PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana
Oleh :
ANISATUL FARODISA
1611020127
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggi dimana peserta didiknya disebut mahasiswa, tenanga pendidiknya disebut dosen
Rahayu septi, 2017. Perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian
serta pengabdian kepada masyarakat. Di Indonesia sendiri sudah banyak berdiri perguruan
tinggi-perguruan tinggi baik itu yang berstatus swasta maupun negeri, baik yang berlebel
Sekolah Tinggi, Institut sampai dengan Universitas maupun yang berbasis Umum,
Teknologi, kesehatan, maupun yang berbasis agama. Universitas itu sendiri adalah
Adapun tugas pokok dari sekolah tinggi diantaranya meliputi bidang pendidikan,
vokasional mempunyai beban study yang harus diselesaikan, serta waktu tempuh yang
harus dicapai sesuai peraturan yang berlaku. Setiap tahunnya mahasiswa di Universitas
III keperawatan, D III kebidanan dan Profesi Ners selalu menjalankan praktik klinik. Pada
praktek klinik mahasiswa dituntut untuk mandiri dan cekatan. Selain itu, mahasiswa juga
dibebankan untuk membuat asuhan keperawatan individu dan askep kelompok sebagai
prodi Keperawatan pada tahun 2017/2018 berjumlah 808 mahasiswa. Sedangkan pada
Pembelajaran klinik sebaiknya mendapat perhatian serius dan persiapan yang baik.
kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerja dengan klien dan belajar masalah yang nyata
Elfi syahreni, 2007. Tujuan dari praktik klinik selain menerapkan konsep adalah
diharapkan peserta didik lebih aktif dalam setiap tindakan sehingga terampil dalam
menggunakan teori dan tindakan. Di lahan praktik peserta didik juga dapat bereksperimen
dengan menggunakan konsep dan teori untuk praktik, menyelesaikan masalah dan
mengembangkan bentuk perawatan baru (Nursalam & Ferry, 2008) dalam Rindayati
rofiah, 2014. Dalam praktik klinik mahasiswa tidak hanya di tuntut untuk melaksanakan
tindakan ke klien, tetapi mahasiswa juga dituntut untuk membuat laporan/tugas asuhan
berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan merupakan inti praktik dari keperawatan. (Ali,
2009). Proses keperawatan adalah suatu metode sistematis dan ilmiah yang digunakan
perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau mempertahankan keadaan
biologis, psikologis, social dan spiritual yang optimal, melalui tahap pengkajian,
identifikasi diagnosis keperawatan, penentuan rencana keperawatan, serta evaluasi
Stress telah menjadi mimpi buruk bagi mahasiswa, salah satunya banyak dialami oleh
mahasiswa yang menjalankan praktek klinik (Rindayati, 2014). Stress merupakan respon
tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas
yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka
tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut
dapat mengalami stress (Hidayat, 2009). Adapun gejala stress yang banyak ditunjukkan
oleh mahasiswa Antara lain gangguan tidur seperti kesulitan tidur, sering terlihat cemas,
mudah marah, dan adanya beberapa mahasiswa yang menunjukkan gejala gangguan daya
ingat (Januarti, 2009). Individu yang mengalami stress akan merasakan dampak negatif
stress seperti sulit berkonsentrasi, mudah lupa, depresi, sakit kepala dan berperilaku
Indah Alfiana (2018) mengatakan bahwa stress semakin menjadi bagian dari kehidupan
kita sehari-hari. Tingkat stress yang berkepanjangan atau tingkat tinggi pada mahasiswa
akademis, depresi, sakit kepala, gangguan dan masalah kesehatan yang serius (Zhao dkk,
2015).
Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang
terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Data
Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan
dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar
Riskesdas (2014) menyebutkan bahwa terdapat sekitar satu juta jiwa pasien yang
mengalami gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien yang mengalami gangguan jiwa ringan
di Indonesia. Sebanyak 385.700 jiwa diantaranya atau sebesar 2,03% pasien gangguan jiwa
mengalami stress sedang sebanyak 16 responden (25,8%) dan tidak ada yang mengalami
stress berat.
merasa stress pada saat mengerjakan tugas asuhan keperawatan. Stress yang dialami
mahasiswa karena mereka merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas asuhan keperawatan
dan belum paham mengenai asuhan keperawatan karena baru pertama kali melakukan
praktik klinik.
gambaran tingkat stress mahasiswa keperawatan UMP dalam menghadapi tugas asuhan
Mahasiswa keperawatan pada umumnya sering mengalami stress pada saat pertama
kali praktik klinik. Penyebab dari stress nya mahasiswa dalam menjalani praktik klinik
berbagai macam, di antaranya karena baru pertama kalinya menghadapi praktik klinik,
pemahaman yang terhadap tugas yang diberikan dari CI klinik atau dosen pembimbing
akademik, lingkungan yang baru dan pengalaman pertama berinteraksi langsung dengan
pasien.
Dengan melihat latar belakang masalah stress tersebut, maka dalam penelitian ini
keperawatan dalam menghadapi tugas asuhan keperawatan saat pertama praktik klinik ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat stress mahasiswa dalam menghadapi tugas asuhan
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis tingkat stress pada mahasiswa saat menghadapi tugas praktik klinik.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai gambaran nyata tentang tingkat stress terhadap mahasiswa pada saat
menghadapi tugas asuhan keperawatan yang pertama kali praktik diklinik. Sehingga
dapat mengantisipasi terjadinya pemicu stress dan informasi penting bagi mahasiswa
sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dalam segala hal ketika mereka akan
praktik klinik.
Untuk memberikan masukan dan gambaran tentang tingkat stress pada mahasiswa,
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi CI Klinik dan Dosem
Pembimbing Klinik dalam pemberian tugas asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi
Sebagai masukan bagi para pendidik untuk memberikan wawasan dan pengetahuan
serta informasi mengenasi stress dan koping mekanisme, sehingga mahasiswa mampu
3. Bagi peneliti
Bagi penelitian lain hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data awal dalam
melaksanakan penelitian lebih lanjut yang terkait dengan stress pada mahasiswa.
E. Penelitian Terkait
Judul penelitian “Self Disclosure dan Tingkat Stres pada Mahasiswa yang sedang
analisis regresi linier sederhana. Alat ukur menggunakan Revised Self Disclosure Scale
Universitas Andalas Angkatan 2017”. Jenis penelitian ini adalah studi ddeskriptif
Judul penelitian “Stressor and coping strategies during clinical practice among diploma
Perceived Stres Scale (PSS) dan inventaris COPE. Penugasan klinis dan beban kerja
adalah penyebab utama (rata-rata = 3,19, SD=1,09). Pendekatan agama adalah strategi
yang paling banyak diterapkan (mean=3,30, SD=0,71). Uji koefisien korelasi pearson
menemukan bahwa enam domain stressor selama praktik klinis (merawat pasien,
pendidik atau instruktur klinis dan staf bangsal, tugas dan beban kerja selama praktik
klinis (merawat pasien, pendidik atau instruktur klinis dan staf bangsal, tugas dan beban
kerja klinis, rekan dan mahasiswa keperawatan dari perguruan tinggi lain, kurangnya
Judul penelitian “Clinical instructor social support and nursing student in clinical
sampel terdiri dari 238 siswa perawat Baccalaureate. Analisis statistic dilakukan
76,5% dari studi keperawatan menengah. Stress klinis 65,5% pada siswa perawat
adalah intermediasi. Ada hubungan yang signifikan Antara dukungan social yang
Tinjauan Pustaka
A. Stress
1. Definisi stress
Stress adalah respons tubuh yang tidak spresifik terhadap setiap kebutuhan
tubuh yang terganggu, suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stress memberi
dampak secara total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual,
2009). Stressor adalah situasi dan keadaan berubah yang kita hadapi yang
menggerakkan respons adaptasi stress dalam tubuh. Hal itu bisa mencakup situasi
genting seperti penyakit parah yang baru didiagnosis atau pergantian tugas yang
kehidupan modern. Hal ini dikarenakan stress sudah menjadi bagian hidup yang
tidak bisa terelakkan, baik di lingkungan sekolah, keluarga, dan kerja. Stress
merupakan suatu respon fisiologis, psikologis manusia yang mencoba untuk
mengadaptasi dan mengatur baik tekanan internal dan eksternal (Pinel, 2009).
peristiwa atau situasi. Akan tetapi tidak semua peristiwa atau situasi dapat
respon tubuh yang ditimbulkan oleh individu tersebut akibat dari beban atau
tekanan internal dan eksternal. Stress muncul karena dari individu tersebut tidak
dapat mengatasi dan beradaptasi dari tugas yang dibebankan. Maka tubuh akan
berespon dengan tidak mampu sehingga orang tersebut dapat mengalami stress.
2. Tingkatan Stres
1) Stress Ringan
Stress ini tidak merusak aspek fisiologis manusia. Stress ringan umumnya
Situasi seperti ini biasanya berakhir dalam beberapa menit atau beberapa jam.
Stress ringan dalam situasi tersebut tidak akan menimbulkan penyakit kecuali
2) Stress Sedang
Kondisi stress sedang biasanya terjadi lebih lama beberapa jam sampai
beberapa hari contohnya kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang
3) Stress Berat
Stress kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa tahun,
misalnya hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan finansial dan
yaitu:
a. Stress tingkat I
Tahapan ini merupakan tingkatan stress yang paling ringan, dan biasanya
biasanya.
b. Stress tingkat II
keluhan seperti merasa letih sewaktu bangun pagi, merasa lelah sesudah makan
siang, merasa lelah menjelang sore, gangguan usus dan perut kembung,
terkadang jantung berdebar, otot punggung dan tengkung tegang, dan perasaan
Pada tahap ini muncul keluhan yang semakin Nampak seperti sakit perut dan
mulas, otot terasa lebih tegang, perasaan tegang yang semakin meningkat,
d. Stress tingkat IV
Stress tahap keempat memiliki keluhan seperti merasa sulit untuk bertahan
setiap hari, semakin sulit tidur, sering terbangun di malam hari, perasaan
negativistik, kemampuan berkonsentrasi menurun tajam, perasaan takut yang
e. Stress tingkat V
Tahapan ini merupakan keadaan yang lebih mendalam seperti keletihan yang
semakin menjadi.
f. Stress tingkat VI
Stress tahap keenam merupakan tahapan yang paling berat dengan tanda-tanda
seperti jantung berdebar keras, nafas sesak, badan gemetar, dingin dan banyak
Penyebab stress berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya. Yang terasa
berat bagi seseorang mungkin merasa menantang dan menyenangkan bagi orang
lain (Jaka eka, 2013). Secara umum stressor dapat berupa faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal dapat berupa kualitas akhlak atau kepribadian dan kondisi
emosi seseorang, perilaku, kebiasaan. Faktor eksternal dapat berupa faktor alam,
Sumber atau penyebab stress psikologis menurut Jaka Eka (2013), dibagi menjadi
4 yaitu :
1) Frustasi
bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Frustasi intrinsic meliputi cacat badan dan
kegagalan usaha, sedangkan frustasi ekstrinsik meliputi kecelakaan, bencana
2) Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih Antara dua atau lebih macam-macam
3) Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari
dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi. Tekanan
yang berasal dari luar individu, misalnya orang tua menuntut anaknya agar
disekolahkan selalu rangking satu atau istri menuntut uang belanja yang
4) Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak, yang menimbulkan stress pada individu,
misalnya kematian orang yang disayangi, kecelakaan dan penyakit yang harus
segera di operasi.
a. Kondisi Biologis
Berbagai penyakit infeksi, trauma fisik dengan kerusakan organ biologis, mal
b. Kondisi Psikologis
idamkan.
dan lain-lain.
c. Kondisi Sosio-Kultural
Sedangkan menurut Catur Putri, 2018 ada lima sumber stress yang dialami remaja
a. Biology stress
kecil seperti tumbuhnya jerawat pada remaja dapat membuat stress remaja
tersebut, terutama bagi mereka yang mempunyai pemikiran yang sempit
tentang kecantikan.
b. Family stress
Salah satu sumber stress pada remaja yaitu hubungan dengan orangtua nya.
Terkadang remaja merasa ingin hidup bebas dan mandiri, tetapi dilain pihak
c. School stress
nilai bagus, mendapat tugas yang memberatkan diri sendiri, berusaha untuk
Stress pada teman sebaya cenderung tinggi. Remaja yang tidak diterima teman-
temannya akan sering tertutup dan mempunyai self-esteem yang rendah pada
e. Social stress
Remaja tidak mendapat tempat pada pergaulan orang dewasa, karena mereka
Salah satu sumber stress pada remaja yaitu hubungan dengan orangtua nya.
Terkadang remaja merasa ingin hidup bebas dan mandiri, tetapi dilain pihak
4. Gejala Stres
2) Akibat Peri laku, yaitu akibat yang mudah dilihat karena berbentuk perilaku-
mampu memusatkan perhatian dalam jangka waktu yang lama, sangat peka
jantung/tekanan darah naik, mulut menjadi kering, pupil mata membesar, dan
panas dingin.
5) Akibat Keorganisasian, yaitu akibat yang tampak dari tempat kerja meliputi
5. Tanda-tanda stress
a. Merasa
b. Gejala fisik
1) Nafas memburu
2) Sakit kepala
3) Otot tegang
4) Sembelit
1) Memusatkan perhatian/konsentrasi
2) Berpikir jernih
3) Mengambil keputusan
d. Merasa kehilangan
1) Minat kerja
Stress dapat terjadi karena terdapat suatu perubahan dalam ruang lingkup
padat dan tidak jelas, serta kecemasan tidak mendapatkan pekerjaan setelah lulus
kuliah.
Bulo & Sanchez (2014) stresor akademik pada mahasiswa dapat berasal dari
berbagai macam hal, yaitu dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal,
yaitu perubahan kebiasaan tidur, kebiasaan makan, tanggung jawab baru dan
Tingkat stress dapat diukur dengan pengukuran Perceived Stres Scale (PSS).
Perceived Stres Scale Merupakan kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan
yang dapat mengevaluasi tingkat stress beberapa bulan dalam kehidupan subjek
kategori :
1) Tidak pernah diberi skor 0
sebagai berikut:
cukup tinggi untuk melakukan pengukuran tingkat stress yaitu 0,94 dan 0,83.
menggunakan Perceived Stres Scale (PSS) akan diperoleh hasil yang valid dan
reliable.
B. Mahasiswa
1. Pengertian
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun belajar
dan sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri
dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institute dan universitas (Hartaji, 2012).
berrpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat
dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada setiap diri mahasiswa, yang
dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini
dapat digolongkan pada 19 masa remaja akhir sampai masa dewasa awal (Yusuf, 2012).
Mahasiswa adalah seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar
C. Asuhan Keperawatan
a. Pengertian
keperawatan diberikan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar klien pada semua
praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien atau pasien di
kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang didasarkan ilmu dan kiat
dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan pasien tetapi juga jenis dan
adalah sesuatu yang ditulis atau dicetak , kemudian diandalkan sebagai catatan
bukti bagi orang yang berwenang dan merupakan bagian dari praktik professional
seluruh data yang dibutuhkan dari proses keperawatan dan penilaian keperawatan
asuhan keperawatan.
yaitu :
informasi yang berulang terhadap pasien dan tim kesehatan, mencegah tumpang
tindih, ddan meningkatkan ketelitian dalam memberikan asuhan keperawatan
pada pasien.
2) Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat : upaya untuk melindungi klien
dilaksanakan secara baik dan benar akan membantu para siswa keperawatan
lapangan.
dokumentasi akan didapatkan data yang actual dan konsisten mencakup seluruh
keperawatan.
c. Tahap-tahap asuhan keperawatan
1) Pengkajian
Dalam mengkaji konsep dan harga diri, pertama-tama perawat harus berfokus
pada setiap komponen konsep diri (identitas, citra tubuh, dan penampilan
sintesis informasi yang kritis dari berbagai sumber. Buat catatan tentang
masalah yang dibicarakan klien terkait hidupnya, karena hal ini akan
2) Diagnose Keperawatan
standar professional yang sesuai, dan cari kelompok karakteristik definisi yang
3) Perencanaan
kritis dan standar. Pemikiran kritis dapat memastikan bahwa rencana perawatan
klien sudah mencakup informasi yang diketahui tentang individu. Metode lain
Antara klien dan perawat merupakan pusat dari fase implementasi. Perawat
yang sesuai diagnosis. Kolaborasi dengan anggota tim pelayanan kesehatan dan
keluarga klien.
5) Evaluasi
karakteristik konsep diri yang sehat ketika meninjau ulang perilaku aktual
(Potter&Perry, 2010).
3. Kerangka Teori Penelitian
Stres
Faktor internal :
Respon tingkat
stres :
5. Hipotesis Penelitian
Ha : ada gambaran tingak stres mahasiswa keperawatan dalam menghadapi tugas asuhan
keperawatan
Ho : tidak ada gambaran tingkat stres mahasiswa keperawatan dalam menghadapi tugas
asuhan keperawatan
BAB III
Metode Penelitian
A. Desain Penelitian
dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan yang
sectional yaitu dengan melakukan pendekatan hanya waktu tertentu melalui instrument
kuesioner.
1. Lokasi Penelitian
Purwokerto.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilakukan sejak pengambilan data awal sampai dengan
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa keperawatan semester 3 yang baru pertama
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
penelitian.
3. Teknik Sampling
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
teknik total sampling atau sampling jenuh adalah teknik pengumpulan sampel bila
Variable secara teoritis dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang
mempunyai “variasi” Antara satu orang dengan yang lainnya atau obejk lainnya
(Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini terdiri dari dua variable, yaitu variable bebas
1. Variable Independen
Veriabel ini sering disebut variable stimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa
Indonesia sering disebut variable bebas. Variable bebas merupakan variable yang
dependent (Sugiyono, 2014). Variable indepeden pada penelitian ini adalah tingkat
stress mahasiswa.
2. Variable Dependen
Variable ini disebut sebagai variable output, kriteria, dan konsekuen. Dalam Bahasa
veriabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas
E. Definisi Operasional
F. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
Kuesioner pada penelitian ini menggunakan Perceived Stres Scale (PSS) yang
terdiri dari 29 item yang berisi tentang stres dari tugas klinik dan beban kerja
pernyataan nomor 1, stres dari pembimbing atau instruktur klinik dan staf lingkungan
pernyataan nomor 2, stres dari lingkungan klinis pernyataan nomor 3, stres dari teman
sebaya dan mahasiswa keperawatan dari perguruan tinggi lain pernyataan nomor 4,
stres dari merawat pasien pernyataan nomor 5, stres karena kurangnya pengetahuan dan
skala ordinal dengan menjadi 3 kelompok yaitu : 1) Stres ringan total skor 1-14; 2)
Stres sedang total skor 15-26; 3) Stres berat total skor >26.
karakteristik responden yang terdiri dari umur, jenis kelamin, dan jurusan saat
SMA/SMK.
1. Uji Validitas
instrument. Pengujian validitas mengacu pada sejauh mana suatu instrument dalam
mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas suatu instrument
variable dengan skor totalnya. Suatu variable (pertanyaan) dikatakan valid bila skor
2010). Uji validitas akan dilakukan menggunakan kuesioner PSS (Perceived Stres
Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS. Uji validitas
terhadap seluruh item atau pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Person). Jika nilai r
hitung > r tabel berdasakan uji signifikan 0.05 artinya bahwa item-item tersebut
dikatakan valid.
𝑁Ʃ𝑥𝑦−(Ʃ𝑥) (Ʃ𝑦)
Rxy =
√(𝑁Ʃ𝑥²−(Ʃ𝑥)²(𝑁Ʃ𝑦²−(Ʃ𝑦)²)
Keterangan :
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan ketetapan alat tersebut dalam mengukur apa yang
diukurnya. Uji reliabilitas terhadap seluruh item atau pertanyaan yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (a) dimana uji
dilakukan untuk mengukur rata-rata. Jika nilai alpha >0.70 artinya reliabilitas
seluruh item reliable dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang
kuat.
Rumus uji Cronbach Alpha (a) :
𝑛 Ʃ𝜎𝜏²
r11 = (𝑛−1) (1 − )
𝜎𝜏²
Keterangan :
berikut:
1) Tahap persiapan
2) Tahap pelaksanaan
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan cara
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung.
Dalam penelitian ini data sekundernya berupa data yang diperoleh dari data
a) Editing
b) Coding
c) Skoring
jumlah item pertanyaan dari tiap-tiap variable. Hasil skoring dari setiap
d) Processing
e) Cleaning
data.
2. Analisis Data
Data yang didapat dianalisis secara uji statistic dengan menggunakan program
1) Analisis Univariat
dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk presentase dari tiap variable,
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi
N : Jumlah sampel
I. Alur Penelitian
penelitian dari ketua program keperawatan kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
2. Setelah mendapat ijin dari Dekan fakultas kesehatan peneliti berkontribusi dengan
TU fakultas ilmu kesehatan dan berbagai pihak yang terkait untuk pelaksanaan
persetujuan dan Informed Consent sebagai bukti kesediaan sebagai responden dan
menandatanganinya.
6. Jika responden kurang memahami, maka dari pihak peneliti akan memandu dan
mengarahkannya.
7. Mencatat hasil pengumpulan data.
J. Etika Penelitian
responden yang diteliti. Tujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan
penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Subjek yang
menjadi informasi.
Peneliti tidak akan menyampaikan kepada orang lain tentang apapun yang
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
diberikan dijamin oleh peneliti. Adapun hasil wawancara baik rekaman suara
4. Beneficience (Kerugian)
Peneliti akan melindungi partisipan yang diteliti, terhindar dari bahaya atau
responden.
dirugikan sedikitpun baik dari segi materil maupun non-materil. Penelitian ini tidak
7. Justice (Keadilan)
yang adil, keleluasaan pribadi, dan mendapatkan perlakuan adil bahwa tiap
informan mempunyai hak yang sama, sebelum, selama, dan sesudah partisipasi
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
IPA : □
IPS : □
Lainnya, sebutkan :
Kuesioner tingkat stres PSS (Perceived Stres Scale)
3 = kadang-kadang
4 = cukup sering
5 = sangat sering
dibawah ini :
1 : tidak sama sekali, 2 : hamper tidak pernah, 3 : kadang-kadang, 4 : cukup sering, 5 : sangat
sering
No Pernyataan Skor
1 2 3 4 5
1. Stres dari tugas klinis dan beban kerja
Saya khawatir tentang nilai rendah atau nilai buruk
Saya merasa bahwa kinerja saya tidak memenuhi
harapan pendidikan
Saya merasa bahwa persyaratan praktik klinikk
melebihi kemampuan saya
Saya menghadapi terlalu banyak tugas klinis
Tanggal untuk pengumpulan tugas terlalu cepat
(tidak diberikan waktu yang cukup untuk
menyelesaikannya)
2. Stres dari pembimbing/ instruktur klinik dan staf lingkungan
Saya tidak tahu untuk menjelaskan/mendiskusikan
penyakit pasien dengan pembimbing/instruktur klinis,
tenaga medis dan keperawatan
Staf lingkungan suka memberikan tanggung jawab
mereka kepada siswa keperawatan
Instruktur/pembimbing klinik memarahi/memuji saya
didepan pasien
Tenaga medis kurang empati dan tidak mau
membantu
Staf lingkungan meremehkan kemampuan saya untuk
melakukan tugas-tugas klinis
Ada kurangnya perawatan dan bimbingan dari
instruktur klinis/pembimbing dan staf lingkungan
Saya merasa bahwa pembimbing/instruktur klinis
tidak adil dalam mengevaluasi siswa
3. Stres dari lingkungan klinis
Saya merasa stres dengan lingkungan rumah sakit
tempat praktik klinis berlangsung
Saya tidak terbiasa dengan fasilitas lingkungan
Saya merasa stres karena perubahan yang tiba-tiba
mengenai kondisi pasien
Saya merasa stres karena kesenjangan Antara teori
dalam perkuliahan dan situasi nyata dalam praktik
klinis
4. Stres dari teman sebaya dan mahasiswa keperawatan dari
perguruan tinggi lain.
Saya takut kemungkinan membuat kesalahan (missal,
kesalahan pengobatan atau penilaian pasien)
Saya mengalami persaingan dari teman sebaya dalam
kelompok yang sama dan mahasiswa keperawatan
dari perguruan tinggi lain
Saya tidak bisa bergaul dengan rekan dalam
kelompok yang sama
Saya merasakan tekanan dari pendidik/instruktur
klinis yang mengevaluasi kinerja siswa dengan
perrbandingan
5. Stres dari merawat pasien.
Kurangnya pengalaman dan kemampuan dalam
memberikan asuhan keperawatan holistic dan dalam
membuat penilaian
Kondisi pasien (sekarat,penyakit kronis,penyakit
menular)
Khawatir tentang tidak dipercaya atau diterima oleh
pasien atau keluarga pasien
Komunikasi yang buruk dengan pasien
Evaluasi kinerja saya oleh pasien
Menghadapi kesulitan dalam mengubah diri dari
peran siswa menjadi perawat
6. Stres karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan
professional
Tidak terbiasa dengan keterampilan keperawatan
professional
Tidak terbiasa dengan riwayat dan istilah medis
Tidak terbiasa dengan diagnose dan perawatan medis
DAFTAR PUSTAKA
Alfiana, Indah. (2018). Coping Stres Mahasiswa Praktikan Di Tinjau dari Jenis Kelamin.
Ayu, Diah. (2016). Efek Intervensi Musik Untuk Menurunkan Stres Pasien Pra-Operasi.
Buku Medis.com. (2017). Konsep Dasasr Asuhan Keperawatan Fungsi, Tujuan dan
Carnegie, Dale & Associates, Inc. (2019). Petunjuk Hidup Bebas Stres dan Cemas. Jakarta
: ISBN.
Deswani. (2011). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba Medika.
Eka, Jaka. (2013). Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa
Fauzani, Auliah. (2016). Gambaran Derajat Stres dan Kualitas Belajar Pada Mahasiswa
Tingkat Awal dan Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi D III Kebidanan
pukul 18:06.
Hartaji, D.A. (2012). Motivasi Berpretasi Pada Mahasiswa Yang Berduliah dengan
Hartono, La. (2007). Stres & Stroke, Stres Satu Faktor Tambahan Penyebab Stroke.
Yogyakarta : Kanisius.
Hidayat, Aziz Alimul. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Aplikasi Konsep dan
Hidayat, A.A. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta
: Salemba Medika.
Indarwati. (2018). Gambaran Stres Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Penyusunan Skripsi
Alauddin Makasar.
Lukluk, Zuyina dan Siti Bandiyah. (2011). Psikologi Kesehatan, Cet.1. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Pinel, J.P.J. (2009). Stres dan Kesehatan, dalam : Biopsikologi Edisi ke-7. Yogyakarta :
Potter & Perry. (2010). Fundamentals Of Nursing. Fundamental Keperawatan buku 2 edisi
Muhammadiyah Purwokerto.
Purwati, Susi. (2012). Tingkat Stres Akademik pada Mahasiswa Reguler Angkatan 2010
Putri, Bella. (2018). Efektivitas Senam Motera Terhadap Penurunan Tingkat Stres pada
Muhammadiyah Purwokerto.
Putri, Catur. (2018). Hubungan Antara Jenis Stres dan Perilaku Merokok Pada Remaja
Rahayu, Septi. (2017). Pengaruh Gender, Pengetahuan Etika Profesi Akuntan, dan Jenis
Rasmun. (2009). Stres, Koping dan Adaptasi Teori dan Pohon Masalah Keperawatan.
Jakarta : ISBN.
Willey&Sons, Inc.
Setiadi. (2012). Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan : Teori dan
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Tua, Nasib. (2016). Teori Stres : Stimulus, Respons, dan Transaksional. Universitas Gajah
Yusuf, Syamsu. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja
Rosdakarya.