DISUSUN OLEH
VERA MAIFITA JULIYANTI
(1807031)
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
Harga diri rendah kronis adalah evaluasi atau perassan negatof terhadap diri
sendiri atau krmampuan klien seperti tidak berarti, tidak berharga, tidak
Harga diri rendah situasional adalah perassan negative terhadap diri sendiri
1. Faktor Predisposisi
a. Yang mempengaruhi harga diri : penolakan orang tua, harapan orang
tua yang tidak realistis, kegagalan berulang
b. Yang mempengaruhi performa peran : sterotip peran gender, tuntutan
peran kerja dan harapan peran budaya
2. Faktor Presipitasi
a. Trauma : misal penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan yang mengancam kehidupan
b. Ketegangan peran : hubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi : Ada 3
transisi peran yaitu transisi perkembangan seperti perubahan normatif
yang berkaitan dengan pertumbuhan. Transisi peran situasi, terjadi
dengan bertambahnya atau berkurangnya anggota keluarga melalui
kelahiran dan kematian. Transisi peran sehat sakit, terjadi akibat
pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit.(Stuart GW, Sundeen
S.J.2005)
3. TANDA GEJALA
SUBJEKTIF
- Mengungkapkan rasa malu / bersalah
- Mengungkapkan/menjelek-jelekan diri
- Mengungkapkan hal-hal yang negatif tentang diri
- menolak penilaian positif terhdap dirinya
Tidak mampu melakukan apapun.
OBJEKTIF
- Enggan mencoba hal baru
- Berjalan menunduk
- Postur tubuh menunduk
- Bicara pelan dan lirih
- Mrnolak berinteraksi dengan orang lain
4. AKIBAT
Menurut Karika (2015) harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi
sosial : menarik diri, isolasi soasial menarik diri adalah gangguan
kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptif
mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.
C. POHON MASALAH
Data obyektif
Data subjektif
Data objektif
Isolasi sosial
Data subjektif
Merasa ingin sendiri
Merasa tidak aman ditempat umum
Data objektif
Menarik diri
Tidak berminat/ menolak berinteraksi dengan orang lain
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah kronis
2. Harga diri rendah situasional
3. Isolasi social
F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah kronis
Intervensi utama
o Bina hubungan saling percaya
o Manajemen perilaku
o Membantu pasien menilai kemampuan yang masih bisa digunakan
o Mengidentifikas kemampuan dan askpek positif yang dimiliki pasien
o Membantu pasien melatih kemampuan positif yang akan dilatih
o Melatih pasien sesuai kemampuan
o Memberikan pujian
o Edukasi manajemen stress
o Dukungan penampilan peran
o Dukungan pengambilan keputusan
2. Harga diri rendah situasional
o Manajemen prilaku
o Bina hubungan saling percaya
o Promosi harga diri
o Mengidentifikas kemampuan dan askpek positif yang dimiliki pasien
o Membantu pasien menilai kemampuan yang masih bisa digunakan
o Membantu pasien melatih kemampuan positif yang akan dilatih
o Melatih pasien sesuai kemampuan
o Memberikan pujian
o Dukungan emasional
o Manajemen stress
o Manajemen perilaku
o Dukungan perasaan bersalah
3. Isolasi social
o Promosi sosialisasi
o Diskusikan penyebab menarik diri
o Menanyakan keuntungan dan kerugian dari isolasi social
o Beri motifasi dan bantu untuk berkenalan
o Terapi aktivitas
o Dukungan kelompok
o Manajemen lingkungan
o Manajemen mood
o Promosi citra tubuh
o Promosi dukungan keluarga
o Promosi harga diri
o Terapi kelompok
o Terapi keluarga
o Terapi rekreasi
G. DAFTAR PUSTAKA
Pertemuan Ke :
Kondisi klien :Berisi data focus atau data hasil wawancara maupun
observasi
- Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini.
- Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien.
A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
- Memberi salam
3. Kontrak :
- Waktu
- Tempat
- topik
B. Fase Kerja
a. Data subjektif
b. Data objektif
a. Waktu
b. Tempat
c. Topic
SP 2 : MELATIH KEMAMPUAN HARGA DIRI RENDAH
A. TAHAP ORIENTASI
1. Salam terapeutik
- Memberi salam
3. Kontrak :
- Waktu
- Tempat
- topic
B. Fase Kerja
C. Fase Terminasi
a. Data subjektif
b. Data objektif
2. Melakukan rencana tindak lanjut
a. Waktu
b. Tempat
c. Topic
LAPORAN PENDAHULUAN KECEMASAN
A. KASUS
Kecemasan
1. Definisi Ansietas
2. Etiologi
a. Faktor predisposisi
Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang yang dapat
dengan baik. Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan
kecemasan
diri individu
dalam keluarga
kecemasan
7) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah
menghasilkan kecemasan.
b. Faktor Presipitasi
hamil).
tempat tinggal
2). Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber eksternal dan internal
- Sumber internal, kesulitan dalam berhubungan interpersonal dirumah
Prabowo, 2014).
Penyebab :
- Krisis situasional
i. Merasa binggung
v. Tampak tegang
- Mengeluh pusing
- Anoreksia
- Palpitasi
- Merasa tidak berdaya
- Frekuensi nafas meningkat
- Frekuensi nadi meningkat
- Tremor
- Muka tampak pucat
- Suara bergetar
- Montak mata buruk
4. AKIBAT
C. POHON MASALAH
D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DI KAJI
Pengkajian Fokus
1. Data Yang Perlu Dikaji
a. Perilaku
Produktivitas menurun, mengamati dan waspada, kontak mata, jelek,
gelisah, melihat sekilas sesuatu , pergerakan berlebihan (seperti; foot
shuffling, pergerakan lengan/tangan), Ungkapan perhatian berkaitan
dengan merubah peristiwa dalam hidup, insomnia, perasaan gelisah
b. Afektif
Menyesal, iritabel,kesedihan mendalam, takut, gugup, suka cita
berlebihan, nyeri dan ketidak berdayaan meningkat secara menetap,
gemertak, ketidak pastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri
sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir, prihatin
dan mencemaskan
c. Fisiologis
Suara bergetar, gemetar/tremor tangan, bergoyang-goyang, respirasi
meningkat, kesegeraan berkemih ( parasimpatis), nadi meningkat, dilasi
pupil, refleks-refleks meningkat, nyeri abdomen, gangguan tidur,
perasaan geli pada ekstrimitas, eksitasi kardiovaskuler, peluh
meningkat, wajah tegang, anoreksia, jantung berdebar-debar , diarhea,
keragu-raguan berkemih kelelahan, mulut kering, kelemahan, nadi
berkurang, wajah bergejolak, vasokontriksi supervisial, berkedutan,
tekanan darah menurun mual, keseringan berkemih, pingsan, sukar
bernafas, tekanan darah meningkat .
d. Kognitif
Hambatan berfikir, bingung, preokupasi, pelupa, perenungan, perhatian,
lemah, lapang persepsi menurun, takut akibat yang tidak khas,
cenderung menyalahkan orang lain, sukar berkonsentrasi, kemampuan
berkurang terhadap:( memecahkan masalah dan belajar) , kewaspadaan
terhadap gejala fisiologis .
e. Faktor yang berhubungan
Terpapar toksin, konflik tidak disadari tentang pentingnya nilai-nilai /
tujuan hidup, hubungan kekeluargaan / keturunan, kebutuhan yang
tidak terpenuhi, interpersonal-transmisi/penularan, krisis situasional,
maturasi, ancaman terhadap konsep diri, stress, penyalah gunaan
zat,ancaman terhadap atau perubahan dalam : status peran status
kesehatan , pola interaksi, fungsi peran, lingkungan , status ekonomi
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ANSIETAS
2. ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI
3. HARGA DIRI RENDAH
G. DAFTAR PUSTAKA
1. (Keliat, 2012). Definisi ansietas
2. (Riyadi&Purwanto,2010). Definisi ansietas
3. SDKI. Definisi ansietas
4. (Suliswati,2005). Faktor predosposisi
5. (Eko Prabowo, 2014). Faktor presipitasi
6. SDKI. Penyebab ansietas
7. SDKI tanda gejala ansietas
8. SDKI diagnosa keperawatan
9. SIKI intervensi keperawatan