BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan
populasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun 2010. Pada tahun 2000
jumlah lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total populasi, sedangkan pada
tahun 2010 jumlah lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan
ditahun 2025. Dari 982 juta penderita hipertensi, 342 juta berada di negara
2
maju dan 640 juta sisanya berada di negara sedang berkembang, termasuk
al., 2020)
juga merupakan salah satu penyakit yang tidak hanya berdampak secara
fisik tetapi juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis (Arifuddin & Nur,
2018)
3
emosional yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi atau
dewasa yang lebih tua. Reminiscence menurut definisi adalah metode atau
teknik untuk mengingat kenangan masa lalu (Banjar et al., n.d.). Terapi itu
baik dan penyesuaian yang lebih baik untuk keadaan sekarang. Terapi
dan stress pada lansia. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Kartika
Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar pada bulan Februari tahun
2016 dengan sampel terdiri dari 20 lansia. Hasil penelitian ini diperoleh
menjawab seagian besar waktu merasa terlalu khawatir akan banyak hal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
terapi reminiscence.
2. Manfaat praktis
1. Bagi responden
hipertensi.
7
4. Bagi peneliti
nonfarmakologi lainnya.
E. Ruang Lingkup
dengan rancangan pre and post test with control group. Dalam metode ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANSIA
9
1. Definisi
lipat dari tahun 2010. Pada tahun 2000 jumlah lansia sekitar
tua yang dimulai setelah masa pensiun atau pada usia 65-75 tahun
dewasa yang terdiri dari fase prasenium yaitu lansia yang berusia
antara 55-65 tahun, dan fase senium yaitu lansia yang berusia lebih
2. Klasifikasi lansia
Pandji).
3. Proses Menua
akibat reaksi radikal bebas yang terus menerus terhadap sel dan
4. Tipe Lansia
b. Tipe mandiri
12
undangan.
d. Tipe pasrah
e. Tipe binggung
menyesal, pasif dan acuh tak acuh ( R. Siti maryam dan Mia fatma
ekasari).
B. Hipertensi
1. Definisi
dengan tekanan darah yang naik, stroke, gagal jantung dan dapat
dengan 160 mmHg dan atau diastolik sama atau lebih besar 95
dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. (Mega &
Sumintardja, 2017)
tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih
2019).
2015).
15
2. Patofisiologi Hipertensi
Tuty, 2006)
hormon renin yang di produksi oleh ginjal dan akan diubah menjadi
(Nuraini, 2015)
3. Klasifikasi Hipertensi
makan.
b. Hipertensi sekunder
tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi tipe ini disebabkan oleh
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik sama ataulebih besar dari
90 mmHg.
Tabel 2.1
Klasifikasi hipertensi menurut JNC VII
sistolik
yaitu:
a. Usia
(Agnes, 2018)
b. Tingkat stress
integrasi di otak.
c. Tingkat aktivitas
d. Obesitas
pusat.
f. Merokok
g. Konsumsi alcohol
minum 3 ons etanol setiap hari konsumsi alcohol dua gelas atau
5. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Tereapi farmakologis
toksisitas adalah:
1. Tiazid
hiponatremia menurun.
Tuty, 2006).
b. Non-farmakologis
C. Kecemasan
1. Definisi
2017).
2. Klasifikasi Kecemasan
Videbeck (2008)
1) Kecemasan ringan
sebagai berikut :
a) Respons fisik
b) Respon kognitif
c) Respons emosional
2) Kecemasan sedang
a) Respon fisik
b) Respons kognitif
memfokuskan.
c) Respons emosional
gembira.
28
3) Kecemasan berat
a) Respons fisik
b) Respons kognitif
c) Respons emosional
4) Panik
sebagai berikut.
a) Respons fisik
terjadi.
30
1. Etiologi
golongan, yaitu:
1) Stresor fisik-biologis
c) Genetika.
d) Tidur.
yang dilakukannya.
e) Postur tubuh.
rusak.
31
f) Penyakit.
2) Faktor Psikologis
a) Persepsi.
b) Emosi.
c) Situasi Psikologis.
d) Pengalaman hidup.
32
kehidupan.
3) Faktor Lingkungan
b) Lingkungan Biotik.
c) Lingkungan sosial.
dewasa yang lebih tua atau lansia (Segal, et al., 2010., dikutip
33
Gangguan Mental dan berbeda dari alat ukur kecemasan lain yang
setiap gejala yang dialami pada minggu lalu sampai saat sekarang.
(sepanjang hari) (Segal, 2013). GAS adalah salah satu alat ukur
3. Penatalaksaan
a) Terapi kognitif
b) Terapi musik
c) Terapi spiritual
stres.
D. Reminiscence Therapy
1. Definisi
masalah.(Kartika, 2018)
Wheller, 201)
2) Evaluative Reminiscence.
membersihkan)
1) Masa kanak-kanak
c) Seperti apa orang tua anda saat anda kecil? Keras atau
lemah?
39
2) Masa Remaja
anda remaja?
saya.
40
E. Kerangka Teori
Skema 2.1
Kerangka Teori
Lanjut Usia
a. Pengertian
lansia
b. klasifikasi Normal
lansia
c. proses
menua kecemasan
d. tipe lansia
Ringan
a. Definisi
b. Etiologi Sedang
c. Jenis-jenis
d. Manifestasi
Hipertensi Perubahan Berat
klinis
a. Definisi e. Tingkatankecema
b. Patofisiologi san Sangat Berat
Hipertensi f. Penatalaksanaan
c. Klasifikasi
Hipertensi
d. Faktor Reminiscence
ResikoHiper
tensi
e. Penatalaksa
naan
Hipertensi
BAB III
KERANGKA KONSEP
1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu
Skema 3.1
Kerangka Konsep
‘
Pretest Intervensi Post test
B. DEFINISI OPERASIONAL
42
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Agam.
43
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
44
Skema 4.1
Rancangan penelitian
01 X 02
Keterangan :
Reminiscence
a. Populasi
b. Sampel
1. Kriteria inklusi
46
2011).
80-99 mmHg).
(Utamininhgsih, 2015)
2. Kriteria ekslusi
(Nursalam, 2011).
D. Instrumen Penelitian
spignomanometer digital untuk mengukur tekanan darah pasien, alat tulis, dan
penelitian ini dengan kuesioner Geriatric Anxiety Scale (GAS) untuk menilai
yang harus diberi tanda rumput (√) pada kolom yang tersedia dengan
diperoleh hasil maksimal 90 dan nilai minimal dari jawaban yang diperoleh
sedang, 46-68 = tingkat kecemasan berat, 69-90 = panik. Analisis data data
a. Data primer
b. Data sekunder
Agam dan sumber lain yang mendukung penelitian ini seperti nama,
F. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Penelitian
penelitian
responden
selama 2 minggu.
k. Pelaksanaan penelitian
2. Alur Penelitian
a. Tahap persiapan
a) Persiapan spignomanometerdigital
SOP
d) Alat dokumentasi
2) Persiapan responden
responden
b. Tahap intervensi
pasien
c. Tahap evaluasi
intervensi (posttest)
concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan
peneliti harus harus menghormati hak responden (Hidayat, 2007, hal 93).
2. Kerahasiaan (confidentiality)
dengan cara apapun dan tidak mungkin diakses oleh orang lain selain
dijamin kerahasiaannya.
3. Keadilan (Justice)
sebagainya.
H. Pengolahan Data
berikut :
karena didalam penelitian ini peneliti tidak hanya menggambarkan tetapi juga
1. Analisis Univariat
univariat.
56
2. Analisis Bivariat
DAFTAR PUSTAKA
Arifuddin, A., & Nur, A. F. (2018). Pengaruh Efek Psikologis Terhadap Tekanan
Darah Penderita Hipertensi di RSU Anutapura Palu. Jurnal Kesehatan
Tadulako, 4(3), 48–53.
Banjar, D. I., Baturiti, L., & Bali, T. (n.d.). Pengaruh terapi reminiscence
terhadap stres lansia di banjar luwus baturiti tabanan bali 1. 2(2355), 130–
138.
Kusuma, U., Surakarta, H., Lansia, K., & Hipertensi, D. (2020). ON ANXIETY
LEVELS IN ELDERLY. 001.
Liu, Z., Yang, F., Lou, Y., Zhou, W., & Tong, F. (2021). The Effectiveness of
Reminiscence Therapy on Alleviating Depressive Symptoms in Older Adults :
A Systematic Review. 12(August), 1–13.
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.709853
Mega, F., & Sumintardja, E. N. (2017). View metadata, citation and similar
papers at core.ac.uk. 42–56.
Munirah, S., Elias, S., Nurs, B., Geront, C., Neville, C., Scott, T., & Hons, B.
(2018). The effectiveness of group reminiscence therapy for loneliness ,
anxiety and depression in older adults in long-term care : A systematic
review. Geriatric Nursing. https://doi.org/10.1016/j.gerinurse.2015.05.004
58
Zalukhu, M. L., Phyma, A. R., & Pinzon, R. T. (2016). Proses Menua , Stres
Oksidatif , dan Peran Antioksidan. 43(10), 733–736.
59
Dengan hormat,
NIM : 1814201010
Peneliti
( )
60
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONCENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
Saya telah membaca dan mendengar penjelasan dari peneliti maka saya
merugikan terhadap saya, dan jawaan atau informasi yang saya berikan adalah
yang sebenarnya sesuai yang saya ketahui tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Responden
(..........................)
61
KUESIONER
1. Biodata
Nama :
Umur : 60 – 74 tahun
74 – 95 tahun
>95 tahun
Perempuan
Pendidikan : DO SD/SD
SMP
SMA
Diploma / PT
Petani
Tidak bekerja/IRT
>1 tahun
Penyakit lainnya : Ya
Tidak
Tidak
2. Tanda-tanda Vital
TTV Hasil
Tekana Darah ..............mmHG
Suhu ..............oC
Nadi ..............x/menit
RR ..............x/menit
PROSEDUR PELAKSANAAN
REMINISCENCE THERAPY
Lingkungan
Atur lingkungan senyaman mungkin dan setenang
mungkin agar klien mudah berkonsentrasi
Tahap kerja :
a. Bina hubungan saling percaya
b. Intervensi dilakukan pada jam 8-10
pagi selama 30 menit dalam 3 sesi dan
4 kali intervensi selama 2 minggu
c. Dihari pertama dilakukan intervensi
yaitu perkenalan, menjelaskan tujuan
dari intervensi yang akan diberikan dan
memberikan informed consent dan
dilakukan pre test.
d. Pertemuan 2 (Terapi Sesi 1): berbagi
pengalaman masa anak-anak.
Mengungkapkan memori terkait asal
atau keterkaitan hubungan dari keluarga
dengan menggunakan foto atau gambar
keluarga, klien dapat menggambar
genogram dari keluarga asal, nama-
nama anggota keluarga, dan urutan
kelahirannya. Dapat menceritakan
pengalaman masa anak-anak yang
berkaitan dengan permainan yang
paling disenangi, pengalaman yang
menyenangkan pada waktu sekolah
dasar atau setingkat SD pada masa
tersebut, mendiskusikan foto atau
gambar keluarga pada masa anak-anak,
dan kegiatankegiatan menyenangkan
seperti acara perayaan, mengunjungi
tempat-tempat saat masih anak-anak.
e. Pertemuan 3 (Terapi Sesi 2): berbagi
pengalaman masa remaja. Dalam sesi
ini topik yang didiskusikan terkait
66