ABSTRAK
Latar belakang: Dismenorea merupakan rasa nyeri pada saat menstruasi. Gejala-gejala
dismenorea di antaranya rasa sakit dan terasa keram di bagian bawah perut biasanya menjalar
ke bagian belakang. Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar, rata-rata lebih dari
50% perempuan disetiap dunia mengalami dismenorea. Faktor yang dapat memicu dismenorea
yaitu umur, usia menarche, lama menstruasi. Penanganan disminore dapat di tangani secara non
farmakologi diantaranya self tapping. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh self tapping terhadap penurunan intensitas nyeri disminore pada remaja desa Jati
Waringin RT 004/003. Metode : Penelitian ini adalah penelitian pre eksperiment yang dilakukan
pada bulan April, dengan jumlah sample 10 responden yang memenuhi syarat inklusi. Skala
nyeri responden diukur sebelum melakukan self tapping dan diukur kembali setelah dilakukan
self tapping selama 15 menit. Skala ukur nyeri menggunakan Numerical Rating Scale (NRS),
analisa data menggunakan uji paired T-test. Hasil : uji statistik menunjukan nilai mean sebelum
6,20 dan nilai mean sesudah 3,80 pValue 0,000 (p<0,05). Kesimpulan : dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh antara self tapping dengan perubahan intensitas nyeri
disminore pada remaja desa Jati waringin RT 004/003. Saran : Diharapkan hasil penelitian ini
dapat dikembangkan lebih lanjut seperti metode penanganan nyeri dismenorea yang dilakukan
remaja puteri selain teknik self tapping.
ABSTRACT
Remaja adalah masa transisi dari anak- dismenore sebesar 53% (Andini dan
dengan adanya percepatan perkembangan sebesar 67,1% (Pundati dkk, 2016), se-
fisik, emosional, sosial, dan mental. Sa- dangkan di Kota Bogor sebesar 74,1%,
lah satu tanda seorang wanita telah dengan dismenorea ringan sebanyak 23,8%,
menginjak masa remaja ditandai dengan dismenorea sedang sebanyak 60,3%, dan
alami yang dialami oleh wanita normal kinah, 2016). Wilayah Jakarta bahkan
yang ditandai dengan adanya perdarahan ditemukan angka yang cukup tinggi yaitu
dan datang secara berulang setiap bulan 86% dan berhasil mencatat sebesar 92%
dari masa pubertas sampai menopause, siswa merasa aktivitas belajarnya terganggu
kecuali pada masa kehamilan. Pada fase ketika dismenorea datang (Putri, 2017).
menstruasi, sering kali seorang wanita akan Usia menarche ≤ 11 memiliki resiko 3,4
yang paling sering dialami adalah dis- primer dibanding usia menarche > 11 ta-
yang dapat mengurangi nyeri adalah terapi tapping adalah 4,17 terdapat perbedaan
menjelaskan bahwa terapi self tapping ter- dua kali, yaitu sebelum dan sesudah
hadap level nyeri dysmenorrhea primer pa- diberikan perlakuan. Populasi dalam
da mahasiswi PSIK FK UGM dengan nilai penelitian ini adalah remaja usia 16-20
rhea primer pada kelompok kontrol sebe- keseluruhan sebanyak 10 orang. Sampel
lum melakukan nafas dalam adalah 5,13 pada penelitian ini adalah responden
dan sesudah melakukan nafas dalam adalah yang memenuhi syarat inklusi, syarat
4,73, tidak terdapat perbedaan yang signif- inklusi nya adalah remaja yang sedang
ikan dengan nilai p = 0,134, rata-rata level mengalami disminore dengan jumlah 10
1. Analisis Univariat
12 1 10%
13 1 10%
16 1 10%
17 4 40%
18 2 20%
19 1 10%
Total 10 100%
Berdasarkan data pada tabel 4.1 diketahui distribusi kejadian disminore berdasar-
kan umur responden yaitu hampir setengahnya berumur 17 tahun terdapat 4 respond-
en(40%) sebagian kecil berumur 18 tahun terdapat 2 responden (20%) sisanya sebagi-
13 2 20%
15 2 20%
Total 10 100%
arche yaitu lebih dari setengah nya bahwa responden mengalami menstruasi pertama
kali pada usia 12 tahun sebanyak 6 responden (60%), dan sebagian kecil responden
mengalami menstruasi pertama kali pada usia 13 dan 15 tahun masing-masing 2 re-
sponden.
6 2 20%
7 7 70%
Total 10 100%
ma 7 hari, sebagian kecil (20%) responden mengalami menstruasi selama 6 hari dan
2. Analisis Bivariat
a. Paired T-test
Tabel 4.4 Pengaruh Self Tapping Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Dis-
menorea.
Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji paired T-test skala nyeri pada dismenorea sebelum dan
sesudah diberikan self tapping pada penelitian ini maka didapatkan hasil, sebelum di beri
perlakuan self tapping diketahui tingkat mean 6,20 dengan standar devisiensi 1,687 se-
dangkan sesudah diberikan self tapping didapatkan hasil penurunan tingkat nyeri dengan
mean 3,80 standar devisiensi 1,229 dengan nilai p value 0,000 bahwa H0 ditolak yang
artinya bahwa ada pengaruh self tapping terhadap penurunan intensitas nyeri dis-
menorea.
PEMBAHASAN
diketahui distribusi kejadian disminore kedalam tiga tahap yaitu tahap awal,
kecil berumur 18 tahun terdapat 2 sendiri dan orang lain. Remaja tahap
responden (20%) sisanya sebagian kecil awal (10-14 tahun) hanya memiliki
pemahaman yang samar tentang dirinya. responden berusia 15 tahun yaitu
mereka yang luas. Remaja tahap akhir penelitian dengan teori yang ada. Teori
(17-21 tahun) memahami dirinya dengan menyatakan bahwa saat berusia 13-16
baik dan dapat mengaitkan dengan jelas tahun, seorang remaja akan mengalami
Menstruasi pertama dimulai pada usi 9- jadinya folikel primordial ovarium yang
tumbuhan rambut pubis dan pem- dari setengah nya bahwa responden
besaran payudara dan pada akhirnya mengalami menstruasi pertama kali pada
(2014) didapati hasil yang serupa, yaitu pada usia dini (<12 tahun) adalah salah
di dapatkan hasil bahwa sebagian besar satu faktor yang dapat meningkatkan
risiko terjadinya dismenore. Hal ini berdasarkan lama menstruasi yaitu lebih
karena pada usia tersebut, alat dari setengah nya (70%) responden
rahim, sehingga kondisi ini dapat sisanya sebagan kecil (10%) responden
Jakarta Pusat juga mendapatkan hasil bisa menderita dismenore yang lebih
yang serupa, yaitu didapatkan hasil berat. Ika Novia dan Nunik Puspitasari
usia dini (< 12 tahun) adalah salah prostaglandin yang berlebihan itulah
yang serupa, yaitu didapatkan hasil menurunkan ketegangan fisik dan dapat
paling banyak pada remaja yang lama serta energei The association of tapping
penelitian dengan teori yang ada. Te- serotonin. Dalam penelitian yang
ori menyatakan bahwa Menstruasi yang dilakukan oleh Arita (2014) pada
namun bila lebih dari 7 hari maka menunjukan hasil, adanya peningkatan
Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji T-test penelitian tersebut menunjukan self
dan sesudah diberikan self tapping pada penurunan dismenorea dengan hasil
penelitian ini didapatkan hasil, sebelum mean 5,30 dan sesudah 4,17 dengan
di beri perlakuan self tapping diketahui nilai pvalue < 0,001 hasil menunjukan
tingkat mean 6,20 dengan standar adanya penurunan yang signifikan pada
devisiensi 1,687 sedangkan sesudah rata-rata skor nyeri sebelum dan sesudah
sebelum dan sesudah dilakukanya self tertinggi yaitu 6 dengan nilai terendah
tapping dengan rata rata skala nyeri 3 yang dilakukan pada 10 responden
sebelum dilakukan self tapping 6,20 tahun dengan jumlah 6 orang (60%).
nilai pvalue 0,000. Hal ini disebabkan mengenai lama menstruasi sebagian