PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aspek yaitu yang pertama, sehat fisik meliputi tidak sakit, tumbuh dan
menjalani makna hidup, tidak ada konflik agama dalam diri dan
adalah keadaan sehat, baik secara mental, spiritual, sosial dan fisik
otak melalui sistem saraf autonomic yang dibagi menjadi 2 (dua) jenis
seseorang akan menjadi lebih aktif atau hiperaktif. Hal ini dapat dilihat
maka akan bisa melukai diri sendiri. Pemberian terapi relaksasi otot
penelitian ini yaitu ada pengaruh aroma terapi lavender, relaksasi otot
p-value 0.000.
adalah 15 orang. Hasil dari penelitian ini yaitu ada pengaruh dalam
0.000.
Dari data awal yang diperoleh oleh peneliti di Stikes Panrita
2019.
B. Rumusan Masalah
dirileksasikan.
C. Hipotesis
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2019.
2019.
2019.
E. Manfaat Penelitian
penelitian yaitu:
1. Manfaat Teoritis
progresif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Kecemasan
2011).
3. Patofisiologi Kecemasan
(Fatmawati, 2016).
4. Tingkatan Kecemasan
a. Kecemasan Ringan
kreativitas.
b. Kecemasan Sedang
lain.
c. Kecemasan Berat
d. Panik
(<0,05).
5. Gejala-gejala Kecemasan
1) Gejala Fisik
2) Gejala psikologis
a) Hipersensitif
c) Sulit tidur
f) Sulit berkonsetrasi
g) Mudah tersinggung
a) Gejala Fisik
b) Gejala Psikologis
(3) Gelisah
a) Gejala Fisik
(1) Konstipasi
(3) Diare
(5) Anoreksia
b) Gejala Psikologis
(1) Gelisah
(3) Insomnia
a) Gejala Fisik
(1) Ketegangan
(6) Berkeringat
b) Gejala Psikologis
4) Gejala Panik
a) Gejala Fisik
(4) Ketegangan
b) Gejala Psikologis
meningkat
(4) Hilangnya rasional
kegiatan sehari-hari.
satu alat ukur kecemasan yaitu Zung Self Rating Anxiety Scale
1) 1 : Tidak pernah
2) 2 : Kadang-kadang
3) 3 : Sering
4) 4 : Selalu
(terutama benzidiazepin).
kecemasan.
8. Kecemasan Mahasiswa
untuk :
p=0,000 (<0,05).
menjadi relaks
rileks.
6. Teknik Terapi Relaksasi Otot Progresif
a. Persiapan
b) Bantal
c) Kursi
2) Persiapan Pasien
b. Prosedur
menghadap kelangit-langit.
mengendur.
otot rahang.
Gambar 2.4 Latihan Otot Progresif 5-8 (Otot-otot Wajah, Rahang dan
Sekitar Mulut)
Sumber: (Setyoadi & Kushariyadi, 2011) Terapi Modialitas Keperawatan
Pada Klien Psikogeriatrik
depan.
b) Punggung dilengkungkan
kemudian relaks
udara sebanyak-banyaknya
kemudian dilepas
lega
tegang
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.7
Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
(Sugiyono, 2017).
𝑜1 × 𝑜2
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan:
X = Pelatihan (Perlakuan)
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
Bulukumba.
1. Populasi
2. Sampel
kecemasan.
2
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽). 𝑆
𝑛=[ ]
𝑋1 − 𝑋2
2
(1,96 + 0,84). 4,644
𝑛=[ ]
3
2
(2,8). 4,644
𝑛=[ ] = 18
3
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
3. Teknik Sampling
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
1. Variabel Independen
progresif.
2. Variabel Dependen
E. Definisi Operasional
1. Variabel Dependen
a. Defenisi Operasional
b. Kriteria Objektif
2) Ringan : 45-59
3) Sedang : 60-74
4) Berat : 75-80
2. Variebel Independen
a. Defenisi Operasional
b. Kriteria Objektif
dengan baik
Progresif
F. Instrumen Penelitian
yang sudah teruji validitas dan reliabilitas yang dimana nantinya akan
pertanyaan.
1. Data Primer
secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer
2. Data Sekunder
Proposal Penelitian
Hipotesis Penelitian
I.
Terapi Relaksasi Otot Progresif akan menurunkan
kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir keperawatan
Populasi
Sampel
L.
Instrumen Penelitian
Kuesioner (Angket)
Tempat Penelitian
Kesimpulan
Saran
1. Pengolahan Data
pengukuran.
kesalahan.
dapat dianalisis.
tingkat kecemasannya.
perlakuan (posttest).
J. Etika Penelitian
Diginity)
penelitian.
subjek yang tidak ingin diketahui oleh orang lain. Prinsip tersebut
Inclusiveness)
K. Jadwal Penelitian
Struktur Organisasi:
Elfindari, Hasnita, E., Abidin, Z., Machmud, R., & Elmiyasna. (2012).
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Badauose Medika.
Hastuti, R. Y., & Arumsari, A. (2015). Pengaruh Terapi Hipnotis Lima Jari
Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Mahasiswa Yang Sedang
Menyusun Skripsi Di Stikes Muhammadiyah Klaten. Motorik, 10(21).
Marjan, F., Sano, A., & Ifdil. (2018). Tingkat kecemasan mahasiswa
Bimbingan dan Konseling dalam menyusun skripsi. Jurnal Penelitian
Guru Indonesia, 3(2), 84–89.
Saputro, H., & Fazrin, I. (2017). Anak Sakit Wajib Perawatan Di Rumah
Sakit. Jakarta: Forum Ilmiah Kesehatan.