PENDAHULUAN
manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa
masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir
pada usia 18-22 tahun (Amita, 2018). Tidak sedikit remaja yang mengalami
psikologis yang akhirnya berdampak pada gejolak emosi dan tekanan jiwa
frustrasi yang dialami dapat menjadi bentuk kekerasan untuk menyakiti diri
dan orang lain, yang sering disebut dengan tindakan kekerasan (Yuliana dan
Hikmah, 2018).
korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Zakiyah et al., 2017).
orang lain sebagai pengaruh dari tontonan kasus kekerasan secara langsung,
memiliki orang tua yang bersifat permisif, tidak harmonis dalam keluarga,
Serikat bolos sekolah setiap hari karena takut di bullying (Syukri, 2020).
Sebuah riset yang dilakukan oleh LSM Plan International dan International
Center for Research on Women (ICRW) juga menunjukkan fakta bahwa
angka tersebut lebih tinggi sebanyak 14% dari tren kawasan Asia (Gusti,
2020).
Hidayat, 2022). Angka murid korban bully ini jauh di atas rata-rata negara
yang hanya sebesar 22,7%. Selain itu, Indonesia berada di posisi kelima
terdapat 480 aduan dari korban bullying di lingkungan sekolah dan pada
tahun 2021 terdapat 17 kasus yang melibatkan peserta didik dan pendidik
mengalami salah satu jenis kekerasan atau lebih melaporkan bahwa pelaku
kekerasan adalah teman atau sebayanya. Menurut PISA (2018) prevelensi
berupa kontak fisik antara pelaku dan penyintas bullying, bullying verbal
berupa ucapan atau kata-kata yang ditujukan kepada penyintas bullying, dan
bullying verbal seperti ucapan yang tidak pantas, pemberian julukan, jelek,
helaan nafas, tawa mengejek serta bahasa tubuh yang kasar (Dewi dan
Valentina, 2020).
panjang pada korban, seperti psikosis, harga diri yang buruk, dan hubungan
hubungan positif antara bullying dengan depresi. Hal serupa juga ditemukan
yang dialami penyintas bullying dapat mengarah pada pikiran dan tendensi
psikososial. Hal ini dikarenakan siswa merasa berada pada keadaan tertekan,
terancam atau rasa tidak aman dan nyaman, rasa tidak berharga, sulit
Anak (UPTD PPA Tanah Bumbu, 2022) menunjukkan bahwa terdapat satu
duduk dibangku SD, jenis bullying yang dilakukan adalah bullying fisik, hal
bercerita jika kepalanya dibenturkan oleh salah satu temannya pada saat
sekolah.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada hari
siswa dan antar kelas. Sedangkan hasil wawancara dari 11 siswa kelas VII
dan VIII semua mengatakan pernah dibully oleh teman sekelas. Bentuk
mengakibatkan depresi. Salah satu guru juga mengatakan bahwa ada siswa
sekelasnya.
maupun social (Yuliana dan Hikmah, 2018). Dzikir juga mengandung pesan
kekerasan.
zikir yang dapat digunakan dalam proses terapi, yaitu tasbih, tahmid, tauhid,
bullying verbal pada remaja usia 13-15 tahun di SMPN 1 Karang Bintang
ini adalah : “Efektivitas Terapi dzikir terhadap tingkat stress korban bullying
verbal pada remaja usia 13-15 tahun di SMPN 1 Karang Bintang Kabupaten
Efektivitas Terapi dzikir terhadap tingkat stress korban bullying verbal pada
Bumbu 2023.
Bumbu 2023.
Bumbu 2023.
stress korban bullying verbal pada remaja usia 13-15 tahun di SMPN 1
bullying verbal.
pendekatan islami.
serta sebagai sumber pustaka yang berhubungan dengan terapi zikir untuk