Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

ditandai dengan adanya percepatan perkembangan fisik, emosional, sosial, dan

mental. Salah satu tanda seorang wanita telah menginjak masa remaja ditandai

dengan menstruasi.Menstruasi adalah proses alami yang dialami oleh wanita

normal yang ditandai dengan adanya perdarahan dan datang secara berulang

setiap bulan dari masa pubertas sampai menopause, kecuali pada masa

kehamilan.Pada fase menstruasi, sering kali seorang wanita akan merasakan adanya

masalah. Masalah yang paling sering dialami adalah dismenore(Luh Nyoman Mas

Amita, dkk.2015)

Dismenore biasa terjadi pada hampir semua wanita terutama remaja, kadang

tidak sampai mengganggu aktifitas fisik, namun ada kalanya dirasakan sangat

mengganggu Dismenore bisa karena penyakit seperti; radang panggul,endometriosis,

tumor, kelainan uterus, selaput dara tidak terlubang, atau cemas yang berlebihan.

Penyebab lain dari dismenore diduga terjadinya ketidak seimbangan hormonal dan

tidak ada hubungan dengan organ reproduksi (Judha, dkk. 2012). Menurut beberapa

laporan internasional prevalensi dismenore sangat tinggi dan setidaknya 50% remaja

putri mengalami dismenore sepanjang tahun-tahun reproduktif. Suatu study

1
menyatakan akibat dismenore tersebut sekitar 10% hingga 18% dismenore adalah

penyebab utama absen sekolah dan terganggu aktivitas lain.

Angka terjadinya dysminore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50%

perempuan di setiap Negara mengalami nyeri menstruasi. Di Amerika angka

prosentase sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angkanya

diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang nyeri selama menstruasi. Angka

kejadian dismenore berkisar 45-95% di kalangan wanita usia produktif (Yuda A.S.

2015) Prevalensi dismenore pada remaja putri di Indonesia dilaporkan sekitar 92%.

Insiden ini menurun seiring dengan bertambahnya usia dan meningkatnya kelahiran.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Susanto, Nasruddin dan Abdullah

(2013) di beberapa wilayah Kotamadya Makassar didapatkan, dari 997 remaja putri,

935 kasus (93,8%) remaja diketahui menderita dismenore.( Suriani Beddu,dkk.,2015)

Dismenore timbul akibat kontraksi distritmik lapisan miometrium yang menampilkan

satu atau lebih gejala mulai dari nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawwah

daerah pantat dan sisi medial paha (Badziad. 2013).

Dysmenorrhea primer mengakibatkan penurunan aktivitas, seperti tidak

mengikuti pelajaran di sekolah, tidak mengikuti kegiatan, hanya tiduran, dan sulit

berjalan (Kusumawati & Kurniawati. 2011). Rasa nyeri yang timbul pada saat haid

terjadi karena adanya produksi prostaglandin yang berlebihan pada endometrial

selama fase luteal. Prostaglandin berdifusi ke dalam endometrial dan menyebabkan

2
kontraksi rahim (Wiwin,dkk.2017). Salah satu penanganan nonfarmakologi yang

dapat mengurangi nyeri adalah terapi self tapping.

Self tapping adalah tapping touch yang dilakukan secara mandiri. Tapping

touch adalah sebuah teknik perawatan secara menyeluruh yang menggunakan

sentuhan dan irama. Pijatan lembut membantu untuk mengurangi ketegangan dalam

tubuh dan pikiran serta untuk meningkatkan suatu perasaan sejahtera dan pemikiran

positif. Self tapping merupakan terapi sederhana yang mudah dilakukan oleh

siapapun, dapat dilakukan sendiri dan tidak memerlukan biaya yang banyak (The

Association of Tapping Touch. 2010).

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut ,masalah penelitian dapat dirumuskan

oleh peneliti adalah bagaimana “ Pengaruh Self Tapping Terhadap Disminorea pada

Siswi STIkes wdh “ ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan umum

Untuk memberikan pengetahuan kepada remaja putri ataupun si pembaca

tentang pengaruh self tapping terhadap rasa nyeri disminore .

2. Tujuan khusus

3
Untuk mengetahui pengaruh self tapping terhadap rasa nyeri disminorea pada

siswi STIkes wdh.

D. RUANG LINGKUP

1. Sasaran

Dalam Karya Tulis Ilmiah yang penulis susun ini menyasar pada 30

mahasiswi STIkes Widya Dharma Husada tahun 2020 yang diambil secara acak.

2. Tempat

Ruang Lingkup pengambilan data dalam Karya Tulis Ilmiah ini berada di

dalam lingkungan STIkes Widya Dharma Husada

3. Waktu

E. MANFAAT PENELITIAN

Studi kasus ini di harapkan memberikan manfaat bagi :

1. Bagi pendidik kebidanan

Menambah keluasan ilmu mengenai pengaruh self tapping terhadap rasa nyeri

disminore .

2. Bagi remaja putri

4
Dapat dijadikan informasi mengenai cara menangani rasa nyeri saat

disminore, sehingga dapat menurunkan angka kejadian nyeri pada saat

dysminore.serta tidak mengganggu aktivitas sehari hari

3. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman serta dapat mengetahui pengaruh terapi self tapping

terhadap dysminore .

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penulisan Laporan Karya Tulis Ilmiah kini


menggunakan sistematika untuk memperjelas pemahaman terhadap materi yang
dijadikan objek pelaksanaan Tugas Akhir. Maka dikelompokkan dalam bagian-
bagian laporan dalam lima bab, dengan maksud mudah dipahami, dan di dalam
bab terdapat sub-sub bab yang merupakan bagian terperinci. Adapun sistematika
penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,


rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, manfaat penulisan, dan sistematika
penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendukung perancangan ini yang diperoleh dari
berbagai referensi yang dijadikan landasan untuk melakukan perancangan ini.

BAB III METODE PENELITIAN

5
Bab ini berisikan penjelasan tentang self tapping dalam pengaruh disminore,
manfaat self tapping, penggambaran self tapping..
.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan penjelasan hasil dari metode yang sudah digunakan dalam
menyusun laporan ini. terdapat penjelasan dari hasil yang sudah ada, dijelaskan
secara terperinci

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan-kesimpulan dan saran dari materi dan pembahasan laporan Karya
Tulis Ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai