Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No.

2 September 2021

INTERVENSI NON-FARMAKOLOGIS UNTUK


MENGURANGI KECEMASAN PADA
MAHASISWA: SEBUAH NARRATIVE REVIEW
Gerald Betharayoga Gerliandi1, Maniatunufus2, Risma Dwi Nur Pratiwi3,
Habsyah Saparidah Agustina4
1
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, gerald17001@mail.unpad.ac.id
2
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, maniatunufus17001@mail.unpad.ac.id
3
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, risma17006@mail.unpad.ac.id
4
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, habsyah.s.agustina@unpad.ac.id
Corresponding author: habsyah.s.agustina@unpad.ac.id

ABSTRAK
Mahasiswa merupakan peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan
menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan
semakin tinggi tekanan psikis yang akan dialami, tekanan tersebut di antaranya dapat
menimbulkan kecemasan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui jenis intervensi non
farmakologis yang efektif untuk mengurangi kecemasan pada mahasiswa. Kriteria inklusi
berupa artikel menggunakan bahasa Inggris dan / atau Indonesia, full-text, mahasiswa
sebagai sampel penelitian, dan publikasi artikel selama 10 tahun terakhir (2011-2021). Kata
kunci pencarian artikel berbahasa Indonesia menggunakan “mahasiswa” DAN “terapi non
farmakologis” DAN “kecemasan akademik”, sedangkan artikel berbahasa inggris
menggunakan “college student” “non pharmacological therapy” OR “non
pharmacological intervention” AND “academic anxiety”. Total hasil pencarian artikel dari
database PubMed, Springer, dan searching engine Google Scholar adalah sebanyak 19,037
artikel. Setelah penyeleksian didapatkan 7 artikel yang digunakan dan didalamnya memuat
5 buah program intervensi (inhalasi aromaterapi peppermint, relaksasi otot progresif,
mendengarkan bacaan Al-Qur’an, mindfulness-based stress reduction (MBSR), dan
imajinasi terbimbing). Studi literatur menunjukkan semua program dinyatakan efektif
dapat mengurangi kecemasan pada mahasiswa. Penulis menyarankan bagi peneliti
selanjutnya, diharapkan untuk mengembangkan intervensi non farmakologis lainnya yang
dapat digunakan untuk mengatasi kecemasan pada mahasiswa.
Kata kunci: Intervensi Non Farmakologis, Kecemasan, Mahasiswa

ABSTRACT
Students are individuals aged 18 to 25 years who are registered and undergoing education
at a university. The higher the level of education, the higher the psychological stress that
will be experienced, the pressure of which can cause anxiety. This study aims to determine
the types of non pharmacological interventions that are effective in reducing anxiety in
college students. Inclusion criteria include articles using English and/or Bahasa, full-text,
college students as research samples, and publication of articles for the last 10 years
(2011-2021). The search keywords used are “college student” “non pharmacological
therapy” OR “non pharmacological intervention” AND “academic anxiety”. The total
search results for articles from PubMed, Springer, and Google Scholar are 19,037 articles.
After the selection, 7 articles were used and contained 5 intervention programs (inhalation
of peppermint aromatherapy, progressive muscle relaxation, listening to the Quran
recitation, mindfulness-based stress reduction (MBSR), and guided imagery). Literature
studies show that all programs are effective in reducing anxiety in college students. The
author suggests that future researchers are expected to develop other non-
pharmacological interventions that can be used to overcome anxiety in students.
Keyword: Anxiety, College Student, Non pharmacological Intervention

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 234


https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

PENDAHULUAN Tenggara sebanyak 23% atau sebanyak


Abad ke-20 disebut sebagai abad 60,05 juta dari 264 juta populasi kecemasan
kecemasan, hal itu terjadi karena pada abad dunia (World Health Organization, 2017).
ini gangguan psikologis telah meningkat di Masalah kesehatan jiwa di Indonesia juga
antara orang-orang (Riyadi, 2013). setiap tahunnya selalu mengalami
Kecemasan diartikan sebagai kondisi peningkatan yang signifikan, dimana
umum dari ketakutan atau perasaan tidak menurut data Riskesdas tahun 2013
nyaman yang ditandai dengan gejala fisik didapatkan bahwa prevalensi kecemasan di
seperti berkeringat, palpitasi, kejang otot indonesia mencapai angka 11,6% dan
dada, penyakit gastrointestinal dan agitasi, diperkirakan 8-22% nya adalah remaja atau
yang diciptakan sebagai respons terhadap mahasiswa Kemenkes dalam Budiarto,
rangsangan internal dan eksternal dan Nugrahayu, & Riastiti, (2021).
cenderung ke gejala kognitif, emosional, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran
fisik dan perilaku (Nevid, Rathus, & Greene Jiwa Indonesia (PDSKJI) melakukan survei
dalam Khouw et al., 2021). Suratmi, mengenai kesehatan mental melalui
Abdullah, & Taufik (2017) menyatakan swaperiksa yang dilakukan secara brave
bahwa kecemasan dapat dialami oleh siapa melalui website PDSKJI yaitu
saja, termasuk mahasiswa, karena setiap http://pdskji.org/home dengan swaperiksa
manusia mengalaminya dan bagaimanapun yang dilakukan oleh 4.010 responden (71%
rasa cemas dalam batas wajar merupakan perempuan dan 29% laki-laki) selama lima
bagian yang tidak bisa dipisahkan dari bulan (April-Agustus 2020) menunjukkan
kehidupan manusia. Diantara masalah sebanyak 64,8% responden mengalami
kecemasan, kecemasan akademik masalah psikologis dengan proporsi 64,8%
merupakan masalah kesehatan mental yang mengalami cemas, 61,5% mengalami
paling sering terjadi (Annisa & Ifdil, 2016). depresi, dan 74,8% mengalami injury.
Kecemasan akademik merupakan salah satu Masalah psikologis terbanyak ditemukan
jenis kecemasan yang sering dialami pada kelompok usia 17-29 tahun dan diatas
khususnya di masa remaja maupun 60 tahun (3,4). Fauziyyah, Awinda, &
mahasiswa (Kusumawardhani, 2014). Besral dalam Mujahidinn et al., (2021).
Kecemasan akademik adalah perasaan Depresi mempengaruhi sekitar 67%
berbahaya, takut dan tegang yang mahasiswa dengan kecemasan, dan
didapatkan karena adanya tekanan di kecemasan adalah prediktor utama depresi
tempat seseorang melaksanakan pendidikan bagi mahasiswa keperawatan (Mahmoud et
(Suarti, et al., 2020). Kecemasan sangat al., 2012 ; Song, 2011 ; Song & Lindquist,
mengkhawatirkan bagi mahasiswa, dimana 2015).
menurut penelitian (Mohebi et al., 2012) Proses menghadapi ujian maupun saat ujian
dilaporkan beberapa mahasiswa dengan berlangsung dapat menjadi penyebab
kecemasan akademik telah melakukan kecemasan akademik pada mahasiswa
bunuh diri. (Hashmat et al., dalam Zavera & Suherman,
Kecemasan akademik merupakan 2018). Zavera & Suherman, (2018)
kecemasan yang bersifat fungsional dimana menjelaskan bahwa mahasiswa yang
studi menunjukkan bahwa 10%-30% terjadi mengalami kecemasan masih berada diatas
pada mahasiswa (Mohebi et al., 2012). 70% dan memiliki keterkaitan antara
Widodo et al., (2017) menjelaskan bahwa kecemasan dan prestasi akademik
kecemasan peserta didik bisa terjadi kapan mahasiswa. Proses pembelajaran dan
saja, contohnya peserta didik mengalami kemampuan mengingat kembali yang
kecemasan ketika diminta maju ke depan menurun saat seseorang mengalami
kelas, kecemasan saat berbicara didepan gangguan kecemasan, dapat membuat
umum, dan sebagainya. Prevalensi kesalahan dalam proses pembelajaran dan
kecemasan di dunia pada tahun 2015 kemampuan mengingat kembali yang
mengalami peningkatan sebanyak 14,9% menurun saat seseorang mengalami
atau sebanyak 264 juta jiwa selama 10 gangguan kecemasan, dapat membuat
tahun terakhir (World Health Organization, kesalahan dalam pembelajaran, dimana hal
2017). Sedangkan kasus kecemasan di Asia tersebut secara tidak langsung akan
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 235
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

berpengaruh terhadap hasil belajar yang Secara singkat dinyatakan bahwa


nantinya akan diperoleh oleh mahasiswa mahasiswa merupakan seorang peserta
(Zavera & Suherman, 2018). Faktor didik berusia 18 sampai 25 tahun yang
penyebab kecemasan seperti beban terdaftar dan menjalani pendidikan di
keuangan, bekerja sambil belajar, bergaul perguruan tinggi baik dari akademik,
dengan teman, gangguan waktu tidur dan politeknik, sekolah tinggi, institut dan
bangun, beban belajar yang berlebihan, universitas (Hulukati & Djibran, 2018).
ketidakhadiran pelayanan konseling, Menurut KBBI, cemas diartikan sebagai
pelaksanaan tugas, pemenuhan harapan hati tidak tenteram karena khawatir atau
keluarga, dan kepedulian untuk mencari takut. Setiap manusia pernah mengalami
pekerjaan atau untuk pendidikan tinggi kecemasan terhadap situasi yang akan
setelah lulus hal ini dapat menambah dihadapi. Kecemasan memiliki dampak
kecemasan mahasiswa (Maghaminejad et pada kondisi psikologis dan fisik. Oltmanns
al., 2020). dan Emery (2013) menyebutkan bahwa
Ada beberapa cara untuk mengelola kecemasan merupakan suasana yang sering
kecemasan yaitu terapi farmakologis dan dikaitkan dengan emosi takut. Ketakutan
non farmakologis. Meskipun secara yang dialami oleh individu yaitu dalam
farmakologis intervensi seperti serotonin keadaan nyata dan dekat. Ketakutan yang
selektif reuptake inhibitor (SSRI) telah berlebihan akan meningkat dengan cepat
secara tradisional digunakan dalam dan membantu dalam mengumpulkan
pengobatan kecemasan, beberapa tidak respon melalui perilaku individu tersebut
dapat menggunakan obat ini karena efek terhadap ancaman dari lingkungan.
samping atau interaksi dan yang lain Perasaan cemas dapat ditemukan dalam
memilih untuk tidak menggunakan obat apa kampus. Perasaan cemas biasanya
pun. Baru-baru ini, berbagai terapi non disebabkan oleh proses akademik, seperti
farmakologis metode, seperti aromaterapi, pengerjaan tugas maupun ujian. Kecemasan
pijat terapi, teknik relaksasi, dan music akademik merupakan perasaan yang
terapi, telah dilaksanakan untuk mencekam dan kegelisahan terhadap segala
mengurangi kecemasan. Penggunaan musik bentuk kemungkinan yang akan terjadi,
sebagai terapi pendekatan memiliki sejarah sehingga mengusik proses akademik yang
lama. Prasasti di Mesir kuno, Yunani, Cina, meliputi pengerjaan tugas dan segala
India, dan Roma menggambarkan musik aktivitas lainnya yang berkaitan dengan
sebagai penyembuhan agen dengan efek akademik (Sanitiara, Nazriati & Firdaus,
relaksasi yang mengurangi kecemasan dan 2014).
menciptakan relaksasi (Ghiasi & Keramat, Salah satu cara untuk menurunkan
2018). Berdasarkan pemaparan diatas kecemasan mahasiswa yaitu dengan terapi
sangat diperlukan untuk mengatasi non farmakologis. Terapi merupakan
kecemasan akademik pada mahasiswa, pengobatan tanpa menggunakan obat
untuk itu dilakukan Narrative Review obatan. Ada beberapa strategi yang dapat
mengenai Intervensi Non Farmakologis dilakukan untuk menurunkan tingkat
untuk Mengurangi Kecemasan pada kecemasan, yaitu dengan terapi non
Mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah farmakologis antara lain: relaksasi,
untuk untuk mengetahui jenis intervensi distraksi, terapi spiritual, aromaterapi,
non farmakologis yang efektif untuk terapi yang disarankan disini ialah
mengurangi kecemasan pada mahasiswa. aromaterapi karena dapat menurunkan rasa
cemas (Setyawan & Oktavianto, 2020).
KAJIAN LITERATUR Salah satu aromaterapi yang dapat
Menurut Hartaji dalam (Hulukati & digunakan dalam menurunkan kecemasan
Djibran, 2018) mahasiswa adalah seseorang adalah peppermint. Peppermint dengan
yang sedang dalam proses menimba ilmu nama ilmiah Mentha piperita merupakan
dan terdaftar sedang menjalani pendidikan salah satu esensial yang digunakan untuk
pada salah satu bentuk perguruan tinggi aromaterapi. Mentha piperita adalah
yang terdiri dari akademik, politeknik, ramuan aromatic dengan efek analgesik dan
sekolah tinggi, institut dan universitas. penenang. Efek analgesik peppermint dapat
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 236
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

disebabkan oleh senyawa utamanya seperti selama 10 tahun terakhir (2011-2021).


Carvone, Limonene, dan Menthol (Akbari Setelah penulis mendapatkan artikel yang
et al., 2019). sesuai, artikel terpilih kemudian dibaca
Terapi non farmakologis yang lainya yang secara mendalam oleh penulis untuk
dapat menurunkan kecemasan akademik dilakukan analisis setelahnya (Bagan 1).
diantaranya: relaksasi otot progresif, Pada tahap ini, penulis mengambil
mendengarkan bacaan Al-Qur'an, program informasi-informasi yang relevan dengan
MBSR, Guided Imagery, dan teknik bahasan. Jenis informasi ini dapat diberi
relaksasi. label catatan studi yang mencakup
ringkasan singkat studi, diikuti dengan
METODE PENELITIAN informasi terperinci tentang metode, hasil,
Studi ini merupakan studi yang mengkaji dan interpretasi dari hasil (Li & Wang,
literatur terdahulu mengenai intervensi non 2018). Selanjutnya penulis mengorganisir
farmakologis untuk mengurangi kecemasan informasi hasil temuan kepada beberapa
pada mahasiswa sesuai dengan tujuan studi. kelompok yang dapat mendukung
Terdapat beberapa jenis pendekatan untuk pembahasan, dan hasil dari ekstraksi data
melakukan studi literatur dengan tujuan dan mencantumkan data temuan yang konsisten
karakteristik yang berbeda, salah satunya mengenai intervensi non farmakologis
dengan pendekatan narrative review. untuk mengurangi kecemasan pada
Narrative review melihat bagaimana mahasiswa.
perkembangan penelitian dari waktu ke Informasi yang diperoleh dari studi yang
waktu, memberikan pemahaman mengenai digunakan, dapat diolah dalam dua cara
area yang kompleks, memetakan bidang yaitu secara terpisah dan sintetis (Li &
penelitian, dan mensintesis pengetahuan Wang, 2018). Penulis telah melakukan
(Snyder, 2019). Berdasarkan kebutuhan ekstraksi data menggunakan teknik sintesis
penulis, pendekatan yang sesuai dengan yaitu dengan membuat tabel catatan studi,
tujuan studi adalah narrative review karena lalu mengelompokkan data sesuai hasil
kajian bertujuan untuk meringkas dan temuan dan dibahas pada bagian
mengevaluasi hasil temuan terdahulu secara pembahasan. Seluruh hasil ekstraksi data,
luas mengenai intervensi non farmakologis selanjutnya dianalisis dalam bentuk narasi
untuk mengurangi kecemasan pada yang menjelaskan hasil temuan mengenai
mahasiswa. kelompok intervensi untuk mengurangi
Pencarian dilakukan di beberapa database: kecemasan pada mahasiswa. Penulis telah
PubMed, Springer, dan Google Scholar. melakukan analisis terhadap bahasan utama
Kriteria inklusi meliputi artikel yang ditemukan pada artikel untuk
menggunakan bahasa Inggris dan / atau menjawab pertanyaan studi. Selanjutnya,
Indonesia, full-text, mahasiswa sebagai penulis mengembangkan data temuan
sampel penelitian, dan publikasi artikel secara mendalam.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 237


https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

Bagan 1. Proses Pencarian Artikel Menggunakan Pedoman Pelaporan PRISMA

Kata kunci pencarian artikel Kata kunci pencarian


berbahasa Inggris: “college artikel berbahasa
student” AND “non Indonesia: “mahasiswa”
pharmacological therapy” DAN “terapi non
OR “non pharmacological farmakologis” DAN
intervention” AND “kecemasan akademik”
“academic anxiety”
identification

Hasil Pencarian (n= 19.037)

Duplikasi artikel
screening

(n=637)
Eliminasi duplikasi
artikel (n=103)
Artikel yang tidak layak
digunakan (n= 62) dengan alasan
eligibility

Artikel yang lolos seleksi tujuan penelitian tidak sesuai


judul dan abstrak (n=41) dengan kriteria studi literatur.
included

Artikel yang lolos uji kelayakan Artikel yang layak


secara menyeluruh (n=7) digunakan (n=7)

PEMBAHASAN mendengarkan bacaan Al-Qur’an,


Tujuh artikel yang dianalisis merupakan mindfulness based stress reduction
artikel berbahasa Indonesia dan Inggris. (MBSR), dan imajinasi terbimbing
Dua artikel berasal dari Negara (guide imagery). Rangkuman hasil
Indonesia, empat artikel berasal dari Iran, analisis dari tujuh artikel dapat dilihat
dan satu artikel berasal dari Korea. Jenis pada tabel 1.
artikel yang dianalisis adalah Hasil analisis artikel membuktikan
Randomized Controlled Trial (RCT), bahwa terdapat perbedaan kecemasan
Quasi experimental, dan systematic pada mahasiswa sebelum dan setelah
review. Mahasiswa menjadi sampel diberikan intervensi. Segala hal yang
penelitian di seluruh artikel. Metode berkaitan dengan situasi akademik, dapat
pengukuran yang dilakukan adalah menimbulkan kecemasan, seperti pada
dengan mengukur kecemasan sebelum penyelesaian tugas dan menghadapi
dan setelah diberikan intervensi. ujian, akibat tingkat pencapaian
Kemudian didapatkan hasil dari artikel kurikulum yang tinggi, suasana
yang dianalisis bahwa seluruh intervensi pembelajaran yang tidak memungkinkan,
dapat mengurangi kecemasan pada tugas yang sangat banyak, dan sistem
mahasiswa. Intervensi tersebut penilaian yang sangat tinggi (Nasution &
diantaranya adalah inhalasi aromaterapi Rola, 2012).
peppermint, relaksasi otot progresif,

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 238


https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

Mahasiswa mengalami kecemasan aromaterapi peppermint terbukti efektif


disebabkan oleh buruknya pengelolaan diri menurunkan tingkat kecemasan menjadi
dalam belajar. Hal ini terjadi karena karena sebesar 70% responden memiliki tingkat
mahasiswa terburu-buru dan ragu terhadap kecemasan tidak cemas dan sebesar 30%
kemampuannya. Kecemasan akademik memiliki tingkat kecemasan ringan. Hasil
berasal dari kurangnya self-regulation penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
learned dan perhatian yang kurang fokus aromaterapi dengan peppermint memiliki
(Pratiwi, 2009). Untuk itu perlu adanya efek positif pada penurunan detak jantung,
penatalaksanaan yang tepat untuk laju pernapasan, tekanan darah, kelelahan,
mengatasi kecemasan dengan pemberian dan kecemasan (Hamzeh, Safari-Faramani,
intervensi farmakologis ataupun non & Khatony, 2020). Didukung oleh
farmakologis. Dalam jangka panjang terapi penelitian Katili & Aisya (2019) bahwa
farmakologi dapat menyebabkan efek pemberian aromaterapi peppermint selama
samping yang tidak diinginkan. Oleh 10 menit secara inhalasi dapat menurunkan
karena itu, diperlukan terapi non level kecemasan secara signifikan.
farmakologis untuk mengatasi masalah Peppermint merangsang sel saraf
kecemasan pada mahasiswa. Berdasarkan penciuman dan mempengaruhi sistem kerja
artikel yang dianalisis, intervensi untuk limbik (Katili & Aisya, 2019). Sistem
mengatasi kecemasan pada mahasiswa limbik merupakan pusat rasa sakit,
yaitu pemberian aromaterapi peppermint, kesenangan, kemarahan, ketakutan, depresi
relaksasi otot progresif, mendengarkan dan berbagai emosi lainnya termasuk
bacaan Al-Qur’an, mindfulness based stress kecemasan. Pesan yang diterima kemudian
reduction (MBSR), dan imajinasi diubah menjadi tindakan berupa pelepasan
terbimbing (guide imagery). hormon melatonin dan serotonin yang
Inhalasi aromaterapi peppermint menyebabkan euforia, relaks atau sedatif.
Aromaterapi adalah salah satu alternatif Sebagian besar penelitian yang
metode relaksasi yang memberikan membandingkan minyak esensial
perasaan tenang (Katili & Aisya, 2019). peppermint dengan minyak esensial
Aromaterapi peppermint pada penelitian lavender terkonsentrasi pada variabel
Khouw et al., (2021) diberikan dengan cara seperti rasa sakit, kecemasan, dan
langsung dihirup lewat hidung (inhalasi). konsentrasi. Hasil menunjukkan tidak ada
Rihiantoro et al. (2018) menyatakan bahwa perbedaan yang signifikan antara kelompok
molekul-molekul yang terdapat pada lavender dan peppermint dalam hal
aromaterapi peppermint ini dihirup dan kecemasan, minyak esensial lavender dan
merangsang saraf penciuman kemudian peppermint memiliki efek yang sama dalam
menuju saraf pusat yang pada akhirnya mengurangi kecemasan. Aromaterapi
menimbulkan sensasi rileks. Aromaterapi peppermint yang berupa minyak ini dibuat
peppermint baik diberikan kepada dari tanaman mint (mentha x piperita) dan
mahasiswi dengan rentang usia 19-21 tahun memiliki banyak manfaat, antara lain untuk
dan tingkat kecemasan dari tidak cemas relaksasi, mengurangi nyeri, sebagai
sampai dengan cemas berat. Meta-analisis antiseptik, sebagai ekspektoran dan
menemukan rata-rata usia onset dari semua membantu dalam mengatasi masalah yang
gangguan kecemasan adalah 21,3 tahun (De berhubungan dengan saluran pencernaan
Lijster et al., 2017). Gangguan kecemasan (Hayati, 2017). Peppermint (dengan
umum berkembang dua kali lebih sering kandungan minyak atsiri) mengandung
pada wanita dibandingkan dengan pria mentol sebanyak 7-48%, dengan manfaat
(Pigott, 1999). Menurut studi epidemiologi, aromaterapi adalah menumbuhkan rasa
kecemasan lebih sering terjadi pada wanita tenang (rileks) pada tubuh, pikiran dan jiwa,
dibandingkan dengan pria karena hormon menciptakan suasana damai, serta dapat
reproduksi secara substansial dapat menjauhkan dari perasaan cemas dan
mempengaruhi perjalanan klinis kecemasan gelisah (Katili & Aisya, 2019). Dengan
pada wanita (Pigott, 1999). kandungan yang dapat menenangkan,
Dalam penelitian Khouw et al., (2021) aromaterapi peppermint dapat menurunkan
menyebutkan bahwa pemberian tingkat kecemasan pada mahasiswa.
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 239
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

Relaksasi otot progresif kelompok eksperimen dalam empat sesi.


Latihan relaksasi otot progresif Rata-rata setiap sesi berlangsung selama 30
didefinisikan sebagai latihan pikiran-tubuh menit.
yang terdiri dari kontraksi dan relaksasi dari Intervensi baik diberikan kepada mahasiswi
semua kelompok otot, masing-masing dengan rata-rata usia 22,42 tahun.
(Semerci et al., 2021). Latihan relaksasi otot Penelitian Zargarzadeh & Shirazi (2014)
progresif melibatkan penekanan dan menyatakan bahwa melakukan metode
pelepasan otot secara teratur dan berurutan relaksasi otot progresif efektif dalam
sampai terjadi relaksasi di seluruh tubuh mengurangi kecemasan tes di kalangan
(İnangil, Şendir, Kabuk, & Türkoğlu, mahasiswa keperawatan. Pada penelitian
2020). Relaksasi otot progresif dapat Merakou et al. (2019) menunjukkan hasil
membantu mengurangi stres dalam tubuh yang serupa bahwa setelah tindak lanjut
dan menarik perhatian individu ke otot kelompok intervensi menunjukkan
rangka yang menghasilkan relaksasi di penurunan yang signifikan pada tingkat
seluruh tubuh. Relaksasi otot progresif depresi, kecemasan, dan stres, sedangkan
bertujuan menurunkan kecemasan, stres, pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan
ketegangan otot dan kesulitan tidur (Livana, yang signifikan. Pengaruh latihan relaksasi
Daulima, & Mustikasari, 2018). otot progresif dalam mengurangi tingkat
Penelitian yang dilakukan kepada kecemasan didukung oleh temuan
mahasiswi yang terdiri dari 95 tingkat penelitian İnangil et al. (2020) bahwa
doktoral, 105 tingkat sarjana, 53 orang terjadi penurunan kecemasan yang
dengan lama belajar setahun, 113 orang signifikan pada kelompok eksperimen
dengan lama belajar 2-4 tahun, 34 orang dibandingkan dengan kelompok kontrol
dengan lama belajar 5 tahun atau lebih setelah dilakukan program latihan otot
menunjukkan bahwa terdapat perubahan progresif selama 8 minggu. Penelitian
rata-rata skor kecemasan. Pada kelompok Jyothimol & Lobo (2020) mendukung
intervensi rata-rata skor kecemasan penelitian Zargarzadeh & Shirazi (2014)
mengalami penurunan dari 30.22 menjadi bahwa teknik relaksasi otot progresif sangat
25.025 setelah diberikan intervensi. efektif dalam mengurangi stres pada
Sedangkan pada kelompok kontrol, rata- mahasiswa keperawatan.
rata skor kecemasan mengalami Mendengarkan bacaan Al-Qur’an
peningkatan dari 26.255 menjadi 29.11. Penelitian yang dilakukan kepada
Intervensi yang diberikan yaitu teknik mahasiswa tingkat awal menunjukkan
relaksasi selama 15-20 menit yang bahwa terdapat perubahan tingkat
diberikan setiap hari selama 8 minggu kecemasan sebelum dan setelah diberikan
(Dehghan-nayeri & Adib-Hajbaghery, intervensi. Sebelum diberikan intervensi,
2011). 29% subjek mengalami kecemasan
Selain itu, pada penelitian Zargarzadeh & akademik tinggi dan 71% mengalami
Shirazi (2014), intervensi dilakukan 45 hari kecemasan akademik dengan tingkatan
sebelum ujian akhir dilaksanakan. sedang. Setelah diberikan intervensi,
Kecemasan ujian adalah masalah penting di sebanyak 52% subjek menunjukkan
kalangan mahasiswa dan sangat kecemasan akademik sedang dan 43%
mempengaruhi dalam sesi ujian, di mana menunjukkan kecemasan akademik dengan
kecemasan yang lebih rendah di dalamnya tingkatan rendah serta 5% subjek
menghasilkan kinerja akademik yang lebih menunjukkan kecemasan akademik yang
baik dan kepercayaan diri yang lebih tinggi sangat rendah. Intervensi yang diberikan
(Zargarzadeh & Shirazi, 2014). Keadaan yaitu mendengarkan murottal Al-Qur’an
cemas biasanya disertai dengan QS. Ar-Rahman selama kurang lebih 10
peningkatan ketegangan otot, dengan menit (Idham & Ridha, 2017).
menerapkan teknik relaksasi otot progresif, Selain itu, terdapat penelitian yang
seseorang belajar bagaimana menyebutkan bahwa mendengarkan bacaan
mengendurkan beberapa kelompok otot di Al-Qur'an berguna untuk mengurangi
tubuhnya (Merakou et al., 2019). Metode kecemasan (Ghiasi & Keramat, 2018).
relaksasi otot progresif dilakukan pada
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 240
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

Hal ini didukung oleh penelitian lain yang Penelitian yang dilakukan kepada
menyebutkan bahwa mendengarkan mahasiswa tahun pertama keperawatan
murottal Al-Quran dapat memberikan yang sudah lulus mata kuliah ilmu
perasaan tenang bagi pendengarnya kedokteran dasar, memiliki skor tes
terutama pada seseorang yang mengalami kecemasan 25 atau lebih, dan tidak
kecemasan dan perasaan tegang, memiliki riwayat gangguan psikologis,
memberikan efek relaksasi dan menunjukkan bahwa imajinasi terbimbing
menurunkan pembuluh darah nadi dan yang dilakukan selama 30 menit setiap hari
denyut jantung (Handayani et al., 2014). selama satu minggu pada waktu malam hari
Selain itu, terdapat penelitian yang antara pukul 20.00 sampai 21.00, efektif
menyebutkan bahwa mendengarkan untuk mengurangi tingkat kecemasan di
murottal Al-Quran dalam ritme yang lambat kalangan mahasiswa. File audio imajinasi
dan harmonis dapat menurunkan hormon- terbimbing terdiri dari tiga bagian, yaitu
hormon stres, sehingga hormon endorphin relaksasi dan pelatihan pernapasan dalam,
alami dapat aktif dan meningkatkan menciptakan citra mental dari
perasaan rileks serta dapat mengalihkan pemandangan alam yang indah dan damai,
perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang dan berfokus pada kekuatan dan
(Apriyani, 2015). kemampuan pribadi dengan masing-masing
Mindfulness based stress reduction bagian berdurasi 10 menit. Mereka dilatih
(MBSR) untuk mendengarkan file audio
Penelitian yang dilakukan kepada menggunakan headphone sambil berbaring
mahasiswa keperawatan yang memiliki dalam posisi yang nyaman dengan mata
kriteria tidak melakukan meditasi dan tertutup di ruangan yang tenang
latihan yoga secara teratur dalam 6 bulan (Maghaminejad et al., 2020). Penelitian ini
terakhir, tidak ada gejala kejiwaan, dan didukung oleh penelitian sebelumnya yang
tidak ada kontraindikasi fisik untuk melaporkan bahwa guide imagery memiliki
berolahraga. Pada penelitian tersebut efek yang positif dalam menurunkan
dilakukan intervensi MBSR yaitu intervensi kecemasan (Hanish, 2013).
pengurangan stres berbasis kesadaran.
Intervensi diberikan selama 8 minggu dan PENUTUP
setiap minggunya yaitu 2 jam. Peserta Simpulan
mengikuti instruksi yang dipandu tentang Kecemasan dapat terjadi pada mahasiswa
praktik meditasi mindfulness, peregangan karena buruknya pengelolaan diri dalam
lembut, diskusi kelompok, dan tugas rumah belajar. Sehingga diperlukan adanya
selama berjalannya intervensi 8 minggu. penatalaksanaan yang tepat untuk
Pada hari pertama, peserta diinformasikan mengatasi kecemasan. Berdasarkan artikel
tentang program MBSR, mereka yang dianalisis, terdapat berbagai macam
melakukan peregangan selama 30 menit, intervensi non farmakologis yang dapat
berlatih meditasi mindful body scan selama dilakukan untuk mengatasi kecemasan pada
1 jam, dan berbagi perasaan mereka selama mahasiswa yaitu pemberian aromaterapi
30 menit (Song & Lindquist, 2015). peppermint, relaksasi otot progresif,
Penelitian tersebut didukung oleh penelitian mendengarkan bacaan Al-Qur’an,
lain yang menyebutkan bahwa terdapat mindfulness based stress reduction
penurunan yang signifikan dalam (MBSR), dan imajinasi terbimbing (guide
kecemasan setelah diberikan MBSR selama imagery). Intervensi tersebut efektif
1.5-2 jam setiap minggu selama 8 minggu digunakan untuk mengatasi kecemasan
(Kang et al., 2009) dan penelitian yang pada mahasiswa karena terdapat penurunan
menyebutkan bahwa terdapat penurunan kecemasan setelah diberikan intervensi.
kecemasan yang signifikan setelah Saran
diberikan MBSR selama 2.5 jam setiap Bagi mahasiswa yang mengalami
minggu selama 8 minggu (Dobkin & Zhao, kecemasan, penting untuk mengatasi
2011). kecemasan tersebut agar tidak terjadi hal
Imajinasi terbimbing (guide imagery) yang tidak diinginkan seperti keinginan
untuk melakukan bunuh diri. Mengatasi
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 241
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

kecemasan dapat dilakukan dengan Journal of Psychiatry, 62(4), 237–


menerapkan intervensi non farmakologis 246.
seperti aromaterapi peppermint, relaksasi https://doi.org/10.1177/07067437166
otot progresif, mendengarkan bacaan Al- 40757
Qur’an, mindfulness based stress reduction Dobkin, P. L., & Zhao, Q. (2011). Increased
(MBSR), dan imajinasi terbimbing (guide mindfulness - The active component
imagery). Bagi peneliti selanjutnya, of the mindfulness-based stress
diharapkan untuk mencari intervensi non reduction program? Complementary
farmakologis lainnya yang dapat digunakan Therapies in Clinical Practice, 17(1),
untuk mengatasi kecemasan pada 22–27.
mahasiswa. Bagi institusi akademik agar https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2010.0
mengadakan tim pelayanan dan bimbingan 3.002
konseling (TPBK). Ghiasi, A., & Keramat, A. (2018). The
effect of listening to holy quran
REFERENSI recitation on anxiety: A systematic
Akbari, F., Rezaei, M., & Khatony, A. review. Iranian Journal of Nursing
(2019). Effect of peppermint essence and Midwifery Research, 23(6), 411–
on the pain and anxiety caused by 420.
intravenous catheterization in cardiac https://doi.org/10.4103/ijnmr.IJNMR
patients: A randomized controlled _173_17
trial. Journal of Pain Research, 12, Hashmat, S., Hashmat, M., Amanullah, F.,
2933–2939. & Aziz, S. (2008). Factors causing
https://doi.org/10.2147/JPR.S22631 exam anxiety in medical students.
2 Journal of the Pakistan Medical
Annisa, D. F., & Ifdil. (2016). Konsep Association, 58(4), 167–170.
Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Hamzeh, S., Safari-Faramani, R., &
Usia (Lansia). Konselor, 5(2), 93. Khatony, A. (2020). Effects of
https://doi.org/10.24036/0201652648 Aromatherapy with Lavender and
0-0-00 Peppermint Essential Oils on the
Apriyani, Y. (2015). Pengaruh Terapi Sleep Quality of Cancer Patients: A
Murottal Terhadap Konsentrasi Randomized Controlled Trial.
Belajar Siswa Kelas V SD Evidence-Based Complementary and
Muhammadiyah 2 Pontianak. Jurnal Alternative Medicine, 2020.
Keperawatan, 2(13), 6–10. https://doi.org/10.1155/2020/748020
Budiarto, F., Nugrahayu, E. Y., & Riastiti, Handayani, R., Fajarsari, D., Asih, D. R. T.,
Y. (2021). Hubungan tingkat & Rohmah, D. N. (2014). The Effect
kecemasan dengan penyesuaian diri of Murottal Al-Quran Therapy for
pada mahasiswa baru kedokteran Reducing Labor Pain and Anxiety in
unmul saat pembelajaran online. Stage I Maternity Active Phase.
Jurnal Verdure, 3(1), 18–24. Journal Ilmiah Midwive, 5(2), 1–15.
Dehghan-nayeri, N., & Adib-Hajbaghery, Hanish, J. B. (2013). Guided Imagery as
M. (2011). Effects of progressive Treatment and Prevention for
relaxation on anxiety and quality of Anxiety, Chronic Stress, and Illness.
life in female students: A non- SSRN Electronic Journal, 1(2), ‫شماره‬
randomized controlled trial. ‫; ص‬8 99-117. Retrieved from
Complementary Therapies in http://www.eldis.org/vfile/upload/1/d
Medicine, 19(4), 194–200. ocument/0708/DOC23587.pdf%0Aht
https://doi.org/10.1016/j.ctim.2011.0 tp://socserv2.socsci.mcmaster.ca/~ec
6.002 on/ugcm/3ll3/michels/polipart.pdf%0
De Lijster, J. M., Dierckx, B., Utens, E. M. Ahttps://www.theatlantic.com/magaz
W. J., Verhulst, F. C., Zieldorff, C., ine/archive/1994/02/the-coming-
Dieleman, G. C., & Legerstee, J. S. anarchy/304670/%0Ahttps://scholar.
(2017). The age of onset of anxiety google.it/scholar?q=Scha
disorders: A meta-analysis. Canadian
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 242
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

Hayati, F. K. (2017). Pengaruh Pemberian E., & Suib. (2021). Pengaruh


Aromaterapi Peppermint terhadap Aromaterapi Terhadap Tingkat
Nausea pada Pasien Post Operasi Kecemasan Selama Masa Pandemi
Sectio Caesarea dengan Anestesi Covid-19 pada Mahasiswa
Spinal. Keperawatan STIKES Surya Global
Hulukati, W., & Djibran, M. R. (2018). Yogyakarta, 2(1), 27–38.
Analisis Tugas Perkembangan Kusumawardhani, A. (2014). Pelatihan
Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan resiliensi untuk menurunkan tingkat
Universitas Negeri Gorontalo. kecemasan akademik pada remaja.
Bikotetik (Bimbingan Dan Konseling Program Profesi Magister Psikologi
Teori Dan Praktik), 2(1), 73. Universitas Muhammadiyah
https://doi.org/10.26740/bikotetik.v2 Surakarta, 1–20.
n1.p73-80 Li, S., & Wang, H. (2018). Traditional
Idham, A. F., & Ridha, A. A. (2017). Literature Review and Research
Apakah Mendengarkan Murrotal Al- Synthesis. The Palgrave Handbook of
Quran Dapat Menurunkan Applied Linguistics Research
Kecemasan Akademik Pada Methodology, 123–144.
Mahasiswa? Jurnal Intervensi https://doi.org/10.1057/978-1-137-
Psikologi (JIP), 9(2), 141–154. 59900-1
https://doi.org/10.20885/intervensips Livana, Daulima, N. H. C., & Mustikasari.
ikologi.vol9.iss2.art1 (2018). Relaksasi Otot Progresif
İnangil, D., Şendir, M., Kabuk, A., & Menurunkan Stres Keluarga Yang
Türkoğlu, İ. (2020). The Effect of Merawat Pasien Gangguan Jiwa.
Music Therapy and Progressive Jurnal Keperawatan Indonesia,
Muscle Relaxation Exercise on 21(1), 51–59.
Anxiety Before the First Clinical https://doi.org/10.7454/jki.v21i1.362
Practice in Nursing Students: A Maghaminejad, F., Adib-Hajbaghery, M.,
Randomized Controlled Study. Nematian, F., & Armaki, M. (2020).
Florence Nightingale Journal of The effects of guided imagery on test
Nursing, 28(3), 341–349. anxiety among the 1st-year nursing
https://doi.org/10.5152/fnjn.2020.19 students: A randomized clinical trial.
075 Nursing and Midwifery Studies, 9(3),
Jyothimol, & Lobo, S. M. (2020). 130–134.
International Journal of Nursing and https://doi.org/10.4103/nms.nms_65_
Health Research Effectiveness of 18
relaxation technique in reducing Mahmoud, J. S. R., Staten, R. T., Hall, L.
stress among nursing students, 54–56. A., & Lennie, T. A. (2012). The
Kang, Y. S., Choi, S. Y., & Ryu, E. (2009). relationship among young adult
The effectiveness of a stress coping college students’ depression, anxiety,
program based on mindfulness stress, demographics, life satisfaction,
meditation on the stress, anxiety, and and coping styles. Issues in Mental
depression experienced by nursing Health Nursing, 33(3), 149–156.
students in Korea. Nurse Education https://doi.org/10.3109/01612840.20
Today, 29(5), 538–543. 11.632708
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2008.1 Merakou, K., Tsoukas, K., Stavrinos, G.,
2.003 Amanaki, E., Daleziou, A.,
Katili, D. N. O., & Aisya, M. W. (2019). Kourmousi, N., … Barbouni, A.
The Impact of Aroma Therapy (2019). The Effect of Progressive
Variation on Reducing Pain and Muscle Relaxation on Emotional
Anxiety Levels of Maternity Women, Competence: Depression–Anxiety–
0966(6), 204–211. Stress, Sense of Coherence, Health-
https://doi.org/10.36349/EASJNM.2 Related Quality of Life, and Well-
019.v01i06.005 Being of Unemployed People in
Khouw, N. S., Setyawan, A., Oktavianto, Greece: An Intervention Study.
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 243
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

Explore, 15(1), 38–46. Konseling Islam, 4(1), 41. Retrieved


https://doi.org/10.1016/j.explore.201 from
8.08.001 http://journal.iainkudus.ac.id/index.p
Mohebi, S., Sharifirad, G. H., Shahsiah, M., hp/konseling/article/view/1070/982
Botlani, S., Matlabi, M., & Rezaeian, Sanitiara., Nazriati. E., & Firdaus. (2014).
M. (2012). The effect of assertiveness Hubungan Kecemasan Akademis
training on student’s academic dengan Regulasi Diri dalam Belajar
anxiety. JPMA. The Journal of the pada Mahasiswa Tahun Pertama
Pakistan Medical Association, 62(3 Fakultas Kedokteran Universitas
Suppl 2). Riau Tahun 2013/2014. Jurnal
Mujahidinn, E., Bahagia, Mangunjaya, F. Online Mahasiswa (JOM) Bidang
M., & Wibowo, R. (2021). The Kedokteran, 1(2), 1-9.
Impact and Strategy for Combating Semerci, R., Öztürk, G., Akgün Kostak, M.,
the Outbreak Covid-19 in Student. Elmas, S., İhsan Danacı, A., &
Jurnal Basicedu, 5(3), 1683–1688. Musbeg, S. (2021). The effect of
Nasution, L. H., & Rola, F. (2012). progressive muscle relaxation
Hubungan Antara Kecemasan exercises on compassion satisfaction,
Akademik dengan Academic Self burnout, and compassion fatigue of
Management pada Siswa SMA Kelas nurse managers. Perspectives in
X Unggulan. Psychiatric Care, 57(3), 1250–1256.
Oktavianto, E. (2020). Efektifitas https://doi.org/10.1111/ppc.12681
Aromaterapi Lavender terhadap Setyawan, A., & Oktavianto, E. (2020).
Tingkat Kecemasan Menghadapi Efektifitas Aromaterapi Lavender
Osce pada Mahasiswa Keperawatan. terhadap Tingkat Kecemasan
Jurnal Berkala Kesehatan, 6. Menghadapi Osce pada Mahasiswa
https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.835 Keperawatan. Jurnal Berkala
6 Kesehatan, 6(1), 9.
Oltmanns, T.F., Emery. R.E. (2013). https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.835
Psikologi Abnormal. Edisi ke-7. 6
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Snyder, H. (2019). Literature review as a
Pigott, T. A. (1999). Gender differences in research methodology: An overview
the epidemiology and treatment of and guidelines. Journal of Business
anxiety disorders. Journal of Clinical Research, 104(March), 333–339.
Psychiatry, 60(SUPPL. 18), 4–15. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.201
Pratiwi, A. P. (2009). Hubungan antara 9.07.039
kecemasan akademik dengan self- Song, Y. (2011). 간호대학생의 우울,
regulated learning pada siswa rintisan
bertaraf internasional SMA Negeri 3 스트레스, 불안, 마음 챙김에 관한
Surakarta. Skripsi, 1–246. 연구. Korean J Adult Nurs, 23(4),
Rihiantoro, T., Oktavia, C., & Udani, G.
397–402.
(2018). Pengaruh Pemberian
Song, Y., & Lindquist, R. (2015). Effects of
Aromaterapi Peppermint Inhalasi
mindfulness-based stress reduction
terhadap Mual Muntah pada Pasien
on depression, anxiety, stress and
Post Operasi dengan Anestesi Umum.
mindfulness in Korean nursing
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik,
students. Nurse Education Today,
14(1), 1.
35(1), 86–90.
https://doi.org/10.26630/jkep.v14i1.1
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2014.0
000
6.010
Suarti, N. K. A., Astuti, F. H., Gunawan, I.
Riyadi, A. (2013). Zikir Dalam Al-Quran
M., Ahmad, H., & Abdurrahman.
Sebagai Terapi Psikoneurotik
(2020). Layanan Informasi Dalam
(analisis terhadap Fungsi bimbingan
Rangka Meminimalisir Kecemasan
dan konseling islam). KONSELING
Akademik Siswa, 1(2), 111–117.
RELIGI: Jurnal Bimbingan
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 244
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021

Suratmi, Abdullah, R., & Taufik, M.


(2017). Hubungan Antara Tingkat
Kecemasan Dengan Hasil Belajar
Mahasiswa Di Program Studi
Pendidikan Biologi Untirta. Jurnal
Pembelajaran Biologi, 4(1), 1,11,15.
Widodo, S. A., Laelasari, L., Sari, R. M.,
Dewi Nur, I. R., & Putrianti, F. G.
(2017). Analisis Faktor Tingkat
Kecemasan, Motivasi Dan Prestasi
Belajar Mahasiswa. Taman
Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-
An, 1(1), 67.
https://doi.org/10.30738/tc.v1i1.1581
World Health Organization. (2017).
Depression and Other Common
Mental Disorder: Global Health
Estimates.
Zargarzadeh, M., & Shirazi, M. (2014). The
effect of progressive muscle
relaxation method on test anxiety in
nursing students. Iranian Journal of
Nursing and Midwifery Research,
19(6), 607–612.
Zavera, D. F., & Suherman, M. M. (2018).
Hubungan Antara Tingkat
Kecemasan dengan Prestasi
Akademik Mahasiswa di Kota
Bandung. Fokus, 1(3), 111–116.

BIODATA PENULIS
Penulis I: Gerald Betharayoga Gerliandi
merupakan mahasiswa Program Profesi
Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Padjadjaran
Penulis II: Maniatunufus merupakan
mahasiswi Program Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Padjadjaran
Penulis III: Risma Dwi Nur Pratiwi
merupakan mahasiswi Program Profesi
Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Padjadjaran
Penulis IV: Habsyah Saparidah Agustina
merupakan dosen Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan Universitas
Padjadjaran

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 245


https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index

Anda mungkin juga menyukai