1, Februari 2018
Penelitian
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP
TINGKAT STRES PADA LANSIA DI RUANG RAWAT
INAP RSU BHAYANGKARA TEBING-TINGGI
Deddy S Sagala
Dosen Prodi S1Keperawatan, STIKes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan;
E-mail: deddyspsagala@gmail.com
ABSTRAK
Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi pernafasan dengan melibatkan
faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu
pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahtraan yang lebih tinggi (Benson & Proctor 2000, dalam
Purwanto, 2014). Kelebihan latihan tehnik relaksasi dari pada latihan yang lain adalah latihan relaksasi
lebih mudah dilakukan bahkan dalam kondisi apapun serta tidak memiliki efek samping apapun (Deleon,
1999). Disamping itu kelebihan dari tehnik relaksasi lebih mudah dilaksanakan oleh pasien, dapat
menekan biaya pengobatan, dan dapat digunakan untuk mencegah terjadinya stres. Sedangkan kita tahu
pemberian obat-obatan kimia dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping yang dapat
membahayakan pemakainya seperti gangguan pada ginjal (Yosep, 2015). Jenis penelitian yang di
gunakan pada penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Desaign dengan rancangan one group pretens-
posttenst.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien lansia yang menjalani rawat inap di RSU
Bhayangkara Tebing-tinggi. Jumlah populasi pasien lansia bulan Maret ±2017 sebanyak 43
orang.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling, metode pengumpulan
data dengan intervensi secara langsung menggunakan lembar observasi pengukuran tingkat stress yang
diperoleh dari hasil Depression Anxiety Stres Scale (DASS) yang sudah di modivikasi oleh peneliti yang
terdiri dari 14 pertanyaan yang bersifat tertutup Analisa data dengan menggunakan uji wilcoxon Signed
Ranks Test didapatkan selisih mean rank > 10; p>0.005 Hal ini menunjukkan ada pengaruh Tekhnik
relaksasi benson Terhadap Tingkat Stress Pada Lansia yang Menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit
Umum Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2017. Untuk itu diharapkan kepada Perawat dapat berperan
dalam memaksimalkan hajat hidup lansia dengan cara pemberian perawatan secara holistik untuk
meningkatkan kualitas kesehatan bagi populasi penduduk lansia (Gustiputrijayanti, 2016).
Kata kunci: Teknik Relaksasi Benson, tingkat stres, lansia, rawat inap
tidur, sulit fokus terhadap apa yang Bahan masukan pengembangan dan
dikerjakan dan terlihat tidak bersemangat, 3 keterampilan yang berharga bagi
orang mengeluh kangen dengan suasana di peneliti, dalam menerapkan pengalama
rumah, jarang dijenguk keluarga, terkadang n ilmiah untuk penelitian dimasa
memilih sendiri dan menangis saat teringat mendatang. Selain itu juga menyediaka
dengan keluarga, dan 1 orang mengalami n informasi mengenai pengetahuan dan
stroke, merasa kebingungan saat ditanya sikap perawat dalam penggunaan
(pelupa), tidak bersemangat dan 4 lansia Tehnik Relaksasi Benson Terhadap
diantaranya tidak mengalami stres. Upaya Penurunan Tingkat Stress Pada Lansia
yang dilakukan perawat dalam menangani Yang Menjalani Rawat Inap Di Rumah
masalah ini adalah dengan kolaborasi Sakit Umum Bhayangkara Tebing-
memberikan obat-obatan seperti obat Tinggi.
penenang. Berdasarkan latar belakang 4. Bagi Penelitian Keperawatan
tersebut, dapat dirumuskan masalah Menambah informasi bagi penelitian
SHQHOLWLDQ VHEDJDL EHULNXW ³DGDNDK 3HQJDUXK keperawatan mengenai peran perawat
Teknik Relaksasi Benson terhadap tingkat dalam penerapan Tehnik Relaksasi
stres pada lansia di ruang rawat inap RSU Benson Terhadap Penurunan Tingkat
Bhayangkara Tebing-Tinggi Tahun 2017. Stress Pada Lansia Yang Menjalani
Rawat Inap, sehingga memberikan ide
Rumusan Masalah bagi penelitian keperawatan selanjutnya
Berdasarkan fenomena diatas dapat .
dirumuskan masalah penelitian yaitu METODE
³%DJDLPDQD Pengaruh Teknik Relaksasi
Benson Terhadap Penurunan Tingkat Stres Jenis Penelitian
Pada Lansia Yang Menjalani Rawat Inap Di Jenis penelitian yang di gunakan pada
Rumah Sakit Umum Bhayangkara Tebing- penelitian ini adalah Quasi Eksperimental
Tinggi ? Desaign dengan rancangan one group
pretens-posttenst. One group pretens-
Tujuan Penelitian posttenst adalah rancangan yang tidak ada
Tujuan penelitian ini adalah untuk kelompok bandingan (kontrol) namun sudah
mengidentifikasi Bagaimana Pengaruh dilakukan observasi pertama (pre test) yang
Teknik Relaksasi Benson Terhadap memungkinkan peneliti dapat menguji
Penurunan Tingkat Stres Pada Lansia Yang perubahan yang terjadi setelah adanya
Menjalani Rawat Inap Di Rumah Sakit eksperiment (post test) (Notoatmodjo,
Umum Bhayangkara. 2013). Sugiono (2014) menambahkan
bahwa pada rancangan one group pretest-
Manfaat Penelitian postest terdapat pretest (01) sebelum di beri
1. Bagi Lansia beserta keluarga perlakuan (X) dan kemudian di lakukan
Sebagai masukan pengetahuan untuk pengukuran atau postest (02) setelah
memberikan rasa nyaman dan mengatas perlakuan, sehingga hasil perlakuan dapat
i rasa stress akibat hospitalisasi yang diketahui lebih akurat, karena dapat
cukup lama. membandingkan dengan adanya sebelum
2. Bagi Rumah Sakit diberikan perlakuan.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan Perlakuan yang diberikan berupa
informas bagi pihak pelayanan kesehata interpensi relaksasi benson dengan
n untuk mengidentifikasi Pengaruh pengukuran (01 dan 02) yang di lakukan
Tehnik Relaksasi Benson Terhadap adalah tingkat stress pada lansia di RSU
Penurunan Tingkat Stress Pada Lansia Bhayangkara Tebing-tinggi. Alasan
Yang Menjalani Rawat Inap Di Rumah penelitian memilih jenis penelitian ini
Sakit Umum Bhayangkara Tebing- adalah untuk mengetahui pengaruh
Tinggi. intervensi berupa terapi relaksasi terhadap
3. Bagi Pendidikan Keperawatan tingkat stress tanpa membandingkan dengan
variabel kontrol. Untuk menentukan bahwa
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018
hasil postest yang di peroleh pada akhir a. Responden yang bersedia menjalani
penelitian merupakan akibat dari intervensi, penelitian.
maka peneliti membatasi karakteristik b. Responden yang menjalani rawat
responden dengan beberapa kriteria. inap di RSU Bhayangkara Tebing-
Rancangan penelitian dapat di gambarkan tinggi.
dalam bagan berikut : c. Responden yang mengalami stress
dan sedang menjalani rawat inap di
Gambar 1. Rancangan penelitian pra RSU Bhayangkara Tebing-tinggi.
eksperimental pre-test dan post-test group d. Responden yang tidak dalam
design Pre test Perlakuan Post test pengobatan terapi.
2. Kriteria Eksklusi
O1 X O2 a. Responden yang tidak bersedia
diteliti.
Keterangan: b. Lansia yang mengalami permasalaha
X : perlakuan n pada sistem pernafasan (ASMA,
O1 : pre test (tingkat stress sebelum PPOK, TBC, Pneumonia).
intervensi terapi benson). c. Lansia yang sementara mengkons
O2 : post test (tingkat stress sesudah umsi obat tidur, kopi
intervensi terapi benson). alcohol dan susu hangat.
Berdasarkan tehnik sampling diatas,
Populasi Penelitian jumlah sampel yang terkumpul dalam
Populasi dalam penelitian adalah penelitian ini berjumlah 28 lansia yang
sekelompok subyek yang menjadi sasaran menjalani rawat inap di RSU Bhayangkara
penelitian (Notoatmodjo, 2013). Populasi Tebing-tinggi.
dalam penelitian ini adalah seluruh klien
lansia yang menjalani rawat inap di RSU Lokasi dan Waktu Penelitian
Bhayangkara Tebing-tinggi. Jumlah Penelitian ini di lakukan di Wilayah
populasi pasien lansia bulan Maret ±2017 Kerja RSU Bhayangkara Tebing-tinggi.
sebanyak 43 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April
sampai Mei 2017. Waktu penelitian dihitung
Teknik Penentuan Sampel mulai dari pembuatan proposal sampai
Teknik pengambilan sampel dilakukan penyusunan laporan dan publikasi
dengan menggunakan teknik non probability penelitian.
sampling yaitu teknik yang tidak memberika
n kesempatan yang sama bagi anggota Definisi Operasional
populasi untuk dapat di pilih menjadi Definisi operasional dalam penelitian
sampel. Pendekatan teknik non probabiliti ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
sampling yang di gunakan adalah purposive indenpenden dan variabel dependen.
sampling. Tehnik ini merupakan teknik Variabel indenpenden dalam penelitian ini
pengambilan sampel dengan pertimbangan adalah tehnik relaksasi benson, sedangkan
tertentu sesuai yang di kehendaki peneliti variabel dependennya adalah tingkat stress
sendiri (Setiadi, 2013). pada lansia.