Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI

MUROTTAL Q.S AR-RAHMAN TERHADAP


TINGKAT STRESS PADA LANSIA DI UPT
PSTW BLITAR DI TULUNGAGUNG

Disusun oleh :
Kelompok 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2021
Pendahuluan
Memiliki jumlah penduduk
dengan usia 60 tahun ke
atas sekitar 8,90% dari
jumlah penduduk di
Indonesia
Jawa
WHO 2017 Indonesia
Timur 2017
BPS
Lansia berjumlah 13,5% Jumlah lansia di Jawa
dari total populasi Timur mencapai 12,25%
lansia dari jumlah penduduk
di Jawa Timur yang tercatat.
Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh terapi musik murotal Q.S Ar-
rahman terhadap tingkat stres pada lansia?

Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh terapi music murotal Q.S Ar-
Rahman terhadap tingkat stress pada lansia di UPT
PSTW Blitar di Tulungagung.
HASIL
Berdasarkan hasil mini riset yang dilakukan di UPT
PSTW Blitar Di Tulungagung sebelum diberikan terapi,
dimana pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan
wawancara menggunakan kuesioner DASS-42 dengan
total 10 responden lansia. Diperoleh data bahwa sebanyak
7 lansia (70%) mengalami stress sedang dan 3 lansia
(30%) mengalami stress berat.
Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Azizah dan
Hartanti (2016) bahwa sebagian besar lansia mengalami stress
dalam kategori sedang.
Hasil penelitian oleh Selo, dkk juga menyatakan hal yang
sama yaitu sebagian besar lansia mengalami stress sedang. Hal
tersebut dikarenakan lansia tidak tinggal dengan keluarga
sehingga merasa sendiri dan tidak ada yang memberi semangat.
Stress yang berlarut-larut dapat menimbulkan perasaan cemas,
takut, tertekan, kehilangan rasa aman, harga diri terancam,
gelisah, sulit makan dan sulit tidur. Sehingga ketika stress tidak
diatasi maka akan menyebabkan kemunduran fisik dan akan
mempengaruhi kualitas hidup lansia (Putri, 2012).
Lanjutan pembahasan

Pengelolaan stres dapat dilakukan dengan terapi farmakologi


dan terapi Non Farmakologi. Terapi farmakologi merupakan
suatu jenis terapi yang menggunakan obat-obatan yang
berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neurotransmitter di
susunan syaraf pusat otak yakni sistem limbik. Terapi non
farmakologi adalah bentuk pengobatan tanpa obat-obatan. Salah
satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan yaitu dengan
menggunakan musik atau suara seperti pemberian terapi
murottal Al-Quran (Sadock et al., 2010).
Terapi murottal QS Ar-Rahman dlakukan sebnayak 2x dalam
sehari selama 10-12 menit pada 10 responden di UPT PSTW
Blitar di Tulungagung. Setelah dilakukan terapi murottal
responden di observasi kembali untuk mengetahui adanya
perubahan tingkat stress. Hasil dari pengumpulan data
menunjukkan terdapat perubahan tingkat stress yaitu 6
responden (60%) mengalami stress ringan dan 4 responden
(40%) mengalami stress sedang.
Dalam penelitian Bahrir 2020 yang menyatakan bahwa terapi
murottal Al-Quran QS Ar-Rahman dapat menurunkan stress pada
lansia. Sehingga dapat disimpulakan bahwa terdapat pengaruh
pemberian murottal QS Ar-Rahman terhadap tingkat stress pada
lansia. Hal tersebut sesuai dengan teori dan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya.
Pada saat diberikan terapi murottal Al-Quran para lansia
sangat antusias sehingga saat terapi berlangsung menunjukan
perasaan rileks, perasaan nyaman. Rasa rileks dan rasa nyaman
yang timbul dengan cara mendengarkan murottal Al-Quran
menurunkan tingkat stres yang dialami oleh para lansia. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa murotal Al-Quran QS Ar-
Rahman dapat menurunkan depresi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil mini riset di UPT PSTW Blitar di Tulungagung sebelum diberikan
terapi dari 10 responden diperoleh data bahwa sebanyak 7 lansia (70%) mengalami
stress sedang dan 3 lansia (30%) mengalami stress berat. Sedangkan seteah dilakukan
terapi didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan tingkat stress yaitu 6 responden
(60%) mengalami stress ringan dan 4 responden (40%) mengalami stress sedang.
Setelah dilakukan terapi murottal responden di observasi kembali untuk mengetahui
adanya perubahan tingkat stress. Hasil dari pengumpulan data menunjukkan terdapat
perubahan tingkat stress yaitu 6 responden (60%) mengalami stress ringan dan 4
responden (40%) mengalami stress sedang.
Saran
1. Bagi Responden
Di harapkan responden dapat mengikuti terapi murotal menggunakan QS Arrahman yang
bertujuan untuk mengurangi tingkat stress pada lansia.
2. Bagi Peneliti Berikutnya
Diharapkan peneliti berikutnya bisa menambah jumlah responden agar di peroleh hasil
penelitian lebih baik, dan lebih bisa digeneralisasi
3. Bagi Institusi Keperawatan
Institut Keperawatan diharapkan mampu menjadi referensi khususnya tentang pemberian
terapi murotal untuk mengurangi tingkat stress pada lansia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai