Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN JIWA
HARGA DIRI RENDAH

DISUSUN OLEH:
Muslimawati, S.Kep.
NIM : 2141191

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA


STIKes TENGKU MAHARATU PEKANBARU PEKANBARU
2022

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK


PROFESI KEPERAWATAN JIWA
HARGA DIRI RENDAH
1. Definisi
Harga diri rendah adalah Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal
karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri, perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri
sendiri atau kemampuan diri (Yosep, 2010).
Sedangkan menurut (Depkes RI, 2000 dalam Nurarif & Hardhi, 2015) Harga diri
rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan rasa
percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan
putus asa.
2. Macam-macam Harga diri Rendah
a. Situasional
Harga diri rendah situasional dalam Wilkinson, Ahern (2009) didefinisikan
sebagai suatu perkembangan persepsi negatif terhadap harga diri individu sebagai
respon terhadap situasi tertentu misalnya akibat menderita suatu penyakit, kondisi ini
dapat disebabkan akibat adanya gangguan citra tubuh, kegagalan dan penolakan,
perasaan kurang penghargaan, proses kehilangan, dan perubahan pada peran sosial
yang dimiliki.
b. Kronik
Menurut Fitria (2012) menyatakan bahwa gangguan konsep diri: harga diri
rendah kronis biasanya sudah berlangsung sejak lama yang dirasakan pasien sebelum
sakit atau sebelum dirawat. Sedangkan menurut Nurarif dan Hardhi (2015, p. 55) harga
diri rendah kronis merupakan evaluasi diri/ perasaan negatif tentang diri sendiri atau
kemampuan diri yang berlangsung lama.

3. Etiologi
Berbagai faktor penyebab terjadinya perubahan dalam konsep diri seseorang yaitu :
a. Faktor predisposisi
Menurut (Fitria 2009) Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronik
adalah penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri
yang tidak realistis.
b. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah kronis adalah hilangnya sebagian
anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan,
serta menurunnya produktivitas. (Fitria,2009).

4. Manifestasi Klinis
Menurut Fitria (2009) perilaku-perilaku seperti dibawah ini diantaranya :
a. Mengkritik diri sendiri
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimistis
d. Tidak menerima pujian
e. Penurunan produktifitas
f. Penolakan terhadap kemampuan diri
g. Kurang memperhatikan perawatan diri
h. Berpakaian tidak rapi i. Selera makan berkurang
i. Tidak berani menatap lawan bicara
j. Lebih banyak menunduk
k. Bicara lambat dengan nada suara lemah
l. Merusak/melukai orang lain
m. Merusak diri: harga diri rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup
n. Menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga, halusinasi
o. Sulit bergaul
p. Menunda keputusan

5. Patofisilogi
Keliat, dkk. (2011, p. 76) menyatakan bahwa harga diri rendah muncul apabila
lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuanya. Proses
terjadinya harga diri rendah disebabkan karena sering disalahkan pada masa kecil, jarang
diberi pujian atas keberhasilanya. Individu pada saat mencapai masa remaja keberadaanya
kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima. Menjelang dewasa awal
sering gagal di sekolah, pekerjaan, atau pergaulan.
6. Pohon masalah
Menurut (Yosep, 2014, p. 264) pohon masalah pasien harga diri rendah yaitu :
Isolasi Sosial Effect

Harga Diri Rendah Core Problem

Koping Tidak Efektif Causa

7. Penatalaksanaan
Terapi yang dapat diberikan pada pasien harga diri rendah antara lain :
a. Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang lain,
penderita lain, perawat dan dokter. (Nurarif dan Hardhi, 2015, p. 56).
b. Terapi hubungan interpersonal
Menurut Enjang (2009, p. 68) Hubungan interpersonal adalah komunikasi antar orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap langsung baik
secara verbal maupun secara tatap muka.

8. Rentang Respon Konsep Diri

Prabowo, (2014 hal 109) menjelaskan rentang respon adaptif dan maladaptif klien
dengan harga diri rendah adalah :

a. Respon Adaptif Respon adaptif adalah kemampuan individu dalam menyelesaikan


masalah yang dihadapinya.
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
2. Konsep diri positif adalah apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif dari
dirinya.
b. Respon maladaptive Respon maladaptif adalah respon yang diberikan individu ketika dia
tidak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.
1. Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa dirinya lebih rendah dari orang lain.
2. Kerancuan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas sehingga tidak
memberikan kehidupan dan mencapai tujuan.
3. Depersonalisasi (tidak mengenal diri) yaitu mempunyai kepribadian secara intim.

9. Konsep asuhan keperawatan harga diri rendah


1. Pengkajian
Menurut Fitria, (2009, p. 9) menjelaskan ada beberapa data yang perlu dikaji untuk
membuktikan bahwa seseorang mengalami gangguan konsep diri : harga diri rendah
adalah :
a. Data subyektif
1) Mengungkapkan dirinya merasa tidak berguna.
2) Mengungkapkan dirinya merasa tidak mampu.
3) Mengungkapkan dirinya tidak semangat untuk beraktivitas atau bekerja.
4) Mengungkapkan dirinya malas melakukan perawatan diri (mandi, berhias, makan
atau toileting).
b. Data obyektif
1) Mengkritik diri sendiri
2) Perasaan tidak mampu
3) Pandangan hidup yang pesimistis
4) Tidak menerima pujian
5) Penurunan produktivitas
6) Penolakan terhadap kemampuan diri
7) Kurang memperhatikan perawatan diri
8) Berpakaian tidak rapi
9) Berkurang selera makan
10) Tidak berani menatap lawan bicara
11) Lebih banyak menunduk
12) Bicara lambat dengan nada suara lemah
1. Diagnosa Keperawatan
Studi kasus ini membahas diagnosa keperawatan jiwa harga diri rendah situasional.
2. Intervensi Keperawatan
Komunikasi yang baik dan kepercayaan adalah kunci keberhasilan tindakan keperawatan
yang dilakukan untuk mengatasi masalah Harga Diri Rendah, diantaranya :
a. Rencana tindakan untuk pasien
Tujuan :
- Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
- Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
- Pasien dapat menetapkan / memilih kegiatan yang sesuai kemampuan.
- Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan.
- Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih

1. Strategi Pelaksanaan (SP) 1 :


Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dengan cara
mendiskusikan dengan klien bahwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan
aspek positif seperti kegiatan maupun hobi, adanya keluarga dan lingkungan terdekat
yang senantiasa menyayangi klien.
2. Strategi Pelaksanaan (SP) 2 :
a. Membantu klien memilih/menetapkan kegiatan sesuai kemampuan dengan cara
mendiskusikan beberapa aktivitas yang dapat dilakukan baik secara mandiri atau
dengan bantuan orang lain(keluarga) dan dipilih sebagai kegiatan yang akan
dilakukan sehari-hari.
b. Berikan contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan klien.
c. Melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai kemampuan klien.
d. Berikan dukungan dan pujian yang nnyata atas kemajuan yang diperlihatkan klien.
e. Membantu klien merencanakan kegiatan sesuai kemampuanya.
f. Susun daftar aktifitas yang sudah di ajarkan bersama klien dan keluarga.
g. Yakinkan bahwa keluarga senantiasa mendukung setiap aktivitas yang dilakukan
klien (Yosep, 2014 h 264).
b. Rencana tindakan untuk keluarga pasien
Tujuan :
- Keluarga membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien
- Keluarga memfasilitasi pelaksanaan kemampuan yang masih dimiliki pasien.
- Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih dan
memberikan pujian atas keberhasilan pasien.
- Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien.

1) Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk keluarga.


a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
pasien beserta proses terjadinya.
2) Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk keluarga
a) Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien harga diri rendah.
b) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri
rendah.
3) Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk keluarga
a) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
obat.
b) Menjelaskan kegiatan pasien setelah pulang.
c. Terapi hubungan interpersonal

3. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dapat dilakukan menurut Fitria (2012, p.31) pada pasien harga diri
rendah yaitu :
a. Tindakan keperawatan untuk pasien
- Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien.
- Membantu pasien dalam menilai kemampuan yang dapat digunakan.
- Membantu pasien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan sesuai dengan
kemampuan.
- Melatih kegiatan pasien yang sudah dipilih.
- Membantu pasien agar dapat merencanakan kegiatan.
b. Tindakan keperawatan untuk keluarga
- Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
- Menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi pasien yang mengalami gangguan
konsep diri: harga diri rendah.
- Mendiskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien.
- Menjelaskan cara-cara merawat pasien dengan gangguan konsep diri: harga diri
rendah.
- Mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan gangguan konsep diri: harga diri
rendah.
- Membantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah.

4. Evaluasi
a. Kemampuan pasien
- Menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
- Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan.
- Memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien.
- Melatih kemampuan yang telah dipilih.
- Melaksanakan kemampuan yang telah dilatih.
- Melakukan kegiatan sesuai jadwal.
b. Kemampuan keluarga
- Menjelaskan pengertian serta tanda-tanda orang dengan harga diri rendah.
- Menyebutkan tiga cara merawat pasien harga diri rendah (memberikan pujian,
menyediakan fasilitas untuk pasien, dan melatih pasien melakukan kemampuan).
- Mampu mempraktekkan cara merawat pasien.
- Melakukan follow up sesuai rujukan

Anda mungkin juga menyukai