Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN

TYPHOID DI RS. X

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD IFADH ARIFQY JAYUSMAN
NPM. 214120008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020/2021

KASUS_TYPHOID_2

2
Seorang anak laki2 usia 7 tahun sekitar 4 hari sebelum masuk RS mengeluh demam .
Anak tampak lesu , dan lemah. Sejak 2 hari sebelum masuk RS, anak mulai panas, panas
terutama sore dan malam hari. Ibu klien mengatakan anak memang kurang teratur
makannnya dan suka jajan diluar. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan Suhu 39 ºC Nadi
96x/menit, Respirasi 20x/menit, TD 100/70 mmHg .lidah kotor dan bibir kering dan
nyeritekan pada area epigastrium, skala nyeri 3 . Anak juga mengeluh mual dan tidak
Nafsu makan sejak terjadinya demam, namun minum masih kuat, porsi makan hanya habis
seperempat porsi setiap kali makan . BB = 23 kg .Hb : 10,3 mg/dl Ht : 33,1% Leukosit : 18,
900/mm , Hasil tesWidal didapatkan Typhi – O :1/320. . Ibu merasa cemas dengan kondisi
anaknya, karena anaknya baru pertama kali masuk RS dan Ibu tidak paham tentang
perawatan anak dan apa yang harus dilakukan ibu ketika anak sudah sehat agar tidak
mengalami penyakit yang sama .

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Biodata
1) Klien
Nama : An. B
Umur : 7 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Tanggal masuk RS : 17 Oktober 2020
Tanggal pengkajian : 17 Oktober 2020
Diagnosa medis : Typhoid
Nomor medrek : 00045215
Alamat : Cibeber, Cimahi Selatan

2) Ibu
Nama : Ny. A
Umur : 45 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Cibeber, Cimahi Selatan
Hubungan Dengan Pasien : Ibu

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Orang tua klien mengatakan sejak 2 hari sebelum masuk RS, anak mulai
panas, panas terutama sore dan malam hari
2) Riwayat kesehatan sekarang (pqrst)
P: Anak juga mengeluh mual dan tidak Nafsu makan sejak terjadinya
demam dan nyeri tekan pada area epigastrium
Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R: pada area epigastrium
S: Skala 3 (1-10)
T: pada waktu sore dan malam hari
3) Riwayat kesehatan dahulu
Orang tua klien mengatakan bahwa pasien sebelumnya belum pernah sakit
demam
4) Riwayat Kesehatan keluarga

3
Orang tua mengatakan bahwa kesehatan keluarganya tidak ada mempunyai
riwayat typhoid sebelumnya

6) Aspek fisik
a) Penampilan umum
1) Anak tampak lesu , dan lemah
2) Lidah Kotor dan bibir kering

b) Pemeriksaan fisik
1) Suhu 39 ºC
2) Nadi 96x/menit
3) Respirasi 20x/menit
4) TD 100/70 mmHg

7) Data penunjang
a) Data Laboratorium
1) Hb : 10,3 mg/dl
2) Ht : 33,1%
3) Leukosit : 18, 900/mm
4) Hasil tesWidal didapatkan Typhi – O :1/320

2. Analisa data
No. Data Etiologi Masalah
Ds : Faktor predisposisi Hipertermi
1. Ibu klien
mengatakan Sejak 2 (keturunan, status
hari sebelum masuk
RS, anak mulai sosial)
panas, panas
terutama sore dan
malam hari Merusak Sel
Do:
Suhu 39 ºC hepatosit
Nadi 96x/menit
Respirasi 20x/menit
TD 100/70 mmHg
Sirosis

Inflamasi hepar

Akumulasi
monosit makrofag,
fibroblast

Pelepasan pirogen
endogen

Interleukin naik

Merangsang saraf

4
vagus

Sinyal mencapai
CNS

Pembentukan
prostaglandin

Merangsang
hipotalamus
meningkatkan stik
patokan suhu

Hipertermi

2. Ds : Intake kalori Risiko ketidakseimbangan


Ibu klien cairan elektrolit
mengatakan Sejak 2 kurang
hari sebelum masuk
RS, anak mulai
panas, panas
terutama sore dan
Defisiensi sumber
malam hari karbohidrat
Do :
Suhu 39 ºC
Nadi 96x/menit Katabolisme
Respirasi 20x/menit
TD 100/70 mmHg protein dan
karbohidrat
meningkat

Defisiensi nutisi

daya tahan tubuh


menurun

keadaan umum
lemah

Ketidak seimbangan
cairan elektrolit.
3. Ds : Salmonella Defisit pengetahuan
Ibu klien
mengatakan sangat typhosa
cemas dikarenakan
baru pertama kali
anaknya masuk
rumah sakit
Masuk melalui

5
makanan/minuma
Do:
Ibu klien terlihat n yang
cemas
terkontaminasi

Kurang informasi

Kurang
pengetahuan

3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas masalah
1. Hipertermi B/d inflamasi penyakit dikaitkan dengan suhu tubuh diatas normal
2. Risiko Ketidakseimbangan cairan Elektrolit B/d Ketidakseimbangan cairan
Dikaitkan dengan adanya mual, lemah dan lesu
3. Defisit Pengetahuan B/d kurang terpapar informasi perihal penyakit dikaitkan
dengan ibu klien cemas

B. Perencanaan

Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Klien : An. B No. Medrec : 00045215


Diagnosa Medis : Typhoid Ruang/Kelas : Mawar

No. Diagnosa Perencanaan


Keperawatan Tujuan Intervensi
Hipertermi B/d Setelah di lakukan 1. Pantau ttv
inflamasi penyakit keperawatan selama
dikaitkan dengan suhu 2x24 jam pasien
2. .Ajarkan pasien/ keluarga
1.
tubuh diatas normal menunjukan suhu dalam mengukur suhu untuk
tubuh dalam batas mencegah dan mengenali
normal, dengan
kriteria hasil: secara dini hipertermi.
1) Suhu tubuh dalam 3. .Berikan kompres hangat.
batas normal 4. Kolaborasi pemberian
2) TTV dalam batas
normal antipiretik

2. Risiko Setelah dilakukan 1. Pantau ttv, suhu dan nadi.


Ketidakseimbangan tindakan keperawatan
2. pantau input dan output cairan
cairan Elektrolit B/d selama 2x24jam
Ketidakseimbangan kebutuhan cairan 3. atur input dan out put.
cairan Dikaitkan terpenuhi dengan 4. tawarkan minuman kesukaan
dengan adanya mual, kriteria hasil:
pasien.
lemah dan lesu 1) Balance cairan
dalam keadaan 5. laporkan catatan haluan kurang
normal dari kebutuhan.

6
3. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan 1. kaji tingkat pengetahuan pasien
B/d kurang terpapar tindakan keperawatan
informasi perihal selama 2x24jam
dan keluarga
penyakit dikaitkan kurang pengetahuan 2. jelaskan patofisiologi dari
dengan ibu klien cemas dapat teratasi dengan penyakit dan pencegahannya
kriteria hasil:
1). Pasien dan 3. diskusikan pemilihan terapi
keluarga mampu 4. identifikasi kemungkinan
melaksanakan penyebab
prosedur dengan baik
dan benar

C. Implementasi

IMPLEMENTASI

No. Hari / Tgl DP Implementasi Paraf


Pelaksana
1. Senin, Hipertermi B/d 1. memantau ttv pasien
19/10/2020 inflamasi penyakit
Jam 09.00- dikaitkan dengan suhu
2. .mengajarkan pasien/
09.40 tubuh diatas normal keluarga dalam mengukur
suhu untuk mencegah dan
mengenali secara dini
hipertermi.
3. .memberikan kompres
hangat.
4. Kolaborasi pemberian
antipiretik

2. Senin, Risiko 1. memantau ttv, suhu dan


19/10/2020 Ketidakseimbangan
Jam 09.40- cairan Elektrolit B/d
nadi.
10.45 Ketidakseimbangan 2. memantau input dan
cairan Dikaitkan output cairan
dengan adanya mual,
lemah dan lesu 3. mengatur input dan out
put.
4. menawarkan minuman
kesukaan pasien.
5. melaporkan catatan
haluan kurang dari
kebutuhan.

3. Senin, Defisit Pengetahuan 1. mengkaji tingkat


19/10/2020 B/d kurang terpapar
Jam 10.45- informasi perihal
pengetahuan pasien dan
12.00 penyakit dikaitkan keluarga
dengan ibu klien cemas 2. menjelaskan patofisiologi
dari penyakit dan
pencegahannya
3. mendiskusikan pemilihan
terapi
4. mengidentifikasi

7
kemungkinan penyebab

D. Evaluasi

EVALUASI

No Hari/Tgl DP Evaluasi Paraf


. Pelaksan
a
Observasi
1) Selasa, Hipertermi B/d
20/10/202 inflamasi S : klien mengatakan bahwa kondisi
0 penyakit nya sedikit membaik
Jam
12.20- 
13.15 :

A : masalah hipertermi teratasi

P : Hentikan intervensi
2) Selasa, Risiko S : klien mengatakan bahwa sudah
20/10/202 Ketidakseimbang merasa segar kembali anggota tubuhnya
0 an cairan
Jam Elektrolit B/d O : S: 37,5o C
13.15- Ketidakseimbang TD: 115/80 mmHg
13.25 an cairan lesu
A : masalah risiko ketidak seimbangan
cairan elektrolit teratasi

P : Hentikan intervensi
3) Selasa, Defisit S : klien dan keluarga mengatakan
20/10/202 Pengetahuan B/d memahami perihal menjaga kesehatan
0 kurang terpapar
Jam informasi O : pasien dan keluarga terus belajar
13.25- menjaga kesehatan
13.50
A : masalah defisit pengetahuan
teratasi

P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai