Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.

A DENGAN OBS FEBRIS DI


RUANG MERAK RSD IDAMAN KOTA BANJARBARU

Tanggal 31 Januari - 05 Februari 2022

Oleh:
Neli Safitri
NIM. 1114190640

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES DARUL AZHAR BATULICIN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.A DENGAN OBS FEBRIS DI RUANG


MERAK RSD IDAMAN KOTA BANJARBARU

Oleh

Neli Safitri
NIM. 1114190640

Banjarbaru, Februari 2022

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Veny Christiani, S.Kep., Ns.


A. IDENTITAS KLIEN
Nama : By.A
Usia / tanggal lahir : 2 bulan 4 hari / 26 November 2022
Jenis kelamin : Laki-laki
No RM : 350713
Tanggal MRS : 29 Januari 2022
Tanggal pengkajian : 31 Januari 2022
Sumber informasi : Ibu

B. STATUS KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama
Bayi mengalami demam mulai tanggal 29/01/2022, mulai malam sampai subuh,
pasien mengalami kejang selam 10 detik saat di bidan, menyusu kurang, pasien
tampak sesak, bayi lahir kurang bulan (30 minggu), BB lahir 1600 gram.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam naik turun,tidak ada kejang lagi,
dan menyusu (+).
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat infeksi paru
4. Diagnosa medis
Obs Febris
5. Riwayat imunisasi
Jenis Imunisasi Umur Diberikan Tempat Pelayanan
HB Tidak diberikan karena -
berat badan saat lahir
kurang dari 2500 gram
BCG 2 bulan Puskesmas

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami penyakit
yang sama seperti yang dialami oleh pasien
D. POLA NUTRISI METABOLIK
Item Dirumah Dirumah sakit
Jenis ASI ASI + Susu formula
diet/makanan/komposisi
Pola/frekuensi Sesering mungkin ASI sesering mungkin,
Sufor 3x dalam sehari

E. POLA ELIMINASI
Item Dirumah Dirumah sakit
BAB
Frekuensi 3x sehari 5-7 x sehari
Konsistensi Lembek Cair
Warna Kuning kecoklatan Hitam berlendir
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
BAK
Frekuensi 2-3x sehari 1-2x sehari
Konsistensi Cair Cair
Warna Jernih kekuningan Kuning
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

F. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


BB : 3,2 kg
TB : 45 cm
G. GENOGRAM

Keterangan:
: Laki-laki

: Perempuan
X : Meninggal
: Pasien

: Hubungan pernikahan

: hubungan keluarga

H. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos mentis
TTV
T : 38,1°C
N : 135x/menit
R : 30x/menit
SPO2 : 99%
Kepala : Kepala simetris, bentuk kepala bulat, tidak ada benjolan, kulit kepala
bersih
Mata : simetris, tidak ada kotoran, konjungtiva pink, refleks pupil (+)
Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah bersih
Hidung : simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip
Telinga : simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih
Leher : tidak ada pembesaran tyroid
Cardiovaskular:
Nyeri dada tidak ada, irama jantung reguler, bunyi jantung S1 (S1 terletak di ICS 5
middclavicula kiri dan S2 di ICS 4 midsternalis kanan) tunggal, CRT <2 detik tidak
ada sianosis
Thorax :
Pulmo
I: dada simetris, tidak ada retraksi
P: tidak ada benjolan
P: thorax sonor
A: irama nafas teratur, suara nafas vesikuler
Abdomen:
I: bentuk simetris, tidak ada lesi,
P: tympani
P: tidak ada nyeri tekan

I. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil
Hematologi
Hemoglobin (HB) 8,9 g/dl
Leukosit 16.400 /mm3
Hematokrit 27,7%
Trombosit 690.000
J. TERAPI
1. Inj. Gentamyon Santagesik 15mg/24 jam (s/d 7 hari)
2. PCT 50mg/4 jam
3. Inf.metronidazole 20mg/12 jam
4. Inj. Ceftazidime 3x 150mg
5. Ventolin 3x 1flash.

K. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 Ds: Proses infeksi Hipertermia
- Ibu pasien mengatakan anaknya
demam sejak beberapa hari
yang lalu.
Do:
- Mukosa bibir kering
- Suhu tubuh 38,10C (normalnya
36,5-37,5)
- Akral hangat
2 Ds: Diare Ketidak
- Ibu pasien mengatakan anaknya seimbangan
mengalami diare sejak nutrisi: kurang dari
beberapa hari yang lalu. kebutuhan tubuh.
Do:
- Pasien tampak lemah
- Pasien nampak BAB lebih dari
5 kali dalam sehari.

3 Ds: Asupan cairan Resiko defisit


- Ibu pasien mengatakan pasien kurang volume cairan
tidak mau menyusu
- Ibu pasien mengatakan
produksi ASI tidak banyak
Do:
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak tidak mau
menyusu

L. INTERVENSI
No Diagnosa kep. Tujuan & kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1 Hipetermi b.d Setelah dilakukan tindakan - Pantau suhu dan
Proses infeksi keperawatan selama 3 x 24 jam tanda-tanda vital
klien menunjukkan temperatur lainnya
dalam batas normal dengan - Monitor warna kulit
kriteria hasil: dan suhu
- Suhu Tubuh dalam batas - Beri obat atau cairan
normal IV
- Suhu tubuh stabil 36,50- - Pantau komplikasi-
37,50c. komplikasi yang
berhubungan dengan
demam serta tanda
dan gejala kondidi
penyebab demam.
(misalnya seperti
kejang, penurunan
kesadaran, status
elektrolit
abnormal,dll)
- Lembabkan bibir dan
mukosa yang kering
2 Ketidak Setelah dilakukan tindakan Menajemen cairan
seimbangan keperawatan selama 3 x 24 jam - Timbang berat badan
nutrisi: kurang diharapkan, Status Nutrisi: setiap hari
dari kebutuhan Asupan Nutrisi dengan KH: - Monitor status hidrasi
tubuh b.d Diare - Adanya peningkatan berat - Monitor tanda-tanda
badan sesuai dengan tujuan vital pasien
- Berat badan ideal sesuai - Berikan terapi IV,
dengan tinggi badan seprti yang
- Mampu mengidentifikasi ditentukan
kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda – tanda
malnutrisi
- Menunjukan peningkatan
fungsi pengecaoan dan
menelan
- Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
3 Resiko defisit Setelah dilakukan tindakan - Tentukan jumlah dan
volume cairan keperawatan selama 3x24jam jenis asupan cairan
b.d Asupan volume cairan dapat teratasi serta kebiasaan
cairan kurang dengan kriteria hasil: eliminasi
- Cairan dapat terpenuhi - Monitor berat badan
- Perikisa turgor kulit

M. IMPLEMENTASI EVALUASI
31 januari 2022
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Hipetermi b.d - Memantau suhu dan S:
Proses infeksi tanda-tanda vital lainnya - Ibu pasien
- Memonitor warna kulit mengatakan pasien
dan suhu demam naik turun
- Memberi obat atau cairan O:
IV - N: 135x/menit
- Memantau komplikasi- - RR: 30x/menit
komplikasi yang - S: 38,1°C
berhubungan dengan - SPO2: 99%
demam serta tanda dan A:
gejala kondidi penyebab - Masaalah belum
demam. (misalnya seperti teratasi
kejang, penurunan P:
kesadaran, status elektrolit - Lanjutkan intervensi
abnormal, dll).
2. Ketidak - Menimbang berat badan S:
seimbangan nutrisi: setiap hari - Ibu psien mengatakan
kurang dari - Memonitor status hidrasi pasien mengalami
kebutuhan tubuh - Memonitor tanda-tanda diare dalam beberapa
b.d Diare vital pasien hari.
- Memberikan terapi IV, O:
seprti yang ditentukan - Pasien nampak BAB
- Mengkaji awal terjadinya lebih dari 5 kali
diare dalam sehari
- Mengamati turgor kulit - BAB tampak cair
- Mengkaji Penyebab diare - Pasien nampak lemah
- Pasien terpasang
infus
A:
- Maslah belum
teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi

3. Resiko defisit - Menentukan jumlah dan S:


volume cairan b.d jenis asupan cairan serta - Ibu pasien
Asupan cairan kebiasaan eliminasi mengatakan bahwa
kurang - Memonitor berat badan pasien susah untuk
- Memeriksa turgor kulit meminum susu/ASI
O:
- Paien tampak lemah
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi

01 januari 2022
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Hipetermi b.d - Memantau suhu dan S:
Proses infeksi tanda-tanda vital lainnya - Ibu pasien
- Memonitor warna kulit mengatakan pasien
dan suhu demam naik turun
- Memberi obat atau cairan O:
IV - N: 135x/menit
- Memantau komplikasi- - RR: 30x/menit
komplikasi yang - S: 37,9°C
berhubungan dengan - SPO2: 99%
demam serta tanda dan A:
gejala kondidi penyebab - Masaalah belum
demam. (misalnya seperti teratasi
kejang, penurunan P:
kesadaran, status elektrolit - Lanjutkan intervensi
abnormal, dll).
2. Ketidak - Menimbang berat badan S:
seimbangan nutrisi: setiap hari - Ibu psien mengatakan
kurang dari - Memonitor status hidrasi pasien masih
kebutuhan tubuh - Memonitor tanda-tanda mengalami diare.
b.d Diare vital pasien O:
- Memberikan terapi IV, - Pasien masih BAB
seprti yang ditentukan lebih dari 5 kali
- Mengkaji awal terjadinya dalam sehari
diare - BAB tampak cair
- Mengamati turgor kulit - Pasien nampak lemah
- Mengkaji Penyebab diare - Pasien terpasang
infus
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi

3. Resiko defisit - Menentukan jumlah dan S:


volume cairan b.d jenis asupan cairan serta - Ibu pasien
Asupan cairan kebiasaan eliminasi mengatakan bahwa
kurang - Memonitor berat badan pasien sudah mulai
- Memeriksa turgor kulit mau meminum
susu/ASI
O:
- Paien tampak lemah
A:
- Intervensi tercpai
sebagian
P:
- Lanjutkan Intervensi

02 januari 2022
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Hipetermi b.d - Memantau suhu dan S:
Proses infeksi tanda-tanda vital lainnya - Ibu pasien
- Memonitor warna mengatakan demam
kulit dan suhu pasien mulai turun
- Memberi obat atau O:
cairan IV - N: 135x/menit
- Memantau - RR: 30x/menit
komplikasi-komplikasi yang - S: 37,6°C
berhubungan dengan - SPO2: 99%
demam serta tanda dan A:
gejala kondidi penyebab - Masaalah sudah
demam. (misalnya seperti teratasi
kejang, penurunan P:
kesadaran, status elektrolit - Intervensi dihentikan
abnormal, dll).
2. Ketidak - Menimbang berat S:
seimbangan nutrisi: badan setiap hari - Ibu psien mengatakan
kurang dari - Memonitor status pasien sudah tidak
kebutuhan tubuh hidrasi ada diare lagi.
b.d Diare - Memonitor tanda- O:
tanda vital pasien - Pasien nampak BAB
- Memberikan terapi 3 kali dalam sehari
IV, seprti yang ditentukan
- Mengkaji awal A:
terjadinya diare - Maslah teratasi
- Mengamati turgor P:
kulit - Intervensi di hentikan
- Mengkaji Penyebab
diare

3. Resiko defisit - Menentukan jumlah S:


volume cairan b.d dan jenis asupan cairan serta - Ibu pasien mulai kuat
Asupan cairan kebiasaan eliminasi meminum susu dan
kurang - Memonitor berat ASI
badan O:
- Memeriksa turgor - Pasien tampak lebih
kulit segar
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai