Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah

Efektivitas teknik mindfulness untukpsikologi terapan mengatasi insomnia pada


mahasiswa p-ISSN 2301-8267; e-ISSN 2540-8291
ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt
2022, Vol 10(1):36–45
DOI:10.22219/jipt.v10i1.16086
©The Author(s) 2022 cbn 4.0
International license

Awidha Dwi Wijayaningsih1, Muhimmatul Hasanah2, dan Ima Fitri Sholichah3

Abstract
The goal of this study tested the effectiveness of Mindfulness training to overcome insomnia in college students. The number
of participating subjects amounted to 8 people in the weight category, with four people in each group (experiment and
control). Treatment was given to subjects in the experimental group as many as four meetings with 11 sessions within one
month. For control is given a Mindfulness Diary to find out the emotional condition and sleep of the subject. The study used
the Jakarta Psychiatric Study Group – Insomnia Rating Scale as a pre-test and posttest to measure insomnia levels before and
after treatment. The data analysis technique used in the study was the Mann-Whitney U Test. The results showed that the
experimental group’s results (Mdn=7) were higher than those of the control group (Mdn=15.8). Mann-Whitney’s test results
showed a significant difference in pain scores between the experimental and control groups (N experimen = 4, Control = 4, Z
=-2,337; p=0.019). This can be seen in the decrease in insomnia score in the experimental group. Mindfulness training proved
to be appropriate for overcoming

insomnia in college students. yang menghasilkan kesegaran dan kebugaran atau tidak
saat terbangun. Menurut Sateia (2014), insomnia dapat
Keywords ditegakkan apabila terdapat 1 atau lebih keluhan seperti
Insomnia, mahasiswa, teknik mindfulness yang terdapat pada ICSD-2, yaitu: kesulitan untuk
memulai tidur,

[Version: 2021/02/25 v1]


Pendahuluan kesulitan untuk mempertahankan tidur sehingga sering
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia. Normalnya terbangun dari tidur, bangun terlalu dini hari dan sulit
durasi tidur pada manusia berlangsung selama 7-8 jam untuk tidur kembali, tidur dengan kualitas yang buruk.
dalam sehari (Barlow & Durand, 2015). Fungsi tidur Terdapat tambahan dalam ICSD-3, yaitu: durasi keluhan
adalah membantu memulihkan fungsi restoratif bagi berlangsung selama 3 bulan, dan kriteria frekuensi terjadi
tubuh sehingga apabila tidak terlaksana dapat kurang lebih 3 kali dalam seminggu Sateia (2014).
memberikan dampak negatif yaitu mengalami gangguan Insomnia merupakan gangguan tidur paling umum
tidur (Nevid et al., 2018). Namun demikian, untuk dapat yang di alami oleh sebagian besar manusia di dunia.
tidur secara normal terkadang beberapa individu Insomnia dapat terjadi akibat otak yang memiliki struktur
mengalami kendala sehingga tetap terjaga hingga larut. dan fungsi untuk mengatur tidur terganggu oleh stres,
Kondisi kesulitan tidur dan tetap terjaga hingga larut kecemasan, depresi dan sakit fisik. Menurut Nasution
tersebut dapat disebut dengan insomnia. (2017) Insomnia dapat terjadi akibat zat yang dikeluarkan
dan dilepaskan ke dalam darah sehingga membuat
Menurut American Psychological Association (2015) mengantuk, yang berasal dari pusat-pusat tidur yang
insomnia yang memiliki nama lain Agrypnia adalah mengatur siklus tidur dan terjaga terhambat oleh stres,
kesulitan dalam memulai atau mempertahankan tidur kecemasan, gangguan, depresi, dan sakit fisik.
restoratif, yang mengakibatkan kelelahan yang parah atau
Menurut (National Institutes of Health, 2011)
terus–menerus menyebabkan tekanan yang signifikan
mengatakan bahwa sekitar 30% dari populasi orang di
secara klinis. (Susanti, 2015) menjelaskan terkait
dunia mengeluhkan gangguan tidur, dan sekitar 10%
insomnia yang merupakan persepsi tidak adekuat dari
mengeluhkan gejala terkait gangguan fungsi tubuh pada
kualitas tidur dan merupakan keluhan paling umum dari
siang
gangguan tidur, ditambahkan dalam (Nashori &
Wulandari, 2017) menyatakan bahwa kualitas tidur dapat
digunakan sebagai tolak ukur individu mengalami tidur
Prepared using psyj.cls
37 Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 2022, Vol 10(1)

1,3 2
Universitas Muhammadiyah Gresik, Institut Pesantren Sunan (Zaleplon, Zolpidem, Eszopiclone, dan sebagainya).
Drajat
Sedangkan, penyembuhan yang bersifat non-farmakologi
Korespondensi: yang dapat dilakukan, diantaranya adalah Cognitive
Wijayaningsih, Program Studi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Behavior Therapy (CBT) (McMain et al., 2015), relaksasi
Gresik
otot progresif (Hardani
Email: awidha170701@umg.ac.id
& Putri, 2016), Islamic-Cognitive Behavioral Therapy
hari yang konsisten dengan indikasi diagnosis insomnia.
(Nashori et al., 2020), Insomnia-Cognitive Behavioral
Penelitian terkait yang dilakukan oleh National Sleep
Foundation (NSF) pada survey tahun 2020, mendapatkan Therapy (Nashori et al., 2019), dan Mindfulness (Gong et
data bahwa 10% hingga 30% orang dewasa hidup dengan al., 2016). CBT adalah metode terapi yang dikembangkan
insomnia, 23,8% terjadi pada remaja (Foley, 2020). oleh Aaron Beck yang bertujuan untuk mengubah distorsi
insomnia juga dapat terjadi pada penduduk Indonesia. kognitif untuk menghasilkan satu perilaku baru yang lebih
hasil penelitian menyebutkan prevalensi insomnia di adaptif (McMain et al., 2015). Relaksasi otot progresif
Indonesia dilaporkan mencapai angka 28 juta orang atau adalah latihan relaksasi yang didahului dengan
10 % dari jumlah populasi pada tahun 2017. Angka ini menegangkan tubuh secara sistematis dan kemudian
masih tertinggi dibandingkan dengan negara di wilayah merelaksasikan semua otot tubuh (Hardani & Putri,
Asia lainnya (Salbiah, 2018). 2016). Islamic-Cognitive Behavioral Therapy adalah terapi
Insomnia dapat terjadi pada siapa saja, termasuk yang integrasi ajaran agama Islam dan berbasis
kepada mahasiswa. Adanya variasi tugas dan kebiasaan pendekatan psikologi barat dengan memacu pada CBT,
yang berbeda dari jenjang pendidikan sebelumnya terapi ini berfokus untuk menangani depresi dengan
menyebabkan adanya pola tidur yang tidak teratur. Satrio menghilangkan pikiran negatif, irasional, dan tidak
et al. (2018) dan Taylor et al. (2011) mempertegas bahwa realistis (Nashori et al., 2020). insomnia-cognitive
kelompok mahasiswa adalah kelompok yang rentan behavioral therapy terapi yang bertujuan untuk
mengalami insomnia. Selain akibat dari pola tidur yang meningkatkan kesejahteraan subjektif individu dengan
tidak teratur, insomnia ini juga bisa disebabkan oleh memacu kepada CBT (Nashori et al., 2019). Mindfulness
kecemasan, depresi, dan obsessive compulsive disorder adalah teknik yang menekankan pada pemfokusan
yang dalami. Mendukung pernyataan tersebut Sathivel & perhatian pada peristiwa kekinian (peristiwa yang terjadi
Setyawati (2017) menyebutkan bahwa umumnya disini dan sekarang) (Greenberg, 2017). Mindfulness
mahasiswa mengalami insomnia batas ambang, klinis didefinisikan sebagai kesadaran yang timbul akibat
moderat, hingga klinis berat. kesengajaan untuk menyajikan dan menghadirkan
pengalaman saat ini dengan cara yang tidak menghakimi
Semua mahasiswa dari berbagai prodi memiliki
dan menerima (Arbi & Ambarini, 2018).
peluang yang sama untuk mengalami insomnia, termasuk
mahasiswa fakultas psikologi. Sebuah riset menunjukkan
data bahwa salah satu fakultas yang diteliti, mahasiswa Teknik Mindfulness menurut Kabat-Zinn (2012) adalah
psikologi merupakan salah satu yang paling banyak kesadaran yang dikembangkan dengan memperhatikan
mengalami gejala insomnia (Nurdin et al., 2018). dengan cara yang berkelanjutan dan mengkhususkan
Berdasarkan preliminary study yang dilakukan pada dengan sengaja, pada saat ini, dan tanpa menghakimi
program studi psikologi di perguruan tinggi X, beberapa (KabatZinn, 2012). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
mahasiswa mengeluhkan gejala insomnisa. Gejala oleh Black et al. (2015) menemukan bahwa peserta
insomnisa yang dirasakan begitu beragam yaitu pola tidur dalam kelompok teknik Mindfulness menunjukkan
yang tidak teratur karena penundaan waktu tidur yang signifikan peningkatan relatif terhadap peserta yang
disengaja, ataupun pola tidur yang tidak teratur karena berada di kelompok sleep hygiene education (SHE)
terpaksa menyelesaikan tugas dengan deadline yang dengan alat ukur Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI),
singkat. Dampak yang dirasakan adalah terganggunya kelompok teknik Mindfulness menunjukkan peningkatan
aktivitas di pagi harinya hingga stres yang dirasakan. yang signifikan dibandingkan dengan kelompok SHE pada
Keluhan tersebut dilaporkan terjadi selama beberapa hasil kesehatan sekunder dari gejala insomnia, gejala
bulan. Kondisi pola tidur yang tidak teratur hingga depresi, gangguan kelelahan, dan kelelahan parah.
berbulan-bulan lamanya tersebut menurut berbagai Sejalan dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan
sumber dapat diklasifikasikan ke dalam karakteristik oleh Wang et al. (2019) mendapatkan hasil bahwa
insomnia (American Psychiatric Association, 2013). dengan teknik Mindfulness terbukti menghasilkan
Untuk menangani insomnia, ada dua pendekatan yang peningkatan yang signifikan secara statistik dalam
dapat dilakukan yaitu pendekatan yaitu farmakologi dan kualitas tidur dan pengurangan tingkat keparahan
non-farmakologi. Astuti (2013) mengatakan bahwa terapi insomnia tetapi tidak terdapat efek signifikan pada indeks
farmakologi adalah terapi yang menggunakan kuantitas tidur, yang diukur dengan catatan harian tidur
obatobatan untuk mengatasi insomnia, diantaranya atau tindakan objektif (Wang et al., 2019). Penelitian
adalah Benzodiazepine dan Non-Benzodiazepine terdahulu, peneliti memilih menggunakan Mindfulness

Prepared using psyj.cls


Wijayaningsih et al. 38

sebagai teknik untuk mengatasi insomnia pada subjek pada setiap kelompok yang diteliti (kelompok
mahasiswa dengan menggunakan kuesioner kelompok kontrol dan kelompok perlakuan) (Alwi, 2015).
psikiatri biologi Jakarta- insomnia rating scale (KSPBJ-IRS) Pemilihan ke-8 subjek menggunakan teknik purposive
untuk mengukur tingkat insomnia yang di derita subjek sampling dengan kriteria sebjek penelitian sebagai
sebelum diberi teknik Mindfulness dan setelah diberi berikut: (1) Subjek mengalami insomnia lebih dari 3 bulan
teknik Mindfulness. Penggunaan kuesioner KSPBJ-IRS (kategori berat), dengan ciri antara lain: kesulitan
mengacu pada penelitian yang sejalan oleh Gudawati memulai
(2012) yang diujikan kepada lansia. Penggunaan
kuesioner ini juga menjadi pembanding efektifitas terapi Penguku- Perlakuan Penguku-
terhadap insomnia antara penelitian ini dengan ran (O1) (X) ran (02)
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di tinjau dari Tanpa
segi usia dan metode terapi yang berbeda. Penguku- Penguku-
Perlakuan
ran (O1) ran (02)
Berdasarkan uraian diatas, tujuan penelitian ini untuk (-X)
menguji efektivitas teknik Mindfulness untuk mengatasi
insomnia yang terjadi pada mahasiswa. Peneliti memilih Gambar 1. Skema desain penelitian pada kelompok eksperimen
menggunakan teknik Mindfulness, yang lebih berfokus (atas) dan kelompok kontrol (bawah)
pada pemahaman dan penerimaan terhadap diri sendiri, tidur, kesulitan mempertahankan tidur, ditandai dengan
dengan tidak adanya penghakiman terhadap pengalaman seringnya bangun atau masalah kembali tidur setelah
yang dialami dan lebih berfokus pada situasi dan kondisi bangun, bangun pada dini hari dengan ketidakmampuan
disini dan saat ini sehingga berguna untuk meningkatkan untuk kembali tidur, kesulitan tidur terjadi setidaknya 3
disfungsional keyakinan terhadap tidur yang akhirnya malam per minggu, kesulitan tidur hadir setidaknya
berguna untuk mengatasi insomnia. selama 3 bulan. (2) Subjek mengalami insomnia yang
penyebabnya bukan hanya karena penggunaan gadget
(handphone, tablet, laptop, dan sejenisnya) di malam hari
Metode menjelang waktu tidur, tetapi juga dikarenakan karena
Rancangan Penelitian hal-hal emosional atau kejadian mental (seperti:
kecemasan, stres, overthinking, dan sebagainya). (3)
Penelitian ini adalah kuantitatif berjenis eksperimen
Bersedia mengikuti teknik dari awal hingga akhir dengan
semu (quasi experiment design). Desain penelitian
mengisi informed consent
eksperimen semu ini merupakan eksperimen yang
dilakukan tanpa randomisasi, namun masih melakukan
pengontrolan terhadap variabel non-eksperimental dan Instrumen Penelitian
masih menggunakan kelompok kontrol sebagai kelompok Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
komparatif untuk memahami efek perlakuan (Latipun, menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama dan
2015). wawancara, observasi serta hasil dokumentasi kegiatan.
Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan Pemberian kuesioner bertujuan untuk menilai kondisi
rancangan penelitian “non-equivalent control group level insomnisa yang diraskan subjek penelitian pra-tes
design”, merupakan pengukuran yang dilakukan sebelum dan pasca tes. Kuesioner yang digunakan adalah
(pratest) dan sesudah (pascatest) pemberian perlakuan Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta- Insomnia Rating
pada kedua kelompok, dan pada desain ini sampel Scale (KSPBJ-IRS) yang telah diadaptasi. Kuesioner ini
ditetapkan dengan tidak random (Latipun, 2015). Bentuk terdiri dari 8 pertanyaan yang sifatnya ordinal dengan
desain penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada tingkat validitas yang teruji antar psikiater dengan
gambar psikiater sebesar r=0,95 dan uji antar psikiater dengan
1. dokter non psikiater r=0,94, dan nilai koefisien uji
reliabilitas sebesar 0,891 (Waliyanti & Pratiwi, 2017).
Populasi dan Sampel Hasil skoring tiap aitem dapat dikategorikan sebagai:
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa prodi psikologi di Tidak ada keluhan insomnia (<8), Insomnia ringan (8-12),
Universitas X angkatan 2016-2019 yang berjumlah 8 Insomnia berat (8-12), dan Insomnia sangat berat (>18).
subjek (M= 14, SD= 1,77 ) yang semuanya berjenis Responden dinyatakan insomnia apabila hasil skor
kelamin perempuan dengan keluhan insomnia kategori KSPBJ-IRS yang diperoleh > 8 dan dinyatakan tidak
berat. Ke-8 subjek penelitian tersebut bersedia terlibat insomnia apabila hasil skor KSPBJ-IRSyang diperoleh < 8
secara aktif dalam proses penelitian dari awal hingga (Premani et al., 2017).
akhir dengan kesediaan mengisi informed consent. Selanjutnya data hasil wawancara dan observasi
Jumlah subjek dalam penelitian ini memenuhi syarat digunakan sebagai sarana untuk melihat efek dari
pelaksanaan penelitian eksperimen, yaitu minimal 3-5 pemberian teknik Mindfulness di setiap sesinya.
Dokumentasi kegiatan digunakan untuk mengetahui
Prepared using psyj.cls
39 Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 2022, Vol 10(1)

gambaran apa yang terjadi pada subjek penelitian selama ada perubahan skor pada kelompok eksperimen yang
sesi intervensi terkait masalah tidur dan emosi yang mengindikasikan bahwa ada pengaruh pemberian teknik
dirasakan (Munazilah & Hasanat, 2018). Mindfulness terhadap penurunan insomnisa yang dialami
oleh subjek penelitian. Sedangkan pada kelompok kontrol
tidak mengalami perubahan.
Analisis Data
Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dari uji
Analisis data dalam penelitian menggunakan analisis hipotesis, bahwa ditemukan adanya perbedaan
kuantitatif berupa penggunaan analisis statistik uji U signifikansi antara selisih nilai prates dan pascates pada
Mann-Whitney. Santoso (2018) mengatakan uji U kelompok eksperimen (Mdn=7) dan kelompok kontrol
MannWhitney digunakan untuk menguji variabel (Mdn=15.8) dengan nilai Z= -2.337; dan p= 0.019 (taraf
independen, yang berjumlah dua sampel, dan keduanya signifikansi 5%). Artinya, teknik Mindfulness berpengaruh
tidak berhubungan satu dengan lainnya, dan dengan terhadap penurunan insomnia yang dirasakan oleh
bantuan program aplikasi komputer Statistical Packages kelompok eksperimen. Selanjutnya secara terperinci,
for Social Sciences (SPSS) 22.0 for windows. Analisis penurunan tingkat insomnia pada responden penelitian
kualitatif dilakukan dengan meninjau Diary Mindfulness dapat dilihat pada Tabel 2.
subjek penelitian dalam sebulan, yang dibagikan tiap satu
Pada Tabel 2 menjelaskan bahwa ada penurunan
minggu setelah subjek diberikan perlakuan.
tingkat insomnia pada empat orang responden penelitian
Prosedur Eksperimen pada kelompok eksperimen dimana secara umum dari
Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan gejala berat berangsur mengalami penurunan menjadi
intervensi pada penelitian eksperimen ini yaitu: (1) gelaja
Melakukan adaptasi modul teknik Mindfulness yang
dikembangkan Vinny (2014) dan Kabat-Zinn (2013)2014. 16 15.8
Proses adaptasi dilakukan dengan melibatkan dua orang
professional judgement yang berprofesi sebagai psikolog 14
14 13.75
dan dosen di bidang psikologi. (2) Subjek diberikan
textitpratest untuk mengetahui kondisi awal dan data
Skor12
digunakan sebagai dasar penentuan kelompok kontrol (4
orang) dan kelompok eksperimen (4 orang). Kelompok
eksperimen diberikan teknik Mindfulness selama 4 kali 10
pertemuan dengan 11 sesi, per sesinya berlangsung
selama 20 menit. Sedangkan kelompok kontrol tidak 8
mendapatkan perlakuan. Secara terperinci aktivitas 7
pemberian Mindfulness dapat dilihat pada Tabel 1. (3) 6
Intervensi yang dilakukan kepada subjek penelitian
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dengan 11 sesi
(Munazilah & Hasanat, 2018). Adapun fasilitator yang
dilibatkan adalah seorang psikolog klinis anak dan Gambar 2. Grafik skor rata-rata kelompok eksperimen dan
dewasa yang bekerja di Lembaga Psikologi X di Gresik, kelompok kontrol
Jawa Timur. Secara umum intervensi yang diberikan
hanya menggunakan 6 dari 9 teknik yang telah
dirumuskan, yaitu: you have only moments to live, the ringan bahkan hingga tidak ada. Kondisi ini berbeda pada
power of breathing, the foundations of Mindfulness subjek kelompok kontrol yang tidak mengalami
practice: attitudes and commitment, being in your body: perubahan gejala insomnisa karena tidak adanya
the body scan technique, a day of Mindfulness, dan really perlakuan yaitu pemberian teknik Mindfulness.
doing what you’re doing: Mindfulness in daily activity. (4)
Pemberian pascatest, untuk melihat efektivitas teknik Data Kualitatif
Mindfulness yang diberikan. Pertemuan pertama terapis mewawancarai subjek pada
kelompok eksperimen terkait insomnia yang di derita.
Hasil Subjek mengeluhkan mengalami insomnia semenjak
menjadi mahasiswa, dikarenakan tuntutan mengerjakan
Deskripsi Data Penelitian tugas yang akhirnya menunda untuk tidur, dan hal
Terdapat penurunan skor antara prates (Mean=13,75) tersebut berlanjut hingga sekarang. Subjek mengeluhkan
dan pascates (Mean=7) pada kelompok eksperimen dan baru bisa tidur selalu diatas pukul 12 malam, dan ketika
tidak ada penurunan skor antara prates (Mean=14) dan bangun keesokan harinya mereka merasa kelelahan dan
pascates (Mean=15,8) pada kelompok kontrol. Artinya tidak segar.
Prepared using psyj.cls
Wijayaningsih et al. 40

Pertemuan kedua subjek masih mengeluhkan Pertemuan ketiga subjek menceritakan sudah mulai
mengalami insomnia yang tidak berubah dari minggu bisa tidur dengan lebih baik di bandingkan minggu-
sebelumnya. Di tinjau dari Diary Mindfulness yang telah minggu sebelumnya, tidur paling malam jam 12, dan
mereka tulis mereka masih tidur di atas jam 12 malam jarang mimpi buruk serta terbangun. Pada pertemuan ini
dan ketika bangun badan merasa lelah. Pelakukan dilakukan 2 sesi Mindfulness yaitu sesi non judging;
pertemuan kedua ini dimulai dengan posisi peneliti dan patience; beginner’s mind; trust dan non-striving;
terapis berada si samping kanan subjek karena agar tidak acceptance; letting go. Di setiap sesi dilakukan selama 20
mengganggu konsentrasi dan fokus subjek selama teknik. menit, dengan pengarahan oleh terapis 10-15 menit di
Pada teknik pertemuan kedua ini dilakukan 3 sesi setiap sesinya di lanjutkan dengan membahas manfaat
Mindfulness yaitu sesi you have only moments to live, the teknikteknik dalam setiap sesi dan juga perasaan yang di
power of breathing, dan the body scan technique. Di rasakan subjek ketika telah melakukan teknik di setiap
setiap sesi dilakukan selama 20 menit, dengan sesi. Hasil observasi yang di peroleh setiap sesinya
pengarahan oleh terapis 8-15 menit di setiap sesinya di selama 10-15 menit tersebut, berikut ini perilaku subjek
lanjutkan dengan membahas manfaat teknik-teknik yang muncul selama penelitian berlangsung yaitu rileks,
dalam setiap sesi dan juga perasaan yang di rasakan fokus, bermain jari, mengusap punggung tangan,
subjek ketika telah melakukan teknik di setiap sesi. menggaruk hidung dan telinga, menggoyangkan telapak
Berikut ini perilaku subjek yang muncul selama penelitian kaki, dan mengusap mata. Pertemuan keempat ini
berlangsung berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dilakukan 3 sesi Mindfulness yaitu sesi a day full of
setiap sesinya selama 8-15 menit, yaitu berusaha fokus, Mindfulness (meditasi makan), Mindfulness in Daily, dan
mengernyitkan dahi, rileks, membetulkan posisi penutup. Di setiap sesi dilakukan selama 20 menit,
kerudung, menggaruk kepala, duduk bersandar ke dengan pengarahan oleh terapis 5-10 menit di setiap
dinding, menarik nafas, mengangkat kepala ketika sesinya di lanjutkan dengan membahas manfaat teknik-
menarik nafas dalam, merubah posisi duduk. teknik dalam setiap sesi dan juga perasaan yang di
Tabel 1. Jadwal Teknik Mindfulness
Pertemuan Sesi Kegiatan Durasi
I Pembukaan, Prates, Absensi Subjek 20 Menit
I II Pohon Harapan 20 Menit
III Pengantar Mindfulness 20 Menit

IV Materi You Have Only Moments To Live. 20 Menit


II V Materi The Power Of Breathing 20 Menit
VI Materi Being In Your Body: The Body Scan Technique. 20 Menit

VII Materi The Foundations Of Mindfulness Practice: Attitudes And Commitment (non judging, 30 Menit
III
patience, beginner’s mind, trust).
VIII Materi The Foundations Of Mindfulness Practice: Attitudes And Commitment (nonstriving, 30 Menit
acceptance, letting go).
IX Materi A Day Of Mindfulness 20 Menit
IV X Materi Really Doing What You’re Doing: Mindfulness in Daily Activity dan diakhiri Pascates. 20 Menit

XI Penutup dan Pemberian Kenang-kenangan. 24 Menit

Tabel 2. Tingkat Insomnia Pratest dan Pascatest Subjek pada rasakan subjek ketika telah melakukan teknik di setiap
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol sesi. Pada sesi A Day Full of Mindfulness (meditasi
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol makan), peneliti menyediakan kismis dan kurma, karena
mempertimbangkan jika terdapat subjek tidak menyukai
Subjek Prates Pascates Prates Pascates
salah satu dari makanan tersebut bisa melakukan
1. 13 (Berat) 5 (TA) 13 (B) 13 (B)
2. 15 (B) 9 (R) 16 (B) 19 (SB) meditasi makan dengan makanan yang satunya. Dari hasil
3. 13 (B) 6 (TA) 14 (B) 15 (B) observasi yang di peroleh setiap sesinya selama 10-15
4. 14 (B) 8 (R) 14 (B) 14 (B) menit tersebut, berikut ini perilaku subjek yang muncul
selama penelitian berlangsung yaitu subjek 1, 3, dan 4
mengambil kurma dan subjek 2 mengambil kismis,
Keterangan
SB = Sangat Berat; B = Berat; R = Ringan; TA = Tidak ada merasakan tekstur kismis dan kurma, memejamkan mata,
fokus pada makanan, dan makan dengan perlahan. Untuk
sesi Mindfulness in Daily berikut adalah perilaku yang
muncul selama penelitian berlangsung yaitu
Prepared using psyj.cls
41 Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 2022, Vol 10(1)

mendengarkan pertanyaan, menuliskan jawaban pada juga akan memberikan pengaruh pada fungsi sosial dan
kertas, berdiam diri selama beberapa detik dengan kognitif individu (Gunanthi & Diniari, 2016). Pada
menengadahkan wajah ke arah atas lalu menuliskan perubahan situasi belajar ini terjadi pada subjek 1 yang
jawabannya, dan membaca kembali tulisannya. Pada sesi menceritakan bahwa mulai mengalami insomnia sejak
Mindfulness in Daily, subjek diberikan selembar kertas kuliah daring (pada bulan Maret) dan subjek 3 yang juga
untuk menuliskan jawaban-jawabannya terkait harus menyesuaikan diri dengan bekerja, kuliah, dan
pertanyaan yang dikemukakan pada sesi X, setelah itu mengerjakan tugas. Pada subjek 2 dan subjek 4,
terapis meminta subjek untuk membacakan hasil buah mengalami insomnia karena stres tugas dan overthinking
pemikiran subjek dari pertanyaan-pertanyaan pada sesi sehingga mengalami kecemasan dan berujung insomnia.
X. Teknik Mindfulness dalam penelitian ini membantu
Setelah terapi berakhir, peneliti melakukan follow up subjek dalam mengatasi insomnia karena kecemasan dan
terhadap subjek-subjek kelompok eksperimen, dan stres dengan membantu subjek untuk lebih rileks, tenang
hasilnya para subjek merasakan lebih rileks dan tenang dan nyaman terhadap segala sesuatu yang terjadi,
karena bisa mengontrol diri dalam hal waktu, pikiran, dan sehingga dapat menurunkan perasaan cemas dan stres.
perasaan setelah mengikuti teknik ini, dan juga 2 orang Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Keng et
subjek telah berhasil mengatasi insomnianya sehingga al. (2011) mengungkapkan bahwa teknik Mindfulness
bisa tidur di jam yang normal, 2 orang lainnya bisa tidur memiliki berbagai efek positif terhadap psikologis,
lebih awal daripada sebelum mengikuti teknik termasuk meningkatkan kesejahteraan subjektif,
Mindfulness ini. Dari hasil follow up terhadap subjek ini, penurunan gejala psikologis dan reaksi emosional, serta
dapat disimpulkan bahwa, terdapat efektivitas teknik meningkatkan regulasi perilaku.
Mindfulness untuk mengatasi insomnia pada mahasiswa Poin penting dalam Mindfulness adalah disini dan saat
di kelompok eksperimen. ini (here and now) sebagai landasan yang menjadi efek
dari teknik Mindfulness dapat mengatasi insomnia pada
mahasiswa. Dijelaskan oleh Greenberg (2017) bahwa
Diskusi Mindfulness menekankan pada pemfokusan perhatian
Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif pada peristiwa kekinian (peristiwa yang terjadi saat ini).
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan Pemfokusan perhatian disini dan saat ini menjadikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, subjek menjadi rileks, lebih merasa bahagia, dan ketika
dalam hal insomnia yang dialami oleh mereka. Hipotesis bangun tidur subjek merasa lebih segar.
dalam penelitian ini adalah terdapat efektivitas dari Perasaanperasaan yang dialami subjek tersebut berbeda
teknik Mindfulness untuk mengatasi insomnia pada dengan perasaan yang dialami subjek sebelum
mahasiswa prodi Psikologi Universitas X angkatan mendapatkan teknik Mindfulness, yaitu perasaan cemas,
20162019 diterima. Analisis data menunjukkan bahwa stres, dan ketika bangun tidur mengalami perasaan tidak
sebelum diberi perlakuan, kelompok eksperimen dan segar. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh
kelompok kontrol memiliki tingkat insomnia yang sama. Hubbling et al. (2014) yang mengatakan bahwa subjek
Setelah diberi perlakuan, terdapat perbedaan antara yang mengalami peningkatan dalam tidur dan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun berdampak positif pada kehidupan mereka, mereka
dilihat hasil gain score, mendapati bahwa terdapat menyadari hubungan yang kuat antara melakukan teknik-
perbedaan yang signifikan tingkat insomnia antara teknik Mindfulness dengan regulasi emosi.
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kondisi
Perubahan yang dialami subjek sebagian besar terjadi
tersebut memiliki kesimpulan bahwa teknik Mindfulness
pada bertambahnya kuantitas tidur, kualitas tidur, dan
efektif dalam mengatasi insomnia pada mahasiswa.
sleep hygiene yang membaik pada masing-masing subjek.
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan pada penelitian
Subjek merasa setelah diberi perlakuan jam tidurnya
ini, hasilnya mendukung teori yang dikemukakan pada
dapat lebih lama (yaitu berkisar antara 5 jam 30 menit
penelitian oleh Gong et al. (2016) yang menyatakan
hingga lebih dari 6,5 jam), lalu kualitas tidur yang dapat
bahwa hasil meta-analysis menggambarkan bahwa
tidur dalam dan tidak mudah terbangun, dan juga tidak
Mindfulness berkontribusi dalam meningkatkan tidur,
terdapat mimpi dan bangun terasa segar, subjek juga
yang di tinjau dari kualitas tidur dan efisiensi tidur. Hasil
menceritakan bahwa kesulitan untuk masuk tidur setelah
analisis statistik di atas sejalan dengan hasil analisis data
teknik hanya berkisar 6-30 menit. Perubahan-perubahan
individu yang menunjukkan terdapat manfaat teknik
yang dialami subjek ini sejalan dengan yang dikemukakan
Mindfulness dalam mengatasi insomnia. Insomnia dapat
KabatZinn (2013) bahwa penerimaan dan Mindfulness
terjadi karena faktorfaktor psikologis (Nevid et al., 2018)
dapat membantu mengubah keyakinan yang buruk
yang diantaranya adalah perubahan situasi belajar, stres,
terhadap tidur, meningkatkan kesadaran akan kebiasaan
overthinking, dan kecemasan. Perubahan situasi yang
sleep hygiene yang buruk, dan mencegah perilaku
dihadapi mahasiswa akan menjadi stressor yang memicu
kontraproduktif dari berusaha keras untuk tidur.
perubahan emosional dan perilaku, gangguan tersebut
Prepared using psyj.cls
Wijayaningsih et al. 42

Subjek menceritakan bahwa setelah diberikan teknik Mindfulness, seperti yang di kemukakan oleh Shapiro &
Mindfulness, subjek lebih tenang, bahagia dan tidak lagi Carlson (2017) bahwa niat, perhatian, dan sikap saling
mengalami stres. Ketika teknik Mindfulness subjek yang berhubungan satu sama lain, dan ketiga hal inilah yang
diberikan petunjuk untuk melakukan teknik pernafasan menjadikan teknik Mindfuness menikmati proses
(the power of breathing) yang memiliki tujuan memberi momen-ke-momen.
kemampuan kepada subjek untuk tenang dengan Subjek-subjek dalam penelitian ini memiliki kategori
memperhatikan dan memahami udara yang masuk dan skor pascates akhir insomnia yang berbeda. 2 subjek
keluar dari dalam tubuhnya dalam beberapa waktu memiliki kategori tidak mengalami insomnia, yaitu subjek
(Kabat-Zinn, 2013), yang akhirnya dapat membantu 1 dan 3. 2 subjek lainnya, yaitu subjek 2 dan 4 memiliki
subjek untuk memiliki kesadaran memikirkan yang terjadi kategori insomnia ringan. Hal ini disebabkan karena
saat ini dalam dirinya. Sehingga ketika berhasil untuk subjek 1 dan 2 memiliki skor pratest yaitu 13, yang
memfokuskan diri pada saat ini, secara tidak langsung merupakan skor di kategori berat paling rendah.
subjek akan mendapati pemikiran baru pada saat ini Sedangkan 2 subjek lainnya yang berada pada kategori
untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sejalan ringan memiliki skor pratest 15 dan 14. Faktor lain yang
dengan yang dikemukakan oleh Burg et al. (2012) dalam dapat menyebabkan tingkat insomnia menjadi ringan
penelitiannya mendapatkan hasil bahwa yang atau tidak ada insomnia sama sekali karena waktu teknik.
mengatakan bahwa latihan pernafasan akan Pada teknik ini menggunakan 4 kali pertemuan selama 1
meningkatkan kesadaran sehingga meningkat juga bulan, dan berfungsi untuk mengatasi insomnia dari
regulasi diri individu dalam mengatasi kecemasan yang kategori yang tinggi (berat) menjadi kategori yang rendah
berasal dari pemikiran tentang emosi negatif individu (ringan atau tidak sama sekali). Sejalan dengan hal
tersebut. Ditambahkan oleh Carter & Carter (2016) tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Bjornsdottir et
bahwa latihan pernafasan memiliki banyak bukti seperti al. (2015) mendapatkan hasil bahwa subjek
peningkatan kinerja kognitif, perfusi jaringan yang lebih memperlihatkan kualitas tidur mengalami peningkatan
baik, menurunkan tekanan darah, metabolisme glukosa, dan penurunan gangguan tidur. Pada subjek yang masih
dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mengalami insomnia kategori ringan mungkin
meningkatnya kinerja individu. memerlukan penambahan pertemuan teknik
Mindfulness menjadi 8 minggu. Teknik Mindfulness 8
Subjek menceritakan bahwa sekarang merasa lebih
minggu, memiliki fungsi untuk menghilangkan insomnia
bahagia, karena sudah dapat mulai merencanakan apa
yang dialami oleh individu dengan menghilangkan
yang akan dilakukan dan tidak perlu berfikiran
gangguangangguan tidur, hal tersebut sejalan dengan
overthinking terhadap apapun dan juga permasalahan-
penelitian yang dilakukan oleh Larouche et al. (2015)
permasalahan yang mengganggu dari masa lalu maupun
yang mendapatkan hasil subjek-subjek penelitian
pemikiran masa depan, hal ini dapat terjadi karena teknik
mengalami peningkatan sleep efficacy, bangun lebih awal
Mindfulness memiliki fungsi untuk membantu individu
dan bangun di malam hari menurun, serta hal-hal
berusaha untuk memahami perasaan, emosi, dan
tersebut bertahan hingga 3 bulan dengan peningkatan
pengalaman individu tanpa bereaksi pada hal-hal
signifikan dalam kualitas tidur, bangun pagi hari, dan total
tersebut (Brand et al., 2012). Subjek juga tidak
waktu tidur.
memaksakan diri untuk gelisah dan takut terhadap
Secara keseluruhan, teknik Mindfulness terbukti
perkuliahan maupun tugastugasnya. Subjek juga mulai
memberikan efek rileks, tenang dan membantu individu
menghadapi permasalahanpermasalahan yang sedang
untuk dapat memiliki pikiran mindful. Subjek penelitian
dihadapi dari berbagai sudut pandang. Teknik
merasakan rileks, tenang, nyaman, dan lebih bahagia
Mindfulness pada teknik attitudes and commitment,
serta tidak lagi overthinking, stres, dan cemas. Sehingga
membantu subjek untuk mendapatkan pemikiran-
dapat mengatasi individu yang mengalami insomnia
pemikiran baru dengan melakukan penerimaan terhadap
karena kejadian mental tersebut, untuk tidak lagi
pengalaman dan berada di masa saat ini. Juga melakukan
mengalami insomnia karena telah dapat untuk rileks,
perilaku letting go dengan membiarkan segalanya terjadi
tenang, dan berfikiran mindful. Sejalan dengan yang
apa adanya.
dikemukakan oleh Khoury et al. (2013) teknik
Faktor-faktor yang mempengaruhi Mindfulness seperti Mindfulness memiliki bukti kuat sebagai teknik yang
niat, perhatian, dan sikap membuat subjek dapat efektif berbagai masalah psikologis termasuk kecemasan,
mengalami perubahan dari segi fisik maupun psikologis. depresi, dan stres. Hal ini sejalan dengan yang
Perubahan tersebut berdampak dalam menurunnya dikemukakan Pillay & Eagle (2019) bahwa efek teknik
insomnia yang di derita subjek dalam kelompok Mindfulness meliputi neurologis, somatik, kognitif, sikap,
eksperimen. Faktor-faktor tersebut harus dimiliki dan interpersonal, dan dimensi eksistensial yang memiliki
ditekankan kepada setiap subjek yang menjalani teknik hubungan dengan kondisi stres traumatis.
Mindfulness, karena faktor-faktor tersebut yang
Beberapa teknik pada teknik Mindfulness ini dapat
mempengaruhi berhasil atau tidaknya teknik
diterapkan untuk materi beberapa mata kuliah, seperti
Prepared using psyj.cls
43 Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 2022, Vol 10(1)

teknik pernafasan, teknik you have moments to live, dan Hal ini dapat diketahui dengan uji U mann-whitney,
teknik attitudes and commitment. Ketiga teknik itu dapat bahwa nilai signifikansi yang diperoleh nilai signifikansi
diterapkan pada mata kuliah seperti Kesehatan Mental, lebih kecil dari nilai probablitas. Jika ditinjau dari gain
Psikoterapi, dan Konseling. Memberikan beberapa materi score nilai prates dan pascates kelompok eksperimen dan
Mindfulness kepada mahasiswa dapat membantu kelompok kontrol, dapat diketahui bahwa nilai
mahasiswa dalam berpikiran positif, dan membantu signifikansi yang diperoleh juga lebih kecil dari nilai
mahasiswa untuk menurunkan stres dan cemas selama probabilitas. Artinya bahwa terdapat efektivitas teknik
menempuh perkuliahan. Mindfulness untuk mengatasi insomnia pada mahasiswa,
Kendala-kendala dalam penelitian ini adalah: (1) sehingga hipotesis diterima. Hasil tersebut, menunjukkan
Kendala teknis, yaitu tempat yang kurang kondusif karena bahwa efektivitas teknik Mindfulness untuk mengatasi
terdapat gangguan yang muncul secara tibatiba, insomnia pada mahasiswa prodi Psikologi Universitas X
gangguan tersebut dapat berupa suara motor dan pintu angkatan 2016-2019 telah terbukti.
tertutup, (2) subjek intervensi yang kurang bisa
mengontrol fokus saat intervensi, karena beberapa Saran
menceritakan masih overthinking dengan masalah-
Bagi penelitian selanjutnya yang ingin menggunakan
masalah yang tengah di hadapi, (3) pengontrolan
teknik Mindfulness juga, sebaiknya peneliti terlebih
penelitian ini hanya menggunakan buku diary
dahulu mengatasi kendala-kendala yang sudah dijelaskan
Mindfulness, yang hanya menggambarkan kuantitas,
dalam penelitian ini.Jika memungkinkan sebaiknya
kualitas tidur, serta perasaan subjek di setiap harinya
peneliti mengukur kondisi tidur dengan
setelah mengikuti teknik Mindfulness, sehingga untuk
electroencephalograph (EEG) yaitu alat untuk mengukur
mengukur aktivitas otak saat subjek tidur tidak diketahui.
aktivitas otak dengan penggunaan alat laboratorium.
Penggunaan electroencephalograph (EEG) dapat
membantu dalam mengukur aktivitas otak subjek,
sehingga lebih tergambar spesifik efek dari teknik Referensi
Mindfulness. Alwi, I. (2015). Kriteria empirik dalam menentukan ukuran
Penelitian ini memiliki batasan dalam sampel pada pengujian hipotesis dan analisis butir. Jurnal
menggeneralisasikan hasil penelitian yang digunakan Formatif, 2(2). 140-148.
sebagai pertimbangan penelitian selanjutnya, http://dx.doi.org/10.30998/formatif. v2i2.95
diantaranya adalah: (1) penelitian ini hanya berbatas American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and
pada mahasiswa yang mengalami insomnia pada kategori statistical manual of mental disorders (5th ed.).
berat, sehingga belum di ketahui jika dilakukan pada Washington:
mahasiswa yang mengalami insomnia pada kategori American Psychiatric Publishing.
ringan dan kategori sangat berat, (2) penelitian ini hanya American Psychological Association. (2015). APA dictionary of
berbatas pada mahasiswa yang mengalami kejadian psychology (2nd ed.). Washington: American Psychological
mental (seperti: stres dan kecemasan), sehingga tidak Association.
diketahui efektivitas Mindfulness pada mahasiswa yang
Arbi, D. K., & Ambarini, T. K. (2018). Terapi brief
mengalami insomnia selain karena kejadian mental mindfulnessbased body scan untuk menurunkan stres atlet
(seperti: merokok dan penggunaan handphone), bola basket. Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 3(1). 1-
penelitian ini hanya berbatas pada penggunaan 6 dari 9 12. http: //dx.doi.org/10.20473/jpkm.V3I12018.1-12
teknik Mindfulness, sehingga belum diketahui jika
Astuti, N. H. (2013). Penatalaksanaan insomnia pada usia lanjut.
dilakukan dengan ke-9 teknik apakah akan lebih
E-Jurnal Medika Udayana, 2(4), 736-750. https://ojs.unud.
memberikan efek dalam mengatasi insomnia, (3) pada
ac.id/index.php/eum/article/view/5119.
penelitian ini hanya menggunakan 4 kali pertemuan.
Azwar, S. (2013). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta:
Berdasarkan beberapa pendapat dan
Pustaka Pelajar.
penelitianpenelitian terkait Mindfulness dalam mengatasi
insomnia yang telah dilakukan sebelumnya serta hasil Barlow, D. H., & Durand, M. V. (2015). Abnormal psychology:
penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa An integrative approach. Canada: Cengage Learning.
Mindfulness mempunyai banyak manfaat terhadap Bjornsdottir, S. V., Arnljotsdottir, M., Tomasson, G., Triebel, J., &
individu dan dapat digunakan dalam mengatasi insomnia Valdimarsdottir, U. A. (2015). Health-related quality of life
termasuk pada mahasiswa. improvements among women with chronic pain:
comparison of two multidisciplinary interventions.
Disability and Rehabilitation, 1(9).
Kesimpulan http://10.3109/09638288.2015. 1061609
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan Black, D. S., O’Reilly, G. A., Olmstead, R., Breen, E. C., & Irwin,
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik M. R. (2015). Mindfulness meditation and improvement in
Mindfulness dapat mengatasi insomnia pada mahasiswa. sleep quality and daytime impairment among older adults
Prepared using psyj.cls
Wijayaningsih et al. 44

with sleep disturbances. JAMA Internal Medicine, 1-8. Bantam Books.


https: Keng, S.-L., Smoski, M. J., & Robins, C. J. (2011). Effects of
//doi.org/10.1001/jamainternmed.2014.8081. mindfulness on psychological health: A review of empirical
Brand, S., Trachsler, Edith H., Naranjo, Jose R., & Schmidt, S. studies. Elsevier, 3(1), 1041-1056.
(2012). Influence of mindfulness practice on cortisol and https://doi.org/10.1016/j. cpr.2011.04.006.
sleep in long-term and short-term meditators. Khoury, B., Lecomte, T., Fortin,G., Masse,M., Therien, P.,
Neuropsychobiology. 6(5). 109-118. Bouchard,V.,et al. (2013). Mindfulness-based therapy: A
https://doi.org/10.1159/ 000330362 comprehensive metaanalysis. Clinical Psychology Review,
Burg, J. M., Wolf, O. T., & Michalak, J. (2012). Mindfulness as 33(6), 763–771. http://10.1016/j.cpr.2013.05.005
self-regulated attention: Associations with heart rate Larouche, M., Lorrain, D., Cote, G., & Belisle, D. (2015).
variability. Swiss Journal of Psychology, 71(3), 135–139. Evaluation of the effectiveness of mindfulness based
https://doi.org/10.1024/1421-0185/a000080 cognitive therapy to treat chronic insomnia. Elsevier
Carter, K. S., & Carter, R. (2016). Breath-based meditation: A Masson,
mechanism to restore the physiological and cognitive 6(5), 115-123.
reserves for optimal human performance. World journal of http://dx.doi.org/10.1016/j.erap.2015.03.002 Latipun. (2015).
clinical cases, 4(4), 99–102. https://doi.org/10.12998/wjcc. Psikologi eksperimen. Malang: UMM Press.
v4.i4.99 McDaniel, C., & Gates, R. (2015). Marketing research (10th ed.).
Foley, L. (2020). Insomnia: What it is, how it affects you, and USA: Wiley & Sons, Inc.
how to help you get back your restful nights. https://www. McMain, S., Newman, M. G., Segal, Z. V., & Derubeis, R. J.
sleepfoundation.org/sleep-disorders/insomnia (2015). Cognitive behavioral therapy: Current status and
Greenberg, J. S. (2017). Comprehensive Stress Management. future research directions. Psychotherapy Research, 1-9.
New York: Mc Graw-Hill. http://dx.doi.org/10.1080/10503307.2014.1002440
Gong, H., Ni, C.-X., Liu, Y.-Z., Zhang, Y., Su, W.-J., Lian, Y.-J., . . . Munazilah, & Hasanat, N. U. (2018). Program mindfulness
Jiang, C.-L. (2016). Mindfulness meditation for insomnia: A based stress reduction untuk menurunkan kecemasan pada
meta-analysis of randomized controlled trials. Journal of individu dengan penyakit jantung koroner. GAMA JPP, 4(1),
Psychosomatic Research, 8(9), 1-6. http://10. 22-32. http://dx.doi.org/10.22146/gamajpp.45346
1016/j.jpsychores.2016.07.016 Nashori, F., & Wulandari, E. D. (2017). Psikologi tidur: dari
Gudawati, L. (2012). Perbedaan Tingkat Insomnia Lansia kualitas tidur hingga insomnia. Yogyakarta: Universitas
Sebelum Dan Sesudah Latihan Senam Yoga Di Posyandu Islam Indonesia.
Lansia Desa Blulukan Kecamatan Colomadu Kabupaten Nashori, F., Hidayat, B., Lukman, Putra, A. A., Kusprayogi, Y., &
Karanganyar. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Diana, R. R. (2020). Decreasing Insomnia among
Universitas Muhammadiyah Surakarta. College Students with Dyspepsia gastritis: the role of
Gunanthi, N. W., & Diniari, N. (2016). Prevalensi dan gambaran Islamic-Cognitive behavioral therapy. Talent Developmental
gangguan tidur berdasarkan karakteristik mahasiswa & Excellence, 12(1), 4436-4451. https://www.iratde.com/
semester i program studi pendidikan dokter fakultas index.php/jtde/article/view/1458
kedokteran universitas udayana tahun 2015. E-Journal Nashori, F., Nugraha, S. P., & Wulandari, E. D. (2019). Insomnia-
Medika, 5(4), 1-9. cognitive behavior therapy to improve the subjective well-
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/ 19967. being of university students. Psychology And Education: An
Hapsari, A., & Kurniawan, A. (2019). Efektivitas cognitive Interdiscplinary Journal, 56(2), 10-18. https:
behavior therapy (cbt) untuk meningkatkan kualitas tidur //www.researchgate.net/publication/349669178 Insomnia-
penderita gejala insomnia usia dewasa awal. Jurnal Ilmu Cognitive Behavior Therapy to Improve the Subjective
Keluarga dan Konsumen, 12(3), 223-235. http://dx.doi.org/ Well-Being of University Students
10.24156/jikk.2019.12.3.223 Nasution, I. N. (2017). Hubungan kontrol diri dengan perilaku
Hardani, P. T., & Putri, Y. S. (2016). Relaksasi otot progresif sulit tidur (insomnia). Psychopolitan, 1(1), 40-48. http://
dalam mengatasi insomnia pada lansia di panti tresna jurnal.univrab.ac.id/index.php/psi/article/view/332.
werdha. Jurnal Keperawatan Jiwa, 4(1), 40-44. https://doi.
National Institutes of Health. (2011). National institutes of
org/10.26714/jkj.4.1.2016.40-44
health sleep disorders research plan. Retrived from
Hubbling, A., Spong, M. R., Kreitzer, M. J., & Gross, C. R. (2014).
https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/ncsdr/ 7820.pdf
How mindfulness changed my sleep: Focus groups with
chronic insomnia patients. BMC Complementary and Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2018). Abnormal
Alternative Medicine, 14(50), 1-11. psychology in a changing world. Jakarta: Penerbit Erlangga.
https://doi.org/10.1186/ 1472-6882-14-50 Nurdin, M. A., Arsin, A. A., & Thaha, R. M. (2018).
Kabat-Zinn, J. (2012). Beginner’s mind. Canada: Sounds True Kualitas hidup penderita insomnia pada mahasiswa. Jurnal
Inc. MKMI, 14(2), 128-138. http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.
v14i1.3464
Kabat-Zinn, J. (2013). Full catastrophe living. New York:
Prepared using psyj.cls
45 Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 2022, Vol 10(1)

Ong, J. C., & Smith, C. E. (2017). Using mindfulness for the Sathivel, D., & Setyawati, L. (2017). Prevalensi insomnia pada
treatment of insomnia. Current sleep medicine reports, mahasiswa fakultas kedokteran universitas Udayana.
3(2), 57–65. https://doi.org/10.1007/s40675-017-0068-1 Intisari Sains Medis, 8(2), 87-92.
Pillay, K., & Eagle, Gillian. (2019). The case for mindfulness https://doi.org/10.1556/ism.v8i2. 119
interventions for traumatic stress in high violence, low Satrio, Y., Wilson, & Kahtan, M. I. (2018). Perbedaan kejadian
resource settings. Current Psychology, 32(2). 1-15. https: insomnia pada mahasiswa tingkat pertama dan akhir.
//doi.org/10.1007/s12144-019-00177-1 Jurnal Cerrebellum, 4(1), 1016-1023.
Premani, N. T., Widyadharma, P. E., Utami, D. I., & Budiarsa, I. https://jurnal.untan.ac.
(2017). Insomnia berkolerasi dengan terganggunya kualitas id/index.php/jfk/article/view/29451.
hidup personil militer di lingkungan makesdam ix/ Shapiro, S. L., & Carlson, L. E. (2017). The art of science of
Udayana. Medicina, 48(3), 206-210. mindfulness. Washington DC: American Psychology
http://10.15562/Medicina.v48i3. 160 Association.
Salbiah, Nurul A. (2018, Maret 12). Indonesia tempati angka Susanti, L. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
tertinggi insomnia di asia, apa penyebabnya?. insomnia di Poliklinik Saraf RS dr. M. Djamil Padang. Jurnal
https://www.jawapos.com/kesehatan/health-issues/ Kesehatan Andalas, 4(3), 951-
12/03/ 2018/indonesia-tempati-angka-tertinggi-insomnia- 956.https://doi.org/10.25077/ jka.v4i3.391
di-asiaapa-penyebabnya/. Syahrum, & Salim. (2012). Metodologi penelitian kuantitatif.
Santoso, S. (2018). Menguasai statistik dengan SPSS 25. Jakarta: Bandung: Citapustaka Media.
PT Elex Media Komputindo. Taylor, D. J., Gardner, C. E., Bramoweth, A. D., Williams, J. M.,
Sateia, M. J. (2014). International classification of sleep Roane, B. M., Grieser, E. A., & Tatum, J. I. (2011). Insomnia
disorderthird edition. Contemporary Reviews in Sleep and Mental Health in College Student. Behavioral Sleep
Medicine, 146(5), 1387-1394. Mediciene, 9(2),107-16.
https://doi.org/10.1378/chest.14-0970 https://doi.org/10.1080/15402002. 2011.557992
201101011NationalSleepDisordersResearchPlanDHHSPublication11Vinny, Patricia E. (2014). Modul teknik mindfulness. 1-50.
Tesis Magister Profesi. Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Retrieved from https://www.academia.edu/39099544/ modul
teknik mindfulness disusun oleh patricia elfira vinny 11091018 program pasca sarjana universitas mercu buana yogyakarta
magister psikologi profesi 2014.
Waliyanti, E., & Pratiwi, W. (2017). Hubungan derajat insomnia dengan konsentrasi belajar mahasiswa program studi ilmu
keperawatan di Yogyakarta. Indonesian Journal of Nursing Practices, 1(2), 9-15. https://doi.org/10.18196/ijnp.1256
Wang, X., Li, P., Pan, C., Dai, L., Wu, Y., & Deng, Y. (2019). The effect of mind-body therapies on insomnia: A systematic
review and meta-analysis. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 1-17. https://doi.
org/10.1155/2019/9359807

Prepared using psyj.cls

Anda mungkin juga menyukai