heart failure) ANISATUL FARODISA 2011040090 Pengertian Congestive heart failure merupakan ketidakmampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh sehingga jantung hanya memompa darah dalam waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan adekuat Tanda dan gejala 1. edema ekstremitas 2. batuk malam hari 3. dipnea 4. hepatomegaly 5. efusi pleura 6. penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal 7. takikardi (>120 x/m) Pathways Gagal jantung
Forward failure (jantung tidak mampu memperrtahankan curah jantung)
Renal flow
RAA menurun
Aldosteron meningkat
ADH meningkat
Retensi Na + H2O
Kelebihan volume cairan
Pengkajian A. primary survey : Airway : •Look : pasien tidak menggunakan oksigen, posisi pasien semi fowler, tidak ada sumbatan jalan nafas •Listen : tidak ada bunyi tambahan /tanda” obstruksi jalan nafas •Feel : tidak terdapat pergerakan dinding dada Breathing : Look : nafas spontan, pasien merasa sesak, pergerakan dada simetris, RR : 24x/m, SPO2 : 95x/m. Listen : suara nafas tambahan ronkhi basah halus Feel : perkusi dada redup Circulation : Look : temperature kulit hangat, CRT >2 detik, edema diekstremitas bawah Listen : TD : 157/119 mmhg Feel : N : 94x/m, S:36,2c, pitting edema >3 detik Disability : keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, GSC : E4V5M6 = 15. reflek pupil positif, ukuran pupil 2 mm kanan kiri. Pasien tampak lemah Exsposure : tidak ada luka dibagian tubuhnya dan tidak ada fraktur. B. secondary survey K : pasien datang dengan keluhan sesak nafas memberat 2 hari terakhir O : pasien mengatakan tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan dirumah M : keluarga mengatakan pasien terakhir makan pisang P : pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi A : pasien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan K : pasien datang ke igd rsi banjarnegara pada tanggal 16-02-2021 jam 10.40. pasien dating dengan keluhan sesak nafas memberat 2 hari terakhir. Sesak dirasa berkurang dengan perubahan posisi semi fowler. Kedua kaki pasien bengkak beberapa hari terakhir. Pasien tidak deman dan tidak batuk 1. Diagnosa keperawatan utama : kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi 2. Rencana keperawatan Tgl/ Dx keperawatan SLKI SIKI jam 16/ Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Monitor hasil laboratorium 02/ cairan b.d gangguan selama 1x5jam keseimbangan cairan - Monitor vital sign 21 mekanisme regulasi terpenuhi dengan kriteria hasil : - Monitor indikasi kelebihan cairan (edema) 10. - Kaji lokasi dan luas edema 45 - Batasi masukan cairan Indikator Awal Target - Monitor perubahan irama jantung - Catat secara akurat intake dan output Terbebas dari 2 5 cairan edema - Pasang kateter urin Tidak ada dypsneu 3 5 - Pasang infus - Ajarkan pemberian contrast bath dengan Vital sign dalam 3 5 elevasi kaki 30 derajat untuk mengurangi batas normal edema kaki - Kolaborasikan dengan dokter pemberian obat furosemide dan omeprazole Tgl/j Implementasi Evaluasi Paraf am 16/ - Mengambil sampel darah untuk mengetahui S: Disa 02/ hasil laborat - Pasien mengatakan bengkak pada kedua kaki 21 - Memonitor vital sign - Pasien mengatakan lemas 10.5 - Memonitor indikasi kelebihan cairan (edema) O: 0 - Mengkaji lokasi dan luas edema - Pasien tampak tenang - Membatasi masukan cairan - Posisi pasien semi fowler - Memonitor perubahan irama jantung (EKG) - Pasien sudah terpasang kateter urin - Mencatat secara akurat intake dan output - Urin sedikit dan berwarna kuning kecoklatan cairan - Lokasi edema di kedua kaki sepanjang ruang kaki - Memasang kateter urin - Pitting edema >3 detik - Memasang infus - Td : 157/119 mmhg, N: 94x/m, S: 36,2c, RR: 20x/m, SPO2: 98% - Mengajarkan pemberian contrast bath A : masalah teratasi sebagian dengan elevasi kaki 30 derajat untuk P : lanjutkan intervensi mengurangi edema kaki - Monitor perubahan irama jantung - Mengkolaborasikan dengan dokter - Monitor intake dan output cairan pemberian obat furosemide dan omeprazole - Kaji lokasi dan luas edema - Kolaborasikan pemberian diuretik
Indikator Awal Akhir Target
Terbebas dari edema 2 2 5
Tidak ada dypsneu 3 4 5
Vital sign dalam batas 3 3 5
normal Prognosis Ny. T umur 80 tahun dengan dx medis CHF, setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x5 jam keadaan umum pasien cukup, setelah di berikan posisi semi fowler pasien sudah tidak merasa sesak lagi, akan tetapi edema di ekstremitas kakinya masih belum ada perubahan dengan pitting edema >3 detik. Setelah di berikan obat dan di pasang kateter urin pasien lalu di pindahkan ke ruang rawat inap di ruangan darusalam untuk dilakukan observasi dan pengobatan lebih lanjut. Jurnal (pengaruh pemberian contrast bath dengan elevasi kaki 30 derajat terhadap penurunan derajat edema pada pasien gagal jantung kongestif) Abstrak : Gagal jantung kongetif yang merupakan ketidakmampuan untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan dinding yang tidak mampu memompa memadai. Tujuan kajian ini adalah memastikan efek kontras bath dengan elevasi kaki 30 derajat terhadap reduksi edema pada pasien gagal jantung kongestif dirumah sakit wafa husada, kepanjen. Desain pada studi ini quasi eksperimental dengan desain kelompok control tidak setara. Populasi adalah pasien dengan gagal jantung kongestif, sampel digunakan sampling berturut-turut. 34 responden membagi dua kelompok, 17 kelompok intervensi responden dan 17 kelompok control responden. Hasil nilai Mann-Whitne P = 0,027 ( P<0.05 ) itu mewakili signifikan pengurangan edema kontras bath dengan gagal jantung kongestif. Berrdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menerapkan kontras mandi dengan elevasi 30 derajat dalam pelayanan keperawatan untuk mengurani derajat edema pada pasien gagal jantung kongestif, SEKIAN DAN TERIMAKASIH