Abstrak: Rendahnya tingkat pemahaman seseorang terhadap bullying dan pengaruhnya menjadi pekerjaan
rumah untuk semua pihak, terutama pihak pemerintah. Tekanan atau beban mental juga dapat
mempengaruhi reaksi emosi dan tindakan anak-anak dalam kehidupannya sehari-hari. Ketika anak tersebut
tertekan baik secara fisik maupun mental, maka reaksi emosi yang ditimbulkan anak tersebut menjadi besar.
Reaksi emosi yang ditimbulkan menyebabkan anak tersebut melampiaskannya kepada orang lain, terutama
pada temannya. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana gambaran umum bullying yang terjadi,
apa saja faktor yang menyebabkan bullying terjadi dan bagaimana pengaruh bullying terhadap kecerdasan
emosional dan kesehatan mental anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hubungan
kecerdasan emosional dan kesehatan mental anak usia dini; (2) mengetahui hubungan kecerdasan
emosional dengan perilaku bullying; (3) mengetahui hubungan kesehatan mental dengan perilaku bullying.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus tunggal. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif
Miles dan Huberman. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan
triangulasi waktu. Penelitian ini menggunakan informasi dari orang tua siswa pelaku dan korban bullying
agar dapat mengetahui perbedaan perilaku sehari-hari dari korban dan pelaku bullying di rumah selain di
sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bentuk bullying yang terjadi berupa bullying verbal,
bullying fisik, dan bullying relasional. Bentuk bullying verbal berupa ejekan menggunakan nama julukan.
Bentuk bullying fisik berupa penyerangan yang disertai pemukulan di berbagai anggota tubuh, seperti pipi,
pantat, dan tangan. Bentuk bullying relasional berupa penolakan untuk masuk kelompok belajar, dan
pengucilan dalam bermain. Faktor yang menyebabkan bullying diantaranya yaitu rasa dengki, kurang
perhatian dari guru kelas maupun keluarga, sikap ingin terlihat kuat dan keren, dan rasa balas dendam yang
ia miliki. Kejadian di masa lalunya sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan emosi anak. Perilaku
anak dalam sehari-hari dapat berubah setelah mengalami bullying baik sebagai korban maupun pelaku.
Pengaruh yang ditimbulkan oleh bullying terhadap kecerdasan emosi dan kesehatan mental adalah anak
menjadi pribadi yang pemurung, pesimis, apatis terhadap lingkungan sekitar, penurunan nilai akademik
dan mudah menangis jika anak tersebut sebagai korban. Sedangkan pribadi yang senang diatas penderitaan
orang lain, merasa kuat, dan mudah marah jika keinginannya tidak terkabul jika anak tersebut sebagai
pelaku.
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
1
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
2
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
tren di kawasan Asia yakni 70%. Riset sekitar 25% dari total pengaduan di
ini juga dilakukan di lima negara Asia: bidang pendidikan sebanyak 1.480
Hanoi (Vietnam), Siem Reap kasus. Bullying yang disebut KPAI
(Kamboja), Distrik Sunsari (Nepal), sebagai bentuk kekerasan di sekolah
Distrik Umerkot (Pakistan), Jakarta dan mengalahkan teman yang lain,
Kabupaten Serang (Indonesia). Menurut diskriminasi pendidikan, atau aduan
survei, Pakistan adalah negara dengan penguatan (Firmansyah, 2014).
angka kekerasan di sekolah yang paling Wardhana (2015:09)
rendah di kawasan Asia, yaitu 43%. Data menyatakan bahwa, segala bentuk
lain menyebutkan bahwa jumlah anak penindasan atau kekerasan yang
sebagai pelaku bullying di sekolah dilakukan dengan sengaja oleh satu atau
mengalami kenaikan dari 67 kasus pada sekelompok orang yang lebih kuat atau
tahun 2014 menjadi 79 kasus di tahun berkuasa terhadap orang lain, bertujuan
2015. Coloroso (2007) untuk menyakiti dan 4 dilakukan terus
menjelaskan bullying merupakan menerus. Perilaku bullying dipengaruhi
perilaku atau aktivitas yang dilakukan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
secara sadar, disengaja, dan bertujuan internal terdiri dari kepribadian,
untuk melukai dan menciptakan teror komunikasi interpersonal. Sedangkan,
yang didasari oleh ketidakseimbangan faktor eksternal terdiri dari peranan
kekuatan. Tipe-tipe tindakan bullying kelompok teman sebaya (Usman, 2013)
menurut Field (2007) ada empat bagian Reaksi emosi yang ditimbulkan
yaitu, teasing (sindiran), exclution menyebabkan anak tersebut
(pengeluaran), physical (fisik) dan melampiaskannya kepada orang lain,
harassment (gangguan). terutama pada temannya. Anak yang
Berdasarkan fenomena yang menjadi korban penceraian kedua orang
terjadi kasus bullying di sekolah tuanya terkadang melampiaskan
menduduki peringkat teatas pengaduan emosinya kepada temannya dengan dia
masyarakat ke Komisi Perlindungan melakukan bullying. Anak tersebut
Anak Indonesia (KPAI) dari sektor tanpa sadar telah melakukan bullying
pendidikan KPAI mencatat 369 walaupun bullying yang mereka lakukan
pengaduan terkait bullying dari Januari termasuk bullying ringan. Berawal dari
2011 sampai Agustus 2014. Jumlah ini hal biasa, anak tersebut terus melakukan
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
3
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
bullying sampai pada tahap bullying dengan baik dalam hubungan dengan
berat. Tingkat emosional pelaku orang lain.
bullying menjadi tinggi saat mereka Hasil penelitian Karina, Hastuti dan
melukai korban. Alfiasari (2013) yaitu peer group
Goleman (1995) dalam Taufiq, dkk memiliki peranan dalam perilaku
(2012:2.37), kecerdasan emosional bullying remaja. Keterkaitan remaja
diartikan sebagai kemampuan seseorang dengan peer group yang berhubungan
untuk dapat memotivasi diri sendiri dan positif dengan signifikan peran assisting
tekun dalam menghadapi frustasi, the bully (pembantu bullying) dan
mengontrol dorongan-dorongan impulsif reinforcing the bullying (pendukung
(dorongan yang timbul berdasarkan bullying). Bentuk-bentuk bullying yang
suasana hati) dan mampu menunda sering dialami oleh remaja antara lain
pemuasannya, mengatur suasana hati dipukul, diancam, ditolak dan dikucilkan
sehingga tidak mempengaruhi (Riauskina, Djuwita & Soesetion, 2005).
kemampuan. Goleman (2017:271-272)
Rakhmawati, A.R (2013) menyatakan bahwa keberhasilan seorang
menjelaskan bahwa adanya hubungan anak di sekolah bukan karena
negatif antara kecerdasan emosional kemampuan dininya dalam membaca,
dengan perilaku bullying pada siswa melainkan karena ukuran-ukuran
yang berarti semakin tinggi tingkat emosional dan sosial. Ukuran-ukuran
kecerdasan emosional siswa maka emosional yag dimaksud yaitu yakin
semakin rendah perilaku bullying pada pada diri sendiri dan mempunyai minat,
siswa dan sebaliknya, semakin rendah tahu pola perilaku apa yang diharapkan
kecerdasan emosional siswa maka orang lain dan bagaimana
semakin tinggi perilaku bullying pada mengendalikan dorongan hati untuk
siswa. Hal ini sesuai dengan penjelasan berbuat nakal, mampu menunggu,
Golemen (1999) bahwa kecerdasan mengikuti petunjuk, dan mengacu pada
emosional adalah kemampuan yang guru untuk mencari bantuan, serta
dimiliki oleh seseorang dalam mengungkapkan kebutuhan-
mengendalikan perasaan diri, kebutuhannya saat bergaul dengan anak-
kemampuan memotivasi diri serta anak lain.
kemampuan dalam mengelola emosi
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
4
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
5
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
6
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
7
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
8
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
9
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
10
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
11
ISSN 2621-9034 VOLUME 04 Tahun 2021
MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
12