Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN NY. N DENGAN DIAGNOSA PLASENTA PREVIA

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MATERNITAS

Oleh :
EKO TULUS WIDODO
NIM : 40220008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
TAHUN 2020
LEMBAR PENGEASAHAN ASKEP

Nama : Eko Tulus Widodo

NIM : 40220008

Prodi : S1 Keperawatan

Pembimbing Institut Pembimbing Lahan


W

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN
Plasenta previa merupakan plasenta yang berimplementasi pada segmen bawah rahim
(SBR) sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum (OUI). Plasenta previa
merupakan salah satu penyebab perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum merupakan perdarahan
pervaginam yang terjadi pada kehamilan diatas 28 minggu. Sampai saat ini penyebab plasenta previa
belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang diduga kuat menimbulkan kelainan ini,
yaitu multiparitas dan cacat rahim, riwayat bedah sesar, usia 35 tahun atau lebih, ibu hamil yang merokok,
riwayat kuretase, riwayat kehamilan ganda dan riwayat miomektomi (Manuaba, 2014).
Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Gejala perdarahan awal plasenta previa pada umumnya hanya
berupa perdarahan bercak atau perdarahan ringan dan umumnya akan berhenti secara spontan. Jumlah
perdarahan yang terjadi sangat tergantung dari jenis plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi pada saat
uterus merenggang dan tumbuh, tidak terasa nyeri dan terlihat sebagai pengeluaran darah yang segar.
Sering kali ditemukan malpresentasi bagian presentasi janin. Terdapat risiko perdarahan pascapartum yang
lebih lanjut saat kekuatan retraksi segmen bawah uteri buruk setelah terjadi plasenta previa.
(Prawirohardjo, 2010; Medforth, 2012).
1.2 KLASIFIKASI
Klasifikasi :
Ada empat macam jenis berdasarkan letaknya (Cunningham, 2010):

(1) Plasenta previa totalis yaitu ostium internum tertutup sama sekali oleh
jaringan plasenta,

(2) Plasenta previa parsialis yaitu ostium internum tertutup sebagian oleh jaringan plasenta,

(3) Plasenta previa marginalis dimana tepi plasenta terletak pada bagian pinggir ostium internum
dan
(4) Plasenta letak rendah yaitu plasenta tertanam dalam segmen bawah uterus,
sehingga tepi plasenta sebenarnya tidak mencapai ostium internum tetapi
sangat berdekatan dengan ostium tersebut.
Kejadian yang paling khas pada plasenta previa yaitu perdarahan rasa nyeri yang
biasanya terlihat setelah kehamilan mendekati kedua atau sesudahnya, perdarahan
secara tiba-tiba. Pasien dengan plasenta previa dapat digolongkan kedalam beberapa
2010) yaitu :

1) Kelompok dengan janin prematur tetapi tidak terdapat kebutuhan


yang mendesak untuk melahirkan janin tersebut,

2) Kelompok dengan janin dalam waktu 3 minggu menjelang aterm,

3) Kelompok dengan perdarahan yang begitu hebat sehingga uterus harus


dikosongkan meskipun janin masih imatur. Penatalaksanaan yang tepat
adalah pengurangan aktivitas fisik, menghindari

(5)  pemeriksaan dalam dan pemberian cairan infus berupa elektrolit dan tranfusi
jika perdarahan terus menerus.

1.3 PATOFISIOLOGI

Perdarahan antepartum disebabkan oleh plasenta previa umumnya terjadi pada trimester ketiga karena
pada saat itu segmen bawah rahim lebih mengalami perubahan karena berkaitan dengan semakin tuanya
kehamilan.

Menurut manuaba (2014), implementasi plasenta disegmen bawah rahim disebabkan:

a. Endomentriumdi fundus uteri belum siap menerima implantasi

 b. Endometrium yang tipis sehingga diperlukan perluasan plasenta untuk mampu
memberikan nutrisi ke janin.

c. Vili korealis pada korion leave (korion yang gundul yang persisten.

Menurut Davood (2008), sebuah penyebab utama pada perdarahan trimester tiga yaitu
plasenta previa yang memiliki tanda khas dengan perdarahan tanpa rasa sakit. perdarahan diperkirakan terjadi
dalam hubungan dengan perkembangan segmen bawah rahim (SBR) pada trimester tiga. Dengan bertambah
tuanya kehamilan, segmen bawah rahim (SBR) lebih melebar lagi dan serviks mulai membuka. Apabila plasenta
tumbuh pada segmen bawah rahim (SBR), pelebaran segmen bawah rahim (SBR) dan pembukaan serviks
tidak dapat diikuti oleh  plasenta yang melekat disitu tanpa diikuti tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari
dinding uterus. Pada saat itu mulailah terjadi perdarahan. Darahnya bewarna merah segar,berlainan dengan darah
yang disebabkanoleh solusio plasenta yang bewarna kehitam-hitaman. Sumber perdarahannya ialah sinus uteri
yang robek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta.
Perdarahannya tidak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah rahim (SBR) untuk
berkontraksi menghentikan perdarahan itu, sebagaimana serabut otot uterus menghentikan perdarahan pada
kala tiga dengan  plasenta yang letanya normal. Makin rendah letak plasenta, makin dini perdarahan terjadi.

1.4 ETIOLOGI

Etiologi plasenta previa belum diketahui secara pasti. Frekuensi plasenta previa meningkat pada
grande multipara, primigravida tua, bekas secsio sesarea, bekas aborsi, kelainan janin, dan leioma uteri.
Penyebab secara pasti belum diketahui dengan jelas. Menurut beberapa ahli penyebab plasenta previa yaitu :
a. Plasenta previa merupakan implementasi di segmen bawah rahim dapat disebabkan oleh
endometrium di fundus uteri belum siap menerima implanmtasi, endometrium yang tipis sehingga
diberpulakan perluasan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi pada janin dan vili korealis
pada chorion leave yang persisten.

b. Etiologi plasenta previa belum diketahui pasti namun meningkat pada grande multi para,
primigravida tua, bekas secsio sesarea, bekas operasi dan leiomioma uteri. (Norma, dkk. 2013)

Menurut Sofian (2012), penyebab plasenta previa yaitu :

1. Endometrium yang inferior

2. Chorion leave yang persesiten

3. Korpus luteum yang bereaksi lambat

Strassman mengatakan bahwa faktor terpenting adalah vaskularisasi yang kurang pada desidua yang
menyebabkan atrofi dan peradangan, sedangkan Brown menekankan bahwa faktor terpenting ialah vili korealis
persisten pada desidua kapsularis.

1.5 MANIFESTASI KLINIS

Ciri yang menonjol pada plasenta previa adalah perdarahan biasanya terjadi pada akhir trimester II hingga
trimester III atau sebelum persalinan,perdarahan uterus keluar tanpa disertai rasa nyeri. Perdarahan pertama
biasanya sedikit kemudian berhenti sendiri, namun perdarahan berulng tanpa sebab yang jelasakan timbul
kembali. Pada plasenta letak rendah, perdarahan baru terjadi pada saat mulai persalinan, bisa sedikit
sampai banyak mirip dengan solusio plasenta. Perdarahan berat disebabkan segmen bawah rahim tidak
mampu berkontraksi sekuat segmen atas rahim sehingga dapat menybabkan perdarahan berlangsung hingga
pasca persalinan. Perdarahan bisa juga bertambah disebabkan serviks dan segmen bawah rahim pada plasenta
previa lebih rapuh dan mudah mengalami robekan. Robekan lebih mudah terjadi pada upaya pengeluaran
plasenta dengan tangan misalnya pada retensio plasenta sebagai komplikasi plasenta akreta
(Prawirohardjo, 2010).

1.6 KOMPLIKASI

Ada beberapa komplikasi yang bila terjadi pada ibu hamil dengan plasenta previa menurut manuaba (2014),
yaitu :

1.   Komplikasi pada ibu

a. Dapat terjadi anemi bahkan syok 

 b. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh

c.Infeksi pada perdarahan yang banyak

2. Komplikasi pada janin


Kelainan letak janin
Prematuritas, morbiditas dan mortalitas yang tinggi Asfiksia intauterine sampai dengan
kematian

1.7 .PENATALAKSANAAN
a. Menurut Sukarni. I,. Sudarti (2014), penatalaksanaan plasenta previa yaitu:
1) Konservatif
Dilakukan perawatan konservatif bila kehamilan kurang 37 minggu, perdarahan tidak ada atau tidak
banyak (Hb masih dalam batas normal), tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat
menempuh perjalanan dalam 1 menit). Perawatan konservatif berupa:
a) Istirahat
b) Pemberian hematinik dan spasmolitik untuk mengatasi anemia
c) Memberikan antibotik bila ada indikasi
d) Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.

Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan konservatif maka
lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap tidak  ada perdarahan. Bila timbul
perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan tidak boleh melakukan senggama.

2) Penanganan aktif

Penanganan aktif bila perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan, umur kehamilan 37
minggu atau lebih, anak mati. Penanganan aktif berupa persalinan pervaginam dan persalinan per
abdominal.

Penderita di persiapkan untuk pemeriksaan dalam diatas meja operasi. (double set up) yakni dalam
keadaan siap operasi. Bila pemeriksaan dalam didapatkan:

a) Plasenta previa margnalis,


b) Plasenta previa letak rendah
c) Plasenta previa lateralis atau marginalis dimana janin mati dan serviks sudah matang,
kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan atau hanya sedikit maka
lakukan amniotomi yang diikuti dengan drips oksitosin pada  partus pervaginam, bila gagal
drips (sesuai dengan protap terminasi kehamilan). Bila terjadi perdarahan banyak lakukan
seksio caesarea.

Indikasi untuk melakukan seksio caesarea adalah:

a) Plasenta previa totalis


b) Perdarahan banyak tanpa henti
c) Presentase abnormal
d) Panggul sempit
e) Keadaan serviks tidak menguntungkan (belum matang)
f) Gawat janin
Cara Menyelesaikan Persalinan pada Kehamilan dengan Plasenta Previa
Menurut Prawirohardjo (2010), cara menyelesaikan persalinan pada kehamilan dengan plasenta previa adalah
sebagai berikut:

1) Seksio caesarea

Prinsip utama dalam melakukan seksio caesarea (adalah untuk menyelamatkan ibu, sehingga walaupun
janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap di laksanakan). Tujuan seksio
caesarea yaitu melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi dan
menghentikan perdarahan dan menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pada servik uteri, jika
janin di lahirkan pervaginam. Tempat implantasi plasenta previa terdapat banyak vaskularisasi
sehingga serviks uteri dan segmen bawah rahim menjadi tipis dan mudah robek, selain itu, bekas tempat
implantasi plasenta sering menjadi sumber perdarahan karena adanya perbedaan vaskularisasi dan
susunan serabut otot dengan korpus uteri.
Siapkan darah pengganti untuk stabilisasi dan pemulihan kondisi ibu. Lakukan perawatan lanjut
pasca bedah termasuk pemantauan perdarahan, infeksi dan keseimbangan cairan masuk dan cairan
keluar.
2) Melahirkan pervaginam

Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut:

a) Amniotomi dan akselerasi

Umunya dilakukan pada plasenta previa lateralis / marginalis dengan pembukaan lebih dari 3
cm serta presentasi kepala. Dengan memecah ketuban, plasenta akan mengikuti segmen
bawah rahim dan di tekan oleh kepala janin. Jika kontraksi uterus belum ada atau masih
lemah, akselerasi dengan infus oksitosin.
b) Versi baxton hicks
Tujuan melakukan versi braxton hicks ialah mengadakan temponade plasenta dengan
bokong (dan kaki) janin. Versi braxton hicks tidak dilakukan pada pada janin yang masih
hidup.

1.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Ultrasonografi

Penentuan lokasi plasenta secara ultrasonografi sangat tepat dan tidak


menimbulkan bahaya radiasi terhadap janin.

b. Pemeriksaan dalam

Adalah senjata dan cara paling akhir yang paling ampuh dibidang obstetric untuk diagnostic
plasenta previa namun harus hati – hati karena bahayanya sangat besar.

c. Pemeriksaan darah

Yaitu golongan darah, hemoglobin , hematokrit serta darah lengkap dan kimia darah untuk
menunjang persiapan operasi

d. Sinar X

Menampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-bagian tubuh janin.

e. Vaginal

Pengkajian ini akan mendiagnosa placenta previa tapi seharusnya ditunda jika
memungkinkan hingga kelangsungan hidup tercapai (lebih baik sesuadah 34 minggu).
Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan ganda (double setup  procedure). Double
setup adalah pemeriksaan steril pada vagina yang dilakukan di ruang operasi dengan kesiapan
staf dan alat untuk efek kelahiran secara cesar.

f. Isotop Scanning

g. Pemeriksaan inspekula
Hati – hati dengan memakai sepekulum dilihat dari mana asal perdarahan apakah dalam uterus atau
dari kelainan serviks vagina varices yang pecah dan lain – lain.

h. Pemeriksaan radio isotope

Macam – macam pemeriksaan ini antara lain :

1) plasentografi jaringan lunak

2)  sitografi

3) plasentografi inderek 

4) anterigrafi

5) amnigrafi radio isotopik plasentografi (Prawirohardjo (2010)


1.9 PATHWAY PLASENTA PREVIA
BAB II

2.1. ASUHAN KEPERAWATAN TEORI


A. Pengkajian
Pengkajian adalah dasar utama dalam proses keperawatan dalam mengumpulkan data yang akurat dan sistematis
membantu dalam penentuan status kesehatan dan pola pertahanan tubuh pasien, mengidentifikasi kesehatan dan
kebutuhan klien serta merumuskan diagnosa keperawatan (lismidar, 1993).

Pengumpulan data

Anamnesa
a. Identitas klien: Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat,
medicalrecord dll.
b. Keluhan utama : Gejala pertama; perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu/trimester
III.
c. Sifat perdarahan; tanpa sebab tanpa nyeri berulang
d. Sebab perdarahan; placenta dan pembuluh darah yang robek; terbentuknya SBR,
terbukanya osteum/ manspulasi intravaginal/rectal.
e. Sedikit banyaknya perdarahan; tergantung besar atau kecilnya robekan pembuluh darah dan
placenta.
f. Inspeksi
g. Dapat dilihat perdarahan pervaginam banyak atau sedikit.
h. Jika perdarahan lebih banyak; ibu tampak anemia.
i. Palpasi abdomen
j. Janin sering belum cukup bulan; TFU masih rendah.
k. Sering dijumpai kesalahan letak
l. Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala biasanya kepala masih
goyang/floating
Riwayat Kesehatan
Memberikan imformasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya
agar perawat dapat menentukan kemungkinanmasalah pada Kehamilan sekarang.

Riwayat obstetri meliputi:

a. Gravida, para abortus, dan anak hidup (GPAH)

b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi

c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan

d. Jenis anetesi dan kesulitan persalinan

e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan perdarahan.

f. Komplikasi pada bayi

g. Rencana menyusui bayi


h. Riwayat mensturasi

Riwayat yang lengkap di perlukan untuk menetukan taksiran persalinan(TP). TP ditentukan


berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPHt
dapat digunakan rumus naegle, yaitu hari ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun
disesuaikan.

Pemeriksaan fisik 

a.  Umum

  Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil :


1)  Rambut dan kulit

Terjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea nigra. Striae atau tanda
guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan paha. Laju pertumbuhan

rambut berkurang.

2)  Wajah

  Mata : pucat, anemis, Hidung, Gigi dan mulut

3)  Leher

4)   Buah dada / payudara

  Peningkatan pigmentasi areola putting susu Bertambahnya ukuran dan noduler

5)   Jantung dan paru


Volume darah meningkat, Peningkatan frekuensi nadi, Penurunan resistensi

 pembuluh darah sistemik dan pembuluh darah pulmonal, Terjadi hiperventilasi selama
kehamilan, Peningkatan volume tidal, penurunan resistensi jalan nafas, Diafragma
meningkat, Perubahan pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada.

6)   Abdomen

Menentukan letak janin, Menentukan tinggi fundus uteri

7)   Vagina
Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda

Chandwick), Hipertropi epithelium

8) Sistem musculoskeletal

Persendian tulang pinggul yang


mengendur, Gaya berjalan yang canggung,
Terjadi pemisahan otot rectum abdominalis
dinamakan dengan diastasis rectal.

B. Diagnosa Keperawatan

1) Hipovelemia b/d kehilangan cairan aktif (perdarahan) (D.0023)


2) Nyeri Akut b/d Agen Pencedera Fisiologis (D.0077)

3) Risiko Syok b/d kekurangan volume cairan (D.0039)

Daftar Pustaka

Cunningham, F., Leveno, K.., Bloom, S., Hauth, J., Rouse, D., Spong, C. (2010). Williams Obstetrics,(
23rd    ed .). San Francisco: The Mc Graw-Hill Companies
 Davood S, Parviar K, Ebrahimi S (2008). Selected pregnancy variables in women with
 placenta previa. Res. J. Obstet Gynecol, 1: 1-5.
Fauziyah, Y. (2012). Obstetri Patologi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan.
Yogyakarta: Nuha medika.
Manuaba, I. (2012).  Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk 
 Pendidikan Bidan, Ed. 2. Jakarta: EGC
Manuaba, I. (2014). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk 
  Pendidikan Bidan, Ed. 2. Jakarta: EGC
Maryunani, Anik. (2013). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal . Jakarta : Trans Info Medika
Nugroho, T. 2010. Buku Ajar Obstetri. Yogyakarta : Nuha Medika PPNI, P. S. (2016).
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI. PPNI, P. S. (2018).
Standart Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI. PPNI, P. S. (2019).
Standar Luaran keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI.
Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
FORMAT PENGKAJIANINTRANATAL

KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama Mahasiswa : ......................................... NIM: ................................

A. IDENTITAS KLIEN

B. DATA UMUMKESEHATAN

1. Tinggi badan/berat badan : 150

2. Berat badan sebelumhamil : 60

3. Masalah kesehatan khusus : tidak ada

4. Obat-obatan : tidak

5. Alergi (obat/makanan/bahan tertentu): Tidak,misal:...................................

6. Diet khusus : ............................................................................

7. Menggunakan : (gigi tiruan/kacamata/lensakontak/alat bantu dengar)


8. Lain-lain : ............................................................................

9. Frekuensi BAK (masalah) : ............................................................................

10. Frekuensi BAB (masalah) : ...........................................................................

11. Kebiasaanwaktu tidur : ...........................................................................

C. DATA UMUMKEBIDANAN

1. Kehamilan sekarang direncanakan : Ya

2. Status obstetri : G: ................P: ............ A: ........ UsiaKehamilan:30 minggu

3. HPHT : +7+9, +7-3+1................... Taksiran partus: ..........................

4. Jumlah anakyang ada:

No Jenis kelamin Caralahir BB lahir Keadaan Umur

5. Mengikuti kelas prenatal : Ya/ Tidak


11. Pelajaranyang diinginkan saat ini :relaksasi, pernapasan/ manfaat ASI/cara memberikan minum botol/senam
nifas/metode KB/perawatan perineum/perawatan payudara.

12. Setelah bayi lahir, siapayang diharapkan membantu:suami/teman/orangtua,


lainnya: ................................................................................................................

13. Masalah dalam persalinanyang lalu : tidak ada

D. RIWAYAT PERSALINANSEKARANG

1. Mulai persalinan (kontraksi/pengeluaran per vaginam) : ....................................

2. Keadaan kontraksi (frekuensi dalam 10menit, lamanya, kekuatan)...................

3. Frekuensi dan kualitas denyutjantung janin : ....................................X/menit

4. Pemeriksaan fisik

a. Kenaikan BBselama kehamilan : .......................................................... kg

b. Tandavital :TD: 120/90mmHg Nadi:82 X/menit

o
S: 36,5 C RR :20 X/menit

c. Kepala/leher : normal/tidak

d. Jantung : .....................................................................................

e. Paru- paru : .....................................................................................

f. Payudara :......................................................................................

g. Abdomen (secara umumdan pemeriksaan obstetric) : ...........................

5. Pemeriksaan dalam pertama : jam.............. oleh: ...........................................

6. Ketuban (utuh/pecah), jikasudah pecah : ..........................................................

7. Pemeriksaan penunjang : .....................................................................................


E. KALA III

1. Tandadan gejala : .......................................................................................

2. Plasenta lahir jam : ........................................................................................

3. Caraplasenta lahir : ........................................................................................

4. Karakteristik plasenta: ........................................................................................

5. Perdarahan : ............................ml, karakteristik.................................

6. Keadaan psikososial : .......................................................................................

7. Kebutuhan khusus klien : ....................................................................................

8. Tindakan : ........................................................................................

F. KALA IV

1. Mulai jam : ......................................................................................

2. Tandavital : TD : ............mmHg Nadi:............... X/menit

o
S: .................... C RR : ...............X/menit

3. Keadaan uterus : .....................................................................................

4. Perdarahan : .............................. ml, karakteristik: .........................

5. Bonding ibu dan bayi: ......................................................................................

6. Tindakan : ......................................................................................
CATATANPERSALINAN

1. Tanggal : ....................................................................................................

2. Nama bidan : ....................................................................................................

3. Tempat persalinan : ...................................................................................................

( ) rumah ibu ( ) puskesmas ( ) polindes

( ) RS ( ) Klinik swasta ( ) lainnya

4. Alamat tempat persalinan: ......................................................................................

5. Catatan :( ) Rujuk, kalaI/II/III/IV

6. Alasan merujuk : ...................................................................................................

7. Tempat rujukan : ....................................................................................................

8. Pendamping padasaat merujuk :

( ) bidan ( ) teman ( ) suami ( ) dukun

( )keluarga ( ) tidak ada

KALA I :

9. Partografmelewatigaris waspada: Ya/ Tidak

10. Masalah lain, sebutkan : ............................................................................................

11. Penatalaksanaan masalahtsb :...................................................................................

12. Hasilnya : ....................................................................................................


KALA II:

13. Episiotomy :( ) Ya, indikasi ...................................................................

14. Pendamping padasaat persalinan :

( ) suami ( ) keluarga ( ) teman ( ) dukun( ) tidak ada

15. Gawat janin :

( ) Ya, tindakanyang dilakukan : a. ............................ b. ..........................

( ) Tidak

( ) Pemantauan DJJsetiap5-10 menit selamakalaII, hasil..................................

16. Distosia bahu :

( ) Ya, tindakanyang dilakukan:

a. ........................................................................................................................

b. ........................................................................................................................

c. ........................................................................................................................

( ) Tidak

17. Masalah lain, sebutkan ..............................................................................................

18. Penatalaksanaanmasalahtersebut :

19. Hasilnya : ....................................................................................................

KALA III:

20. LamakalaIII : ........................................ menit

21. Pemberian oksitosin 10 uim?

( ) Ya, waktu :.............................. menit sesudah persalinan (sesudahanak lahir)


( ) Tidak, alasan .....................................................................................................

22. Pemberian ulang oksitosin (2x) ?

( ) Ya, alasan ..........................................................................................................

( ) Tidak

23. Penegangan tali pusat terkendali? ( ) Ya

( ) Tidak, alasan .....................................................................................................

24. Massase fundus uteri?

( ) Ya ( ) Tidak, alasan .................................................................

25. Plasenta lahir lengkap (intact), jikalengkap, tindakanyang dilakukan:

a. .........................................................................................

b. .........................................................................................

26. Plasenta tidak lahir >30menit :

Ya/Tidak: ( ) Ya, tindakan:

a. ..............................................................................................................................

b. ..............................................................................................................................

c. ..............................................................................................................................

27. Laserasi :( ) Ya, dimana.............................................. () Tidak

28. Jika laserasi perineum, derajat : 1/2/ 3/4

Tindakan :( ) penjahitan, dengan/ tanpa anestesi

( ) tidak dijahit, alasan .......................................................

29. Atoni uteri :( ) Ya, tindakan:

( ) Tidak

30. Jumlah perdarahan : ....................................... ml


31. Masalah lain, sebutkan ..............................................................................................

32. Penatalaksanaan masalahtsb .....................................................................................

33. Hasilnya : ................................................................................................................

BAYI BARU LAHIR:

34. Berat badan : ........................... gram panjang: ..................... cm

35. Lingkar kepala : ........................... cm lingkar dada: ............. cm,dll.......

36. Jenis kelamin :L/P

37. Penilaian bayi baru lahir: Baik/adapenyulit

38. Bayi lahir:

( ) Normal, tindakan:

( ) mengeringkan

( ) menghangatkan

( ) rangsang takstil

( ) bungkus bayi dan tempatkan disisi ibu

( ) tindakan pencegahan infeksi mata

( )Asphyxia/ pucat/biru/ lemas, tindakan:

( ) mengeringkan ( ) bebaskanjalan lahir


( ) rangsang takstil ( ) menghangatkan

( ) lain-lain, sebutkan: ..............................................................................

( ) bungkus bayi dantempatkan di sisi ibu

( ) cacat bawaan, sebutkan.....................................................................................

( ) hipotermi, tindakan:

a. ........................................................................................................................
b. ........................................................................................................................
c. ........................................................................................................................

39. Pemberian ASI:

( ) waktu :setengah jam setelah bayi lahir

( ) Tidak, alasan .....................................................................................................

40. Masalah lain, sebutkan ..............................................................................................

Hasilnya : ................................................................................................................

KALA IV:

Jam Waktu TD Nadi Suhu TFU Kont Kdg Darah

ke uterus kemih yg
1. keluar

FORMAT PENGKAJIANPOSTNATAL

KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama Mahasiswa : ................................... NIM : ..............................


Tempat Praktek : ................................... Tgl : ...............................

1. DATA UMUM

Inisial klien : Ny.n

Inisial suami : Tn.n

Usia : 28 th

Usiasuami : 29 th

Status perkawinan : sudah menikah

Status Perkawinan : sudah menikah

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Pendidikan : sma

Pedidikan : sma

Agama : islam

Suku bangsa : indonesia

Alamat : sukorame

A. RiwayatKehamilanDan PersalinanYang lalu

No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Komplikasi

persalinan kelamin lahir bayi saat Nifas


lahir
1

Dst

Pengalaman menyusui : Ya/ tidak Berapalama: ...............................

B. RiwayatKehamilan SaatIni

1. Berapakaliperiksahamil : ............................................................................
2. Masalah kehamilan : ............................................................................

C. RiwayatPersalinanRiwayatGinekologi

1. Jenis persalinan : Spontan (Let.kep/Let.Su)

Tindakan (forceps/ ekstraksi vakum)

SC a.i (atas indikasi) : .........................................


Tanggal/jam .......................................................

2. Jenis kelamin bayi :L/P, BB...........gr PB ............. cm, A/S:........

3. Perdarahan : ......................... cc

4. Masalah dalam persalinan : ............................................................................

D. RiwayatGinekologi

1. Masalah ginekologi : ............................................................................

2. RiwayatKB : ............................................................................

II. DATA UMUMKESEHATANSAAT INI

A. Status Obstetri :P............ A ............. H............... Bayi rawat gabung : Ya/tidak

Jika tidak, alasannya: ..............................................................................................

B. Keadaan umum.................................................Kkesadaran : ..............................

BB .................... kg TB ...................... Cm

Tandavital : TD: ............. mmHg Nadi :................. x/menit


o
S: ................... C RR: ..................... x/menit

C. Kepala Leher

1. Kepala : ...................................................................................................

2. Mata : ...................................................................................................

3. Hidung : ...................................................................................................

4. Mulut : ..................................................................................................

5. Telinga : ...................................................................................................

6. Leher : ...................................................................................................

7. Masalah khusus : ................................................................................................

D. Dada

1. Jantung : ...................................................................................................

2. Paru : ....................................................................................................

3. Payudara : ....................................................................................................

4. Putting susu : ....................................................................................................

5. PengeluaranASI : ........................................................................................

6. Masalah khusus : ........................................................................................


E. Abdomen

1. Involusi uterus : ........................................................................................

2. Kandung kemih : penuh/ kosong

3. Diastasis rektus abdominis :................................................................................

4. Fungsi pencernaan : ........................................................................................

5. Masalah khusus : ........................................................................................

F. Perineumdangenital

1. Vagina : integritas kulit: ................................ Edema: ...........................

Memar : ...................................... Hematom :...................................

2. Perineum : utuh/ episiotomi/ ruptur

TandaREEDA :R : redness: Ya/ tidak

E : edema: Ya/ tidak

E : echimosis/memar : Ya/ tidak

D : discharge/sekret: Ya/ tidak

A : approximate/kondisi jahitan: Ya/ tidak

Kebersihan:

3. Lokia

Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.

4. Hemoroid Derajat II, hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak


pada saat pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara
spontan.
5. Masalah khusus : ........................................................................................
1. Tingkat mobilisasi : ........................................................................................

2. Latihan senam : .......................................................................................


G.Eksremitas

Nutrisi danCairan
1. Eksremitasatas : Edema: Ya/ tidak
1. Asupan nutrisi : ............................................... nafsu makan: baik/tidak
2. Eksremitas : Nyeri : Ya/ tidak
2. Asupan cairan : ................................................ cukup/ kurang
Varises : Ya/tidak, lokasi:..........................................................

TandaHoman(Homan’sSign)
KeadaanMental : +/-

3. Masalah khusus
1. Adaptasi : .....................................................................................
psikologis : ............................................................................

2. Penerimaan terhadap bayi : ............................................................................

3. Masalah khusus : ............................................................................


H.Eliminasi

1. Urine : Kebiasaan BAK: .....................................................................

BAKsaat ini : ...................................................................................................

2. BAB : Kebiasaan BAB: ........................................................................

BAB saat ini : ....................................... Konstipasi : Ya/ tidak

I. IstirahatdanKenyamanan

1. Pola tidur : Kebiasaan .....................lama: ................. jam, frekuensi:.......

Pola tidur saat ini :

2. Keluhan ketidaknyamanan : Ya/tidak, lokasi :....................................................

Sifat :.................................. Intensitas: ................................................

J. Mobilisasi danlatihan

M.KemampuanMenyusui : ............................................................................
N. Obat-obatan : ............................................................................

O.Keadaan umumibu

Tandavital : TD: ..................... mmHg Nadi:................ x/ menit

o
S: .......................... C RR : .................. x/menit

P. Jenis Persalinan :........................................................................................

Q.Proses Persalinan :KalaI: ............................. jam

KalaII: ............................ menit

KalaIII: ............................. menit

R. Komplikasi persalinan :Ibu: .............................. Janin:...............................

S. Lamanya ketuban pecah:Kondisi ketuban : .........................................................

III. KEADAAN BAYI SAAT LAHIR

A. Lahir tanggal : ....................................................................................................

B. Kelahiran : Tunggal/Gemeli

C. Tindakan resusitasi :.....................................................................................................

D. Plasenta : Berat :................. gr Talipusat:panjang: ................cm

Ukuran : .................... Jumlah pembuluh darah:.............

Kelainan : ....................................................................................

NILAIAPGAR

TANDA NILAI JUMLAH

0 1 2

Denyut jantung ( )Tidak ada ( )<100 ( )<100


Usahanapas ( )Tidak ada ( )Lambat ( )menangiskuat

Tonus otot ( )Lumpuh ( ) ( )gerakan aktif


ekstremitasfleksi
Reflex ( )Tidakbereaksi ( )gerakansedikit ( ) reaksimelawan
Warna ( )Biru/ pucat ( ) ( )kemerahan
tubuhkemerahan
IV. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

V. PERENCANAAN PULANG :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

A. ANALISA DATA

N ANALISA DATA ETIOLOGI DIAGNOSA


O
1 DO : Plasenta previa Nyeri berhubungan
- px tampak meringis dengan pencedera
- px tampak lemas Menutupi pembukaan jalan fisiologis
- P : saat berjalan terasa lahir
nyeri
- Q: seperti di tusuk tusuk Seksiocesarea
- R : perut
- S :6 Luka post operasi
- T:terus menerus
DS: Jaringan terputus
-Px mengatakan nyeri saat
berjalan dan naik turun Merangsang area sensorik
tangga motorik

Nyeri
2 DO: Plasenta previa Hipovolemik
- TTV berhubungan
TD : 120/90 mmhg Pembentukan segmen dengan kehilangan
RR : 20 X/menit bawah uterus cairan(perdarahan)
N : 82 X/menit
S :36,5 C Tipisnya pembuluh darah
- px tampak pucat servik
Hasil usg plasenta
menutupi jalan lahir Kontraksi uterus
Adanya flek hitam
DS : Perdarahan
-px mengeluh lemas
Hipovolemik

-
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Hipovolemik berhubungan dengan kehilangan cairan (perdarahan)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

N DIAGNOSA SLKI SIKI


O KEPERAWATAN
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Menejemen Nyeri
dengan pencedera agen selama 1X24 jam diharapkan nyeri pasien Observasi :
fisiologis berkurang dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi
No indikator skala lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,,inten
1 Keluhan nyeri 4 sitas nyeri
2 Ketegangan 4
2. Identifikasi skala nyeri
otot
3 Frekuensi 4 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
nadi memperingankan nyeri
4 Tekanan 3 4. Monitor efek sampening penggunan analgesik
darah Teraupetik
Keterangan no 1,2 :
5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
1.Meningkat
mengurangi rasa nyeri
2.Cukup meningkat
6. Fasilitasi istirahat dan tidur
3.Sedang
Edukasi
4.Cukup menurun
7. Jelaskan penyebab,periode,,dan pemicu nyeri
5.Menurun
8. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Keterangan no 3,4 :
1.Memburuk 9. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
2.Cukup memburuk 10. Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk
3.Sedang mengurangi rasa nyeri
4.Cukup membaik Kolaborasi
5.Membaik 11. Kolaborasi pemberian analgetik
2 Hipovolemik berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pervaginam Pascapersalinan :
dengan kehilangan cairan selama 1X24 jam diharapkan setatus cairan Observasi
(perdarahan) meningkat dengan kriteria hasil :
1. Periksa uterus (mis. TFU sesuai hari
No indikator skala
1 Kekuatan 4 melahirkan, membulat dan keras/lembek)

nadi 2. Identifikasi penyebabkehilangan darah


2 Turgor kulit 4
3 Dyspnea 4 (mis.Atonia uteri atau robekan jalan lahir)
4 Perasaan 4
3. Identifikasi keluhan ibu (mis. Keluar banyak
lemah
5 Frekuensinadi 4 darah,pusing, pandangan kabur)
6 Tekanan 4
4. Identifikasi riwayat perdarahan pada
darah
7 Tekanan 4 kehamilan lanjut (mis. Abruption, PIH, dan

darah plasenta previa)


8 Membran 4
5. Monitor risiko terjadinya perdarahan
mukosa
9 Kadar hb 4 6. Monitor jumlah kehilangan darah
10 Kadar Ht 4
11 Intake cairan 4 7. Monitor kadar Hb, Ht, PT, dan APTT
Keterangan no 1,2 :
1.Menurun sebelum dan sesudah perdarahan

2.Cukup menururn 8. Monitor fungsi neurologi


3.Sedang
9. Monitor membran mukosa, bruising, dan
4.Cukup meningkat
adany petechie
5.Mmeningkat
Keterangan no 3,4 Teraupetik
1.Meningkat
10.Lakukan penekanan pada area perdarahan, jika
2.Cukup meningkat
perlu
3.Sedang
11.Berikan kompres dingin,jika perlu
4.Cukup menurun
5.Menurun Pasang oksimeter
Keterangan no 5,11 12. Berikan oksigen nasal kanul 15lmp
1.Memburuk 13. Posisikan supine
2.Cukup memburuk 14. Pasang IV line dengan selang infuse transfuse
3.Sedang 15. Pasang kateter untuk meningkatkan kontraksi
4.Cukup membaik uterus
5.Membaik 16. Lakukan pijat uterus kontraksi uterus
Kolaborasi
17. Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika
perlu
18. Kolaborasi pemberian uterotonika,
antikoagulan, jika perlu

D. implementasi
No Hari /tgl Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 Rabu,18 Menejemen Nyeri S: Pasien
november Observasi : mengatan nyeri
2020 1. Mengidentifikasi O:
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,,intensita A:Masalah belum
s nyeri teratasi
2. Mengidentifikasi skala nyeri P:Lanjutkan
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan intervensi
memperingankan nyeri
4. Memonitor efek sampening penggunan analgesik

Teraupetik
5. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
6. Memfasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi
7. Menjelaskan penyebab,periode,,dan pemicu nyeri
8. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
9. Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
10. Menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
2 Rabu,18 Pervaginam Pascapersalinan : S:
november Observasi O:
2020 A:
1. Memeriksa uterus (mis. TFU sesuai hari
P:
melahirkan, membulat dan keras/lembek)

2. Mengidentifikasi penyebabkehilangan darah


(mis.Atonia uteri atau robekan jalan lahir)

3. Mengidentifikasi keluhan ibu (mis. Keluar


banyak darah,pusing, pandangan kabur)

4. Mengidentifikasi riwayat perdarahan pada


kehamilan lanjut (mis. Abruption, PIH, dan
plasenta previa)

5. Memonitor risiko terjadinya perdarahan

6. Memonitor jumlah kehilangan darah

7. Memonitor kadar Hb, Ht, PT, dan APTT


sebelum dan sesudah perdarahan

8. Memonitor fungsi neurologi

9. Memonitor membran mukosa, bruising, dan


adany petechie

Teraupetik

10. Melakukan penekanan pada area perdarahan,


jika perlu
11. Memberikan kompres dingin,jika perlu
12. Memasang oksimeter
13. Memberikan oksigen nasal kanul 15lmp
14. Memposisikan supine
15. Memasang IV line dengan selang infuse
transfuse
16. Memasang kateter untuk meningkatkan
kontraksi uterus
17. Melakukan pijat uterus kontraksi uterus

Kolaborasi
18. Mengolaborasi pemberian transfusi darah, jika
perlu
Kolaborasi
pemberian uterotonika, antikoagulan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai