Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

OLEH:

VALENTINA LULU NUEL

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ST. PAULUS RUTENG
TAHUN 2023/2024
HASIL REVIEW JURNAL TERAPI TAWA PADA LANSIA

Artikel ini bertujuan untuk meninjau efektivitas terapi tawa untuk orang dewasa yang

lebih tua. Para penulis melakukan tinjauan sistematis literatur tentang terapi tawa untuk orang

dewasa yang lebih tua, menganalisis hasil berbagai penelitian. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terapi tawa, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan intervensi lain (relaksasi otot

progresif, intervensi yang dipimpin perawat, kelompok dukungan sebaya, dan pijat madu),

dapat memperbaiki masalah psikologis dan fisik pada orang dewasa yang lebih tua.

Dalam artikel Jurnal Telenursing (JOTING) Volume 5, Nomor 1, Januari-Juni 2023,

Naylil Mawadda Rohma, Rika Maya Sari, dan Sri Andayani dari Universitas Muhammadiyah

Ponorogo membahas tentang terapi tawa pada lansia. Terapi tawa merupakan pengobatan

alternatif non-farmakologis yang memiliki efek positif pada kesejahteraan fisik dan

psikologis lansia. Proses penuaan yang dialami lansia menyebabkan penurunan fungsi pada

tubuhnya, sehingga terapi tawa dapat menjadi alternatif yang efektif untuk mengatasi masalah

kesehatan pada lansia. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai jenis terapi tawa, durasi

terapi tawa, serta manfaat terapi tawa pada lansia. Selain itu, peran perawat dalam

memberikan terapi tawa sebagai bentuk caring untuk terapeutik pada lansia dengan masalah

fisik maupun psikologis juga akan dibahas.

Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode peninjauan

penelitian sistematis pada beberapa literatur (systematic review) dengan menggunakan

metodologi PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis).

Penelitian ini menggunakan referensi rujukan literatur berdasarkan database Google Scholar,

Pubmed, dan Sciencedirect dengan kata kunci "terapi tawa, lansia" atau "laughter therapy,

elderly". Kriteria inklusi dalam literatur ini adalah artikel tahun 2020 – 2022, menggunakan

bahasa Indonesia atau Inggris, full text, metode penelitian eksperimen, dan artikel tentang
terapi tawa terhadap lansia. Sedangkan kriteria eksklusi adalah artikel tentang terapi tawa

terhadap lansia yang telah terpublikasi sebelum tahun 2020, artikel dalam bentuk review, dan

literatur review

Dalam artikel ini, terapi tawa pada lansia dibahas dari berbagai aspek, seperti manfaat

terapi tawa pada masalah psikologis (depresi, tingkat stres, asertif, insomnia, dan kualitas

hidup lansia), manfaat terapi tawa pada masalah fisik, durasi terapi tawa yang disarankan, dan

kombinasi terapi lain yang dapat digabungkan dengan terapi tawa untuk memperbaiki

masalah fisik dan psikologis pada lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi tawa

dapat membantu mengurangi tingkat hormon stres, meningkatkan tingkat hormon kesehatan

seperti endorfin, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, terapi tawa juga

membantu mengurangi perasaan tidak menyenangkan seperti ketegangan, kecemasan,

kebencian, dan kemarahan. Terapi tawa juga dapat membantu mengurangi masalah

psikologis pada lansia, seperti depresi, tingkat stres, asertif, insomnia, dan meningkatkan

kualitas hidup lansia. Durasi terapi tawa yang disarankan bervariasi mulai dari 10-15 menit

sampai 60 menit setiap sesinya. Kombinasi terapi lain yang dapat digabungkan dengan terapi

tawa untuk memperbaiki masalah fisik dan psikologis pada lansia antara lain progressive

muscle relaxation, Nurse Led Intervention, Peer Support Group, dan pemberian monyit

madu. Peran perawat dalam memberikan terapi tawa sebagai bentuk caring untuk terapeutik

pada lansia dengan masalah fisik maupun psikologis sangat penting. Perawat dapat

memberikan terapi tawa sebagai bentuk intervensi non-farmakologis yang aman dan efektif

untuk meningkatkan kesejahteraan lansia. Selain itu, perawat juga dapat memberikan edukasi

dan dukungan kepada lansia dan keluarga mengenai manfaat terapi tawa dan cara

melakukannya dengan benar. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan informasi yang

berguna mengenai manfaat terapi tawa pada lansia dan bagaimana perawat dapat memberikan
terapi tawa sebagai bentuk caring untuk terapeutik pada lansia dengan masalah fisik maupun

psikologis.

Dari artikel yang disajikan, dapat disimpulkan bahwa terapi tawa tunggal maupun

kombinasi dengan terapi lain dapat membantu memperbaiki masalah fisik dan psikologis

serta kesehatan mental lansia. Terapi tawa memiliki manfaat dalam mengurangi tingkat

hormon stres, meningkatkan hormon kesehatan seperti endorfin, dan memperkuat sistem

kekebalan tubuh. Selain itu, terapi tawa juga dapat membantu mengurangi masalah psikologis

pada lansia, seperti depresi, tingkat stres, asertif, insomnia, dan meningkatkan kualitas hidup

lansia.

Durasi terapi tawa yang disarankan bervariasi mulai dari 10-60 menit setiap sesinya, dengan

rentang waktu minimal 3 minggu dan maksimal 8 minggu. Peran perawat dalam memberikan

terapi tawa sebagai bentuk caring untuk terapeutik pada lansia dengan masalah fisik maupun

psikologis sangat penting, dan terapi tawa dapat menjadi alternatif intervensi non-

farmakologis yang aman dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan lansia.

Dengan demikian, terapi tawa dapat menjadi pilihan yang baik dalam merawat lansia, baik

dalam menangani masalah fisik maupun psikologis. Diperlukan lebih banyak penelitian dan

implementasi terapi tawa dalam praktek klinis untuk lebih memahami manfaatnya secara

menyeluruh bagi kesehatan lansia.

Anda mungkin juga menyukai