Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333830338

INTENSITAS NYERI DISMENORHEA PRIMER SEBELUM DAN SESUDAH


DILAKUKAN TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE

Article  in  OKSITOSIN Jurnal Ilmiah Kebidanan · February 2018


DOI: 10.35316/oksitosin.v5i1.361

CITATIONS READS

0 60

2 authors, including:

Azizatul Hamidiyah
universitas ibrahimy
7 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Factors Related to K4 Drop Out View project

penelitian View project

All content following this page was uploaded by Azizatul Hamidiyah on 10 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. V, NO. 1, FEBRUARI 2018: 58-66

INTENSITAS NYERI DISMENORHEA PRIMER SEBELUM DAN


SESUDAH DILAKUKAN TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL
FREEDOM TECHNIQUE

PRIMARY DYSMENORRHEA PAIN INTENSITY BEFORE AND


AFTER SPIRITUAL EMOSIONAL FREEDOM TECHNIQUE
Azizatul Hamidiyah1 , Fevi Mila Nur Jannah
Akademi Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo
1) Email: azizatulhamidiyah@akbidibrahimy.ac.id

ABSTRAK

Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah tindakan non farmakologis yang
memiliki manfaat untuk mengurangi nyeri haid pada wanita. Berdasarkan studi pendahuluan tentang
dismenorhea yang dilakukan pada 10 Mahasiswa Akbid Ibrahimy didapatkan sebanyak 4 orang (40%)
mengalami nyeri ringan, 2 orang (20%) mengalami nyeri sedang, dan sisanya tidak mengalami
dismenorhea setiap bulan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri
dismenorhea primer sebelum dan sesudah dilakukan terapi SEFT Pada Mahasiswa Akbid Ibrahimy
Sukorejo Situbondo Tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-experimental. Populasi
penelitian ini adalah Mahasiswa Akbid Ibrahimy yang dismenorhea dan menstruasi pada minggu ketiga
pada bulan Agustus 2017, sebanyak 21 orang. sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan checklist. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rink Test dengan tingkat kemaksimalan a = 0,05. Hasil uji menunjukkan p < a yaitu 0,000 maka
H0 ditolak, artinya ada perbedaan intensitas nyeri dismenorhea primer sebelum dan sesudah dilakukan
terapi SEFT .

Kata kunci : Dismenorhea, Spiritual Emotional Freedom Technique, Skala Nyeri

ABSTRACT

Spiritual Emosional Freedom Technique is a non pharmacologic therapy to decrease woman


menstruation pain. Based on prelimenery study about dysmenorrhea which did in ten Ibrahimy midwifery
academy students showed that amount 4 people (40%) had low pain 2, people (20%) had middle pain,
and found 4 people (40%) had not dysmenorrhea every month. The objective of this research was to know
difference primary dysmenorrhea pain intensity before and after SEFT therapy for Ibrahimy midwifery
academy student of sukorejo situbondo year 2017. Design of this research used pre-experimental. The
population in this research were ibrahimy midwifery academy students who had dysmenorrhea and
menstruation experienced in the third week of August 2017, amounts 21 people. Sample of this research
used total sampling. Data was collected using questionnaires and checklist. Data analyzed using
Wilcoxon Signed Rink Test with maximum level a = 0.05, the result showed that the p < a was 0,000 then
H0 rejected, it mean there was differences primary dysmenorrhea pain before and after SEFT therapy.

Keywords: Dysmenorrhea, Spiritual Emosional Freedom Technique, Pain Scale

PENDAHULUAN akibat kontraksi distritmik miomtrium


Menurut Manan (2013) yang menampilkan satu atau lebih
dismenorhea adalah rasa nyeri yang gejala mulai dari nyeri ringan sampai
berasal dari kram rahim serta terjadi berat pada perut bagian bawah, bokong,
saat menstruasi. Nyeri haid timbul dan nyeri spasmodic pada sisi medial

58
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. V, NO. 1, FEBRUARI 2018: 58-66 59

paha. Dismenorhea dapat menimbulkan waktu yang lama, obat pereda nyeri
dampak bagi kegiatan atau aktivitas tidak baik bagi ginjal. Oleh karena itu
wanita remaja. dapat diberikan alternatif pengobatan
Menurut Prawirohardjo (2011) untuk mengurangi rasa nyeri, misalnya
dismenorhea membuat wanita tidak bisa menggunakan terapi kompres hangat,
beraktivitas normal dan memerlukan rileksasi nafas dalam, terapi musik
obat. Keadaan tersebut menyebabkan mozard, ramuan herbal, senam aerobic
penurunan kualitas hidup wanita, siswi serta terapi SEFT.
dismenorhea juga tidak bisa konsentrasi Terapi SEFT dapat digunakan
dalam belajar serta motivasi belajar sebagai erapi untuk mengatasi
menurun karena nyeri yang dirasakan. emosional dan fisik, yaitu dengan
Menurut Manan (2011) melakukan totok ringan (tapping) pada
dismenorhea primer lebih sering terjadi, titik syaraf (meridian tubuh). Spiritual
kemungkinan lebih dari separuh wanita dalam SEFT adalah doa yang
mengalami dan 15% diantaranya diafirmasikan oleh pasien pada saat
mengalami dismenorhea berat. Pada akan dimulai hingga sesi terapi
umumnya dismenorhea primer timbul berakhir. Terapi SEFT bersifat
pada masa remaja yaitu 2-3 tahun universal, artinya untuk semua kalangan
setelah menstruasi pertama. Di tanpa ada perbedaan latar belakang
Indonesia, kejadian dismenorhea primer keyakinan pasien (Zainuddin, 2009).
mencapai 54,89 %, sedangkan sisanya Hasil studi pendahuluan tentang
adalah penderita tipe sekunder, yang dismenorhea yang telah dilakukan pada
menyebabkan mereka tidak bisa 10 Mahasiswa Akbid Ibrahimy pada
melakukan apapun (Proverawati, 2009). tanggal 8 April 2017 didapatkan 4
Kebanyakan wanita mengggunakan cara orang (40%) tidak mengalami
instan untuk penanganan nyeri dismenorhea setiap bulannya, sebanyak
dismenorhea yaitu dengan 4 orang (40%) mengalami nyeri ringan,
mengkonsumsi obat pereda nyeri haid. 2 orang (20%) mengalami nyeri sedang.
Sayangnya berdasarkan kajian Berdasarkan latar belakang tersebut
teoritik sampai sekarang obat pereda penulis melakukan penelitian tentang
nyeri haid belum ada yang aman perbedaan intensitas nyeri dismenorhea
terutama apabila diminum dalam jangka primer sebelum dan sesudah dilakukan
60 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. V, NO. 1, FEBRUARI 2018: 58-66

terapi Spiritual Emotional Freedom Ibrahimy Sukorejo Situbondo yaitu usia


Technique tahun 2017. 19-22 tahun terdapat pada tabel 1.
Tabel 1 Karakteristik Responden
Dismenorhea Primer
METODE PENELITIAN
Berdasarkan Umur Mahasiswa
Jenis penelitian ini Akbid Ibrahimy Sukorejo
Situbondo Tahun 2017
menggunakan one group pretest posttest
No Usia n %
design. Populasi dalam penelitian ini 1. 19 tahun 7 33
adalah remaja yang menstruasinya 2. 20 tahun 8 38
3. 21 tahun 4 19
teratur, selalu mengalami dismenorhea 4. 22 tahun 2 10
setiap bulan pada Mahasiswa Akbid Jumlah 21 100

Ibrahimy Sukorejo Situbondo yaitu Berdasarkan tabel 1


berjumlah 21 orang. Sampel dalam menunjukkan Mahasiswa Akbid
penelitian ini adalah menggunakan total Ibrahimy yang menderita dismenorhea
populasi yaitu 21 remaja yang pada usia 20tahun sebanyak 8 orang
mengalami dismenorhea pada (38%) dan sebagian kecil usia 22 tahun
Mahasiswa Akbid Ibrahimy Sukorejo sebanyak 2 orang (10%).
Situbondo dengan kriteria inklusi dan Secara keseluruhan responden
eksklusi . Ada 2 variabel yang yang mengalami dismenorhea berusia
digunakan, yakni variabel independen diatas 17 tahun serta mengalami
SEFT dan variabel dependen nyeri menarche lebih dari dua tahun. Hal ini
dismenorhea. sesuai sebagaimana yang dikatakan
Instrument menggunakan Heitkemper dalam Setiawati (2015)
melalui observasi dan angket, kemudian bahwa dismenorhea itu akan dialami
dilakukan pengumpulan data (editing, oleh wanita 2-5 tahun setelah menarche,
coding, scoring, tabulating) lalu hal ini juga sesuai dengan penelitian
dilakukan analisa data menggunakan uji sebelumnya yang dilakukan oleh Novia
wilcoxon Signed Rink Test. & Puspita (2006) bahwa dismenorhea
HASIL DAN PEMBAHASAN primer lebih banyak ditemukan pada
Karakteristik Responden rentang usia 15-25 tahun dengan
Berdasarkan Umur
persentase 87% pada jumlah responden
Karakteristik responden 100 orang.
berdasarkan umur Mahasiswa Akbid
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. V, NO. 1, FEBRUARI 2018: 58-66 61

Intensitas Nyeri Dismenorhea Primer situasi yang mengganggu emosinya,


Sebelum dan Sesudah dilakukan maka penyakit fisik akan hilang dengan
SEFT sendirinya.
SEFT adalah teknik gabungan
Tabel 2 Frekuensi Dismenorhea
dari sistem energi tubuh (energy
primer sebelum dilakukan terapi
medicine) dan terapi spiritual dengan SEFT pada Mahasiswa Akbid
Ibrahimy Sukorejo Situbondo
menggunakan metode tapping pada
Tahun 2017
beberapa titik tertentu pada tubuh,
No Klasifikasi Sebelum Terapi
SEFT bekerja dengan prinsip yang sama
n %
dengan akupunktur dan akupresur, 1. Nyeri 4 19
ringan
Ketiganya berusaha merangsang titik
2. Nyeri 16 76
kunci pada sepanjang 12 jalur energi sedang
3. Nyeri 1 5
(energy meridian) tubuh, Perbedaannya
berat
teknik SEFT menggunakan unsur Total 21 100
spiritual, cara yang digunakan lebih
Berdasarkan Tabel 2
aman, lebih cepat, lebih mudah, dan
menunjukkan bahwa sebagian besar
lebih sederhana (Zainuddin, 2009;
responden yang mengalami
Thayib, 2010; Saputra, 2012).
dismenorhea primer sebelum diberikan
Menurut Penelitian Saputra
terapi SEFT dengan klasifikasi nyeri
(2012) mayoritas penyakit berasal dari
sedang 16 (76%) dan nyeri berat 1
gangguan emosi atau psikologis,
(5%).
contohnya yaitu ketika seseorang stres,
Aktifitas yang padat tidak bisa
ada yang mengalami diare, ada yang
dipungkiri oleh mahasiswa Akbid
perutnya mulas, ada juga akibat beban
Ibrahimy Sukorejo Situbondo, karena
pikiran maka penyebabkan seseorang
selain menjadi mahasiswa responden
terserang penyakit maag. dalam dunia
berstatus santri. Karena status inilah
kedokteran disebut psikosomatis, yaitu
responden dituntut untuk belajar ilmu
gangguan emosi sehingga menyebabkan
umum serta agama, setiap hari aktivitas
penyakit, metode SEFT membuat
mahasiswa selalu padat baik di kampus
penderita dapat menerima persoalan
dan di asrama sehingga waktu istirahat
yang mengganggu stabilitas emosinya.
yang didapatpun berkurang, sehingga
Ketika penderita dapat berdamai dengan
ketika dismenorhea mempengaruhi
62 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. V, NO. 1, FEBRUARI 2018: 58-66

aktivitas keseharian mereka terutama Setelah merasa ikhlas kemudian


aktivitas belajar (Ningsih, 2011). dilakukan ketukan ringan (tapping)
pada titik-titik meridian tertentu,
Tabel 3 Frekuensi Dismenorhea Tapping ini berdampak pada
primer sesudah dilakukan
ternetralisirnya gangguan emosi atau
terapi SEFT pada Mahasiswa
Akbid Ibrahimy Sukorejo rasa sakit yang dirasakan karena aliran
Situbondo Tahun 2017
energi tubuh berjalan dengan nomal dan
No Klasifikasi Sesudah Terapi seimbang kembali (Zainuddin, 2009;
n %
Saputra, 2012). Menurut wahyu dan
1. Nyeri ringan 18 86
2. Nyeri sedang 3 14 rahmayani (2013) aktivitas yang padat
3. Nyeri berat 0 0
mempengaruhi kejiwaan mahasiswa,
Total 21 100
dan kejiawaan (stress) adalah reaksi non
Berdasarkan Tabel 3 spesifik manusia terhadap rangsangan
menunjukkan bahwa sebagian besar atau tekanan, Stress merupakan suatu
responden setelah diberikan terapi reaksi adaptif, bersifat individual,
SEFT pada Mahasiswa Akbid Ibrahimy sehingga stress bagi seseorang belum
Sukorejo Situbondo Tahun 2017 tentu sama anggapannya, hal ini
mengalami nyeri ringan 18 (86%) dan 0 dipengaruhi oleh tingkat kematangan
(0%) mengalami nyeri berat. berfikir, tingkat pendidikan dan
Berkurangnya rasa nyeri yang kemampuan adaptasi seseorang
dirasakan oleh responden karena Doa terhadap lingkungannnya, Stressor akan
dan sikap positif bertujuan untuk membebani individu dan
memastikan agar aliran energi tubuh mengakibatkan gangguan
dapat terarah dengan cepat yang keseimbangan fisik ataupun psikis
berguna untuk menetralisir apa yang sehingga setelah dilakukan pemberian
disebut‘perlawanan psikologis atau terapi SEFT tidak sepenuhnya hilang
pikiran atau keyakinan bawah sadar namun responden masih merasakan
negatif, Pasien dibimbing untuk berdoa nyeri tapi nyeri yang dirasakan sudah
dengan khusyu’, ikhlas serta pasrah berkurang dari sebelum dilakukan
seraya mengucapkan penerimaan diri pemberian terapi SEFT.
secara berulang kali.
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. V, NO. 1, FEBRUARI 2018: 58-66 63

Perbedaan Nyeri Dismenorhea Primer Dossey, MD, seorang dokter penyakit


Sebelum dan Sesudah dilakukan dalam yang melakukan penelitian
SEFT ekstensif tentang efek doa terhadap
Berdasarkan perhitungan uji kesembuhan pasien, Hasil penelitian
statistik didapatkan nilai uji beda menunjukkan bahwa doa serta
Wilcoxon Signed Rink Test didapatkan spiritualitas memiliki kekuatan yang
Z- tabel -4.066 < 1,96 nilai Z- tabel sama dengan pengobatan dan
dikatakan kritis jika >1,96 P- value pembedahan.
sebesar 0,000. Pengambilan keputusan Hal ini juga sesuai dengan
dilakukan dengan melihat derajat penelitian Zakiyyah (2013) pada remaja
kemaknaan (a= 0,05), karena p- value < menunjukkan hasil perhitungan uji
0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat statistik menggunakan rumus uji “T-
perbedaan bermakna antara intensitas Test paired” didapatkan hasil bahwa
nyeri dismenorhea primer sebelum dan pvalue = 0,000<0,05 maka H1 diterima
sesudah dilakukan terapi SEFT pada dan H0 ditolak dengan arti bahwa ada
mahasiswa akbid ibrahimy sukorejo pengaruh terapi Spiritual Emotional
situbondo tahun 2017. Freedom Technique (SEFT) terhadap
Hal ini sebagaimana menurut penanganan nyeri dismenorhea pada
Zainuddin (2009) SEFT merupakan remaja putri usia 12-15 tahun di SMP
pengembangan dari Emotional Freedom ZAHA Genggong Pajarakan,
Technique, gabungan antara spiritualitas Probolinggo.
(melalui doa, keikhlasan dan Sebagaumana penelitian yang
kepasrahan) dan energy psychology dilakukan oleh Aulianita & Sudarmiati
untuk mengatasi berbagai macam (2015) pada 12 wanita klimakterium
masalah fisik, emosi serta untuk menunjukkan berdasarkan perhitungan
meningkatkan kinerja. Background uji statistik dengan Wilcoxon signed
masyarakat Indonesia yang religius, rank test didapatkan hasil bahwa pvalue
menjadi sesuatu yang “taken for = 0,000<0,05 maka H0 ditolak dengan
granted” bahwa doa merupakan hal arti bahwa ada Pengaruh SEFT terhadap
penting untuk penyembuhan, bahkan kecemasan wanita klimakterium di RW
untuk pemecahan masalah hidup, Hal 6 kelurahan pedalangan kecamatan
ini didukung oleh penelitian Larry
64 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. V, NO. 1, FEBRUARI 2018: 58-66

banyumanik kota semarang jawa menuju Masyarakat Ekonomi


ASEAN”
tengah.
Badriyah, 2016. Perbedaan Intensitas
Nyeri Dismenorhea Primer
Sebelum dan Sesudah
SIMPULAN DAN SARAN
dilakukan Senam
Simpulan penelitian ini Dismenorhea. KTI.
Situbondo : Akbid Ibrahimy
menunjukkan bahwa ada perbedaan
intensitas nyeri dismenorhea primer
Hidayat, 2007. Metode Penelitian
sebelum dan sesudah diberikan terapi Kebidanan Teknik Analisis
SEFT dengan P-Value 0,000< 0,05. Data. Jakarta: Salemba
Medika
Hasil penelitian dapat bermanfaat untuk
penambahan referensi bagi mahasiswi ,2010. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka
akademi kebidanan ibrahimy serta Cipta
sebagai tatalaksana untuk mengurangi
Hestiantoro, A. Dkk. 2008. Masalah
terjadinya nyeri dismenorhea yang Gangguan Haid dan
dirasakan oleh santri ketika haid Infertilitas. Jakarta :
FKUI.
sehingga santri bisa mengikuti pelajaran
dengan baik. Kuzier dan Erb, 2009. Buku Ajar
Praktik Keperawatan Klinis:
Jakarta:EGC
DAFTAR PUSTAKA
Manan, 2013. Kamus Cerdik Kesehatan
Arikunto, 2010. Prosedur Suatu Reproduksi . Yogyakarta:
Penelitian Pendekatan. Flash Books
Jakarta: Rineka Cipta
, 2011. Miss V. Yogyakarta:
Buku biru
Aulianita, Yunitia. Sudarmiati, Sari.,
2015. Pengaruh Spiritual
Morgan, 2009. Obstetri dan Ginekologi.
Emotional Freedom
Jakarta: EGC
Technique Terhadap
Kecemasan Wanita
Notoatmodjo, 2010. Metodologi
Klimakterium di Rw 6
Penelitian Kesehatan .
Kelurahan Pedalangan
Jakarta: Rineka cipta
Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang Jawa Tengah.
, 2012. Metodologi Penelitian
Semarang, Prosiding
kesehatan. Jakarta: Rineka
Seminar Nasional
cipta
Keperawatan Komunitas
“Peran Perawat dalam
Novia, ika. Puspita sari, nunik., 2006.
Pelayanan Kesehatan Primer
Faktor Risiko yang
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. V, NO. 1, FEBRUARI 2018: 58-66 65

Mempengaruhi Kejadian Sugiyono, 2012. Penelitian Pendidikan


Dismenorhea Primer; journal . Bandung : alvabeta CV
kesehatan masyarakat. FK Sumiati, 2010. Penanganan Stress Pada
Airlangga Surabaya Penyakit Jantung Koroner.
Jakarta :Trans Info Media
Nursalam, 2008. Konsep dan
Penerapan Metodelogi Thayib, S. 2010. Preview Spiritual
Penelitian Ilmu Emotional Freedom
Keperawatan. Jakarta: Technique. surabaya :LoGOS
Salemba Medika Institute

Veronika, 2012. Penerapan Senam


Nuryaningsih. 2011. Pengaruh Ringan dalam Menurunkan
Dismenorhea Terhadap Intensitas Nyeri Disminore.
Tingkat Nyeri Haid pada Laporan Penelitian Dosen.
Menarche Remaja. Skripsi. Malang : Politeknik
Demak : Universitas Kesehatan RS. dr. Soepraoen
Muhammadiyah Demak
Wahyu, F & Rahmayani. 2013. Faktor-
Prawirohardjo, 2011. Ilmu Kandungan . faktor yang Mempengaruhi
Jakarta: PT Bina Sarwono Kejadian Dismenorhea Pada
Prawirohardjo Mahasiswi di Akademi
Kebidanan Meuligo
Proverawati, 2009. Menarche Meulaboh Tahun 2013.
Mentruasi Pertama Penuh http://simtakp.uui.id/docti/
65
Makna. Yogyakarta: Numed WAHYU_FITRIANA-
SKRIPSI_Ka_ayu_(pdf).
Saputra, A. 2012. Buku Terapi Wijayakusuma.2008. Sepuluh Menit
Emotional Freedom Menuju Sehat dengan Terapi
Technique. Yogyakarta : NQ Tulang Belakang. Jakarta :
Publishing PT Gramedia Pustaka Utama
Setiawati, 2015. Penurunan Intensitas Yuliani, U.D., & Purwanti, S. 2013.
Nyeri Dismenorhea Primer Efektifitas Spiritual Healing
dengan Terapi Relaksasi Terhadap Penurunan Tingkat
Nafas Dalam Pada Remaja. Kecemasan Pada Wanita
Jurnal Oksitosin, II (01). Menopause. Jurnal
http:// Kebidanan, V(02). Retrieved
journal.akbidibrahimy.ac.id./i from http://
ndekx.php/oksitosin/article/vi journal.akbideub.ac.id/index.
ew/102/66
php/jkeb/article/view/120/119
Syakiyah, 2014. Penurunan Itensitas
Nyeri Dismenorhea Primer
dengan Terapi Rileksasi
Nafas Dalam. KTI.
Situbondo : Akbid Ibrahimy
66 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. V, NO. 1, FEBRUARI 2018: 58-66

Zainuddin, A. F. 2009. Spiritual Zakiyyah, M. 2013. Pengaruh Terapi


Emotional Freedom Spiritual Emosional Freedom
Technique Jakarta : Afzan Technique (SEFT) Terhadap
Publishing. Penanganan Nyeri
Dismenorhea. Jurnal Sain
Med, 5(2), 66-71. Retrieved
from:http://www.kopertis7.go
.id/uploudjurnal/Mutmainnah
_Zakiyah.pdf

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai