Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

X
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

OLEH :
VIVI ALVIONITA
NIM. 40220029

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN NY.X DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : VIVI ALVIONITA


NIM : 40220029
Nama Institusi : InstitutIlmuKesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Kediri, tanggalbulantahun
Mengetahui,
DosenPembimbing Kaprodi

ttd. ttd.

…………………….. ……………………..
NIK. NIK.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. DEFINISI
Gastroenteritis adalah iritasi dan peradangan pada lapisan dalam lambung dan usus
kecil. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau parasite, serta menyebabkan
muntah dan diare yang parah. Gastroentroenteritis, paling sering ditularkan melalui
makanan atau air yang terkontaminasi. Selain itu, penularan juga terjadi dari kontak
dekat dengan dengan indinvidu yang terinfeksi. Saluran limbah selama selama musim
hujan dapat menyebarkan penyebaran lebih lanjut dari dari organisme penyebab. Kotoran
terbuka adalah adalah alasan umum lainnya yang meyebabkan penyebaran kondisi
melalui lalat dan hama lainnya. kardiyudiani & Susanti, 2019
2. ETIOLOGI
Menurut Kardiyudiani &Susanti,(2019). Penyebab gastroenteritis yang paling
umumadalah virus. Jenisutamaadalah rotavirus dan norovirus.
Menurut Manjour dkk (2003)Penyebab gastroenteritis dapat dibagi dalambeberpa faktor
yaitu :
a. Faktor infeksi Internal : infeksi pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Shigella,
sallmonel, dan E- Coli.
b. Infeksi Parentral : di sebabkan oleh penyakit lain, infeksi diluar alat pencernaan
makanan, misal pada anak penyakit telinga, kadang disertai dengan diare.
c. Faktor Malabsorbsi : Malabsorbsi karbohidrat, lemak, protein, dan intoleransi laktosa
yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak.
d. Faktor makanan : Keracunan makanan, alergi pada makanan, dan mengkonsumsi
makanan basi.
e. Faktor psikologis : Rasa takut dan cemas dapat mempengaruhi diare.
3. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi gastroenteritis yang paling banyak adalah melaluiinfeksi Rotavirus. Zat
entroksin yang dikeluarkan virus ini akanmenyebabkan terjadi lisis sel enterosit traktus
gastrointestinal. Transmisipenyakit ini umumnya melalui rute fekal-oral dari makanan
dan minumanyang terkontamisnasi agen kausal penyakit. Rotavirus yang masuk kemulut
akan menginfeksi lapisan mukosa usus kecil, bereplikasi, kemudianvirions akan
dilepaskan ke dalam lumen usus, dan melanjutkan replikasipada area lebih distal dari usus
kecil ( Jahja,2017)
Yang termasuk dampak dari timbulnya diare adalah :
a. Gangguan osmotik akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidakdiserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga ususmeningkat,sehingga terjadinya
pergeseran air dan elektrolit ke dalamrongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini
akan merangsang ususmengeluarkanya sehingga timbul diare.
b. Gangguan sekresi akibat rangsangan dari toksin pada dinding usus akanterjadi
peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus danselanjutnya diare
timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus .
c. Gangguann mortilitas usus, hiperperistaltik akan mengakibatkanberkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehinggatimbul diare, sebaliknya bila
peristaltik usus menurun akanmengakibatka bakteri tumbuh berlebihan yang
selanjutnya dapatmenimbulkan diare pula . (WijayaPutri,2013)
4. WOC
5. MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama gastroenteritis adalah diare, usus besar (kolon) yang terinfeksi kehilangan
kemampuanya untuk mempertahankan cairan, yangmenyebabkan kotoran seseorang
menjadi encer atau berair. Gejala laintermasuk :
a. Nyeri perut atau kram
b. Mual
c. Muntah
d. Demam
e. Penurunan berat badan yang tidak disengaja (merupakan tandadehidrasi )
f. Keringat berlebihan
g. Nyeri otot
h. Inkontinensia ( Kehilangan kontrol tinja )
( Kardiyudiani dan Susanti,2019 )
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Kultur feses dan Mikroskopik
b. pHdan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus bila didugaterdapat intoleransi
gula.
c. Serologi untuk toksin :
1. E. Coli
2. Shigella
3. Campylobacter
d. Sigmoindoskopi dan biopsi hanya diindikasikan jika gejala menetap>2 minggu.
e. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut Kardiyudiani dan Susanti,2019. Pemeriksaan diagnostik khusussering kali
tidak diperlukan pada kasus gastroenteritis. Para ahli perawatan sering dapat membuat
diagnosis berdasarkan riwayat gejala dan pemeriksaanfisik. Jika gejalanya menetap untuk
jangka panjang dapat dilakukan untukmenentukan penyebab muntah dan diare .Pada
pemeriksaan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik ada beberapa halyang perlu
diperhatikan diantaranya apakah dikeluarga atau teman lainmengalami paparan yang
sama : berupa durasi, frekuensi, dan apakah adamuntah . kemampuan pasien menoleransi
cairan dari mulut . pertanyaan –pertanyaan tersebut membantu menentukan potensi resiko
dehidrasi.Informasi lain dalam riwayat medis yang dapat membantu dalam
diagnosisgastroenteritis meliputi :
a. Riwayat perjalanan. Perjalanan dapat menunjukan infeksi bakteri E. Coli atau infeksi
parasit yang didapat dari sesuatu yang dimakan atau diminumoleh pasien
b. Paparan air yang terkontaminasi. Berenang di air yang terkontaminasi atau minum
dari air segar seperti aliran gunung atau sumur dapat mengindikasikan Giordia,
organisme yang ditemukan didalam air .
c. Perubahan pola makan, kebiasaan menyiapkan makanan, dan penyimpanan makanan.
Penyakit terjadi setelah terpapar makanan yang tidak dimasakatau disimpan tidak
benar atau kurang matang .
d. Kontak racun . Gejala gastroenteritis dapat terjadi setelah terpapar berbagairacun,
yang dapat terjadi karena pekerjaan atau rekreasi .
8. PENATALAKSANAAN MEDIS
Aspek utama dari penatalaksanaan gastroenteritis adalah penanganan dehidrasi pada
gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri. Prinsip penatalaksanaan adalah pemberian
cairan untuk rehidrasi, antibotik bila diperlukan, zat besi,nutrisi, dan edukasi.
(Kardiyudiani dan Susanti,2019 )
Menurut WijayaPutri (2013)Penata laksanaan keperawatan dengan penderita
gastroenteritis adalah :
a. Pemberian cairan
1. Dehidrasi ringan dan sedang : di beri cairan NaCl,NaHCO3 glukosa
2. Cairan parenteral
Cairan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien, kadang-kadang tergantung
kepada ketersediaan cairan, umumnya Ringer Laktat®
b. Pengobatan Diestatik
1. Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat ( nasi tim )
2. Susu khusus yang disesuaikan
c. Obat-obatan
Prinsip : mengenai cairan yang hilang melalui tinja dengan/ tanpa muntah, cairan yang
mengandung elektrolit dan glukosa/ karbohidrat lain ( gula,air,tepung beras ) .
Obat yang diberikan :
1. Obat anti sekresi
9. KOMPLIKASI
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak,dapat terjadiberbagai
macam komplikasi,seperti :
a. Dehidrasi (ringan,berat,hipotonik,isotonik,atau hipertonik)
b. Syok hipovolemik
c. Hipokalemia(dengan gejala hipotoni otot, lemah, bradikardi,perubahan padaEKG)
d. Hipoglikemia
e. Intoleransi laktosa sekunder,sebagai akibat defisiensi enzim laktase karenakerusakan
villi mukosa usus halus
f. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik
g. Malnutrisi energi protein,karena selain diare dan muntah, penderita jugamengalami
kelaparan. ( WijayaPutri,2013)
10. ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
Pengkajian merupakan langkah pertama dan paling penting dalam menyusun proses
keperawatan. Pengkajian meliputi proses pengumpulan data, validasi, dan klasifikasi
data. Pengkajian keperawatan terdiri atas data subjektif dan data objektif yang
keduanya di dapatkan dari pemeriksaan diagnostik,pengkajian individu terdiri atas
riwayat kesehatan ( data subjektif) dan pemeriksaan fisik (data objektif). ( Kardiyudiani
dan Susanti,2019 )
Menurut Wijaya putri (2013) pengkajian yang akan di dapat pada pasien gastroenteritis
adalah :
1. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
Pengkajian meliputi nama,umur,jenis kelamin,agama, suku,pendidikan,status
perkawinan,pekerjaan,alamat,tanggal masuk Rs,tanggalpengkajian
b. Riwayat kesehatan
c. Riwayat kesehatan sekarang PQRS
P : apakah yang menyebabkan gejala diare dan apa yang telah dilakukan,diare
dapat disebabkan infeksi,faktor makanan dan faktor malabsorbsi.
Q : frekuensi Bab lebih dari 3x dalam sehari,dengan darah/lendir,konsistensi
cair,mual,muntah,badan terasa lemah sehinggamengganggu aktifitas sehari-hari.
R : Perut terasa sakit, anus terasa perih.
S: skala/keparahan, kondisi lemah dapatmenurunkan aktifitas sehari-hari
T : Diare dapat terjadi sewaktu-waktu , lamanya diare akut 3-5 hari.
Diareberkepanjangan >7 hari dan diare kronis 14 hari.
d. Riwayat penyakit sebelumnya : Infeksi parenteral seperti Infeksisaluran
pernafasan atas (ISPA), infeksi saluran kemih, otitis mediaakut (OMA)
e. Riwayat kesehatan keluarga

Apakah ada anggota keluarga yang menderita diare


f. Lingkungan Rumah dan Komunitas
Lingkungan yang kotor dan kumuh serta personal hygine yang kurangmudah
terkena kuman penyebab diare
g. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan
Bak/Bab di tempat sembarangan, tidak menggunakan jamban yangbaik, sehingga
mempermudah masuknya kuman lewat fekal-oral
h. Persepsi sensori keluarga tentang kesehatan
Kondisi fisik yang lemah dan buang air besar yang berlebihan
sehinggamembutuhkan keputusan untuk segera ditangani, ini bergantung
padatingkat pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh pasien dankeluarga
i. Pola Nutrisi
Makanan dan minuman yang krang hygiene dapat berpengaruh terhadapdiare,
sehingga status gizi dapat terganggu dan dapat terjadihipoglikemi dan dapat
menyebabkan penurunan berat badan sertadapat menyebabkan dehidrasi.
j. Pola Eleminasi
Frekuensi buang air besar meliputi (konsistensi,bau,warna) adakan darahatau
lendir, dan pola buang air kecil perlu dikaji untuk ouput terhadapkehilangan cairan
lewat urin
k. Pola Iatirahat dan tidur
Kebutuhan istirahat akan terganggu karena frekuensi buang air besar
yangberlebihan,sehingga klien tidak dapat istirahat secara optimal
l. Pola aktivitas
Klien mengalami gangguan dalam beraktifitas karena tubuh klien yanglemah,
sehingga perlu bantuan untuk kebutuhan sehari-harinya
m. Pemeriksaan Fisik :
Sistem Neurologi :
Kesadaran umum klien saat dikasi menggunakan GCS(GlassgowComa Skale),
(composmentis,apatis,somnolen,delirium,sopor ataukoma ).
1. Inspeksi periksa kedaan umum klien meliputi : kondisi klien saatpertama
pengkajian
2. Palpasi : adanya nyeri tekan, parase, aneshtesia
3. Perkusi : lakukan perkusi pada kesembilan regio abdomen. Jikaterdengar
timpani berarti perkusi di atas organ yang berisi udara.Jika terdengar
pekak,berarti mengenai organ padat
4. Auakultasi : untuk mendengarkan bising usus pada beberapa areaperut selama
beberapa menit. Dengarkan bising usus apakahnormal,hiperaktif,hipoaktif, atau
tidak ada bising usus,sertaperhatikan frekuensi dan karakternya.
n. Sistem penginderaan
1. Subyektif, klien mengatakan merasa mudah haus dan penglihatanberkunang-
kunang
2. Inspeksi : Kepala kesimetrisan muka, warna rambut dan kebersihankepala.
3. Mata : apakah ada gangguan penglihatan, konjungtiva adakah anemis,sklera
adakah ikterus,reflek mata dan pupil terhadap cahaya,pada keadaan diare yang
lebih lanjut atau syock hipovolemik reflek pupil (-)
4. Hidung : pada klien yg mengalami dehidrasi berat dapatmenimbulkan asidosis
metabolik sehingga kompensasinya adalahalkalosis respiratorik untuk
mengeluarkan CO2 dan mengambil O2,nampak adanya pernafasan cuping
hidung
o. Sistem Integumen
1. Subjektif : kulit kering
2. Inspeksi : kulit kering,sekresi sedikit, selaput mukosa kering,turgor kulit tidak
efektif
p. Sistem pernafasan
1. Subjektif : Adakah sesak atau tidak
2. Inspeksi : bentuk simetris, kaji frekuensi,irama, dan tingkatkedalaman
pernafasan,adakah penumpukan sekresi stidor
3. Palpasi : Kaji adanya massa, nyeri tekan
4. Auskultasi : dengan menggunakan stetoskop kaji suara nafasvaskuler, adakan
suara nafas tambahan .
q. Sistem Pencernaan
1. Subjektif, merasa lapar atau haus
2. Inspeksi, buang air besar, konsistensi,bau,warna, frekuensi lebihdari 3 kali
dalam 1 jam. Adakah disertai dengan lendir atau darah
3. Auskultasi, bising usus meningkat >20 detik dengan durasi 1menit
4. Perkusi : mendengar adanya gas,cairan atau massa (-),hepar danlkien tidak
membesar suara tymphani.
r. Sistem perkemihan
1. Subjektif urin lebih sedikit dari biasanya,dengan warna kuningpekat,dan bau
khas urin
2. Ispeksi : observasi output tiap 24 jm
s. Sistem Muskoloskeletal
1. Subjektif : lemah
2. Isnpeksi, klien tampak lemah,aktivitas menurun
3. Palpasi, hipotoni,kulit kering,turgor kulit tidak elastisit.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang muncul berdasarkan hasilpengkajian pada kasus gastroenteritis
didapatkan diagnosa keperawatansebagai berikut :
1. Diare b.d terpapar kontaminan
2. hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif (Diare danmuntah)
3. hipertemi b.d dehidrasi
4. Nyeri b.d agen pencidera fisiologis
5. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan
6. Gangguan pola tidur b.d Faktor lingkungan
7. Resiko infeksi pada orang lain berhubungan terinfeksi kuman diare,
8. kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyebab penyakit.
9. Resiko syok hipovolemik berhuubungan dengan kehilangan cairan yangberlebihan
10. Risiko injuri kulit (area perinial) berhubungan dengan peningkatanfrekuensi diare
11. Gangguan pola eleminasi Bab : diare berhubungan dengan prosesinflamasi usus.
12. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

N DX KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


o
1. Diare b/d terpapar kontaminan Setelah dilakuka ntindakan Observasi : Observasi :
ditandai dengan defekasi lebih keperawatan selama 2x12 1) Identifikasi penyebab diare 1. Identifikasi penyebab diare
dari 3 kali dalam 24 jam, feses jam, maka diare yang dialami (mis. inflamasi 2. Untuk membedakan
cair dan lembek px menurun dengan criteria gastrointestinal, iritasi penyakit individu
hasil : gastrointestinal, proses 3. Menghindari syok pada px
1) Kontrol pengeluaran feses infeksi, malabsorpsi, 4. Untuk mencegah infeksi
meningkat (5) anssietas, stress, efek obat- Teraupetik :
2) Konsistensi feses obat, pemberian botol susu). 1. Untuk menghentikan diare
membaik (4) 2) Monitor warna, volume, 2. Untuk memganti cairan yang
3) Frekuensi defekasi frekuensi, hilang
membaik (4) dankonsistensitinja. Edukasi :
4) Peristaltic usus membaik 3) Monitor 1. Untuk mencukupi asupan
(5) tandadangejalahipovolemia makanan yang dibutuhkan
(mis. takikardia, nadi teraba Kolaborasi :
lemah, tekanan darah 1. Menurunkan motilitas atau
menurun, turgor kulit turun, peristaltic usus
mukosa mulut kering, CRT
melambat, BB menurun).
4) Monitor iritasi dan ulserasi
kulit di daerah perianal.
Terapeutik
1) Berikan asupan cairan oral
(mis. Larutan garam gula,
oralit, pedialyte, renalyte)
2) Berikan cairan intravena
(mis. ringer asetat, ringer
laktat), jikaperlu
Edukasi
1) Anjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara
bertahap.
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas (mis.
loperamide, difenoksilat)
3. Hipovolemia b/d kehilangan Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi :
cairan aktif ditandai dengan keperawatan selama 2x12 1) Periksatandagejalahipovolem 1. Untuk menghindari
rasa haus , lemah, frekuensi jam, maka status cairan px i (mis. terjadinya syok
nadi meningkat, volume urine membaik dengan criteria hasil frekuensinadimeningkat, 2. Untuk menjaga
menurun, nadi teraba lemah : naditerabalemah, keseimbangan cairan pada
1) Frekuensi nadi membaik tekanandarahmenurn, tubuh
(5) tekanannadimenyempit, Teraupetik :
2) Tekanan darah membaik turgor kulitmenurun, 1. Untuk memenuhi kebutuhan
(5) membrane mukosakering, asupan makanan
3) Tekanan nadi membaik volume urinmenurun, Edukasi :
(5) hematokritmeningkat, haus, 1. Untuk mempertahan kan
4) Membrane mukosa lemah). cairan
membaik (5) 2) Monitor intake dan output Kolaborasi :
5) Turgor kulit membaik (5) cairan. 1. Untuk mengganti cairan
6) Suhu tubuh membaik (5) Terapeutik yang hilang
7) Kadar Hb membaik (5) 1) Berikanasupancairan oral.
8) Kadar Ht membaik (5) Edukasi
9) Intake cairan membaik (5) 1) Anjurkanmemperbanyakasup
10) Perasaan lemah membaik ancairan oral.
(5) Kolaborasi
1) Kolaborasipemberiancairan
IV isotonis (mis. NaCl, RL).
Defisit nutrisi b/d factor Setelahdilakukantindakankep Observasi : Observasi :
psikologis erawatanselama 4x 24 jam, 1. Identifikasimakanan yang
maka status disukai 1. Meningkatkan pola makan
nutrisipxmeningkatdengankrit 2. Monitor asupanmakanan 2. Membantu dalam
eriahasil : 3. Monitor beratbadan mengidentifikasi
1) Nyeri abdomen menurun Terapeutik : kekurangan kalori
(5) 1. Sajikanmakanansecaramenari 3. Untuk mengontol bb ideal
2) Diaremenurun (5) kdansuhu yang sesuai
3) Bisingususmembaik (5) 2. Timbang berat badan secara Teraupertik
4) Frekuensimakanmembaik rutin
1. Untuk meningkatkan nafsu
(5) Edukasi :
makan
Nafsumakanmembaik (5) 1. Anjurkanposisi duduk
2. Membantu
Kolaborasi :
mengidentifikasi
Kolaborasipemberianmedikasise
peningkatan berat badan
belummakan
Edukasi :
1. Membantu proses
pencernaaan dengan baik
Kolaborasi
Untuk memenuhi asupan
makanan
DAFTAR PUSTAKA
Yudrik, Jahja. 2017. PsikologiPerkembangan. Jakarta :Prenada Media
KardiyudianidanSusanti, (2019).KeperawatanMedikalBedah 1. Yogyakarta: PT
PustakaBuku.
Wijaya, A.S danPutri, Y.M. 2013.KeperawatanMedikalBedah 2,
KeperawatanDewasaTeoridanContohAskep. Yogyakarta :NuhaMedika
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Tanggal MRS : 01-10-2020 Jam Masuk : 17.00


Tanggal : 05-10-2020 No. RM : 102080
Pengkajian
Jam Pengkajian : 08.00 Diagnosa Masuk : Gastroenteritis

1. IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. X Penanggung jawab Biaya : Surabaya
Umur : 38 thn Nama : Tn.A
Suku/ Bangsa : Jawa/indonesia Alamat : Surabaya
Agama : Islam
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : surabaya

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. KeluhanUtama ( Alasan MRS ) :
a. Saat Masuk Rumah Sakit : px mengatakan lemas dan perut mules hari ini
sudah bab 5 kali
b. Saat Pengkajian : px mengatakan lemas dan perut mules hari ini sudah bab 5
kali
2. Riwayat Penyakit Sekarang →
Pada tanggal 30 september 2020 px bab 4 kali sehari kemudian px meminum obat
entrostop , keesokan harinya px merasa perut mules dan bab terus sampai 5x sampai px
lemas . Keluarga memutuskan px dibawa ke rumah sakit pada tanggal 01 oktober 2020
dengan keluhan bab 5x sehari, mual,muntah 2x, dan badan terasa lemas

(PQRST untuk pasien dengan keluhan nyeri) :


a. P = Provoking atau Paliatif
Saat akan bab
b. Q = Quality
Mulas
c. R = Regio
Di area perut
d. S = Severity
3
e. T = Time
Hilang timbul

Menurut Skala Intensitas Numerik


Menurut Wong Baker

MenurutAhency for Health Care Polcy and Research


No IntensitasNyeri Diskripsi
 TidakNy
1  Pasienmengatakantidaknyeri
eri
 Pasien mengatakan sedikit nyeri atau
 NyeriRin
2 ringan
gan
 Pasien nampak gelisah
 Pasienmengatakannyerimasihbisaditahan /
sedang
 NyeriSed
3  Pasiennampakgelisah
ang
 Pasienmampusedikitberpartisipasidlmkep
erawatan
 Pasienmengatakannyeritidakdapatditahan
/ berat
 NyeriBer
4  Pasiensangatgelisah
at
 Fungsimobilitasdanperilakupasien
 Berubah
 Pasien mengataan nyeri tidak
 NyeriSan tertahankan / sangat berat
5
gatBerat  Perubahan ADL yang mencolok
( Ketergantungan ), putus asa

3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pernah dirawat ya tidak Kapan :
Diagnosa :
Riwayat penyakit kronik dan menular ya tidak Jenis :
Riwayat kontrol
Riwayat penggunaan obat
Riwayat alergi Ya tidak Jenis
Riwayat operasi ya tidak Kapan

4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Ya Jenis penyakit : dm
Tidak

5. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


a. Pemeriksaan Tanda tanda vital
S : 36,7̊̊̊C TD : 120/80 mmhg
N : 78x/mnt BB : 48kg
RR : 20x/mnt TB : 160 cm
Kesadaran :
ComposMentis Apatis
Somnolen Sopor Koma
MasalahKeperawatan :............................................................................

b. KeadaanUmum : lemah
c. SistemPernafasan
Inspeksi
a. Keluhan Sesak Nyeriwaktu
nafas
Palpasi
Batuk : produktif keringdan kiri teraba darah
Pemeriksaan taktil / vokal fremitus : Getaran antara kanan ( sama / tidak
sama ), Sekret :
lebih bergetar pada sisi........................ Bau :
PerkusiWarna : Konsistensi :
b.Irama
Area paru nafas
: sonor teratur hipersonor tidak teratur dulness
c.Pola Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes
Auskultasi
d.Bentuk dada simetris asimetris
Suara nafas
e.bentuk :
thorax Normal chest Pigeonchest
Area Vesikuler Bersih
Funnelchest Halus Barrelchest Kasar
Area Brochial
f. retraksi Intercotas Bersih
Ya Halus Tidak Kasar
Area Bronkovesikuler
g. Retraksi Suprastenal Bersih
Ya Halus Tidak Kasar
Suara tambahancuping hidungCrakles
h. Pernafasan Ya WheezingTidak
i. alat bantu nafas RonchiYa Pleural Friction
Tidak rub
Lain-lain : Jenis : Flow : … Lpm
Masalah Keperawatan :...........................................................................

d. Sistem Kardio vaskuler


Inspeksi
Ictus Cordis( + / - ), pelebaran................. cm
Palpasi
Pulsasi pada dindingthoraxteraba Lemah Kuat Tidakteraba
Perkusi
Batas – batas jantung normal adalah
Batas atas :..................................(N = ICS II)
Batas bawah :..................................(N = ICS V)
Batas Kiri :..................................(N = ICS V Mid clavikula Sinistra)
Batas Kanan :..................................(N = ICS IV Mid sternalis Dextra)
Auskultasi
BJ I terdengar ( tunggal / ganda ), Keras / lemah ), (reguler / irreguler )
BJ II terdengar ( tunggal / ganda ), Keras / lemah ), (reguler / irreguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm ( + / - ), Murmur ( + / - )
Keluhan lain terkait dengan jantung :
a. Keluhannyeri dada ya tidak
b. Iramajantung reguler reguler
S1/S2 tunggal ya tidak
c. CRT : < 2 dtk
d. Akral hangat panas dingin
kering basah
e. JVP normal meningkat menurun
f. Clubbing Finger :
h. Lain-lain
Masalah Keperawatan :.............................................................................

e. Sistem Persyarafan
a. GCS (Glasgow Coma Scale)
Eye (Buka mata) : 4
Verbal : 5
Motorik : 6
b. Refleks fisiologis Patella Triceps Biseps
c. Refleks patologis Babinsky Budzinsky Kernig
d. Keluhan pusing Ya Tidak
e. Pupil :
Diameter :
f. Sclera/Konjunctiva Isokor Anisokor
g. anemis Anemis Ikterus
h. Gangguan pandangan Ya Tidak
Jelaskan
i. Gangguan penciuman Ya Tidak
Jelaskan
j. Kaku kuduk Ya Tidak
k. Kejang Ya Tidak
l. Mual Ya Tidak
m. Muntah Ya Tidak
n. Nyerikepala Ya Tidak
MasalahKeperawatan :.............................................................................

f. Sistem perkemihan
a. Kebersihan Bersih Kotor
a. KeluhanKencing Nokturi nkontinensia
Gross hematuri Poliuria
Disuria Oliguria
Retensi Hesistensi
Anuria
b. Produksi urine : 400 ml/hari
Warna : kuning
Bau : khas
c. Kandung kemih : Membesar Ya Tidak
Nyeri tekan Ya Tidak
d. Intake cairan
Oral : 400 cc/hari
Parental :... cc/hari
e. Alat bantu Ya Tidak
Jenis :
Sejak tanggal :
f. Lain-lain :
Masalah Keperawatan :.............................................................................

g. Sistem pencernaan
a. Mulut Bersih Kotor Berbau
b. Mukosa Lembab Kering Stomatitis
c. Tenggorokan Sakit menelan Kesulitan menelan
Pembesarantonsil Nyeritekan
d. Abdomen Tegang Kembung Ascites
Nyeri tekan Ya Tidak
Luka operasi Ada Tidak
JenisOperasi : Lokasi :
Tanggaloperasi :
Keadaan : Drain Ada Tidak
Jumlah : Warna :
Kondisi area sekitarinsersi :
e. Peristaltik : 30 x/menit
f. BAB : 5 .x/hari Terakhir tanggal : 01-
10
Konsistensi Keras Lunak
Cair lendir/darah
g. Diet Padat Lunak Cair
h. Nafsu makan Baik Menurun
Frekuensi: 2 .x/hari
i. Porsi makan Habis Tidak
Keterangan : mual dan muntah
Lain-lain :
MasalahKeperawatan :.............................................................................

h. Sistem muskulo skeletal dan integumen


a. Pergerakan sendi bebas terbatas
b. Kekuatan Otot

5 5

5 5

c. Kelainan ekstremitas Ya Tidak


d. Kelainan tulang belakang Ya Tidak
e. Fraktur Ya Tidak
f. Traksi / spalk /gips Ya Tidak
g. Kompartemen syndrome Ya Tidak
h. Kulit Ikterik Sianosis
Kemerahan Hiperpigmentas
i
i. Turgor Baik Kurang
j. Luka Jelek Bersih Kotor
Jenis : Luas :
k. Oedem

Lain-lain :
Masalah Keperawatan :.............................................................................

i. Sistem Endokrin
Pembesaran kelenjat tyroid Ya Tidak
Pembesaran Kelenjar getah bening Ya Tidak
Hipoglikemia Ya Tidak
Hiperglikemia Ya Tidak
Luka gangren Ya Tidak
Lain-lain:
Masalah Keperawatan :.............................................................................

6. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya cobaan Tuhan hukuma lainnya
n
b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya murung/diam tegang
gelisah marah/menangis
c. Reaksi saat interaksi kooperatif tidak kooperatif
curiga
d. Gangguan konsep diri Ya Tidak
Lain-lain:
Masalah Keperawatan :...................................................................................

7. POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN


a. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
No Pemenuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit
makan dan
Minum
1 Jumlah / Pagi : 1x Pagi : ¼ porsi
Waktu Siang :1x Siang : ¼ posi
Malam :1x Malam : 2 sendok
2 Jenis Nasi : nasi putih Nasi :nasi putih
Lauk : tahu, tempe Lauk :telur, tahu
Sayur :sayur lodeh Sayur :sayur bening
Minum :air putih, kopi Minum Infus:pz 20 tpm dan
minum 1 botol aqua sedang
600 ml
3 Pantangan / - -
Alergi
4 Kesulitan - Perut mulas
makan dan
minum
5 Usaha untuk - Makan makanan yang tinggi
mengatasi serat
masalah

b. Pola Eliminasi
No Pemenuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Eliminasi
BAB / BAK
1 Jumlah / Pagi : BAB dan Pagi :2X BAB dan BAK
Waktu BAK 1x Siang : 1x BAB DAN 2X
Siang : 1x BAK BAK
Malam : 1x BAK Malam :3X BAK DAN 2x
BAB
2 Warna BAK : Kuning BAK : Kuning
BAB : Kuning BAB : Kuning
3 Bau Khas Khas menyengat
4 Konsistensi Lunak Encer dan berlendir
5 Masalah - Diare
eliminasi
6 Cara mengatasi Mengkonsumsi diapet Pergi ke RS
masalah

c. Pola Istirahat Tidur


No Pemenuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Istirahat Tidur
1 Jumlah / Waktu Pagi :- Pagi :-
Siang :- Siang : 1 jam
Malam :7 jam Malam : 5 jam
mudah terbangun
2 Gangguan tidur - Perut mulas ingin
BAB
3 Upaya mengatasi - -
masalah gangguan
tidur
4 Hal yang - -
mempermudah tidur
5 Hal yang - Jika ingin BAB
mempermudah
bangun

d. Pola Kebersihan diri / Personal Hygiene


No Pemenuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Personal
Hygiene
1 Frekuensi 3 hari 1x -
mencuci rambut
2 Frekuensi Mandi 2x 1 hari -
3 Frekuensi Gosok 2x 1 hari 1x sehari
gigi
4 Memotong kuku 1x seminggu -
5 Ganti pakaian 2x 1 hari 1x 1 hari

e. Merokok Ya Tidak
f. Alkohol Ya Tidak

Masalah Keperawatan : .....

8. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Kebiasaan beribadah
a. Sebelum sakit Sering kadang- kadang tidak pernah
b. Selama sakit Sering kadang- kadang tidak pernah
Masalah Keperawatan :...................................................................................

9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM :
A. Darah Lengkap
Leukosit :......................... ( N : 3.500 - 10.000 mL )
Eritrosit:......................... ( N : 1,2 juta - 1,5 juta )
Trombosit :......................... ( N : 150.000 – 350.000 / mL )
Hemoglobin :..........................( N : 11,0 – 16,3 gr / dl )
Hematrokit :..........................( N : 35,0 – 50 gr / dl )
B. Kimia Darah
Ureum :..........................( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin :..........................( N : 07 – 1,5 mg / dl )
SGOT :..........................( N : 2 – 17 )
SGPT :..........................( N : 3 – 19 )
BUN :..........................( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin :..........................( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein :..........................( N : 6,7 – 8,7 mg / dl )
GD Puasa :..........................( N : 100 mg / dl )
GD 2 JPP :..........................( N : 140 – 180 mg / dl )
C. Analisa elektrolit
Natrium :..........................( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium :..........................( N : 3,5 – 5,0 mml / l )
Clorida :..........................( N : 98 – 106 mmol / l )
Calsium :..........................( N : 7,6 – 11,0 mg / dl )
Phospor :..........................( N : 2,5 – 7,07 mg / dl )

10. PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG LAIN :


Jenis pemeriksaan Hasil
Foto Rontgent
USG
EKG
EEG
CT- Scan
MRI
Endoscopy
Lain – lain

11. TERAPI YANG TELAH DIBERIKAN


Nama Obat Dosis
Infus RL 800cc
Inj Ranitidine 10mg
Antrain 80mg
Oralit 1x1
Granul 1x1

DATA TAMBAHAN LAIN :


.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................

DAFTAR PRIORITAS MASALAH


1. diare
2. hipovolemia
3. defisit nutrisi

02.,oktober 2020

(VIVI ALVIONITA)
A. ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. DS : Makanan yang Diare b/d terpapar
- Px mengatakan terkontaminasi bakteri kontaminan ditandai
bab 5x dalam satu ↓ dengan defekasi lebih dari
hari Toksin tidak dapat 3 kali dalam 24 jam, feses
- Px mengatakan diabsorbsi cair dan lembek
diare ± 3 hari ↓
- Px megatakan bab Hiperperistaltik
cair ↓
DO : Pengeluaran isi usus
- Px lemas (feses) berlebih
- Bab 5 kali
- Bising usus 30x/m
2 DS : Diare Hipovolemia b/d
- Px mengelus ↓ kehilangan cairanaktif
lemah Bab sering dengan ditandai dengan rasa
- Px mengatakan konsistensi encer haus , lemah, frekuensi
sering haus ↓ nadi meningkat, volume
DO : Cairan yang keluar banyak urine menurun, nadi
- Px tampak lemah ↓ teraba lemah
- Turgor kullit jelek dehidrasi
- Membran mukosa
kering
- Ttv :
- S : 36,7ºC
- RR : 20x.mnt
- N : 78x.mnt
- TD : 120 mmhg
3 DS : Diare Defisit nutrisi b/d faktor
- Px mengatakan ↓ psikologis ditandai
tidak nafsu makan Inflamasi saluran dengan diare dan bising
- Px mengatakan pencernaan usus hiperaktif
mual ↓
- Px mengatakan Mual & muntah
muntah 2x ↓
DO : anoreksia
- Bising usus
30x/mnt
- Bb : 48kg
- Px bab 5x dalam
sehari
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare b/d terpapar kontaminan ditandai dengan defekasi lebih dari 3 kali dalam 24
jam, feses cair dan lembek
2. Hipovolemia b/d kehilangan cairanaktif ditandai dengan rasa haus , lemah,
frekuensi nadi meningkat, volume urine menurun, nadi teraba lemah
3. Defisit nutrisi b/d faktor psikologis ditandai dengan diare dan bising usus hiperaktif
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Diare b/d terpapar Setelah dilakukan asuhan Manajemen Diare Manajemen Diare
kontaminan ditandai keperawatan selama 1x24 observasi Observasi :
dengan defekasi lebih jam diare px menurun 1) Identifikasi penyebab diare 1) Identifikasi penyebab diare
dari 3 kali dalam 24 jam, dengan kriteria hasil : 2) Identifikasi riwayat pemberian 2) Untuk membedakan penyakit
feses cair dan lembek 1) Kontrol pengeluaran makanan individu
feses 3) Monitor tanda dan gejalan 3) Menghindari syok pada px
2) Konsistensi feses hipovolemia 4) Untuk mencegah infeksi
membaik 4) Nonitor iritasi dan ulserasi di 5) Untuk menhindari kekurangan
3) Frekuensi defikasi daerah perianal cairan
membaik 5) Monitor jumlah pengeluaran Teraupetik :
4) Peristaltik usus diare 1) Untuk menghentikan diare
membaik Teraupetik 2) Untuk memganti cairan yang
1) Berikan cairan oral hilang
2) Pasang jalur intravena Edukasi :
Edukasi 1) Untuk mencukupi asupan
1) Anjurkan makan porsi kecil dan makanan yang dibutuhkan
sering secara bertahap 2) Untuk mengurangi diare
2) Anjurkan menghindari makanan Kolaborasi :
pedas 1) Menurunkan motilitas atau
Kolaborasi peristaltick usus
1) Kolaborasi pemberian obat 2) Untuk membantu tinja mengeras
antimortilitas Pemantauan Cairan
2) Kolaborasi obat pengeras feses Observasi
Pemantauan Cairan 1) Untuk mengetahui kekuatan nadi
Observasi 2) Untuk mengembalikan keadaan
1) Monitor frekuensi dan kekuatan kulit normal
nadi 3) Untuk mengatur keseimbangan
2) Monitor elastisitas / turgor kulit cairan
3) Monitor intake dan output 4) Untuk menghindari syok
cairan hipovolemik
4) Identifikasi tanda-tanda Teraupetik
hipovolemia 1) Untuk mengetahui hasil
Teraupetik pemantauan
1) Dokumentasikan hasil Edukasi
pemantauan 1) Agar pasien nmengerti tujuan
Edukasi pemberian tindakan
1) Jelakan prosedur dan tujuan
pemantauan
2 Hipovolemia b/d Setelah dilakukan asuhan Manajemen hipovolemia Manajemen Hipovolemia
kehilangan cairanaktif keperawatan selama 2x 24 Observasi Observasi
ditandai dengan rasa jam doharapkan status 1) Periksa tanda dan gejala 1) Untuk menghindari syok
haus , lemah, frekuensi cairan membaik dengan hipovolemia hipovolemik
nadi meningkat, volume kriteria hasil : 2) Monitor intake dan output 2) Untuk mengatur keseimbangan
urine menurun, nadi 1) Frekuensi nadi cairan cairan
teraba lemah membaik Terauoetik Teraupetik
2) Kadar hb membaik 1) Hitung kebutuhan cairan 1) Untuk menghindari dehidrasi
3) Membran mukosa 2) Berikan asupan cairan oral 2) Untuk memenuhi asupan px
membaik Edukasi Edukasi
4) Turgor kulit membaik 1) Anjurkan perbayak cairan oral 1) Untuk memenuhi kebutuhan
5) Intake cairan membaik Kolaborasi asupan pax
6) Perasaan lemah 1) Kolaborasi pemberian cairan IV Kolaborasi
membaik 2) Kolaborasi pemberian cairan 1) Untuk memberikan hidrasi
koloid cairan tubuh secara parenteral
Manajemen Syok Hipovolemik 2) Untuk menganti cairan yang
Observasi hilang
1) Monitor status kardiopulmonal Manajemen Syok Hipovolemik
2) Monitor status cairan Observasi
1) Untuk menghindari terjadi syok
3 Defisit nutrisi b/d faktor Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi
psikologis ditandai keperawatan selama 4x 24 Observasi :
dengan diare dan bising jam, maka status nutrisi px 1) Identifikasimakanan yang Observasi :
usus hiperaktif meningkat dengan criteria disukai 1) Meningkatkan pola makan
hasil : 2) Monitor asupanmakanan 2) Membantu dalam
1) Nyeri abdomen 3) Monitor berat badan mengidentifikasi kekurangan
menurun Terapeutik : kalori
2) Diare menurun 1) Sajikan makanan secara 3) Untuk mengontol bb ideal
3) Bising usus membaik menarik dan suhu yang sesuai
4) Frekuensi makan 2) Timbang berat badan secara Teraupertik
membaik rutin
1) Untuk meningkatkan nafsu
5) Nafsu makan membaik Kolaborasi :
makan
1) Kolaborasi pemberian medikasi
2) Membantu mengidentifikasi
sebelum makan
peningkatan berat badan
Manajeme Eliminasi Fekal
Kolaborasi
Observasi
1) Untuk memenuhi asupan
1) Indetifikasi masalah usus
makanan
2) Monitor buang air besar
Manajeme Eliminasi Fekal
Terupetik
Observasi
1) Berikan air hangat setelah
1) Untuk mengetahui penyebab
makan
gangguan
2) Sediakan makanan tinggi serat
2) Untuk mengutung output
Terupetik
1) Untuk memberikan rasa
nyaman
2) untuk menghindari feses cair
C. IMPLEMENTASI
N DX KEP TGL JAM IMPLEMENTASI
O
1 Diare b/d terpapar 2 okt 2020 08.00 1. Mengidentifikasi penyebab diare
(px mengtakan sebelum masuk rs px makan makanan pedas)
kontaminan ditandai
2. Memonitor tanda dan gejala hipovolemia
dengan defekasi lebih (px mengeluh haus dan bab 4 kali sehari)
3. Menonitor iritasi dan ulserasi di daerah perianal
dari 3 kali dalam 24 08.30
(adanya kemerahan didaerah perianal)
jam, feses cair dan 09.00 4. Menganjurkan makan porsi kecil dan sering secara bertahap
(px makan makanan yang tinggi serat)
lembek
5. Berkolaborasi pemberian obat antimortilitas
10.00 (px meminum obat loperamid)
6. Monitor elastisitas / turgor kulit
11.00
(turgor kulit masih jelek)
7. Monitor intake dan output cairan
(px bab 4 kali )
3 okt 2020 08.00 1. Memonitor tanda dan gejala hipovolemia
(px mengeluh haus dan bab 2 kali sehari)
2. Menonitor iritasi dan ulserasi di daerah perianal
(adanya kemerahan didaerah perianal)
3. Menganjurkan makan porsi kecil dan sering secara bertahap
09.00
(px makan makanan yang tinggi serat)
10.00 4. Berkolaborasi pemberian obat antimortilitas
(px meminum obat loperamid)
5. Memonitor elastisitas / turgor kulit
11.00 (turgor kulit masih jelek)
6. Memonitor intake dan output cairan
(px bab 2 kali )
2 Hipovolemia b/d 2 okt 2020 08.30 1. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia
kehilangan cairanaktif 09.00 (px mengatakan haus dan bab 4 kali)
2. Memberikan asupan cairan oral
ditandai dengan rasa
(pasien sering minum air putih )
haus , lemah, frekuensi 10.00 3. Berkolaborasi pemberian cairan IV
(px terpasang inf rl 800cc/24jam)
nadi meningkat,
4. Memberikan cairan oralit
volume urine menurun, (campuran gula dan garam)
3 okt 2020 09.00 1. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia
nadi teraba lemah
(px mengatakan haus dan bab 4 kali)
10.30
2. Memberikan asupan cairan oral
(pasien sering minum air putih )
3. Memberikan cairan oralit
11.00
(campuran gula dan garam)
3 Defisit nutrisi b/d 2 okt 08.00 1. Memonitor asupan makanan
(px makan makanan yang tinggi serat)
faktor psikologis 2020 09.00
2. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
ditandai dengan diare (agar nafsu makan pasien bertambah
3. Mengidentifikasi masalah usus
dan bising usus 10.00
(memberikan obat antimortilitas)
hiperaktif 11.00 4. Memonitor buang air besar
( px bab 4 kali)
3 okt 2020 08.00 1. Memonitor asupan makanan
(px makan makanan yang tinggi serat)
09.00
2. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
(agar nafsu makan pasien bertambah
3. Mengidentifikasi masalah usus
10.00
(memberikan obat antimortilitas)
11.00 4. Memonitor buang air besar
( px bab 4 kali)
D. EVALUASI
No Dx kep Tgl Evaluasi
1. Diare b/d terpapar 2 okt S:
kontaminan ditandai dengan 2020 - Px mengatakan bab 4x dalam satu hari
defekasi lebih dari 3 kali - Px megatakan bab cair
dalam 24 jam, feses cair dan O:
lembek - Px lemas
- Bab 4 kali
- Bising usus 30x/m
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6,7,8
3 okt S:
2020 - Px mengatakan bab 2x dalam satu hari
- Px megatakan bab cair
O:
- Px lemas
- Bab 4 kali
- Bising usus 30x/m
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6,7,8
2 Hipovolemia b/d kehilangan 2 okt S:
cairanaktif ditandai dengan 2020 - Px mengeluh lemah
rasa haus , lemah, frekuensi - Px mengatakan sering haus
nadi meningkat, volume urine O:
menurun, nadi teraba lemah - Px tampak lemah
- Turgor kullit jelek
- Membran mukosa kering
- Ttv :
- S : 36,7ºC
- RR : 20x.mnt
- N : 78x.mnt
- TD : 120 mmhg
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
3 okt S:
2020 - Px mengeluh lemah
- Px mengatakan sering haus
O:
- Px tampak lemah
- Turgor kullit jelek
- Membran mukosa kering
- Ttv :
- S : 36,7ºC
- RR : 20x.mnt
- N : 78x.mnt
- TD : 120 mmhg
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
3 Defisit nutrisi b/d faktor 2 okt S:
psikologis ditandai dengan 2020 - Px mengatakan tidak nafsu makan
diare dan bising usus - Px mengatakan mual
hiperaktif - Px mengatakan muntah 2x
O:
- Bising usus 30x/mnt
- Bb : 48kg
- Px bab 4x dalam sehari
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
3 okt S:
2020 - Px mengatakan nafsu makan bertambah
- Px mengatakan mual sekit berkurang
- Px mengatakan tidak muntah
O:
- Bising usus 30x/mnt
- Bb : 48kg
- Px bab 2x dalam sehari
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4

Anda mungkin juga menyukai