PENDAHULUAN
keperawatan dan dinyatakan lulus atau kompten (Setyowati et al., 2020). Uji
2020).
2017). Selain itu faktor molekul dan genetik yang terkait dengan oksidatif
stres dan sel penuaan yang terkait dengan kecemasan dan depresi. Gen yang
terlibat dalam perlindungan terhadap oksidatif stres yang naik diatur dalam
antara intensitas kecemasan atau depresi dan kerusakan sel, oleh karena itu
efektif untuk memasukkan informasi atau ide baru ke dalam pikiran bawah
sehingga informasi atau sugesti lebih mudah masuk ke dalam pikiran bawah
Wong, 2009)
kecemasan karena takut tidak lulus dalam uji kompetensi dan tidak bisa
bekerja apabila belum memiliki STR (Hartina et al., 2018; Hayat, 2017)
keadaan lingkungan, baik dari dalam diri maupun lingkungan luar terhadap
ancaman bahaya yang dirasakan sehingga timbul perasaan tidak enak,
Kecemasan yang sering terjadi pada mahasiswa ialah pada saat mereka
gugup dan khawatir tidak lulus tes atau rasa tidak percaya akan kemampuan
diri sendiri akan berhasil dalam tes kompetensi (Malfasari, E., Devita, Y.,
penelitian diambil di STIKes Karsa Husada Garut pada tanggal 26-29 April
2019. Jumlah Populasi sebanyak 245 orang dan sampel 71 infroman, sampel
(intrinstik) kemauan, kemampuan, dan bakat atau faktor lain dari luar
kesiapan psikologis, daya pikir dan tubuh yang sehat (Buhari et al., 2020).
diperlukan tingkat kesadaran kuat, dan motivasi tinggi dari mahasiswa itu
sendiri, dan begitu juga sebaliknya apabila mahasiswa belum siap hasilnya
pun tidak akan sesuai dengan harapan (Nabillah & Abadi, 2019; Zulfiana et
al., 2020).
intens, dan perhatian yang terfokus agar terciptanya kesadaran yang lebih
tinggi.
Hal inilah yang terjadi ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini
seseorang. Lebih dari itu, pembelajaran bisa terjadi dimana saja dan pada
kecemasan sedang dan tidak ada seorangpun dari mahasiswa (0%) yang
20 orang mahasiswa dari 1 prodi yaitu Profesi Ners yang diambil 5 orang
ada sedikit rasa khawatir dan tidak tenang akan menghadapi uji kompetensi
yang akan dilaksanakan secara exit exam. Dengan adanya uji kompetensi ini
Menghadapi Ukom”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecemasan
2.1.1 Defenisi
dimanifestasikan dalam wujud sikap semacam rasa tidak berdaya, rasa tidak
sanggup, rasa khawatir, fobia tertentu.( Hamid dkk, 1997 dalam buku
Maimunah, 2011).
mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak
keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari
kenyataan atau persepsi ancaman sumber actual yang tidak diketahui atau
gampang tersinggung..
1) Kecemasan ringan
b) Kewaspadaan bertambah.
kreatifitas.
meningkat sedikit, gejala ringan pada lambung, muka berekrut, dan bibir
bergetar.
g) Respon perilaku dan emosi : tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada
2) Kecemasan sedang
suatu yang terencana. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu
karakteristik :
a. Respon biologis : sering nafas pendek, nadi ekstra sistol dan tekanan
bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak aman.
3) Kecemasan berat
memusatkan pada suatu yang terinci serta khusus, dan tidak bisa berpikir
bisa memusatkan pada suatu area yang lain. Manifestasi yang timbul pada
tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak bisa tidur
mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri serta keinginan
4) Panik Panik
terjadi pada kondisi ini merupakan sulit bernapas, dilatasi pupil, palpitasi,
a. Respons fisiologis : nafas pendek, rasa tercekik serta palpitasi, sakit dada,
memahami situasi
tidak menentu), perasaan terancamm dan tidak bisa berbuat sesuatu yang
a. Teori Psikoanalitik.
c. Teori Keluarga
Teori Keluarga menunjukkan bahwa gangguan kecemasan merupakan
hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga dan juga terkait dengan
d. Teori Biologis
dari sumber internal atau eksternal. faktor Ada dua kategori faktor pencetus
kecemasan, yaitu ancaman terhadap integritas fisik dan terhadap sistem diri
diri dan fungsi sosial seseorang. Sumber internal dapat berupa kesulitan
dari aspek religius seseorang, tekanan dari kelompok sosial atau budaya.
Menurut Hawari (2011: 78), kecemasan dapat diukur dengan alat ukur
Alat ukur ini terdiri dari 14 item di rinci lagi dengan gejala-gelaja yang lebih
HARS di perkenalakan pertama kali oleh Max Hamilton pada tahun 1959
tersinggung.
2) Merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu.
4) Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur
konsentrasi.
7) Gejala somatik : nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak
mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan
panas di perut.
dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek
dengan kategori:
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item
e) Skor 42 – 56 = panic.
professional dimana hal tersebut wajib ada pada diri seorang mahasiswa
bertanggung jawab dan mempunyai tugas dalam hal akademis atau pun
disepakati
profesinya secara aman dan efektif dimasyarakat. Uji kompetensi juga dapat
profesi keperawatan.
prinsip yaitu :
1) Terstandar
terdiri dari penguji, materi, lokasi uji kompetensi, penilai hasil, dan
penetapan hasil.
2) Adil
Semua peserta uji kompetensi harus diperlakukan sama dan tidak boleh
ada deskriminasi
3) Valid
4) Reliable
1) Uji Tulis
Dalam uji tulis, bentuk soal adalah Multiple Choice Questions (MCQ).
Metode ujian yang digunakan adalah Paper based test & Computer based
2) Uji lisan
3) Uji praktik
Bentuk uji praktik berupa demonstrasi atau simulasi dengan
menggunakan alat bantu atau media dan observasi. Ditujukan bagi tenaga
4) Portofolio
2.4. Hipnoterapi
“Hypno” dan “Terapi”. Hypno ini sendiri berasal dari kata Hypnosis
yang dirujukkan pada nama seorang dewa tidur orang Yunani. Keadaan
lebih mudah untuk menerima sugesti dari luar. Keadaan ini dapat
penyembuhan, dan perbaikan kualitas hidup lainnya (Ifdil, Fitria, & Ardi,
medis dan psikologis. Cara kerja hipnotisme medis ini atau yang kita
dinamis dan berpusat pada klien itu sendiri (Wulandari, 2016 : 5).
manusia. Aktivitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang sesuai
b.Tahap-tahap Hipnoterapi
Menurut Wong & Andri dan setiawan, kondisi Hipnoterapidapat
yang kondusif antara Terapis dan klien. Tahap ini dapat berupa
mental. Dan salah satu yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah
subjek.
yang lebih dalam lagi. Konsep dasar dari deepening ini adalah
sugesti ini yang menjadi tujuan dari kegiatan hipnosis ini dilakukan.
fisik.
2016 : 19).
2.5 Kerangka Konsep
2.5.2Variabel Dependen
variabel yang dipengaruhi atau dikenal juga sebagai variabel yang menjadi
2.6 Hipotesis
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Hal ini terjadi karena tidak ada variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random.
Dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pra
berikut :
01 X
02
Keterangan :
kembali)
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
responden mengetahui maksut dan tujuan penelitian, serta dampak yang akan
terajdi selama pengumpulan data, jika responden bersedia diteliti maka harus
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
kerahasiaannya. Hanya kelompok data tersebut saja yang akan disajikan atau
kerahasiaannya.
kepada responden.
3.6.2 InstrumenPenelitian
dikenal dengan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) yang disusun oleh
Hawari (2011). Kuesioner ini terdiri dari 14 pertanyaan di rinci lagi dengan
Hmilton pada tahun 1959 dan sekarang menjadi pengukuran standar untuk
kecemasan.
pernah dilakukan uji validitas. Validitas instrumen ini pernah diuji pada
yang baik.
Uji reliabilitas adalah hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta dan
ke Uji reliabilitas adalah hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta dan
alpha cronbach, jika di dapatkan nilai alpha cronbach >0,60 maka dikatakan
reliabel (Wiratana,2014)
1 0,641
2 0,698
3 0,766
4 0,615
5 0,766
6 0,560
7 0,738
8 0,551
9 0,634
10 0,738
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,696 10
berikut:
1. Editing
2. Coding
3. Skor
4. Processing/entry
Data dari responden segera dimasukkan ke dalam tabel berupa pengkodean
dengan program SPSS yang ada di komputer (Setiadi, 2013). Data tersebut
5. Cleaning
3.7.2 AnalisaData
temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita kearah
temuan ilmiah bila di analisis dengan tepat.Analisa data yang digunakan dalam
A. AnalisaUnivariat.
pengaruh dua variable yang meliputi variable bebas dan varabelterikat. Dalam
suatu perlakuan terhadap suatu besaran variabel yang ingin diteliti. Rancangan
ini paling umum dikenal dengan rancangan rata-rata nilai posttest dari suatu
ordinal interval, ratio dan sampel berpasangan. Level yang sering digunakan
1. Apabila sig > 0,05 H1 diterima jika bantuan hidup dasar berpengaruh
2. Apa bila sig <0,05 H1 ditolak jika bantuan hidup dasar tidak berpengaruh
menggunakan teknik analisa data Uji wilcoxon test tidak valid untuk
1. Mikrofon
2. Tiker
III. Pelaksana
KUESIONER
TINGKAT KECEMASAN – HARS
(HAMILTON ANXIETY RATING SCALE)
A. Penilaian:
B. Penilaian DerajatKecemasan
Berilah tanda (√) jika terdapat gejala tersebut yang terjadi pada penderita hipertensi
yang mengalami kecemasan di Desa Krokeh Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun yang saat
ini di Posyandu Desa Krokeh.
1) Perasaancemas
□ Firasatburuk
□ Takut akan pikiransendiri
□ Mudah tersinggung
2) Ketegangan
□ Merasategang
□ Lesu
□ Mudahterkejut
□ Tidak dapat istirahat dengan nyenyak
□ Mudahmenangis
□ Gemetar
□ Gelisah
3) Ketakutan
□ Padagelap
□ Ditinggalsendiri
□ Pada orangasing
□ Pada binatangbesar
□ Pada keramaian lalulintas
□ Pada kerumunan banyak orang
4) Gangguantidur
□ Sukar memulaitidur
□ Terbangun malamhari
□ Tidakpulas
□ Mimpi buruk
□ Mimpi yangmenakutkan
5) Gangguankecerdasan
□ Daya ingatburuk
□ Sulit berkonsentrasi
□ Seringbingung
6) Perasaandepresi
□ Kehilanganminat
□ Sedih
□ Bangun dinihari
□ Berkurangnya kesukaan padahobi
□ Perasaan berubah – ubah sepanjanghari
□ Nyeriotot
□ Kaku
□ Kedutanotot
□ Gigigemeretak
□ Suara takstabil
8) Gejalasensorik
□ Telingaberdengung
□ Penglihatankabur
□ Muka merah danpucat
□ Merasalemah
□ Perasaan ditusuk -tusuk
9) Gejalakardiovaskuler
□ Denyut nadicepat
□ Berdebar –debar
□ Nyeridada
□ Denyut nadimengeras
□ Rasa lemah seperti mau pingsan
□ Denyut jantung hilangsekejap
10) Gejalapernapasan
□ Sulitmenelan
□ Mual, muntah
□ Berat badanmenurun
□ Konstipasi atau sulit buang airbesar
□ Perutmelilit
□ Gangguanpencernaan
□ Nyeri lambung sebelum atau sesudahmakan
□ Rasa panas diperut
□ Perut terasa penuh (kembung)
12) Gejalaurogenital
□ Seringkencing
□ Tidak dapat menahankencing
□ Amenor (menstruasi tidak teratur)
□ Frigiditas
13) Gejala vegetative (otonom)
□ Mulut kering
□ Mukakering
□ Mudahberkeringat
□ Pusing(sakit kepala)
□ Bulu romaberdiri
□ Gelisah
□ Tidakterang
□ Mengerutkan dahi muka tegang
□ Tonus (ketegangan otot meningkat)
□ Napas pendek dancepat
□ Mukamerah
DAFTAR PUSTAKA
Hartina, A., Tahir, T., Nurdin, N., & Djafar, M. (2018). Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kelulusan Uji Kompetensi Ners Indonesia (Ukni) Di
Regional Sulawesi. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 2(2),
65.
Nabillah, T., & Abadi, P. A. (2019). Faktor Penyebab Rendahnya Hasil Belajar
Siswa. Sesiomadika, 2 (3), 659–663.
Kholil lur rochman. (2010). Kesehatan Mental, Purwokerto: Fajar Media Press
Black (2014) Professional Nursing Conceps & Challenges Elsevier: Nort Carolina