantu seperti tape recorder, gambar dan material lain

yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.

2) Wawancara semiterstruktur, peneliti mendengarkan secara teliti dan

mencatat hal-hal yang dikemukakan oleh informan. Peneliti melakukan

jenis wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara

lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat

dan ide-idenya.

3) Wawancara tak berstruktur, peneliti melakukan wawancara bebas

dimana tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun


secara sistematis dan lengkap. Pedoman yang digunakan oleh peneliti

hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental (Sugiyono,

2015). Alasan peneliti menggunakan dokumen sebagai teknik pengumpulan

data sesuai dengan pendapat Bungin (2008) dalam Gunawan (2016), teknik

dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menelusuri data. Hal ini disebabkan karena banyak sekali data yang

tersimpan dalam bentuk dokumen. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih

dapat dipercaya jika didukung oleh dokumen. Teknik dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data dari sumber noninsansi (Gunawan, 2016).

Bahan dan jenis dokumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini

sesuai pendapat Sugiyono (2005) dalam Gunawan (2016), dokumentasi dapat

berbentuk tulisan, gambar dan karya. Bentuk tulisan seperti catatan harian, life

histories, peraturan, kebijakan. Bentuk gambar seperti foto, gambar hidup,

sketsa. Bentuk karya seperti karya seni gambar, patung, film dan lain-lain.

d. Focus Group Discussions (FGD)

Dalam teknik ini peneliti menggabungkan beberapa partisipan dalam satu

kelompok diskusi. FGD dilakukan jika masalah yang sedang diteliti sangat

kompleks dan rumit sehingga perlu diskusi


Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini yaitu

observasi, wawancara, Dokumen dan Focus Group Discussions (FGD)

4. Tri Angulasi

Menurut William dalam Sugiyono (2007) dalam Agustivova (2015)

triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan waktu, sehingga triangulasi dapat dikelompokkan dalam 3 jenis

yaitu triangulasi sumber, triangulasi pengumpulan data dan triangulasi waktu.

Dalam penelitian ini untuk terjaminnya keakuratan data, maka peneliti melakukan

pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi merupakan salah satu proses yang

dilakukan oleh peneliti sehingga memberikan aspek validitas informasi yang

diperoleh.

Fungsi triangulasi menurut Moleong (2005) dalam Agustinova (2015) untuk

menyelamatkan penelitian kualitatif dari berbagai bias dan kekurangan yang

bersumber dari pengandalan sumber data, peneliti, teori dan metode yang tunggal.

Sedangkan menurut Murti B. (2006) menyatakan bahwa tujuan umum triangulasi

adalah untuk meningkatkan kekuatan teoritis, metodologi dan interpretatif dari

sebuah penelitian. Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber merupakan alat untuk menguji kredibilitas data yang

dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Data dari berbagai sumber tersebut dideskripsikan, dikategorisasikan


yang selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan sumber-sumber data

tersebut (Agustinova,2015). Triangulasi sumber digunakan untuk menggali

kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber memperoleh data.

Triangulasi sumber berarti membandingkan informasi yang diperoleh dari

sumber berbeda. Triangulasi sumber data dapat meliputi orang, data-data

dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang melakukan aktivitas sama.

Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda dan ruang, data-data

dikumpulkan ditempat yang berbeda (Gunawan, 2016).

Triangulasi sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perawat

pelaksana, ketua tim, kepala ruangan dan kepala bidang

2) Triangulasi Metode

Triangulasi metode adalah melakukan pengecekan data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Jika menghasilkan data yang berbeda-beda,

bisa memungkinkan semuanya benar karena sudut pandang yang berbeda-

beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap

benar (Agustinova, 2015). Triangulasi sumber merupakan usaha peneliti

mengecek keabsahan data dan mengecek keabsahan temuan. Triangulasi

metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik

pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama yaitu wawancara,

observasi dan dokumen (Gunawan, 2016). Menurut Rahardjo (2010) dalam

Gunawan (2016), triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan


informasi atau data dengan cara yang berbeda seperti wawancara, observasi

dan survei. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian

ini yaitu observasi, wawancara, Dokumen dan Focus Group Discussions

(FGD)

Anda mungkin juga menyukai