DISUSUN OLEH:
1. Evis Saadah (1807012)
2. Hidayah Hasanah (1807013)
3. Nur Azizatul Magfiroh (1807020)
4. Putri Puspitasari (1807025)
5. Sheila Pradipta (1807029)
6. Selvy Irfoni (1807028)
7. Vera Maifita Juliyanti (1807031)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teknik Komunikasi
Manusia Prasejarah" dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsep sampai lahirnya janin.
Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang
perlu kita perlakukan seperti orang sakit. Membantunya beradaptasi terhadap
perubahan fisiologis saat kehamilan merupakan hal yang lebih dibutuhkan oleh
seorang ibu hamil. Paradigma ini perlu ditanamkan bagi masyarakat ataupun
tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap proses terjadinya
keluhan atau masalah pada ibu hamil sangatlah penting (Hidayati, 2009). Fase
terakhir pertumbuhan janin berlangsung pada periode tiga bulan terakhir (bulan
ke-7 sampai bulan ke-9). Pada fase ini ibu hamil mulai merasakan
ketidaknyamanan yang dapat dirasakan ibu sebagai adaptasi maternal selama
kehamilan antara lain adanya sesak napas dan dypsnea, insomnia (pada
mingguminggu akhir kehamilan), gingivitis, sering berkemih, dan keinginan
untuk berkemih kembali terasa, rasa tidak nyaman dan tekanan di perineum,
kontraksi Braxton Hicks, kram tungkai (spasme gastrknemius terutama saat
baring), edema dimata kaki sampai tungkai. Menjelang akhir semester ketiga,
ibu akan mengalami kesulitan nafas dan gerakan janin menjadi cukup kuat
sehingga mengganggu tidur ibu. Nyeri pinggang, sering berkemih, keinginan
untuk berkemih, konstipasi, dan timbunya varises dapat sangat mengganggu.
Ukuran tubuh yang besar dan rasa canggung mengganggu kemampuannya
untuk melakukan pekerjaan rumah tangga rutin, dan mengambil posisi yang
nyaman untuk tidur dan istirahat. Kehamilan pada trimester ketiga membuat ibu
hamil tidak sabar untuk menjalani persalinan, Apakah disertai rasa suka cita,
rasa takut atau campuran keduanya. Keinginan yang kuat untuk melihat hasil
akhir kehamilannnya dan untuk segera menyelesaikannya membuat ibu siap
masuk ke tahap persalinan. Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada
keselamatan dirinya dan bayinya. Biasanya juga ditemukan respon psikososial
perubahan mood, perasaan bercampur aduk, cemas meningkat sebagai adaptasi
metabolic dan hormonal efek perasaan dalam menghadapi pengalaman
bersalin, melahirkan dan menjadi orangtua (Dian, 2013 dalam Bobak, 2005).
Menurut Aprilia (2011), bagi wanita yang baru hamil pertama sering kali
khawatir, cemas, dan takut selama hamil menghinggapi benak dalam pikira
mereka. Kecemasan umumnya menghinggapi benak ibu hamil setelah usia
kehamilan menginjak 32 minggu. Kecemasan yang mereka rasakan umumnya
berkisar mulai dari takut pendarahan, takut bayinya cacat, takut terjadi
komplikasi kehamilan, takut merasa kesakitan pada saat melahirkan, takut tidak
kuat mengejan, takut tidak bisa mengontrol diri saat persalinan, Sehingga takut
vaginanya robek sehingga harus dilakukan penjahitan. Bahkan mereka merasa
takut terjadi komplikasi pada saat persalinan sehingga dapat menimbulkan
kematian.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui kecemasan dan koping ibu hamil berlatar belakang pendidikan
medis dan non medis dalam menghadapi persalinan dan menerapkan asuhan
keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan
prioritas masalah kebutuhan dasar Cemas pada Ny.T dengan diagnosa Ansietas
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan Pengkajian pada pasien dengan prioritas
masalah Kebutuhan Dasar Cemas.
2. Mahasiswa mampu menegakan Diagnosa Keperawatan pada klien dengan
prioritas masalah Kebutuhan Dasar Cemas.
3. Mahsiswa mampu merumuskan Intervensi Keperawatan pada klien dengan
prioritas masalah Kebutuhan Dasar Cemas.
4. Mahasiswa mampu melakukan Implementasi Keperawatan pada klien dengan
prioritas masalah Kebutuhan Dasar Cemas.
5. Mahasiswa mampu membuat Evaluasi Keperawatan pada klien dengan
prioritas masalah Kebutuhan Dasar Cemas.
BAB II
TINJAUAN MATERI
A. DEFINISI
Ansietas atau kecemasan merupakan keadaan psikiatri yang paling
sering ditemukan di seluruh dunia. Kecemasan masih di dianggap hal
wajar yang pernah dialami oleh setiap manusia dan sudah dianggap
sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun saat kecemasan
berlanjut dan tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan guncangan
mental dan memiliki efek yang tidak menguntungkan pada tubuh yang
dapat berkembang menjadi kondisi kronis (Maulana, 2019).
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai
dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan
berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas,
kepribadian utuh, perilaku dapat terganggu tapi masih dalam batas normal.
Kecemasan adalah suatu respon dari pengalaman yang tidak
menyenangkan yang ditandai dengan perasaan gelisah, timbul ketakutan
karena akan menghadapi ancaman yang akan dialami oleh individu dan
disertai dengan rangsangan fisiologis (Hidayati, 2008 dalam Baroah,
2020).
Kecemasan merupakan respon alami sebagai tanda bahaya akan suatu
hal yang tidak menyenangkan dan dapat terjadi pada siapa saja, tidak
terkecuali terjadi pada calon ibu. Kecemasan meningkat menjelang
persalinan terutama dimulai pada awal trimester, dikarenakan terjadi
perubahan fisiologis dan psikologis karena adanya peningkatan hormon
estrogen dan progesteron. Hormon reproduksi diketahui memodulasi
respon perilaku, emosional dan kognitif, oleh karena itu perubahan cepat
konsentrasi plasma estradiol dan progesteron selama kehamilan dan
persalinan menciptakan medan yang rentan yang mengarah ke gangguan
postpartum (Trifu, 2019). Proses adaptasi untuk menghadapi perubahan ini
harus sudah disiapkan semenjak awal kehamilan. Selama proses perubahan
tersebut secara psikologis ibu hamil akan menyesuaikan dengan perubahan
baru yang ada dalam dirinya sehingga hal ini juga dapat menimbulkan
kecemasan (Aprianawati, 2007).
Kecemasan kehamilan adalah keadaan emosi yang mirip dengan
kecemasan umum, namun pada kecemasan kehamilan secara khusus lebih
memfokuskan terhadap kehamilan mereka. Bagi beberapa wanita, ini
adalah pertama kalinya mereka pernah mengalami kecemasan, sedangkan
pada wanita yang memiliki masalah dengan suasana hati atau kecemasan
di masa lalu mungkin dapat menyebabkan gejala mereka kembali atau
memburuk selama kehamilan atau setelah kelahiran (Haring, Michelle,et
al., 2013).
B. FAKTOR PREDISPOSISI
Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam
kehidupan yang dapat menyebabkan timbulnya kecemasan (Stuart,
Keliat & Pasaribu, 2016). Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat
berupa:
a) Peristiwa Traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan
berkaitan dengan krisis yang dialami individu baik krisis
perkembangan atau situasional.
b) Konflik Emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan
dengan baik. Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan
kenyataan dapat menimbulkan kecemasan pada individu.
c) Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu
berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan.
d) Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil
keputusan yang berdampak terhadap ego.
e) Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan
ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep
diri individu.
f) Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress
akan mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang
dialami karena pola mekanisme koping individu banyak dipelajari
dalam keluarga.
g) Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi
respons individu dalam berespons terhadap konflik dan mengatasi
kecemasannya.
h) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah
pengobatan yang mengandung benzodiazepin, karena benzodiazepine
dapat menekan neurotransmiter gamma amino butyric acid (GABA)
yang mengontrol aktivitas neuron di otak yang bertanggung jawab
menghasilkan kecemasan.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (D.0080)
Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
G. RENPRA
Diagnosis Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan
Ansietas SLKI L.09093 Reduksi Ansietas (I.09314)
Setelah dilakukan Observasi
tindakan, 1. Identifikasi saat
dapatmengurangi cemas tingkat ansietas
dengan kriteria hasil : menigkat
Verbalisasi khawatir 2. Indentifikasi
akibat kondisi yang kemampuan
dihadapi menurun mengambil
Perilaku gelisah keputusan
menurun 3. Monitor tanda-
Keluhan pusing tanda ansietas
menurun Terapeutik
Frekuensi nafas 1. Ciptakan suasana
menurun terapeutik untuk
Pucat menurun menumbuhkan
Konsentrasi kepercayaan
membaik 2. Temani pasien
untuk mengurangi
kecemasan
3. Pahami situasi yang
membuat ansietas
4. Dengarkan dengan
penuh perhatian
5. Gunakan
pendekatan yang
tenang dengan
penuh perhatian
6. Tempatkan barang
pribadi yang
memberikan
kenyamanan
7. Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
Edukasi
1. Jelaskan prosedur
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
2. Anjurkan keluarga
untuk tetap
bersama pasien
3. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
4. Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan
5. Latih teknik
relaksasi
BAB III
GAMBARAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN X
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.X DENGAN ANSIETAS
KEHAMILAN TRIMESTER I DI DESA MARGOSARI KENDAL
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. F
Umur : 26 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku / bangsa : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Desa Margosari RT 01/01 Kendal
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. T
Umur : 38 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Desa Margosari RT 01/01 Kendal
Hubungan dengan pasien : Suami
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama:
Pasien mengatakan merasa khawatir dengan kondisinya sekarang
b. Riwayat kesehatan sekarang:
Pasien mengatakan sedang hamil pertama, usia kehamilan 11 bulan.
Pasien juga mengatakan sangat merasa cemas dan stress dengan
kondisinya karena selalu pusing, mual, muntah setiap makan, ia
khawatir janinnya tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Pasien
mengatakan tidak tahu bagaimana perawatan pada kehamilan, karena
ini merupakan kehamilan pertama. Dilakukan pemeriksaan tekanan
darah didapatkan hasil TD: 160/100mmHg, Nadi 100x/menit, Suhu
37C, RR: 22x/menit.
c. Riwayat kesehatan masa lalu:
Pasien mengatakan mempunyai riwayat darah tinggi
d. Riwayat kesehatan keluarga:
Pasien mengatakan tidak ada yang mempunyai riwayat yang sama
e. Riwayat Alergi:
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi makanan maupun
obat.
3. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis GCS: 15 (E4M6V5)
a. Vital Sign
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 100x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 37°C
tidak tentu.
b. Status Nutrisi
Antopometri
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 68 kg
c. Status Personal Higine
Pasien terlihat mudah lelah, sebagian aktivitas dibantu oleh keluarga.
d. Status Psikososial/Spiritual
Status emosional : Emosional
Tingkat Kecemasan : Cemas Sedang HADS-A : 11
Skala Nyeri : Nyeri Ringan
Provokative : Pasien tidak merasakan nyeri, pasien hanya terlihat cemas
Quality : Nyeri tidak dirasakan
Scale :1
Time : Tidak timbul nyeri
2. Pengkajian Sekunder
a. Kepala dan Leher
I : mata cekung, konjungtiva anemis, tidak ada benjolan dileher
P : tidak teraba adanya hematoma, tidak teraba adanya benjolan.
b. Dada
I : bentuk dada simetris, pernafasan normal, tidak tampak
penggunaan otot bantu pernafasan.
P : vocal fremitus kanan kiri sama.
P : terdengar suara vesikuler.
A : terdengar vesikuler di kedua paru
c. Jantung
I : ictus cordis tak tampak di ICS 5 mid clavicular sinistra.
P : ictus cordis tak teraba di ICS 5 mid clavicular sinistra.
P : bunyi pekak.
A : tidak terdengar bunyi jantung tambahan
d. Abdomen
I : simetris, elastis, tidak ada lesi.
A : peristaltic usus 12x/mnt.
P : terdengar suara timpani, turgor kulit >2s
P : tidak ada nyeri tekan.
e. Inguinal dan Genetalia
I : tampak bersih, bertidak ada penonjolan anus.
P : tidak ada nyeri tekan maupun massa.
f. Ekstremitas
I : tidak ada deformitas dan lesi, oedem dikedua ekstremitas
bawah.
P : tidak ada nyeri tekan, akral teraba hangat, CRT >2
B. PSIKOSOSIAL BUDAYA DAN SPIRITUAL
1. Psikologis
- Perasaan pasien setelah mengalami sakit :
Pasien merasa cemas saat mengalami penyakit tersebut
- Rencana pasien setelah sembuh :
Pasien rutin berobat dan melakukan pola hidup sehat
- Pengetahuan pasien tentang penyakit yang dialami :
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit tersebut
2. Sosial
- Aktivitas atau peran di masyarakat sebelum sakit :
Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga
- Aktivitas atau peran di masyarakat setelah sembuh dari sakit
Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga
3. Budaya
- Budaya yang di ikuti pasien terkait dengan masalah kesehatan :
Pola kesehatan pasien kurang baik
4. Spiritual
- Aktivitas ibadah yang sehari-sehari dilakukan :
Pasien melakukan aktivitas ibadah sehari-hari sholat dan mengaji
- Kegiatan keagamaan yang bisa dilakukan:
Kegiatan yang dilakukan sholat dan mengaji
C. POLA PEMENUHAN KDM HENDERSON
1. Pola Oksigenasi
- Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami sesak napas
- Saat dikaji : Pasien tidak mengalami sesak napas
RR 22x/menit
2. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit : Pasien makan nasi 3x sehari
- Saat dikaji : Pasien hanya makan 3-5 sendok tidak
menghabiskan porsi yang diberikan
3. Pola Eliminasi
BAK
- Sebelum sakit : BAK lancar saat dirumah
- Saat dikaji : BAK lancar
BAB
4. Pola Aktivitas
- Sebelum sakit : Pasien dapat beraktivitas
- Saat dikaji : Pasien hanya berbaring di tempat tidur, sebagian
aktivitas dibantu oleh keluarga
5. Pola Istirahat
- Sebelum sakit : Pasien tidur teratur 7-8 jam
- Saat dikaji : Pasien tidak bisa tidur dengan nyenyak, hanya
tidur 3-4 jam
6. Pola suhu
- Sebelum sakit : 36°C
- Saat dikaji : 37°C
7. Pola spiritual
- Sebelum sakit : Pasien dapat menjalankan ibadah dengan baik
- Saat dikaji : Pasien hanya dapat beribadah diatas tempat tidur
8. Kebutuhan berkomunikasi
- Sebelum sakit : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
- Saat dikaji : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
D. ANALISA DATA
No Hari/tgl Data Problem Etiologi
1 Rabu, DS: Pasien mengatakan sangat Ansietas Perubahan
1 Desember 2021 cemas terhadap kondisinya fisiologi
DO: Pasien tampak cemas
KU lemah, TD: 160/100mmHg,
N: 100x/menit, S: 37C,
RR:22x/menit
Pasien terlihat tidak nyaman
Pasien tampak gelisah
2 Rabu, DS: Pasien mengatakan tidak Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
1 Desember 2021 mengetahui cara perawatan ibu pasien mengenal
hamil masalah
DO: Pasien terlihat gelisah kesehatan
Kehamilan 11 minggu
KU lemah, TD: 160/100mmHg,
N: 100x/menit, S: 37C, RR:
22x/menit
Pasien belum tau tentang
kesehatan kehamilannya
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisiologi Ibu hamil
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan pasien
mengenal masalah kesehatan
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/Tgl Jam Dx Tujuan Dan
No Intervensi Rasional
Kep Kriteria Hasil
1 Rabu, I Setelah dilakukan 1. Kaji derajat Kecemasan yang tinggi
tindakan kecemasan yang dapat menyebabkan
1 Desember 2021
keperawatan pasien dialami pasien penurunan penilaian
08.00 WIB mengurangi objektif pasien terhadap
kecemasan selama penyakit.
2x24 jam dalam
perawatan dengan
kriteria hasil: 2. Bantu pasien
Perlibatkan pasien
mengidentifikasika
secara aktif dalam
1. Kecemasan n penyebab
tindakan keperawatan.
berkurang kecemasan
2. Pasien
menuturkan cara
mengantisipasi Memberikan dasar
3. Jelaskan tentang
ansietas untuk memahami
perubahan fisiologis
3. Pasien tidak perubahan tubuh
dan psikologis normal
gelisah sehingga memberikan
pada kehamilan
motivasi untuk perilaku
kesehatan
2 Rabu, II Setelah dilakukan 1. Berikan informasi Memberi waktu bagi
tindakan tentang klien untuk menerima
1 Desember 2021
keperawatan pasien kehamilan secara dan mengelola
09.00 WIB mampu berurutan dan informasi.
meningkatkan
penkes sejak dini
pengetahuan selama
dan beri
2x24 jam dalam
perawatan dengan kesempatan
kriteria hasil: untuk bertanya.
1. Kehamilan
untuk membersikan
pertama 2. Ajarkan tentang
2. Tidak dan mencegah infeksi
perawatan diri.
mengetahui
sumber
informasi
3. Ambivalensi
tentang 3. Diskusikan
Membantu ibu untuk
kehamilan perkembangan
janin membayangkan
bentuk batin pada
waktu tertentu,dan
meningkatkan
pelekatan ibu pada
janin
G. CATATAN KEPERAWATAN
Hari/Tgl Jam Dx Implementasi Respon Ttd
Kep Keperawatan
Rabu, 1/12/21 I Mengkaji derajat kecemasan DS : Pasien mengatakan bingung Putri
08.25 WIB yang dialami pasien dengan kondisinya sekarang
DO : KU lemah, Pasien terlihat
gelisah, TD: 160/100mmHg, N:
100x/menit, S: 37C, RR: 22x/menit,
Pasien tampak cemas
Rabu, 1/12/2021 II Memberikan informasi DS: Pasien mengatakan tidak tahu Putri
09.00 WIB tentang kehamilan secara cara perawatan kehamilan
berurutan dan penkes DO: Pasien tampak kebingungan
G1P0A0 11 Minggu
sejak dini dan beri
TD: 160/100mmHg, N: 100x/menit, S:
kesempatan untuk 37C, RR: 22x/menit
bertanya.
Rabu, 1/12/2021 I Membatu pasien DS: Pasien mengatakan cemas dengan Putri
10.30 WIB mengidentifikasikan kehamilannya
penyebab kecemasan DO: Pasien tampak kebingungan dan
gelisah
G1P0A0 11 Minggu
TD: 160/100mmHg, N: 100x/menit, S:
37C, RR: 22x/menit
Kamis, 2/12/2021 I Membatu pasien DS: Pasien mengatakan cemas dengan Putri
08.45 WIB mengidentifikasikan kehamilannya berkurang
penyebab kecemasan DO: Pasien kooperatif
Pasien tampak lebih nyaman
G1P0A0 11 Minggu
TD: 140/80mmHg, N: 100x/menit, S:
37C, RR: 22x/menit
Kamis, 2/12/2021 I Menjelaskan tentang DS: Pasien mengatakan sudah paham Putri
11.00 WIB perubahan fisiologis dan apa saja perubahan fisiologis
psikologis normal pada kehamilan normal
kehamilan DO: Pasien koopertif
Kecemasan berkurang, pasien tampak
rileks, TD: 140/80mmHg, N:
100x/menit, S: 37C, RR: 22x/menit
Kamis, 2/12/2021 II Memberikan informasi DS: Pasien mengatakan sudah paham Putri
12.00 WIB tentang kehamilan secara apa saja yang sudah dijelaskan
berurutan dan penkes DO: Pasien koopertif
Kecemasan berkurang, pasien tampak
sejak dini dan beri
rileks, TD: 140/80mmHg, N:
kesempatan untuk 100x/menit, S: 37C, RR: 22x/menit
bertanya.
Press.
Kemenkes RI. 2019. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta
Indonesia, Volume 16 No.1, Maret 2013, hal 18-24 Pissn 1410-4490, Eissn
Haryati, N. 2012.
Keperawatan.