BAB I
PENDAHULUAN
Ciri-ciri remaja sehat jiwa menurut Nevid dalam Kusumawati (2010) yaitu
remaja yang menerima diri sendiri apa adanya, bisa mengatur emosinya dengan
baik, mampu bertanggung jawab kepada diri sendiri dan lingkungan sekitar, serta
didalam hidupnya mempunyai harapan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Sedangkan, ciri-ciri remaja menurut nevid dalam kusumawati (2010) yang
memiliki krisis jiwa yaitu mereka yang mempunyai gangguan mental emosional
yang meliputi gangguan pada kepribadiannya, kecemasan, depresi, gangguan
disosiatif serta ada ide untuk bunuh diri
Berdasarkan penelitian Walasary dkk tahun 2015, tingkat kecemasan pada siswa
kelas XII yang sedang mengikuti ujian nasional menggunakan skala kecemasan
yaitu skala HARS (Hamilton anxiety rating scale) berada pada peringkat tingkat
kecemasan ringan yaitu (51,3 %), kecemasan sedang (40%), kecemasan berat
(5,3%) dan tidak mengalami kecemasan (3,4 %). Tetapi, bertentangan dengan
jurnal Agus tahun 2018 yang menyatakan sebanyak 45 % mengalami kecemasan
sedang, 37,5 % mengalami kecemasan tinggi, 10 % mengalami kecemasan ringan
dan 7,5 % mengalami kecemasan berat sekali. Hal yang disebutkan didalam dua
jurnal, menandakan bahwa siswa kelas XII masih mengalami tingkat kecemasan
sedang. Oleh karena itu, perlu ditelaah lebih lanjut mengenai penyebab kecemasan.
Dukungan sosial teman sebaya merupakan bentuk perhatian dari teman sebaya
yang berupa kenyamanan, bantuan yang diberikan dari individu kepada orang lain
maupun kelompok (Mursyida dkk, 2017). Dukungan sosial teman sebaya dapat
diberikan berupa cara-cara yaitu emosional, instrumental, informasi, dan penilaian
individu (Mursyida, 2018). Dalam jurnal Mursyida dkk tahun 2017 menyatakan
remaja memiliki kecemasan sekitar 56,1% dan remaja yang tidak memiliki
kecemasan sekitar 25, 0 %. Kecemasan berkaitan dengan dukungan sosial teman
sebaya sekitar 78,1 % memiliki dukungan sosial teman sebaya dan 21,9 % tidak
memiliki dukungan sosial teman sebaya. Data-data ini menunjukkan bahwa
dukungan sosial teman sebaya sangat penting untuk mendukung terhadap
kecemasan remaja.
Beberapa siswa, mereka masih bisa mengontrol emosi mereka ketika sedang
mengalami kecemasan. Mereka mengatakan bahwa mereka masih bisa mencari
jalan keluar ketika mereka kesulitan dalam menghadapi soal. Mereka mengatakan
masih bisa berusaha sendiri untuk mengerjakan soal. Jika mereka sudah berusaha
tetapi belum menemukan jawabannya, mereka meminta bantuan ke teman yang
dikatakan lebih mampu untuk mengatasi soal yang sulit., dan mereka masih bisa
minta diajar oleh guru mata pelajarannya. Akan tetapi, beberapa siswa
mengataakan mereka tidak sanggup saat melihat soal yang sulit. Mereka tidak dapat
mengontrol emosi seperti marah-marah dan mudah tersinggung.
b. Apa saja bentuk mekanisme koping yang dialami siswa kellas XII SMAN 2
Depok dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi?
c. Apa saja bentuk dukungan sosial teman sebaya untuk memberi support antar
teman yang sama sama menghadapi ujian masuk Perguruan tinggi pada siswa kelas
XII di SMAN 2 Depok?
d. Apa saja bentuk tingkat kecemasan pada saat mereka mengikuti pembelajaran
ujian masuk perguruan tinggi pada siswa kelas XII di SMAN 2 Depok?
Untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dan dukungan sosial teman sebaya
dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi tes ujian masuk perguruan tinggi
pada siswa kelas XII dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi di SMAN 2
Depok.
Penelitian ini diharapkan bisa memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu
keperawatan jiwa mengenai variable-variable yang terkait dengan penelitian ini
yaitu tingkat kecemasan, mekanisme koping dan Dukungan sosial teman sebaya.
Sehingga tenaga kesehatan Keperawatan bisa memberikan intervensi yang terkait
dengan penurunan tingkat kecemasan, mekanisme koping apa yang diberikan untuk
mengurangi tingkat kecemasan serta dukungan sosial teman sebaya untuk
memotivasi dan meminimalisir tingkat kecemasan.
I.4.2.1 Keperawatan
I.4.2.2 Remaja
Didalam Penilitian ini, Para anak SMA yang berusia remaja terutama yang sedang
mengalami kecemasan mendapatkan informasi serta pengetahuan bagaimana
mekanisme koping untuk meminimalisir kecemasan serta dukungan sosial teman
sebaya agar mereka termotivasi menjelang ujian masuk perguruan tinggi.
Didalam Penelitian ini diharapkan Orang Tua menjadi motivator utama bagi anak
dalam menghadapi berbagai tekanan hidup sehingga kecemasan anak tersebut dapat
terminimalisir dengan baik.
Penelitian ini juga diharapkan agar pihak sekolah tidak terlalu memaksa dan
menekan para siswa apabila ada masalah dalam pembelajaran di sekolah. Pihak
sekolah diharapkan juga memberikan support untuk siswa agar tetap fokus dan
semangat dalam belajar terutama menjelang ujian masuk perguruan tinggi dan
menjadi fasilitator untuk para siswa kelas XII.
I.4.2.5 Penelitian
Didalam Penelitian ini diharapkan untuk penelitian menambah ilmu bagi remaja
yang mengalami kecemasan dan dapat dijadikan sumber untuk penelitian
berikutnya.
Daftar Pustaka