PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang semakin lebih lemah disebut dengan bullying (Sejiwa,
berkembang dalam dunia pendidikan 2008).
membawa dampak perubahan diberbagai Bullying adalah suatu bentuk
aspek kehidupan. kekerasan anak (child abuse) dilakukan
Saat ini berbagai masalah tengah teman sebaya sehingga korban merasa
melingkupi dunia pendidikan di Indonesia. tertekan, trauma, dan tak berdaya. Salah satu
Kekerasan yang dilakukan tak hanya secara faktor penyebab terjadinya bullying adalah
fisik namun juga secara psikologis. iklim sekolah yang tidak kondusif.
Kekerasan seperti ini merupakan kekerasan Pengawasan yang kurang dari orang tua atau
yang dilakukan oleh pihak yang merasa diri guru pada saat jam istirahat, guru dan
lebih berkuasa atas pihak yang dianggap peserta didik yang tidak peduli akan
bullying, serta kondisi dan lingkungan yang
Tabel 4.
Distribusi Hubungan Dukungan Orangtua dengan Resiliensi Remaja dalam Menghadapi
Perilaku Bullying di SMPN 156 Kramat Pulo Gundul Jakarta Pusat 2016
Resiliensi Remaja
Dukungan Rendah Tinggi Total OR 95% CI p-value
Orangtua n % n % n %
Kurang 41 65,1% 22 34,9% 63 100%
Baik 32 86,5% 5 13,5% 37 100% 0,291 0,099-0,854 0,036
Analisa bivariat dalam penelitian ini dukungan orangtua kurang dan memiliki
akan mendeskripsikan hubungan antara dua resiliensi rendah berjumlah 41 responden
variabel yaitu untuk mengetahui hubungan dengan frekuensi 65,1%.
dukunga orangtua dengan resiliensi remaja Hasil uji statistic diperoleh p value=
dalam menghadapi perilaku bullying di 0,036 (p value 0,036 < α 0,05), maka dapat
SMPN 156 Kramat Pulo Gundul Jakarta disimpulkan ada hubungan yang signifikan
Pusat tahun 2016. Hasil penelitian ini telah antara dukungan orangtua dengan resiliensi
disajikan dalam bentuk tabel data distribusi. remaja dalam menghadapi perilaku bullying
Uji statistic yang digunakan adalah uji Chi- di SMPN 156 Kramat Pulo Gundul Jakarta
square, karena hubungan antara dua variabel Pusat tahun 2016. Hasil analisis diperoleh
dalam penelitian ini yaitu kategorik- nilai OR = 0,291 artinya remaja yang
kategorik. Hasil uji penelitian ini dukungan orang tuanya kurang mempunyai
menggunakan tingkat kemaknaan 5% yaitu peluang 0,291 kali untuk memiliki tingkat
0,05. resiliensi yang rendah dibanding remaja
Berdasarkan data pada tabel 4, hasil yang dukungan orangtuanya baik.
analisis hubungan dukungan orangtua
dengan resiliensi remaja dalam menghadapi KESIMPULAN
perilaku bullying di SMPN 156 Kramat Pulo Dari hasil penelitian terhadap
Gundul Jakarta Pusat 2016 menunjukkan dukungan orangtua dengan resiliensi remaja
bahwa responden terbanyak yaitu dengan dalam menghadapi perilaku bullying di