OLEH:
Artikel ini bertujuan untuk meninjau efektivitas terapi tawa untuk orang dewasa yang
lebih tua. Para penulis melakukan tinjauan sistematis literatur tentang terapi tawa untuk orang
dewasa yang lebih tua, menganalisis hasil berbagai penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terapi tawa, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan intervensi lain (relaksasi otot
progresif, intervensi yang dipimpin perawat, kelompok dukungan sebaya, dan pijat madu),
dapat memperbaiki masalah psikologis dan fisik pada orang dewasa yang lebih tua.
Naylil Mawadda Rohma, Rika Maya Sari, dan Sri Andayani dari Universitas Muhammadiyah
Ponorogo membahas tentang terapi tawa pada lansia. Terapi tawa merupakan pengobatan
alternatif non-farmakologis yang memiliki efek positif pada kesejahteraan fisik dan
psikologis lansia. Proses penuaan yang dialami lansia menyebabkan penurunan fungsi pada
tubuhnya, sehingga terapi tawa dapat menjadi alternatif yang efektif untuk mengatasi masalah
kesehatan pada lansia. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai jenis terapi tawa, durasi
terapi tawa, serta manfaat terapi tawa pada lansia. Selain itu, peran perawat dalam
memberikan terapi tawa sebagai bentuk caring untuk terapeutik pada lansia dengan masalah
Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode peninjauan
metodologi PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis).
Penelitian ini menggunakan referensi rujukan literatur berdasarkan database Google Scholar,
Pubmed, dan Sciencedirect dengan kata kunci "terapi tawa, lansia" atau "laughter therapy,
elderly". Kriteria inklusi dalam literatur ini adalah artikel tahun 2020 – 2022, menggunakan
bahasa Indonesia atau Inggris, full text, metode penelitian eksperimen, dan artikel tentang
terapi tawa terhadap lansia. Sedangkan kriteria eksklusi adalah artikel tentang terapi tawa
terhadap lansia yang telah terpublikasi sebelum tahun 2020, artikel dalam bentuk review, dan
literatur review
Dalam artikel ini, terapi tawa pada lansia dibahas dari berbagai aspek, seperti manfaat
terapi tawa pada masalah psikologis (depresi, tingkat stres, asertif, insomnia, dan kualitas
hidup lansia), manfaat terapi tawa pada masalah fisik, durasi terapi tawa yang disarankan, dan
kombinasi terapi lain yang dapat digabungkan dengan terapi tawa untuk memperbaiki
masalah fisik dan psikologis pada lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi tawa
dapat membantu mengurangi tingkat hormon stres, meningkatkan tingkat hormon kesehatan
seperti endorfin, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, terapi tawa juga
kebencian, dan kemarahan. Terapi tawa juga dapat membantu mengurangi masalah
psikologis pada lansia, seperti depresi, tingkat stres, asertif, insomnia, dan meningkatkan
kualitas hidup lansia. Durasi terapi tawa yang disarankan bervariasi mulai dari 10-15 menit
sampai 60 menit setiap sesinya. Kombinasi terapi lain yang dapat digabungkan dengan terapi
tawa untuk memperbaiki masalah fisik dan psikologis pada lansia antara lain progressive
muscle relaxation, Nurse Led Intervention, Peer Support Group, dan pemberian monyit
madu. Peran perawat dalam memberikan terapi tawa sebagai bentuk caring untuk terapeutik
pada lansia dengan masalah fisik maupun psikologis sangat penting. Perawat dapat
memberikan terapi tawa sebagai bentuk intervensi non-farmakologis yang aman dan efektif
untuk meningkatkan kesejahteraan lansia. Selain itu, perawat juga dapat memberikan edukasi
dan dukungan kepada lansia dan keluarga mengenai manfaat terapi tawa dan cara
melakukannya dengan benar. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan informasi yang
berguna mengenai manfaat terapi tawa pada lansia dan bagaimana perawat dapat memberikan
terapi tawa sebagai bentuk caring untuk terapeutik pada lansia dengan masalah fisik maupun
psikologis.
Dari artikel yang disajikan, dapat disimpulkan bahwa terapi tawa tunggal maupun
kombinasi dengan terapi lain dapat membantu memperbaiki masalah fisik dan psikologis
serta kesehatan mental lansia. Terapi tawa memiliki manfaat dalam mengurangi tingkat
hormon stres, meningkatkan hormon kesehatan seperti endorfin, dan memperkuat sistem
kekebalan tubuh. Selain itu, terapi tawa juga dapat membantu mengurangi masalah psikologis
pada lansia, seperti depresi, tingkat stres, asertif, insomnia, dan meningkatkan kualitas hidup
lansia.
Durasi terapi tawa yang disarankan bervariasi mulai dari 10-60 menit setiap sesinya, dengan
rentang waktu minimal 3 minggu dan maksimal 8 minggu. Peran perawat dalam memberikan
terapi tawa sebagai bentuk caring untuk terapeutik pada lansia dengan masalah fisik maupun
psikologis sangat penting, dan terapi tawa dapat menjadi alternatif intervensi non-
Dengan demikian, terapi tawa dapat menjadi pilihan yang baik dalam merawat lansia, baik
dalam menangani masalah fisik maupun psikologis. Diperlukan lebih banyak penelitian dan
implementasi terapi tawa dalam praktek klinis untuk lebih memahami manfaatnya secara